Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS SEBARAN DAN DETERMINAN STUNTING PADA BALITA BERDASARKAN POLA ASUH (STATUS IMUNISASI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF) Izah, Nilatul; Zulfiana, EVi; Rahmanindar, Nora
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.764

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai indeks tinggi badan menurut umur kurang dari minus dua standar deviasi atau dibawah rata – rata standar yang ada (ACC/SCN, 2000). Stunting pada anak merupakan indikator utama untuk menilai kualitas modal sumber daya manusia dimasa medatang. Gangguan pertumbuhan yang diderita anak pada awal kehidupan, pada hal ini stunting, dapat menyebabkan kersakan yang permanen. Keberhasilan perbaikan ekonomi yang berkelanjutan dapat dinilai dengan berkurangnya kejadian stunting pada anak – anak usia dibawah 5 tahun (UNSCN, 2008). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting, pola asuh pada balita turut berkontribusi terhadap kejadian stunting dimana salahsatu dari pola asuh yaitu status pemberian imunisasi pada balita dan pemberian ASI eksklusif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan analisis sebaran dan determinan stunting berdasarkan pola asuh (status imunisasi dan pemberian ASI eksklusif) pada balita usia 6 – 59 bulan. Penelitian merupakan jenis kuantitatif dengan desain casecontrol. Sampel penelitian diambil secara consecutive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelompok kasus dan kontrol yang dipilih dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Kelompok kasus yang terdiri dari ibu balita usia 6 – 59 bulan yang mengalami stunting dan kelompok kontrol yang terdiri dari ibu balita usia 6 – 59 bulan yang tidak mengalami stunting (normal). Hasil penelitian menunjukkan status imunisasi tidak berpengaruh terhadap  kejadian stunting, pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap kejadian stunting
PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DENGAN PEMBERIAN PIL CANTIK MERAH UNTUK MENCEGAH STUNTING Rahmanindar, Nora; Maulida, Iroma; Qudriani, Meyliya; Arti, Tias Dwi; Zulfiana, Evi; Hidayah, Seventina Nurul
Jurnal of Community Health Development Vol 3 No 2 (2022): Journal Of Community Health Development terbitan bulan Juli 2022
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.246 KB) | DOI: 10.20884/1.jchd.2022.3.2.5899

Abstract

Pada periode remaja (10-19 tahun), prevalensi anemia di negara berkembang adalah 27% dan 6% di negara maju, prevalensi anemia remaja di tingkat nasional sebesar 18,4%. Prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi adalah 29,4%.Prevalensi anemia pada wanita usia reproduksi adalah 29,4%. Pemberian suplemen zat besi akan meningkatkan haemoglobin darah, Sekitar 50% dari anemia pada wanita bisa dihilangkan dengan suplementasi zat besi secara global. Anemia adalah berkurangnya haemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Pelaksanaaan pengabdian pada tanggal 25 Mei 2022 di SMAN 5 Kota Tegal dengan jumlah 40 orang remaja putri, dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan anemia dengan cara ceramah secara lisan. Penanganan anemia salah satunya dengan program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri. Tujuan dari pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang Anemia, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang dampak anemia, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang cara meminum tablet tambah darah, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentanggizi pada remaja, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja putri tentang stunting. Pemberian pil cantik merah/ tablet tambah darah kepada remaja putri siswi SMA dinilai efektif dalam menurunkan dan mencegah terjadinya anemia. Dengan mengkonsumsi pil cantik, remaja putri akan memiliki wajah yang segar, tidak pucat, tidak mudah mengantuk dan berdaya konsentrasi tinggi. Selain itu, pil cantik yang dikonsumsi secara rutin dapat membantu mempersiapkan kondisi tubuh prima yang kelak senantiasa sehat saat hamil maupun melahirkan.
Effect of Family Characteristics on Stunting Events in Toddlers Aged 6-59 Months: Analisis Sebaran dan Determinan Stunting berdasarkan Karakteristik Keluarga pada Balita Usia 6 – 59 Bulan Izah, Nilatul; Zulfiana, Evi; Rahmanindar, Nora
Jurnal Kebidanan Midwiferia Vol. 6 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/midwiferia.v6i1.508

