Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Perubahan Pengaturan Pendirian Perseroan Terbatas Pasca Disahkan UU Cipta Kerja Pratama, Dian Putri; Turisno, Bambang Eko
Notarius Vol 16, No 3 (2023): Notarius
Publisher : Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nts.v16i3.41266

Abstract

AbstractGovernment has enacted Government Regulation No. 8 of 2021  as the implementation regulation of Job Creation Act that has brought several changes to Law No. 40 of 2007. PP No. 8/2021 amends several provisions in UU PT such as Authorized Capital, Registration of Establishment, Amendment, and Disbanding of One-Person Company that meet the criteria for Micro and Small Business (UMK). This research employs a normative-descriptive approach and aims to discuss the significant amendment of provisions in UU PT as stipulated in PP No. 8 /2021. The amendment of UU PT covers (i) the abolition of provision regarding minimum Authorized Capital, (ii) provision regarding “One-Person Company”, including technical regulation of Establishment, Amendment, and Disbanding of One-Person Company, and also the obligation to make and submit a financial report. Keywords : establishment of individual companies; uu create workAbstrakPemerintah saat ini telah mengesahkan Peraturan Pemerintah No. 8/Tahun 2021, guna menjadi peraturan pelaksana atas Regulasi Cipta Kerja yang telah mengubah Regulasi Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/Tahun 2007. PP No. 8/2021 mengatur mengenai perubahan ketentuan dalam UUPT, antara lain: Modal Dasar, Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan Perorangan dengan kriteria UMK (Usaha Mikro dan Kecil). Metode yuridis normatif-deskriptif akan digunakan dalam Penelitian ini fokus dan membahas perubahan yang cukup signifikan mengenai regulasi UU PT yang diatur dalam PP No. 8/2021. Poin signifikan yang diubah dalam UU PT. adalah aturan penghapusan ketentuan batasan minimum Modal Dasar UU PT; dan aturan baru perihal “Perseroan Perorangan”, termasuk aturan teknis mendirikan, mengubah, dan membubarkan Perseroan perorangan, serta keharusan membuat dan menyampaikan laporan keuangan.Kata kunci: pendirian perseroan perorangan; uu cipta kerja
Efektivitas Tanda Tangan Elektonik Pada Akta Yang Dibuat Oleh Notaris Albaaits, Aushof; Turisno, Bambang Eko
Notarius Vol 16, No 3 (2023): Notarius
Publisher : Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nts.v16i3.40263

Abstract

AbstractThe electornic system is used to explain the existence of an information system which the application of information technology based on telecommunicaton network and electronic media. A digital signature is a.n. electronically generated signature that functions the same as a regular signature on paper documents. Sudikno Mertokusumo gives the definition of a certificate as evidence that is signed, which contains events that form the basis of a thing or an engagement, which was made from the beginning intentionally for proof. As a public office holder, a notary has the authority to inaugurate various certificate as long as it is not under the authority of other officials. The theory of this research is the triadism law theory which was initiaded by Gustav Radburch, which contains the principle of justice, and the principle of legal certainty. The theory of legal protection was initiated by Roscue Pound which says “the law is a social engineering tool and the writing method used is normative juridical. The results of this study are that digital signature have benefits are authenticity (guaranteed exstence), integrity (cannot be modified), non-repudiation (cannot be denied its existence), and confidentiality.Keyword: digital signature; certificate; notaryAbstrakSistem elektronik berfungsi untuk menerangkan posisi sistem informasi sebagai implementasi dari teknologi informasi menggunakan media elektronik dan jaringan telekomunikasi. Tanda tangan elektronik dilakukan secara elektronik yang memiliki fungsi yang sama dengan tanda tangan biasa. Sudikno Mertokusumo menjelaskan bahwa akta merupakan alat bukti yang disertai dengan tanda tangan, sebagai bukti bahwa telah terjadi perikatan. Dalam menjalankan profesinya, Notaris berhak untuk mengesahkan segala akta kecuali akta yang menjadi wewenang lembaga lain. Studi ini menggunakan Teori Triadism Law dari Gustav Radburch, yang di dalamnya memuat asas kemanfaatan hukum, keadilan, dan kepastian hukum. Selain itu juga teori dari Roscue Pound mengenai perlindungan hukum yang menerangkan bahwa hukum adalah media rekayasa sosial, dimana metode penelitiannya yaitu yuridis normatif. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa tanda tangan elektronik berguna sebagai authenticity (terjaminnya keberadaannya), integrity (tidak dapat dimodifikasi), non-repudiation (tidak dapat disangkal keberadaannya), dan confidentiality (bersifat rahasia).Kata kunci: tanda tangan elektronik; akta; notaris
Penerapan Asas Keadilan Terhadap Pengadaan Tanah Bagi Insfrastruktur Jalan Tol Trans Jawa Wicaksono, Fikri Arif; Turisno, Bambang Eko
Notarius Vol 16, No 3 (2023): Notarius
Publisher : Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nts.v16i3.42308

