Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI ASAM, BASA, DAN GARAM SMP NEGERI 1 BULUKUMBA ., Darmaeni; Arsyad, Nurdin
Chemistry Education Review (CER) Volume 1 Nomor 2 Maret 2018
Publisher : Program Pasca Sarjana UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.134 KB) | DOI: 10.26858/cer.v0i1.5604

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk menghasilkan  perangkat  pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam, basa, garam; (ii) untuk mendeskripsikan kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang difokuskan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam, basa, dan garam.  Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah RPP, Buku Ajar Peserta Didik (BAPD), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model Thiagarajan atau 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap penyebaran. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini divalidasi oleh dua orang ahli dengan hasil penilaian berada pada kategori sangat valid untuk RPP dan BAPD dan kategori valid untuk LKPD serta  dapat digunakan dengan sedikit revisi. Pada penelitian ini uji coba dilakukan satu kali. Uji coba dilakukan pada kelas VII2 SMP Negeri 1 Bulukumba. Hasil yang diperoleh pada uji coba tersebut, yaitu: (1) perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing  sudah praktis, (2) perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi asam, basa, dan garam sudah efektif karena telah memenuhi 3 dari 4 indikator keefektifan, yaitu: ketuntasan klasikal tes hasil belajar telah tercapai,  aktivitas  peserta didik pada setiap pertemuan berada pada rentang batas toleransi , dan respon peserta didik  berada pada kategori positif. Dengan mengikuti tahap pengembangan di atas, diperoleh perangkat pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi Asam, Basa, dan Garam  yang   memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Berpikir Kritis
PENGARUH SIKAP, KONSEP DIRI, DAN KESADARAN METAKOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMAN DI KECAMATAN UJUNG BULU KABUPATEN BULUKUMBA Nurdianti Putri, Nuzul Kurnia; Danial, Muhammad; Arsyad, Nurdin
Chemistry Education Review (CER) Volume 1 Nomor 2 Maret 2018
Publisher : Program Pasca Sarjana UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.551 KB) | DOI: 10.26858/cer.v0i1.5613

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana gambaran deskriptif sikap peserta didik pada mata pelajaran kimia, konsep diri, kesadaran metakognitif, dan hasil belajar kimia peserta didik kelas XI Mia SMAN di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba, apakah ada pengaruh sikap, konsep diri, dan kesadaran metakognitif, secara bersama-sama terhadap hasil belajar kimia peserta didik kelas, apakah ada pengaruh sikap terhadap hasil belajar kimia, apakah ada pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar kimia, apakah ada pengaruh kesadaran metakognitif terhadap hasil belajar kimia, apakah ada interaksi sikap peserta didik pada mata pelajaran kimia dan konsep diri dalam mempengaruhi hasil belajar kimia, apakah ada interaksi konsep diri dan kesadaran metakognitif dalam mempengaruhi hasil belajar kimia peserta didik, apakah ada interaksi sikap peserta didik pada mata pelajaran kimia dan kesadaran metakognitif dalam mempengaruhi hasil belajar kimia peserta didik. Adapun tujuan dari penelitian ini sejalan dengan rumusan masalah Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil analisis menunjukkan p – value < 0,05 yang artinya model layak digunakan. Model yang digunakan adalah Y = - 75,003 + 0,171 X1 + 0,611 X­2 + 0,508 X3 + 0,000 X1X2 + 0,000 X1X3 – 0,003 X2X3 . Sikap siswa, konsep diri, dan kesadaran metakognitif siswa berpengaruh signifikan dan positif terhadap hasil belajar kimia baik secara teoritis maupun secara empirik. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa hasil interaksi antar variabel independent tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa, sehingga model terbaik yang dapat digunakan untuk menaksir hasil belajar kimia adalah model tanpa interaksi, yaitu: Y = - 32,875 + 0,113X1 + 0,217X2 + 0,200X3. Kata Kunci: Sikap Siswa, Konsep Diri, Kesadaran metakognitif, Hasil Belajar.
Penulisan Instrumen Penelitian Ilmiah pada Guru SMP di Kabupaten Toraja Utara Rahman, Abdul; Arsyad, Nurdin; Rusli, R.; Ahmar, Ansari Saleh; Musa, Hastuty
ARRUS Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.abdiku1745