Abstract

Stunting is defined as a chronic condition that is a picture of stunted growth due to lack of nutrition in the long run and or due to other problems. Stunting, especially in infants, can slow down both physical and mental development of children, so special attention is needed. Many factors influence the incidence of stunting, including family characteristics such as family economic status, mother's education, parents 'height and parents' level of knowledge about toddler nutrition. The purpose of this study is to analyze the distribution and determinant of stunting based on family characteristics in toddlers aged 6-59 months. This type of research is quantitative with casecontrol design. The research sample was taken by consecutive sampling. The sample used in this study is the case and control group selected by case and control ratio of 1: 1. The case group consisted of mothers of toddlers aged 6 - 59 months who experienced stunting and the control group consisted of mothers of toddlers aged 6 - 59 months who did not experience stunting (normal). The results showed that maternal age affected stunting, mother's education did not affect stunting, mother's work did not affect stunting, mother's knowledge affected stunting, parental height affected stunting.
PEMBERDAYAAN IBU NIFAS MELALUI PEMAHAMAN TERAPI KOMPLEMENTER DI RUMAH Hidayah, Seventina Nurul; Nisa, Juhrotun; Siti Fatimah, Okta Zenita; Zulfiana, Evi; Rahmanindar, Nora; Rengganis, Mutiara
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.19926

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang terapi komplementer kepada ibu nifas dengan pendekatan homecare. Metode yang digunakan melibatkan sesi penyuluhan kelompok dan kunjungan rumah. Peserta diberikan informasi mendalam mengenai manfaat, teknik, dan aplikasi pijat nifas serta totok wajah dalam merawat diri pasca melahirkan. Melalui demonstrasi dan latihan praktis, peserta diberdayakan untuk mengintegrasikan terapi komplementer ini ke dalam rutinitas harian mereka. Hasil dari pengabdian ini menggambarkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai terapi komplementer. Peserta menyampaikan perubahan positif dalam pemulihan fisik dan kesejahteraan emosional setelah menerapkan terapi komplementer secara teratur. Selain itu, kolaborasi yang ditekankan antara terapi komplementer dan perawatan medis konvensional telah meningkatkan pemahaman tentang keseluruhan perawatan nifas. Kesimpulannya, pengabdian masyarakat ini berhasil memberikan edukasi yang berharga kepada ibu nifas mengenai terapi komplementer berbasis homecare. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memfasilitasi pemulihan pasca melahirkan dan mendorong penerapan terapi komplementer sebagai pendekatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan ibu nifas secara menyeluruh
Edukasi dan Keterampilan tentang Acupressure Massage untuk Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi Belajar pada Sisiwa SMAN 1 Kramat Kabupaten Tegal Rahmanindar, Nora; Qudriani, Meyliya; Arti, Tias Dwi; Riski, Intan Cristi Mayasari; Hidayah, Seventina Nurul; Zulfiana, Evi; Furqoni, Laduniyah; Awaliyah, Afidatul
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.188-193

Abstract

Acupressure massage to brighten the brain is a stimulation technique to improve the flow of blood vessels, nerves and meridians leading to the head and brain. Massage on students will have a positive impact because students will feel more ready to receive stimulus so they can learn more quickly, and this is closely related to the development that occurs in the brain. In reality, there are still many students who often have difficulty concentrating when faced with more complex subject matter, for example counting, memorizing, and so on. The aim of this service is to provide students with skills and understanding on how to increase focus and concentration in learning. They can choose acupressure massage therapy to increase students' focus and concentration in a safe manner so as to help with the school exam process. The service will be carried out on 13-14 November 2023, at SMAN 1 Kramat, for 40 students in classes X and XI.
Implementasi Program Kesehatan Reproduksi Remaja Sesuai Dengan Pp No 61 Tahun 2014 Di Puskesmas Debong Lor Zulfiana, Evi; Maulida, Iroma
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v13i2.833

