Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : BAHASA DAN SASTRA

ANALISIS MAKNA “KANYOKU” YANG BERKAITAN DENGAN WARNA: KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF Sekarsari, Widi; Haristiani, Nuria
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 16, No 1 (2016): Volume 16, Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v16i1.3066

Abstract

Abstrak Makna kanyouku atau idiom penting untuk dipahami pembelajar bahasa Jepang, namun penelitian mengenai kanyouku yang khusus berkaitan dengan warna masih terbatas. Penelitian ini menganalisis kankyouku bahasa Jepang yang berkaitan dengan warna  menggunakan teori linguistik kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) makna leksikal warna dalam kanyouku diartikan sesuai makna asli warna berdasarkan referensi kamus. Makna idiomatikal warna merupakan makna khusus dan berbeda dari makna leksikal; (2) terdapat hubungan antara makna leksikal dan makna idiomatikal secara metafora 12 kanyouku, dan metonimi 6 kanyouku; (3) Ciri khas makna warna dalam kanyouku yaitu, merah (warna yang tegas, peringatan bahaya, rasa malu), biru (pengganti warna hijau, muda, dan menunjukkan kondisi seseorang melalui ciri-ciri fisiknya), kuning (warna yang terang dan menyilaukan, peringatan keselamatan, usia muda dan kurang berpengalaman), hitam (warna gelap, tindakan yang jahat, penanda kehidupan), putih (warna yang bersih, hal yang benar, hambar, kurang senang), hitam putih (warna yang bertolak belakang, perumpamaan benar atau salah). Kata kunci: makna kanyouku, warna, linguistik kognitif, metafora, metonimi AbstractKanyouku or idiom meaning is important to be understood by Japanese language learner. However, research about kanyouku, which especially relates to the color, is still limited. In this paper, we analyzed Japanese kanyoku using colours based on the theory of cognitive linguistics. The result showed several points: (1) the lexical meaning of color in kanyouku are defined according to the original meaning of color based on the dictionary reference. The idiomatical meaning of color is a particular meaning that appears to be different from the lexical meaning; (2) there are some connections between lexical meaning and idiomatical meaning. There are 12 meanings metaphorically and 6 meaning metonimycally; (3) Characteristic meaning of color in kanyouku is red (bold color, shame, etc.), blue (a substitute for green color, young, etc.), yellow (bright and dazzling color, young age and inexperienced, etc.), black (dark color, sign of life, etc.), white (clear color, tasteless, etc.), and black and white (contrasting color, parable of right and wrong).Keywords: idiom meaning, color, cognitive linguistics, metaphor, metonymy
REPRESENTASI SOSIAL MASYARAKAT DALAM FILM PARASITE: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Kemalasari, Regina Dewi; Azizah, Asma; Ansas, Velayeti Nurfitriana; Haristiani, Nuria
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 21, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v21i1.36665

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendeksripsikan representasi sosial masyarakat yang tergambar dalam naskah film Parasite karya Bong Joon Ho yang diterbitkan pada tahun 2019 dengan menggunakan pendekatan semiotika lima kode Roland Barthes. Representasi adalah gambaran dari kehidupan nyata masyarakat dalam suatu karya sastra. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan model dari Miles Huberman yakni, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data yang digunakan berupa leksia-leksia yang terdapat dalam naskah film Parasite karya Bong Joon Ho. Berdasarkan hasil penelitian dalam naskah film Parasite terdapat 47 data leksia yang berbeda dan kemudian dikategorikan menjadi lima kode, dengan rincian sebagai berikut: 16 kode hermeneutik, 20 kode semik, 21 kode simbolik, 9 kode proairetik, dan 7 kode kultural. Berdasarkan dari sistem kode tersebut, ditemukan bahwa terdapat bentuk representasi sosial masyarakat dari film Parasite. Adanya kesenjangan sosial diperlihatkan melalui dua keluarga yang memiliki latar belakang berbeda melalui dialog dan narasi pada film. Sistem ekonomi kapitalisme mengakibatkan melebarnya kesenjangan sosial dan mengakibatkan kemiskinan terus terjadi. Selanjutnya adanya perbedaan kelas sosial di dalam struktur sosial masyarakat mengakibatkan adanya konflik sesama kelas dan antar kelas sosial. Di dalam film Parasite, digambarkan bahwa kelas atas memiliki kuasa untuk menjadikan kelas bawah sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.