Abstract

Instrumen penelitian adalah komponen penting dalam penelitian ilmiah karena menutup kemungkinan instrumen dari suatu penelitian dapat digunakan kembali oleh penelitian lain yang memiliki keterkaitan dan kebutuhan yang sama. Artinya instrumen penelitian dapat menjadi aset ilmiah bagi seorang peneliti yang mengembangkannya. Hasil dari pelatihan penulisan instrument ini, ditunjukkan antara lain oleh: (1) adanya kesesuaian materi dengan kebutuhan guru-guru SD/SMP untuk meningkatkan profesionalitasnya, penulisan instrumen penelitian bidang pendidikan, (2) adanya respon yang positif dari peserta mengingat kegiatan pengabdian merupakan kebutuhan guru dalam rangka peningkatan profesionalitasnya, dan (3) sebagian besar (85%) peserta telah memahami konsep penulisan instrument penelitian bidang Pendidikan.
Improved Math Learning Outcomes with Creative Problem Solving Model in Elementary School Students Jusmawati, Jusmawati; Satriawati, Satriawati; R, Irman.; Rahman, Abdul; Arsyad, Nurdin
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3481

Abstract

This research aims to improve the mathematical learning outcomes of elementary school students with a creative problem solving model. Methods used mix method approach with classroom action research.  Classroom action research is deenisikan as a process of assessment of various learning activities carried out through four (4) stages which include: planning, implementation of actions, observation / collection of data, and reflection. Furthermore, these stages are arranged in a cycle of activities. The subject in this study was a student of class V Tunas Bangsa Kota Makassar which consisted of 30 students. The results showed that in cycle I the average score of student learning outcomes was 64.71 with a classical completion of 56.67% there was an increase in cycle II with the average score of student learning outcomes which was 87.75 with a classical completion of 93.33%. The results of learning cycle I to cycle II increased to achieve the classical completion indicator that is ≥ 80% of all students with KKM ≥ 70. This shows an increase in elementary school math learning outcomes with a creative problem solving model.
THE IMPLEMENTATION OF THE PROBLEM-BASED LEARNING MODEL BASED ON TORAJA CULTURE IN MATHEMATICS LEARNING: PENERAPAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING BERBASIS BUDAYA TORAJA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Lembang, Suri Toding; Arsyad, Nurdin; Bernard
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 12 No 1 (2024): JUNE
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2024v12n1a3

Abstract

This research aims to implement Toraja cultural-based mathematics teaching tools to enhance the learning outcomes of students at SMPN 1 Makale Selatan. The objectives include assessing students' learning outcomes, their activities, and the teacher's capability in applying Toraja cultural-based mathematics teaching tools. The research method employed is quantitative research. Based on the findings, students' learning outcomes through problem-based learning (PBL) models infused with Toraja cultural elements are categorized as very high, with an average score of 86.17. This success is attributed to the cultural relevance and emotional connection fostered by the PBL approach integrated with Toraja traditions. The inclusive learning environment created through the recognition of cultural diversity further contributes to positive outcomes, confirming the effectiveness of the Toraja culture-based PBL model in promoting active student involvement in the learning experience. The integration of Toraja cultural elements into the PBL model significantly contributes to the remarkable success in achieving a high average score of 86.17 in students' learning outcomes. This achievement is found due to the contextual relevance of Toraja cultural values, increased emotional engagement, and the development of critical thinking skills within a broader cultural context. The use of Toraja culture not only enhances memory retention but also empowers students to actively participate in a learning environment that celebrates cultural diversity. The exceptional learning outcomes affirm the efficacy of integrating PBL with Toraja cultural elements, providing students with a profound and meaningful educational experience.
Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Pemecahan Masalah Berdasarkan Kemampuan Awal Arsyad, Nurdin; Sahid, Sahid; Afsari, Ayudya
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 1 (2025): Sains Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/proximal.v8i1.4934

