Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Vegetasi, Estimasi Biomassa dan Stok Karbon EkosistemMangrove Pesisir Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka Arif Prasetya; Hasidu, La Ode Abdul Fajar; Ibrahim, Akhmad Fadli; Prasetya, Arif; Maharani, Maharani; Asni, Asni; Agusriyadin, Agusriyadin; Mubarak, Azhar Aras; Kamur, Sudarwin; Kharisma, Gaby Nanda
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 5, No 2 (2021): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v5i2.9371

Abstract

Studi analisis vegetasi, estimasi biomasa dan stok karbon ekosistem mangrove sangat penting dilakukan untuk menentukan kondisi ekosistem dan kemampuan ekosistem mangrove dalam menyerap karbon dan menyimpannya ke dalam biomassanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi vegetasi mangrove, persentase tutupan vegetasi, status biomassa permukaan (AGB), serta potensi stok karbon yang tersimpan di vegetasi mangrove di pesisir Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2019. Metode penelitian menggunakan transek kuadrat untuk menghitung kerapatan mangrove, selanjutnya dibandingkan dengan metode Hemispherichal Photography untuk mengukur persentase penutupan vegetasi mangrove berbasis pemisahan antara pixel langit dan pixel vegetasi. Data AGB dihitung berdasarkan data diameter batang mangrove (Diameter at Breast Heigh/DBH) dan persamaan allometrik dari setiap spesies. Data stok karbon dihitung dengan menggunakan konstanta karbon dari bahan organik dan data biomassa (AGB). Hasil penelitian menunjukkan, kerapatan mangrove tertinggi secara berturut-turut terdapat di stasiun 2 (5299,99 ind/ha2), stasiun 1 (3466,66 ind/ha2),  dan stasiun 3 (3066,66 ind/ha2). Persentase tutupan mangrove berbasis pixel kanopi  menunjukkan hasil yang sama dengan kerapatan mangrove, dimana persentase tutupan mangrove tertinggi terdapat di stasiun 2 (84,0716%), stasiun 1 (81,5368%), dan stasiun 3 (80,9978%). Ekosistem mangrove yang ada lokasi tersebut dalam kondisi baik dengan kerapatan  dan persentase tutupan yang cukup tinggi. Komposisi penyusun vegetasi mangrove yang ada di Kecamatan Latambaga didominasi oleh mangrove jenis Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata dengan kelas pertumbuhan sapihan (DBH < 10cm)  dan tiang (DBH < 20 cm). Meskipun dalam kondisi yang baik, ekosistem mangrove di pesisir Kecamatan Latambaga mengalami ancaman alih fungsi lahan menjadi tambak. Total AGB tertinggidi stasiun 1 (226,76 ton/ha), diikuti oleh stasiun 3 (181,47 ton/ha), dan stasiun 2 (76,06 ton/ha). Stok karbon berbanding lurus dengan data AGB. Total stok karbon tertinggi juga terdapat pada stasiun 1 (106,57 ton/ha), diikuti oleh stasiun  3 (85,29 ton/ha), dan stasiun 2 (35,75 ton/ha).
KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POLA PENGGUNAAN LAHAN WILAYAH KEPESISIRAN PURWOREJO Gaby Nanda Kharisma; Rizky Adriadi Ghiffari; Surono Surono; Zulfitrani Busrah; Zulhan Effendy; Nurul Khakim
Tunas Geografi Vol 8, No 2 (2019): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v8i2.14991

