Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Risk Factors of Sectio Caesarea Delivery at Djafar Harun Hospital Samsi Burhan; Agusrinal; Ika Sartika; Asmurti
MIRACLE Journal Of Public Health Vol 4 No 1 (2021): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph/Vol4.Iss1/212

Abstract

The number of mothers giving birth with sectio caesarae delivery at BLUD R.S H.M Djafar Harun North Kolaka in 2015 was 254 people, then increased in 2016 to 521 people. The purpose of this study was to analyze the risk factors for the incidence of Sectio Caesarea delivery at H.M Djafar Harun Hospital, North Kolaka. This type of research is an analytic observational study with a case-control study approach. The study population was 68 with a sample of 136 people using the Accidental Sampling Technique. Data analysis using the Odds Ratio test. The results of the risk analysis based on narrow pelvic factors showed the value of OR= 9,681; LL= 2,728; UL= 34,355, and then placenta previa factor showed the value of OR= 6,484; LL= 0,759; UL= 55,385. In conclusion, narrow pelvis is a strong risk factor and placenta previa is not a strong risk factor for Sectio Caesarea delivery. It is hoped that the hospital will seek to identify high-risk pregnancies, complications or pregnancy abnormalities so that they can be detected early so that they are able to more optimally handle complications during childbirth.
Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi Agusrinal Agusrinal; Muhsin Muhsin; L.O.A Parman Rudia
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 7, No 2 (2020): Biodiversitas on Asian Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1504.264 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v7i2.14591

Abstract

The mangrove ecosystem is one of the natural resources that is the target of conservation, from the various potential natural resources that exist in the Wakatobi National Park. Mangrove ecosystems support biodiversity conservation, by providing shelter, breeding grounds, nursery, and feeding grounds for various types of animals including several groups of animals that are threatened with extinction, from reptiles, amphibians, aves, and mammals. Mangrove ecosystems can also protect coral reef ecosystems and seagrass. The aim of this research was to analyze the composition and diversity of mangrove species and to formulate a mangrove ecosystem management strategy in Kaledupa Island. This study uses a vegetation analysis method and a SWOT analysis. The results of vegetation analysis showed that there were eight species of mangroves on Kaledupa Island which were divided into four families. These species of mangroves are Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, and Sonneratia alba. The highest and lowest mangrove species diversity indexes in Kaledupa Island were shown by the weaning and seedling strata, respectively with values 1,86 and 1,66. Based on the results of the SWOT analysis, mangrove ecosystem management strategies were formulated, namely (1) utilizing the status of the mangrove ecosystem as a conservation area and the existence of strict regulations to preserve mangroves so that they have the potential to become attractive ecotourism areas and (2) empower communities to provide mangrove seeds through the establishment of a nursery so that rehabilitation is no longer hampered by the reason that there are no seeds that are ready for planting.Abstrak             Ekosistem mangrove merupakan salah satu jenis sumberdaya alam yang menjadi target konservasi, dari berbagai potensi sumberdaya alam yang ada di kawasan Taman Nasional Wakatobi. Ekosistem mangrove mendukung konservasi keanekaragaman hayati, dengan menyediakan tempat tinggal, tempat berkembang biak, tempat pengasuhan anak dan tempat mencari makan berbagai jenis hewan, termasuk beberapa golongan hewan yang terancam kepunahan, mulai dari golongan reptil, amphibi, aves, dan mamalia. Ekosistem mangrove dapat juga melindungi ekosistem terumbu karang (coral reefs), dan padang lamun (sea grass). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi dan keanekaragaman jenis mangrove serta merumuskan strategi pengelolaan ekosistem mangrove di Pulau Kaledupa. Penelitian ini menggunakan metode analisis vegetasi dan analisis SWOT. Hasil analisis vegetasi menunjukkan bahwa terdapat delapan jenis mangrove di Pulau Kaledupa yang terbagi ke dalam empat famili. Jenis mangrove tesebut adalah Avicennia marina, Xylocarpus granatum, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, dan Sonneratia alba. Indeks keanekaragaman jenis mangrove tertinggi dan terendah di Pulau Kaledupa ditunjukkan masing-masing oleh strata sapihan dan semai dengan nilai 1,86 dan 1,66. Berdasarkan hasil analisis SWOT, dirumuskan dua strategi pengelolaan ekosistem mangrove yaitu (1) memanfaatkan status ekosistem mangrove sebagai daerah konservasi dan adanya regulasi yang ketat untuk menjaga kelestarian mangrove sehingga berpotensi untuk dijadikan daerah ekowisata yang menarik dan (2) memberdayakan masyarakat untuk menyediakan bibit mangrove melalui pembentukan kebun bibit sehingga rehabilitasi tidak terhambat lagi dengan alasan tidak tersedianya bibit yang siap tanam.
Pengaruh Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana camara) Terhadap Penampakan Histopatologi Thallus Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Emand Syapriawan Tolanamy; Agusrinal Agusrinal; Ardiansyah Ardiansyah
BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) Vol 7, No 2 (2020): Biodiversitas on Asian Wallacea
Publisher : University of Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.259 KB) | DOI: 10.33772/biowallacea.v7i2.14593