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan penalaran matematis siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan kemampuan awal. Subjek penelitian sebanyak 2 siswa pada kategori kemampuan awal sedang Kelas VII.4 UPT SMP Negeri 4 Dua Pitue. Instrumen utama adalah peneliti, instrumen pendukung adalah tes tertulis dan pedoman wawancara. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Indikator kemampuan penalaran matematis yang digunakan, yaitu (1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar ataupun diagram; (2) Melakukan manipulasi matematika; (3) Menarik kesimpulan; (4) Menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 soal: siswa dengan kategori kemampuan awal sedang belum optimal. Siswa pada tahap memahami masalah: mampu memenuhi indikator ketiga. Tahap merencanakan pemecahan masalah: mampu memenuhi indikator pertama. Tahap melaksanakan rencana: mampu memenuhi indikator pertama, kedua, ketiga, tetapi ketiga indikator tersebut belum mampu dipenuhi pada soal nomor 2. Tahap memeriksa kembali pemecahan yang diperoleh: mampu memenuhi indikator pertama, kedua, keempat, tetapi ketiga indikator tersebut belum mampu dipenuhi pada soal nomor 2 karena ketidaktahuan siswa
DESKRIPSI PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN REMEDIAL SISWA KELAS X SMAN 4 PAREPARE Nissa, Nurul Mutmainnah Fadhilah; Arsyad, Nurdin; Jafaruddin, Jafaruddin
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 10 No. 1 (2025): Pedaggogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif-eksploratif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pemberian scaffolding dalam menyelesaikan masalah matematika pada pembelajaran remedial siswa kelas X SMAN 4 parepare. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2024/ 2025. Subjek dalam penelitian ini sebanyak tiga orang siswa yang terdiri dari masing-masing satu orang siswa dengan kemampuan aktual tinggi, sedang dan rendah. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan instrument pendukung terdiri dari tes, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode dengan mengamati hasil tes dan hasil wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini ini meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh (1) Soal nomor 1, siswa dengan kemampuan aktual tinggi dan sedang hanya mampu memahami informasi serta merancang strategi penyelesaian. Siswa dengan kemampuan aktual rendah belum terlihat langkah-langkah penyelesaian. Soal nomor 2, siswa dengan kemampuan aktual tinggi dan sedang mampu memahami informasi, merencanakan strategi penyelesaian, menyelesaikan soal, dan menarik kesimpulan dengan tepat. Siswa dengan kemampuan aktual rendah mampu menyelesaikan soal, tetapi mengalami kekeliruan dalam mengidentifikasi istilah. (2) Soal nomor 1, siswa dengan kemampuan aktual tinggi diberikan scaffolding reviewing, restructuring, dan developing conceptual thinking. Siswa dengan kemampuan aktual sedang diberikan scaffolding reviewing, explaining, restructuring, dan developing conceptual thinking. Siswa kemampuan aktual rendah diberikan scaffolding reviewing dan restructuring. Soal nomor 2, siswa dengan kemampuan tinggi dan sedang tidak memerlukan scaffolding, siswa dengan kemampuan rendah diberikan scaffolding reviewing dan developing conceptual thinking. (3) Soal nomor 1, siswa dengan kemampuan aktual tinggi dan sedang memiliki kemampuan potensial yaitu mampu memahami informasi, merancang strategi penyelesaian, melakukan perhitungan, serta menarik kesimpulan dengan tepat, sehingga dapat menyelesaikan soal secara benar. Siswa dengan kemampuan aktual rendah yaitu mampu memahami informasi dan menyusun persamaan dengan metode eliminasi, namun mengalami kesulitan dalam faktorisasi persamaan kuadrat sehingga tidak dapat menyelesaikan soal secara tuntas. Soal nomor 2, siswa dengan kemampuan aktual tinggi, sedang dan rendah memiliki kemampuan potensial yang sama, yaitu mampu memahami informasi, melakukan proses penyelesaian, serta menarik kesimpulan dengan tepat.
Deskripsi Penerapan Model Experiential Learning dalam Pembelajaran Matematika ditinjau dari Kecerdasan Emosional Siswa Zurachmad, Sitti Muslimah; Arsyad, Nurdin; Dassa, Awi
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol. 8 No. 1 (2024): Peran Model Pembelajaran, Literasi Matematika, Kemampuan Berpikir Kritis Matema
Publisher : Program of Mathematics Education Department of Mathematics Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed.v8i1.1798

