Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PEMBELAJARAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PENGUAT KARAKTER BANGSA MELALUI PENDIDIKAN INFORMAL Wardhani, Novia Wahyu
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 13, No 1 (2013): MODEL PEMBELAJARAN
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v13i1.3504

Abstract

Penelitian ini bertolak dari keresahan peneliti terhadap banyaknya budaya asing yang masuknya ke Indonesia, sehingga membuat budaya atau nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia khususnya Jawa di Keraton Kasunanan Surakarta semakin ditinggalkan dan nilai-nilai modern yang masuk ternyata belum dapat diadopsi secara sempurna oleh masyarakat sehingga mengakibatkan banyaknya manusia yang berkepribadian pecah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal pada tembang Asmarandana dalam Serat Wulang Reh melalui pendidikan informal pada masyarakat Keraton Kasunanan Surakarta sebagai penguat karakter bangsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Tidak adanya desain pembelajaran yang terprogram dan tersistematis pada pembelajaran nilai-nilai kearifan dalam pendidikan informal karena desain pembelajaran itu sendiri sudah ada di pikiran masing-masing dan berjalan secara spontan, (2) Pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal dalam pendidikan informal tidak terlepas dari tahaptahap internalisasi nilai, (3) Hasil yang diperoleh dari pembelajaran ini adalah terciptanya manusia yang berKetuhanan, berperikemanusiaan, serta mampu berbuat baik dalam kehidupanberbangsa dan bernegara, dan (4) Solusi yang pertama adalah adanya dukungan dari orang tua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah dalam pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal khususnya tembang Asmarandana demi kelangsungan pembelajaran nilai yang baik dan berhasil. Kedua Pemberian keteladanan dan pembiasaan berbuat setelah adanya pemahaman dari nilai-nilai tembang Asmarandana. Ketiga Adanya keseimbangan antara kemampuan intelektual, kemampuan emosional dan kemampuan spiritual.
Kearifan Lokal Dalam Tradisi Gebyag Cah Angon Wardhani, Novia Wahyu; Ihsan, Maulana
Integralistik Vol 32, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v33i1.26168

Abstract

Setiap tradisi memiliki nilai-nilai kearifan local begitu juga dalam tradisi Gebyag Cah Angon. Tradisi ini ada sebagai ungkapan rasa syukur manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki. Ungkapan ini tentu berbeda antara daerah satu dengan daerah yang lain. Seperti tradisi ngalap berkah, larung laut, gugur gunung, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kearifan local dalam tradisi Gebyak Cah Angon. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Cara memperoleh data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan di Desa Entak Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen pada bulan November 2019. Wawancara dengan informan tetua desa, pemerintah desa, dan masyarakat. Dokumentasi diperoleh dari dokumen desa. Uji keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan dan triangulasi sumber.  Teknik analisis data menggunakan model interaktif meliputi proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan tradisi Gebyag Cah Angon memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang harus dilestarikan yaitu nilai religius, peduli, dan gotong royong.
Pancasila as a Margin of Appreciation in the Implementation of Human Rights in Indonesia Citizenship Education Perspective Isnin, Harum; Wardhani, Novia Wahyu
Jurnal Scientia Indonesia Vol 7, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v7i1.36145

Abstract

Pancasila has become a philosophy, ideology, and way of life for the Indonesian people in the life of the nation and state. The entire implementation and implementation of the state, especially the implementation of human rights in Indonesia, has implications for the values in Pancasila. There are still many cases of gross human rights violations and minor human rights violations that occur in Indonesia. There needs to be an appreciation and respect for human rights owned by the Indonesian people to be recognized with good appreciation in their implementation. This paper is an analysis of the appreciation, respect, and limitations regarding the extent to which human rights are implemented in Indonesia. By using the literature review method which results in an analysis that Pancasila is the margin of appreciation in the implementation of human rights in Indonesia with the implications of human rights that are adapted to socio-cultural conditions and the philosophy of life view of the Indonesian people to continue to strive to ensure respect for individual rights with national interests.
Merawat Mistisisme di Surakarta Novia Wahyu Wardhani; Erisandi Arditama; Wahyudin Noe; Sabar Narimo
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 23, No 1 (2021): (June)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v23.n1.p93-100.2021

Abstract

Since the days of kingship-kingdoms in Indonesia, Java, especially Surakarta, has been attached to something mystical. This has to do with forces beyond human power. This behavior exists because that power can have a positive impact. Examples can perpetuate power, bring authority, attract fortune, and attract. But interestingly, at that time mystical behavior was hidden while in this modern and democratic era mysticism was packaged in a different form. This research is qualitative research with an ethnographic approach that focuses on the peculiarities of mysticism in the city of Surakarta in 2019-2020. The data collected comes from the first observations made in Surakarta. Second, interviews with mystical actors. Third, documentation obtained from books, journals, and mass media explaining mysticism in Surakarta. The data validity uses the triangulate method, member check, prolonged time, peer debriefing. Data analysis using ethnographic analysis model. The result is that the people of Surakarta, especially government leaders and those with an interest in maintaining mysticism by making mystical traditions become cultural preservation, are legally regulated in policy, the implementation of traditional rituals is open so that people participate, and make irrational ones rational.
Pendidikan karakter dalam Serat Tripama karya Mangkunegara IV Novia Wahyu Wardhani; Noeng Muhadjir
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 5, No 2 (2017): December
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.794 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v5i2.15696