Abstract

The purpose of the study was to analyze the ability of Lantana camara extract on preventing and decreasing the transmission ratio of bacteria causing ice-ice disease of seaweed thallus Kappaphycus alvarezii by cohabitation and to find out the difference of histopathology of the thallus. The effect of thallus submersion interaction and the growths were analyzed statistically. The results showed tembelekan leaf extract solution can inhibit the growth of the bacteria by cohabitation method. Submersion treatment for 60 minutes was able to suppress the ability of pathogens transmitting than 30 and 90 minutes by the cohabitation method. Pathologically, an 60 minutes submersion treatment shows better than any other treatments Abstrak Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan larutan ekstrak daun tembelekan Lantana camara dalam mencegah dan mengurangi tingkat transmisi bakteri penyebab penyakit ice-ice pada thallus rumput laut Kappaphycus alvarezii secara kohabitasi, prevalensi secara in vivo dan melihat perbedaan pada thallus secara histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan larutan ekstrak daun tembelekan dapat menghambat pertumbuhan bakteri  penyebab ice-ice secara kohabitasi. Perlakuan perendaman selama 60 menit lebih mampu menekan kemampuan transmisi bakteri pathogen dibandingkan selama 30 dan 60 menit. Dilihat dari penampakan secara histopatologi, perlakuan 60 menit perendaman memperlihatkan jaringan yang lebih baik dibandingkan dua perlakuan lainnya
Mangrove Ecosystem Degradation Level in Kaledupa Island, Wakatobi National Park TINGKAT DEGRADASI EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU KALEDUPA, TAMAN NASIONAL WAKATOBI Agusrinal .; Nyoto Santoso; Lilik Budi Prasetyo
Jurnal Silvikultur Tropika Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Silvikultur Tropika
Publisher : Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/j-siltrop.6.3.%p

Abstract

The study was aimed to analyze mangrove deforestation and degradation level and to analyze mangrove species composition and diversity in Kaledupa Island Wakatobi National Park. Some analysis done in this study were: GIS analysis with ERDAS and ArcMap software, vegetation analysis by line transect and plot methods. The results showed that mangrove deforestation is happened since 1996 untill 2014 as wide as 214.04 hectares. Mangrove ecosystem at Kaledupa Island was damaged. Vegetation analysis results showed that there found eight species of mangroves, i.e. six species are in the Tanomeha Village, five species found at Horuo-Tampara Village and seven species found respectively at Balasuna and Lewuto Villages. Rhizophora apiculata Bl., Rhizophora mucronata Lamk. Ceriops tagal (Perr.) C. B. Rob. and Sonneratia alba Smith. were dominant tree species at Tanomeha, Balasuna, Lewuto and Horuo-Tampara Villages, respectively. Causative factors of mangrove degradation were economic factors, low education and skills, and lack of control of the authorities.Key words: deforestation, degradation, mangrove ecosystem.
Pengaruh Pemberian Vitamin dan Lysin pada Pakan terhadap Gonad Lobster Air Tawar Capit Merah (Cherax quadricarinatus) Emand Syapriawan Tolanamy; Agusrinal Agusrinal; Ryan Septiantoro
Jurnal Media Akuatika Vol 7, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v7i2.24770

Abstract

Lobster membutuhkan nutrisi pada pakan dalam bentuk energi dan asam amino esensial yang cukup, asam lemak essensial, spesifik vitamin dan mineral sehingga bisa memacu pertumbuhannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan pada gonad dan hepatopankreas lobster air tawar yang diberi makan dengan pakan yang mengandung  vitamin dan lysin.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan indukan lobster air tawar (LAT) sebanyak 12 ekor jantan dan 36 ekor betina yang dipelihara pada kolam berukuran 200 cm x 300 cm x 30 cm dan diberi pakan dengan pakan udang komersial.  Vitamin yang digunakan yaitu Vitamin C dan E sedangkan lysin yang digunakan yaitu L-lysine HCL. LAT dipelihara dengan 4 perlakuan yakni Perlakuan A (kontrol, pakan komersial tanpa penambahan apapun), Perlakuan B (pakan komersial ditambah dengan 500 mg lysin/kg pakan), Perlakuan C (pakan komersial ditambah dengan 500 mg vitamin/kg pakan) dan Perlakuan D ( pakan komersial ditambah dengan 250 mg lysin dan 250 mg vitamin/kg pakan ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai GSI tertinggi pada perlakuan D berkisar antara 2,144285 – 4,405363 dan yang terendah pada perlakuan C berkisar antara 0,86478 – 2,397525. Nilai HSI tertinggi pada Perlakuan D berkisar antara 5,67044696 – 6,8977591 dan yang terendah pada perlakuan  C yaitu berkisar antara 2,96450151 – 3,05737542. Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian 250 mg vitamin dan 250 mg lysin pada pakan dapat mempercepat kematangan gonad LAT secara optimal sehingga bisa meningkatkan produktivitas budidaya LAT capit merah.Kata Kunci: gonad; lobster air tawar capit merah; lysin; vitamin
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN DAN MINAT PASIEN PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMAS LASUSUA Samsi Burhan; Agusrinal Agusrinal; Ika Sartika; Asmurti Asmurti
Preventif Journal Vol 6, No 2 (2022): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/epj.v6i2.28361