Abstract

The aim of this research to describe the implementation of experiential learning model in the perspective of students’ emotional intelligence at class VIII 10 at Junior High School. This is descriptive research employing a qualitative approach. Research subjects were 2 students, 1 student with a high level of emotional intelligence and 1 student with a low level of emotional intelligence. The instruments used in this study consist of the students’ self-evaluation sheet, the students’ response questionnaire, the student emotional intelligence questionnaire, the mathematics learning outcomes test, and the interview question test. Data collection techniques used in this research consist of mathematics test, questionnaire, and interview. The experiential learning model has 4 stages, namely, concrete experience, reflective observation, abstract conceptualization, and active experimentation. The result of this research showed that: (1) Students’ activities in the implementation of the experiential learning model were conducted well. The students had been involved actively so the teacher’s domination in learning lessened. Students with a high and low level of emotional intelligence were able to follow each stage of the learning model. (2) The student with a high level of emotional intelligence has a very good response to the implementation of experiential learning model, and the student with a low level of emotional intelligence gave also a very good response. (3) Students’ mathematics learning outcomes as a result of the implementation of experiential learning model achieved the classroom completeness level of 85%.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Think Talk Write terhadap Kemampuan Penalaran, dan Komunikasi matematis, serta Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika di SMPN 1 Sinjai Utara Arsyad, Nurdin; Asdar; K, Muthmainnah
Issues in Mathematics Education (IMED) Vol. 2 No. 1 (2018): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Program of Mathematics Education Department of Mathematics Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/imed.v2i1.7605

Abstract

This research aims to determine the influence of implementing the think talk write (TTW) strategy of cooperative learning model towards mathematics reasoning and communication abilities and students motivation in mathematics learning. The type of this research was a quasi-experimental study involving two different treatment groups. The population of this study were students of grade VII SMPN 1 Sinjai Utara and selected by cluster random sampling that were class VII-6 and VII-7. The results obtained from descriptive statistical analysis was: the mathematics reasoning abilities of students by applying cooperative learning model with TTW strategy is in low category, communication ability is in moderate category, and student learning motivation is in moderate category, and the mathematics reasoning abilities of students by applying direct learning model with expository strategy is in very low category, communication ability is in low, and student learning motivation is in moderate category. The results of inferential statistical analysis obtained that: mathematical reasoning, and communication ability, and the motivation of students by applying cooperative learning model with TTW strategy better than the mathematical reasoning, and communication ability, and the learning motivation of students taught by direct learning model. From the result of this research, it can be concluded that there was the influence of applying cooperative learning model with think talk write strategy to mathematical reasoning, and communication ability, and the learning motivation of students.
Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Pemecahan Masalah Berdasarkan Kemampuan Awal Arsyad, Nurdin; Sahid, Sahid; Afsari, Ayudya
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 1 (2025): Integrasi Matematika, Teknologi, dan Budaya dalam Pendidikan dan Aplikasi Terap
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/proximal.v8i1.4934

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan penalaran matematis siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan kemampuan awal. Subjek penelitian sebanyak 2 siswa pada kategori kemampuan awal sedang Kelas VII.4 UPT SMP Negeri 4 Dua Pitue. Instrumen utama adalah peneliti, instrumen pendukung adalah tes tertulis dan pedoman wawancara. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Indikator kemampuan penalaran matematis yang digunakan, yaitu (1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar ataupun diagram; (2) Melakukan manipulasi matematika; (3) Menarik kesimpulan; (4) Menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 2 soal: siswa dengan kategori kemampuan awal sedang belum optimal. Siswa pada tahap memahami masalah: mampu memenuhi indikator ketiga. Tahap merencanakan pemecahan masalah: mampu memenuhi indikator pertama. Tahap melaksanakan rencana: mampu memenuhi indikator pertama, kedua, ketiga, tetapi ketiga indikator tersebut belum mampu dipenuhi pada soal nomor 2. Tahap memeriksa kembali pemecahan yang diperoleh: mampu memenuhi indikator pertama, kedua, keempat, tetapi ketiga indikator tersebut belum mampu dipenuhi pada soal nomor 2 karena ketidaktahuan siswa