Abstract

Latar Belakang: Kerentanan remaja dalam menghadapi resiko kesehatan reproduksi menyebabkan pemerintah melakukan berbagai upaya dalam melakukan pelayanan kesehatan untuk remaja, salah satunya ialah mengadakan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja yang secara khusus termaktum dalam pasal 11-12 Peratutan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi yang dilaksanakan oleh puskesmas.Tujuan: Mengetahui program puskesmas terkait kesehatan reproduksi remaja, mengetahui Kebijakan dan Fasilitas Puskesmas terkait kesehatan reproduksi remaja, mengetahui kendala yang dialami dalam mengimplementasikan program.Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk memperoleh kedalaman data melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya dari responden untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Kesehatan Reproduksi Remaja di puskesmas, Alat penelitian menggunakan pedoman wawancara dengan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam terhadap kepala puskesmas, pengelola program kesehatan remaja sebagai informan utama Hasil wawancara direkam dan dibuat catatan lapangan. Untuk menghindari subyektifitas, peneliti menggunakan teknik triangulasi dalam hal ini 2 remaja.Hasil: Hasil penelitian sudah sesuai melalui pemberian informasi dan edukasi, konseling dan pelayanan klinis medis, Kebijakan dan fasilitas puskemas mengenai kesehatan reproduksi remaja sudah sesuai dengan kemenkes dan badan KBPP (keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan terkait kebijakan kebijakan puskesmas mengenai kesehatan reproduksi remaja adalah memberikan satu kegiatan ke sekolah- sekolah yang mana implementasinya adalah memberikan kegiatan ke sekolah-sekolah akantetapi untuk fasilitas belum ada, Kendala dalam program kesehatan remaja adalah waktu.Simpulan Implementasi program kesehatan reproduksi remaja sudah sesuai dengan PP no 61 tahun 2014 Kata Kunci: Implementasi Program kesehatan reproduksi, RemajaBackground: The vulnerability of adolescents in facing reproductive health risks causes the government to make various efforts in providing health services for adolescents, one of which is holding Adolescent Reproductive Health Services which are specifically stated in articles 11-12 of Government Regulation Number 61 of 2014 concerning Reproductive Health which is carried out by health centers.Objective: To know the PHC program related to adolescent reproductive health, to know the PHC policies and facilities related to adolescent reproductive health, to know the obstacles experienced in implementing the program.Methods: This study uses qualitative methods to obtain depth of data through the collection of data as deeply as possible from respondents to find out how the Implementation of the Adolescent Reproductive Health Program at the puskesmas, The research tool uses interview guidelines with data collection techniques carried out by in-depth interview techniques with the head of the puskesmas, the manager of the adolescent health program as the main informant The results of the interview were recorded and field notes were made. To avoid subjectivity, researchers used triangulation techniques in this case 2 adolescents.Results: The results of the study are in accordance through the provision of information and education, counseling and medical clinical services, Policies and facilities of the puskesmas regarding adolescent reproductive health are in accordance with the Ministry of Health and the KBPP agency (family planning and women's empowerment related to the policy of the puskesmas policy regarding adolescent reproductive health is to provide an activity to schools which implementation is to provide activities to schools but for facilities do not yet exist, The obstacle in the adolescent health program is time.Conclusion: The implementation of the adolescent reproductive health program is in accordance with PP no 61 of 2014. Keywords: Implementation of reproductive health program, adolescents
Edukasi Tentang Peningkatan Produksi Asi Ibu Nifas Berbasis Asuhan Komplementer di Kaligangsa Rahmanindar, Nora; Umriaty, Umriaty; Zukrufiana, Ilma Ratih; Zulfiana, Evi; Qudriani, Meyliya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i1.5457

Abstract

Produksi ASI menjadi salah satu perhatian pelayanan pada ibu nifas karena peran pentingnya dalam pemenuhan nutrisi bayi. ASI merupakan sumber utama makanan bayi yang tidak hanya mudah dicerna namun mengandung micro dan macro nutrient yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan kembangnya. Dalam praktek pelayanan kesehatan, saat ini telah berkembang berbagai pendekatan asuhan komplementer yang mendukung adanya peningkatan produksi ASI pada ibu nifas Tujuan pengabdian ini untuk Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu nifas tentang peningkatan produksi ASI berbasis komplementer. Pemberian informasi Kesehatan terkait peningkatan produksi ASI menjadi hal yang sangat penting sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang peningkatan produksi ASI ibu nifas. Harapannya dengan meningkatnya pengetahuan dan adanya pendampingan ibu nifas tentang produksi ASI berbasis asuhan komplementer dapat memberikan ASI Ekslusif pada bayinya. Pelaksanaan pengabdian tanggal 21-22 Juni 2023 di ikuti oleh 40 orang ibu nifastempat di Posyandu RW 5 Kaligangsa Kota Tegal. Kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan mengenai edukasi tentang peningkatan produksi ASI ibu nifas berbasis asuhan komplementer. Dari Pretest dan Posttest yang sudah terdapat peningkatan tentang pengetahuan tentang caranya meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas berbasis asuhan komplementer. Hal ini terbbukti dengan rata-rata posttest adalah 35 orang ibu nifas (87,5%) 
ANALISIS PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) PADA ANAK DI POSYANDU POS 6 DESA GUMAYUN Arsita Harnawati, Riska; Zulfiana, Evi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36654