Abstract

AbstrakLayanan kesehatan adalah subsistem yang tujuan utamanya adalah preventif (preventif) dan promosi (peningkatan kesehatan) dengan target adalah masyarakat. Untuk menemukan tingkat kepuasan pasien sehubungan dengan layanan selama periode pandemi. Metode analisis data teknis dalam penelitian ini sebagai analisis jalur. Pendekatan analisis jalur digunakan untuk menilai efek variabel. Analisis jalur dari analisis regresi linier berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk memperkirakan hubungan sebab akibat antara variabel (model sesekali) yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teoritis. Hasil penelitian memperoleh bahwa kualitas layanan mempengaruhi minat pasien berkat kepuasan pasien. Ketika Puskesmas menawarkan layanan yang baik kepada pasien, pasien akan merasa secara tidak langsung puas dengan layanan yang diberikan kepadanya karena waktu dan materi yang mereka korbankan sebanding dengan layanan yang mereka peroleh.Kata Kunci : Kualitas; pelayanan; kepuasan; minat 
Training on making Pidada syrup and jam for the people of Roda Village, South Konawe Agusrinal Agusrinal; Ismi Fadjriah Hamzah; Samsi Burhan; Armadi Chairunnas; Aqmal Khaery; Wandy Murti Prasetya; La Ode Ismail; Syahruddin Syahruddin; Habil Hamid; Murni Murni
Community Empowerment Vol 8 No 6 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.8001

Abstract

Roda Village, which is located on the coast of Moramo Bay, has a fairly extensive mangrove area, most of which have been converted into shrimp and milkfish ponds. Converting mangrove land into ponds is quite dangerous if not balanced with land restoration efforts. One type of mangrove that is abundant on the coast of Roda Village is pidada (Sonneratia caseolaris). This activity aims to provide education to the public about the role and utilization of mangrove plants and processing pidada fruit into syrup and jam so that it can become an alternative livelihood. This activity uses the Participatory Rural Appraisal (PRA) approach to involve the active role of the community in implementing the activity. The result of this activity is that the people of Roda Village can understand the role and utilization of mangrove plants. In addition, the people of Roda Village can process Pidada fruit into syrup and jam.
POLA PERTUMBUHAN DAN KEANEKARAGAMAN GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI KONAWE SELATAN, INDONESIA Sri Ayu Ningsih; Armadi Chairunnas; Hilda Ayu Melvi Amalia; Agusrinal Agusrinal; Samsi Burhan; Aqmal Khaery
Biokatalis : Jurnal Ilmu Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 1 No. 1 (2024): TERBITAN JANUARI
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69972/biokatalis.v1i1.27