Abstract

AbstractPurworejo is a regency on the southern coast of Java has a potential resource but due to the aspect of disaster risk, this regency is also classified in the disaster risk assessment index class starting from the low, middle and high classes. The research objective is to examine the physical characteristics and land use patterns of coastal areas in Purworejo Regency, Central Java to then determine the coastal area strategy in the area. The location of the study is Munggangsari Beach, Grabag District, Purworejo Regency, Central Java Province. The methods used in this study include literature studies, remote sensing, field surveys (observation and measurement), and interviews. From the results of data and image analysis, there was an increase in livestock and pond fisheries activities in the Purworejo Coastal area from 2006 to 2014. The existence of these activities has the potential to harm the surrounding environment, one of which is groundwater quality. Whereas land use in the form of vacant and physical land generally decreases in area. This shows that from 2006 - 2016 there was high population pressure. Policy, technical capacity (early warning system procurement) is needed for the institution and strong emergency response mechanism in its application.Keywords: Purworejo, Coastal Region, Disaster risk, Remote Sensing, Early Warning System AbstrakPurworejo sebagai kabupaten yang berada di wilayah kepesisiran selatan Pulau Jawa memiliki potensi sumberdaya tetapi bila ditinjau dari aspek risiko bencana kabupaten ini juga terkasifikasi pada kelas indeks kajian risiko bencana mulai dari kelas rendah, menengah, dan tinggi. Tujuan penelitian untuk mengkaji karakteristik fisik dan pola penggunaan lahan wilayah kepesisiran Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk kemudian menentukan strategi wilayah kepesisiran pada daerah tersebut. Lokasi kajian yakni Pantai Munggangsari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi studi literatur, penginderaan jauh, survei lapangan (pengamatan dan pengukuran langsung), dan wawancara. Dari hasil analisis data dan citra terjadi peningkatan aktivitas peternakan dan perikanan tambak di wilayah Pesisir Purworejo dari tahun 2006 hingga 2014. Adanya aktivitas kegiatan tersebut berpotensi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar salah satunya terhadap kualitas airtanah. Sedangkan untuk penggunaan lahan berupa tanah kosong dan gisik pada umumnya terjadi penurunan luasan. Hal tersebut menunjukkan dari tahun 2006 – 2016 terjadi tekanan penduduk yang tinggi. Dibutuhkan kebijakan, kapasitas teknis (pengadaan sistem peringatan dini) pada lembaga serta mekanisme penanganan darurat bencana yang kuat dalam pengaplikasiannya.Kata Kunci: Purworejo, Wilayah Kepesisiran, Risiko bencana, Penginderaan Jauh, EWS
IDENTIFICATION OF CHARACTERISTICS AND TYPOLOGY OF COASTAL AREAS AND SMALL ISLANDS OF KOLAKA REGENCY, SOUTHEAST SULAWESI PROVINCE Gaby Nanda Kharisma; Sudarwin Kamur; Ahmad Iskandar
Tunas Geografi Vol 10, No 2 (2021): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v10i2.27878

Abstract

Both the characteristic and the typology distinct the coastal areas dan small island landforms of Kolaka Regency. This paper aims to identify the characteristics and typology of coastal areas and small islands in Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. The research originates with a literature study and conducts a remote sensing analysis to obtain a tentative map. Furthermore, the terrestrial land survey was carried out using a purposive sampling technique to collect abiotic and biotic data. Semi-structured interviews were conducted to collect the components of cultural data. This study used quantitative and qualitative descriptive. A spatial analysis was also employed to obtain spatial variations that occurred in the study location. Seven measurement stations spread over three districts: Pomalaa, Samaturu, and Wundulako. Pomalaa District consists of two stations: Sweedy Beach and Pelangi Island of coastal genesis in the Marine Deposition Coast. Samaturu District has two stations, Indah Kapu Beach of coastal genesis in the form of Marine Deposition Coast and Konaweha coastal village in Subaerial Deposition Coast. Wundulako District is divided into three stations: Padamarang Island of coastal genesis in the form of Coast Built by Organisms, Lambasina Besar Island with Marine Deposition Coast genesis, and Towua I identified as Coast Built by Organisms. Data on the characteristics and typology of coastal areas and small islands is a preliminary study regarding analyzing Coastal Vulnerability Index (CVI).
IMPLEMENTASI PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM WUJUD KEGIATAN PENANAMAN MANGROVE DI KABUPATEN KOLAKA Samsi Awal; La Alu; Nasarudin Nasarudin; Sudarwin Kamur; Ahmad Iskandar; Gaby Nanda Kharisma; Eko Hariyadi; Andri Yulianto
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15298