Abstract

WHO menjelaskan pada tahun 2020 masalah kelompok umur rawan gizi yaitu balita dengan masalah gizi kronik (stunting). Lebih dari setengah balita stunting didunia berasal dari Asia (55%) sebesar 21,6% kasus stunting terjadi di indonesia pada tahun 2022 berdasarkan SSGI dan di jawa tengah terdapat 20,8% kasus stunting pada tahun 2022, serta sebesar 9,6% kasus stunting terjadi di Desa Gumayun Kecamatan Dukuhwaru. Salah satu permasalahan terjadi pada pemberian makanan pada bayi yaitu ASI tidak diberikan selama 6 bulan sejak bayi lahir serta pemberian MPASI yang erat kaitannya dengan pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pengetahuan ibu tentang manajemen MPASI. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif untuk melihat gambaran pengetahuan ibu tentang manajemen MPASI. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh ibu yang memiliki anak dibawah usia 5 tahun dan mengikuti Posyandu Pos 6 Desa Gumayun. Sampel yang didapatkan yaitu 27 orang dengan metode accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dengan hasil penelitian menunjukkan beberapa karakteristik responden mayoritas ibu memiliki anak dengan usia > 2 tahun yaitu 85% serta melakukan manajemen MPASI dengan tepat. Ditunjukkan dari prosentase tepat sebesar 66,67% dan prosentase tidak tepat sebesar 33,33%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa ibu memiliki pengetahuan tentang pengolahan MPASI dengan baik dibuktikan dengan hasil prosentase sebesar 66,67%.
Edukasi Dampak Bullying bagi Remaja melalui Pendidikan Kesehatan di SMK Harapan Bersama Kota Tegal Zulfiana, Evi; Prastiwi, Ratih Sakti; Andari, Istiqomah Dwi; Oktavia, Vivin Avianti; Hidayah, Seventina Nurul; Rahmanindar, Nora; Jannah, Asa Roudhotul; Permana, Liza Luthfia
Jurnal Surya Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.7.1.2024.154-158

Abstract

Adolescence is a phase of development between childhood and adulthood. Where at this time adolescents have emotional, social, physical and psychological maturity. Adolescents have developmental stages that must be passed with various difficulties. The reality in the field is that there are still many adolescent students who unconsciously commit acts of bullying against their own friends, so education on the impact of bullying is very important to prevent bullying in adolescents. The solution to prevent and overcome this problem is with Community Service Activities in the form of providing health education, the purpose of this service is to increase knowledge about bullying, the activities carried out are by providing a pre-test before providing material to find out the knowledge of students, then providing bullying materials, the first step taken is to provide pre-test and post-test,  the implementation of service on January 11-12, 2024 at Harapan Bersama Vocational High School with the city of Tegal on 40 students, The results of the post-test showed an increase in knowledge about bullying so that it can be concluded that there is an increase in knowledge of bullying in female students.
EFFECTIVENESS OF FACIAL ACCUPRESURE THERAPY IN THE REDUCTION OF ANXIETY IN POSTPARTUM WOMEN Zulfiana, Evi; Umriaty, Umriaty
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v13i2.6609

Abstract

The puerperium is the period of the return of the reproductive organs in their pre-pregnancy state. In most postpartum mothers experience anxiety, this condition if not immediately overcome the risk of postpartum mothers experiencing baby blues to lead to postpartum maternal depression. This study aims to determine the effectiveness of complementary obstetric services on facial acupressure to reduce anxiety levels in postpartum mothers. This research method is quantitative with quasy experimental design with a two-group pre-test design – post test control group design. The treatment group was postpartum mothers who were given facial acupressure every 10-15 minutes for 3 days and the control group were postpartum mothers who were not given facial acupressure, The population in this study was 40 postpartum mothers, The samples used were postpartum mothers day 3-10 days, sampling by purposive sampling, 20 postpartum mothers in the treatment group and 20 in the control group. Bivariate anailisa used Wilcoxon's alternative test with research criteria for postpartum mothers 3-10 days, postpartum mothers for the first time and mothers who were willing to be respondents. The results of statistical tests using Wilcoxon obtained by the treated group with a P-value of 0.000 (P0.05) showed that the hypothesis was accepted so that facial acupressure was effective in reducing anxiety levels in postpartum mothers.