Abstract

AbstractLand is increasing, for development. Land acquisition is acquired from land rights holders based compensation given to rights holders, accordance with the legal basis of Article 18 Law No. 5 1960. The aim is to analyze the compensation mechanism received by the Sambongsari Village residents applies principle of justice, obstacles faced by the community.occurs in the provision of compensation to solve the problem. Method is empirical juridical law research with reference to writing, direct observation for granting compensation certificates through deliberation, the form of determining compensation in compensation process must apply the principles of land acquisition, such as justice principle, good faith, legal certainty, propriety, well-being. Based on the study results, there’re no obstacles in compensation land acquisition for construction toll road in SambongsariVillage.Keywords: justice; land; procurement; infrastructure; lawsAbstrakKebutuhan lahan semakin meningkat, untuk pembangunan. Perolehan lahan diakuisisi dari pemegang hak atas tanah berdasarkan ganti kerugian yang diberikan kepada pemegang hak, sesuai landasan hukum Pasal 18 UU No. 5 Tahun 1960. Tujuan untuk mengetahui dan menganalisa apakah mekanisme ganti rugi yang diterima oleh warga Desa Sambongsari menerapkan prinsip keadilan, kendala yang terjadi pada pemberian ganti rugi dan cara penyelesaian masalahnya. Metode yang digunakan penelitian hukum yuridis empiris dengan mengacu pada tertulis, observasi langsung serta wawancara pemberian sertifikat ganti rugi melalui musyawarah, bentuk penetapan ganti rugi dalam proses pemberian ganti kerugian harus menerapkan asas pengadaan tanah, seperti asas keadilan, itikad baik, kepastian hukum, keseimbangan, kepatutan, dan  kesejahteraan. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada kendala dalam proses ganti rugi pembebasan lahan pembangunan Tol Di Desa Sambongsari, Weleri Kabupaten Kendal.Kata kunci: keadilan; tanah; pengadaan; infrastruktur; hukum
Strengthening Corporate Governance Through Legal Compliance and Ethical Codes of Conduct Turisno, Bambang Eko; Priyono, Ery Agus; Yunanto, Yunanto
Jurnal Hukum Vol 40, No 2 (2024): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v40i2.40198

Abstract

This study investigates the role and implementation of a company's code of ethics as a cornerstone of good corporate governance. The research aims to examine the contents of corporate codes of ethics, the enforcement of sanctions for violations, and the mechanisms for preventing actions that contravene ethical standards. The code of ethics serves as a guiding framework for employees, fostering professionalism, integrity, and commitment. It encapsulates normative ethics and facilitates the practical application of corporate values in daily activities. Findings reveal that the structure and content of codes of ethics vary across organizations, ranging from concise to highly detailed formats. Employees affirm their adherence through integrity and compliance pacts, establishing a mutual agreement on the disciplinary measures for breaches. Sanctions for violations are proportionate to the nature of the offense and may include multiple forms of disciplinary action. An appeal mechanism and oversight by designated supervisors ensure the fair implementation of sanctions. Furthermore, the Board of Directors plays a pivotal role in exemplifying ethical behavior and reinforcing compliance through decisive actions. This research underscores the importance of a well-defined and enforced code of ethics in fostering an ethical corporate culture and ensuring accountability within organizations.
Integrasi Inovasi Keuangan dan Kebijakan Lingkungan dalam Bursa Karbon: Tinjauan Hukum dan Praktik Terbaik di Indonesia Valentika, F.F; Turisno, Bambang Eko
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Volume 6, Nomor 3, Tahun 2024
Publisher : PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jphi.v6i3.%p

Abstract

Perdagangan karbon telah menjadi alat penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi perubahan iklim. Penelitian ini mengkaji integrasi inovasi keuangan dan kebijakan lingkungan dalam bursa karbon dari perspektif hukum. Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi kerangka hukum yang mendukung inovasi keuangan dalam bursa karbon di Indonesia, menganalisis praktik terbaik, serta mengevaluasi tantangan dan peluang dalam regulasi bursa karbon. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif dengan analisis terhadap dokumen regulasi dan literatur akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi teknologi fintech berperan signifikan dalam meningkatkan transparansi dan efisiensi perdagangan karbon. Praktik terbaik yang dapat diadopsi untuk memperkuat bursa karbon di Indonesia adalah Green Bonds dan Climate Bonds Initiative (CBI) keduanya dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek hijau dan iklim. Tantangan utama meliputi masalah keuangan dan regulasi, namun pasar green bond di Asia Tenggara memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena kebutuhan akan investasi ramah lingkungan dan berkelanjutan yang semakin meningkat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa regulasi yang holistik dan dukungan kebijakan yang kuat adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat bursa karbon bagi lingkungan dan masyarakat.