Abstract

Hutan mangrove adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut pantai. Hutan mangrove dikenal juga dengan sebutan hutan payau.  Desa Akuni yang disebabkan oleh aktifitas masyarakat dengan mengekploitasi hutan untuk dijadikan lahan pertambakan serta pemanfaatan pohon dari jenis mangrove sebagai bahan bakar atau perabot rumah tangga sehingga terjadi kerusakan atau terdegradasinya hutan mangrove tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan keanekaragaman gastropoda pada ekosistem mangrove di konawe selatan.  Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain termometer, hand refractometer, GPS, kantong sampel (cool box), parang, patok kayu, meteran roll, tali rafia, soil tester, kamera digital, pH meter, timbangan Ohaus, Vernier Caliper, oven, dan tanur. Bahan-bahan yang digunan dalam penelitian ini yaitu gastropoda, alkohol 70%, aquades, sampel air laut, serta sedimen. Pengambilan sampel gastropoda dilakukan pada saat air surut dengan membuat plot berukuran 20x20 sebanyak 2 buah. Sampel gastropoda diidentifikasi di Laboratorium Ekologi dan Taksonomi Jurusan Biologi FMIPA Unhalu. Parameter lingkungan yang diukur antara lain suhu, salinitas, pH, dan KOT. Analisis data menggunakan rumus BT = a(PC)b. Hasil penelitian menunjukkan Gastropoda yang ditemukan di desa Akuni adalah10 jenis. Tipe substrat pada plot 1 adalah pasir berlumpur. Hasil analisis regresi menunjukkan gastropoda yang ditemukan pada plot 1 dan 2 di desa Akuni termasuk kedalam pola pertumbuhan alometrik negatif (b<3)
DIVERSITAS GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI TELUK KENDARI Aswir Aswir; Armadi Chairunnas; Samsi Burhan; Agusrinal Agusrinal; Aqmal Khaery; Wandy Murti Prasetya
Biokatalis : Jurnal Ilmu Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 1 No. 1 (2024): TERBITAN JANUARI
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan kepadatan Gastropoda pada ekosistem mangrove Teluk Kendari. penelitian ini menggunakan metode transek plot kuasrat. Sampel dari penelitian ini adalah jenis-jenis gastropoda yang ditemukan dalam plot pengamatan pada ekosistem mangrove di Teluk Kendari. variabel yang diamati adalah keanekaragaman jenis Gastropoda yang terdapat dalam plot pengamatan pada setiap stasiun penelitian. Paraneter yang dianalisis indeks kelimpahan, indeks dominasi dan indeks keanekaragaman. Hasil penelitian menunjukkan total Gastropoda yang ditemukan pada empat stasiun sebanyak 6 jenis. Jenis Pirenella cingulata, Cassidula aurisfelis, Auriculastra subula, Pythia plicata, Pirenella sp, dan Salinator fragilis. Nilai indeks dominasi Gastropoda pada ekosistem mangrove di Teluk Kendari berdasarkan perhitungan Simpson pada stasiun l adalah 0,266897 berarti tidak ada jenis yang mendominasi pada ekosistem mangrove Teluk Kendari, perhitungan Simpson pada stasiun ll adalah 0,295573 berarti tidak ada jenis yang mendomiasi. selanjutnya hasil perhitungan Simpson pada stasiun lll adalah 0,255425 berarti tidak ada jenis yang mendominasi, dan terakhir hasil perhitungan Simpson pada stasiun lV adalah 0,251504 berarti tidak ada jenis yang mendominasi pada ekosistem mangrove Teluk Kendari. Nilai indeks keanekaragaman Gastropoda pada ekosistem mangrove di Teluk Kendari berdasarkan perhitungan Shannon-Wienner pada stasiun l dalam kategori sedang  dengan nilai H’ sebesar 1,49. Pada stasiun ll dalam kategori sedang dengan nilai H’ sebesar 1,37. Selanjutnya pada stasiun lll dalam kategori sedang dengan nilai H’ sebesar 1,48, dan yang terakhir pada stasiun lV dalam kategori sedang dengan nilai H’ sebesar 1,51
KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU KALEDUPA, KABUPATEN WAKATOBI Nurhalisa Nurhalisa; Agusrinal Agusrinal; Armadi Chairunnas; Samsi Burhan; Aqmal Khaery; Wandy Murti Prasetya
Biokatalis : Jurnal Ilmu Biologi dan Pendidikan Biologi Vol. 1 No. 1 (2024): TERBITAN JANUARI
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman gastropoda pada ekosistem mangrove di Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode transek dengan plot kuadrat (1x1m). Sampel dari penelitian ini adalah jenis-jenis gastropoda yang ditemukan dalam plot pengamatan pada ekosistem mangrove di Pulau Kaledupa. Variabel yang diamati adalah komposisi dan keanekaragaman jenis gastropoda yang terdapat dalam plot pengamatan pada setiap stasiun penelitian. Parameter yang dianalisis meliputi kerapatan, frekuensi, indeks nilai penting, kemerataan jenis, indeks keanekaragaman, pola penyebaran, persamaan dan perbedaan, serta pengaruh faktor lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan total gastropoda yang di temukan pada ketiga stasiun penelitian sebanyak 20 jenis. Jenis Terebralia sulcata merupakan jenis yang paling tinggi nilai INP, dominasinya dan memiliki penyebaran yang sangat luas baik berdasarkan tegakan mangrove ataupun distribusinya pada setiap stasiun. Indeks keanekaragaman jenis berturut-turut di Stasiun I, Stasiun II, dan Stasiun III yaitu 1,577, 0,617, dan 0,467. Indeks kesamaan antara Stasiun II dan III lebih tinggi (71,46%) yang mengindikasikan bahwa komposisi jenis gastropoda antara kedua stasiun tersebut hampir sama