Abstract

Pembelajaran geografi sebagian besar membahas tentang fenomena alam yang mempengaruhi kehidupan manusia. Hal inilah yang membuat pembelajaran geografi tidak hanya terbatas dalam ruang kelas tetapi juga perlunya praktik kuliah lapangan. Pembelajaran tentang mangrove sangat penting untuk dikuasai, namun menguasai materi mangrove tidaklah cukup menyelamatkan mangrove dari ancaman dan kerusakan, perlu adanya tindakan-tindakan yang tepat salah satunya  dengan Penanaman Mangrove. Di beberapa daerah di Kolaka laju kerusakan mangrove cukup tinggi, sehingga kegiatan ini selain penting untuk menumbuhkan kepedulian kepada mahasiswa juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya keberadaan mangrove. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode proyek dengan 5 tahapan yakni: 1) penyusunan panduan praktek kuliah lapangan, 2) penyiapan bibit, 3) penentuan lokasi penanaman, 4) penanaman mangrove dan 5) pelaporan hasil praktek. Hasil yang telah dicapai dari program kegiatan pengabdian ini adalah mahasiswa geografi bersama-sama dengan masyarakat Desa Tondowolio secara bergotong royong berhasil menanam 1000 bibit mangrove dan merasa antusias dalam menanam mangrove. Pencapaian ini merupakan hal yang paling penting dan menjadi prioritas untuk mendukung program-program yang dicanangkan oleh Universitas Sembilanbelas November Kolaka dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka.
Stok Karbon Organik Sedimen di Kawasan Ekosistem Mangrove Pesisir Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara: Organic Carbon Stock in the Mangrove Ecosystem Area of Kolaka Coastal Line Southeast Sulawesi Fajar Hasidu; Maharani Maharani; Gaby Nanda Kharisma; Ramlah Saleh; Putri Grace Simamora; Sri Rezeki; Arif Prasetya; La Ode Muhamad Hazairin Nadia; Zulfathri Randhi; Hasan Eldin Adimu
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 9 No. 3 (2023): 2023
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.9.3.104-108

Abstract

Mangrove ecosystem can absorb and store carbon stock in their biomass and sediment. This ecosystem plays an important role in the carbon cycle. This study aimed to analyze the C-organic content and organic carbon stock of sediment, also CO2 absorption. The sediment sampling was conducted in the Kolaka Coastal line mangroves using a Peat Auger for 1 m of sediment depth. Then the sediment was separated into four layers. Then the sediment samples were oven dried at 50°C for 1 week for sediment bulk density analysis (SBD). The analysis of the C-organic content of sediment was done by the LOI method. The estimation of sediment carbon stock using sediment C-organic data and SBD data. The results showed that the highest average of C-organic content was in station 3 (4.12±0.15%). In the othher hand, the highest average of SBD was in station 1 (0.67±0.02 g cm-3). Overall, the total of sediment C-organic stock in station 1 was higher than other station (233.67±11.90 Mg C ha-1). The total capacity of CO2 absorption by sediment in the station 1 was also higher than other station (856.77±37.66 Mg CO2 ha-1). The sediment C-organic stock was influenced by C-organic content and SBD value.
Pendampingan Penerapan Teknologi Atraktor Cumi-Cumi dan Transplantasi Karang untuk Peningkatan Hasil Tangkapan dan Sumber Daya Berkelanjutan Arif Prasetya; La Ode Abdul Fajar Hasidu; Muhammad Syaiful; Gaby Nanda Kharisma; Sudarwin Kamur; Samsi Awal; Hasan Eldin Adimu; Maharani Maharani; Ilham Antariksa; Ramad Arya Fitra; Muhammad Jalil Baari; Faradisa Anindita; Agusriyadin Agusriyadin
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i3.6616

Abstract

Pengetahuan masyarakat nelayan tentang fungsi fisik, ekologis, dan sosial ekonomi ekosistem terumbu karang masih relatif terbatas. Selain itu, masyarakat  pesisir  juga memiliki keterbatasan  pengetahuan  dan  keterampilan  dalam  hal  restorasi habitat karang yang telah mengalami degradasi akibat illegal fishing, perubahan lingkungan, dan tekanan penangkapan. Oleh sebab itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam penerapan teknologi transplantasi karang dan atraktor cumi-cumi. Metode program pengabdian ini dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan penerapan teknologi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesadaran terhadap sumber daya berkelanjutan bagi masyarakat pesisir Desa Liku. Pemahaman  dan  kesadaran  masyarakat  akan  arti  penting ekosistem  terumbu karang  menjadi  meningkat setelah  mengikuti  penyuluhan  dan  pelatihan.  Selain itu, masyarakat dapat secara praktis menerapkan teknologi atraktor cumi-cumi yang bermanfaat dalam meningkatkan stok sumber daya dan hasil tangkapan cumi-cumi bagi kelompok nelayan Desa Liku, Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka.
A Analisis Spasial Daerah Rawan Longsor Di Kecamatan Latambaga Kabupaten Kolaka Iskandar, Ahmad; Kamur, Sudarwin; Kharisma, Gaby Nanda; Awal, Samsi; Hanusi; Hasan, Radif
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.324

Abstract

Kolaka Regency is an area with topographic conditions dominated by hills and steep slopes and has high rainfall intensity. Latambaga is one of the districts in Kolaka Regency which is prone to landslides. Therefore, this research aims to spatially analyze areas prone to landslides in Latambaga District, Kolaka Regency. This type of research is descriptive quantitative using data on slope slope, land use, rainfall and soil type. These data were analyzed using weighting and scoring. The research results of landslide hazard maps were created using GIS with the ArcGIS 10.3 software application through an overlay stage process. Based on the research results, it shows that the area is not prone to landslides covering an area of 2,519.83 Ha or 8.95%, the area is slightly prone to landslides covering an area of 12,775.49 Ha or 45.38%, the area is quite prone to landslides covering an area of 4,621.18 Ha or 16.41%, landslide prone areas are 3,874.94 Ha or 13.76% and very prone areas are 4,246.24 Ha or 15.08%.
Stok Karbon dan Status Kondisi Komunitas Mangrove Pulau Simuang Kepulauan Tiworo Sulawesi Tenggara Maharani, Maharani; Kharisma, Gaby Nanda; Hasidu, La Ode Abdul Fajar; Ardiansyah, Indra; Prasetya, Arif; Riska, Riska; Agusrinal, Agusrinal; Rosalina, Dwi; Ansar, Soehardiman
Journal of Marine Research Vol 12, No 4 (2023): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v12i4.41024

Abstract

Pulau Simuang merupakan salah satu pulau kecil yang ada di guguan Kepulauan Tiworo dengan potensi mangrove yang cukup besar. Sayangnya, studi mengenai status kondisi komunitas dan stok karbon mangrove di Kepulauan Tiworo masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status kondisi komunitas mangrove, biomassa, stok karbon, dan penyerapan CO2 oleh vegetasi mangrove. Penelitian ini dilakukan di Pulau Simuang, Kepulauan Tiworo, dengan total empat stasiun penelitian. Analisis struktur komunitas mangrove menggunakan metode transek kuadrat. Garis transek dibentangkan tegak lurus dengan garis pantai. Disetiap transek diletakkan empat plot berukuran 100m2. Data yang dikoleksi berupa jenis, jumlah jenis, dan diameter batang (dbh). Analisis data dilakukan untuk menentukan kerapatan, status kondisi, biomassa, stok karbon, dan penyerapan CO2 oleh vegetasi mangrove. Hasil penelitian ini yaitu status kondisi komunitas mangrove di Pulau Simuang masih dalam kategori baik/padat (kerapatan berkisar antara 1825-2775 ind/ha2). Biomassa mangrove diperoleh berkisar antara 213,26 ton/ha2 sampai 506,24 ton/ha2. Stok karbon dan penyerapan CO2 di setiap stasiunberbanding lurus dengan data biomassanya. Stok karbon diperoleh berkisar antara 100,23 ton C/ha2 sampai 237,84 ton C/ha2. Selain itu, penyerapan CO2 oleh vegetasi mangrove berkisar antara 367,51 ton CO2/ha2 sampai 872,08 ton CO2/ha2. Meskipun kondisi mangrove masih dalam kategori baik/padat, masih terdapat sisa aktivitas penebangan mangrove di beberapa lokasi. Untuk itu diperlukan upaya perlindungan kawasan untuk menjaga fungsi ekosistem mangrove di kawasan tersebut. 
The Effect of Vegetation Density on The Total Suspended Solid (TSS) Concentration in The Aquatic Area of Pomalaa District Barus, Mika Debora Br.; Sofyan A. P., Andi Baso; Artati, Yuniar; Kharisma, Gaby Nanda; Maulana, Achmad Zidane
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 4, No 2 (2023): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v4i2.10238

Abstract

Analysis of the influence of vegetation density levels on the concentration of Total Suspended Solids (TSS) in aquatic areas is crucial in the Pomalaa District, an area characterized by extensive mining activities. This research aims to examine changes in vegetation density conditions and analyze the influence of vegetation density levels on TSS concentrations in the aquatic region. Changes in vegetation density conditions are analyzed through multi-temporal remote sensing image processing using the NDVI method. The TSS concentration is analyzed using the gravimetric method. Meanwhile, the influence of vegetation density level on TSS concentration is analyzed using the Pearson correlation coefficient equation. The results of the research show that there has been an increase in the area with very low levels of vegetation density and a decrease in the area with high levels of vegetation density in the period 2014 to 2023. The calculated results of TSS concentrations at the research location are 78 mg/l to 111 mg/l. The correlation analysis shows that the broader the area with very low vegetation density, the higher the TSS concentration in the aquatic environment. Additionally, the larger the area with high vegetation density, the lower the TSS concentration value of the water at the research locations.
Pendampingan Revitalisasi Ekstrakurikuler KIR Berbasis Kolaborasi dengan Pendekatan Blended Learning di SMA Negeri 1 Tanggetada Ernawati, Ernawati; Haris, Iyan Nurdiyan; Kharisma, Gaby Nanda; Hl, Nur Ihsan; Sari, Tri Maniarta; Tendrita, Miswandi; MGB , Fadilah; Muktafia, Muktafia
Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 1 (2024): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wdk.v7i1.16729

Abstract

The extracurricular activity of Youth Science Club (Kelompok Ilmiah Remaja/ KIR) will not succeed if it is not managed well by the school. The results of the observation indicate that the interest and potential of students in writing scientific papers are quite significant and highly relevant in supporting the strengthening of the Pancasila student profile. However, the KIR activities have not been well accommodated by the school, which underscores the necessity of conducting this community service activity. The focus and objective of this PKM activity is to provide training and support to partners in revitalizing extracurricular KIR activities so that they can be accommodated intensively using a blended learning approach with various real and virtual media. The results of the Community Service Program (Pengabdian kepada Masyarakat/ PkM) with quantitative descriptive analysis show that the writing skills of the students at the beginning of the mentoring received an average score of 33.15, categorized as very poor, and improved at the end of the mentoring to 63.31, categorized as fairly good. The KIR mentoring teachers also experienced an improvement in their ability to guide students. The results of the descriptive analysis showed that the teachers' understanding at the beginning of the mentoring was an average of 42.22% (categorized as insufficient), and by the end of the mentoring, it increased to 80.67%. (good catageory). Thus, through training and mentoring, they have a better understanding of the appropriate research methodology, effective mentoring techniques, and the use of technology in blended learning. Teachers have the potential to become more effective facilitators in helping students produce quality scientific work. This serves as the foundation for designing the KIR revitalization program with a collaborative and blended learning approach.