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali kembali nilai-nilai kearifan lokal masa lalu seperti dalam Serat Tripama Karya Mangkunegara IV sehingga dapat dibedakan mana yang harus diteladani dan mana yang tidak tetapi dapat dijadikan materi analisis nilai dalam pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan interpretasi, hermeneutik, dan verstehen. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah tidak semua nilai dapat dijadikan sumber keteladanan bagi pembentukan karakter peserta didik.  Nilai yang dapat diteladani adalah nilai niat yang baik, pengabdian yang tulus disertai dengan usaha, dan kerelaan berkorban pada kebenaran.Kata kunci: pendidikan karakter, serat tripama, Mangkunegara IV CHARACTER EDUCATION IN SERAT TRIPAMA BY MANGKUNEGARA IVAbstractThe purpose of this research is to dig again values local knowledge the past as work in the Serat Tripama Mangkunegara iv so as to be distinguishable which one to role models all and which ones have not but can be used as matter analysis value in learning. Methods used was a qualitative methodology with the approach interpretation, hermeneutic, and verstehen. Technique the analysis used is interactive data analysis model consisting of data collection, reduction data, presentation of data, and verification. The result of this research is not all value can be used as a source of exemplary for the establishment of character school tuition. Value that can be role models all is the value of good reasons, devotion sincere accompanied by business, and mutual consent sacrifice to the truth.Keywords: character education, serat tripama, Mangkunegara IV
Pemberdayaan Dasa Wisma di Perumahan Greenvillage Ngijo Gunungpati Semarang dalam Pelestarian Lingkungan Novia Wahyu Wardhani
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 2 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i2.4412

Abstract

Pemberdayaan Dasa Wisma (Dawis) dilakukan untuk dapat memberikan edukasi dan pembiasaaan warga sekitar untuk peduli terhadap lingkungannya. Dimulai dari yang terkecil yaitu keluarga. Konsep pemberdayaan disini menyentuh tiga ranah yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Mereka mendapatkan edukasi tentang pengelolaan sampah mulai dari rumah mereka sendiri, kemudian naik di tingkat dawis. Mereka diajarkan memiliki tanggung jawab menjaga lingkungannya tetapi dengan tetap menghasilkan secara ekonomi. Seperti pada pengelolaan sampah yang bisa sampai pada pembuatan bank sampah dan hasil kerajinan. Pemberdayaan ini tidak dilakukan sendiri tetapi dengan kerjasama dengan para kelompok pecinta lingkungan seperti Yayasan BINTARI dan Dinas Lingkungan Hidup.
MENUMBUHKAN KESADARAN DAN MENGHADAPI TANTANGAN DALAM BELA NEGARA BAGI KALANGAN MAHASISWA Rendy Prasatmadja; Novia Wahyu Wardhani
Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan Vol 11 No 1 (2022): JURNAL ILMIAH GLOBAL CITIZEN
Publisher : Prodi PPkn Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.051 KB) | DOI: 10.33061/jgz.v11i1.7404

Abstract

Bela negara adalah sikap yang dibentuk untuk menjaga keutuhan negara, artinya mahasiswa harus siap berbakti dan berkorban untuk melaksanakan bela negara. Bentuk bela negara tidak selalu berhubungan dengan militer, contoh kecil dari bela negara adalah seperti mematuhi peraturan yang ada pada kampus dan masyarakat, masuk dan mengikuti kuliah tepat pada waktunya dan tidak terlambat, berprestasi dan mengharumkan nama universitas, belajar dengan giat dan bersungguh-sungguh, tidak membuat onar yang meresahkan masyarakat. Penerapan bela negara di kalangan mahasiswa harus diterapkan secara merata dan menyeluruh. Tetapi banyaknya mahasiswa yang kurang begitu peduli dengan bela negara menjadi hambatan tersendiri.
PEMBERDAYAAN DASA WISMA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Novia Wahyu Wardhani
ABDIMAS UNWAHAS Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v6i2.5689

Abstract

Pemberdayaan Dasa Wisma (Dawis) dilakukan untuk dapat memberikan edukasi dan pembiasaaan warga sekitar untuk peduli terhadap lingkungannya. Dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluarga. Selain itu, keluarga adalah pensuplai sampah terbesar dalam lingkungan perumahan. Konsep pemberdayaan disini menyentuh tiga ranah yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Mereka mendapatkan edukasi tentang pengelolaan sampah mulai dari rumah mereka sendiri, kemudian naik di tingkat dawis. Mereka diajarkan memiliki tanggung jawab menjaga lingkungannya dengan meningkatkan rasa kepedulian sosial dengan tetap menghasilkan secara ekonomi. Seperti pada pengelolaan sampah yang dilakukan melalui pengelolaan bank sampah oleh dawis. Sampah yang biasanya hanya dibuang dapat digunakan kembali melalui 4R (reduce reuse recycle repair). Pemberdayaan ini tidak dilakukan sendiri tetapi dengan kerjasama dengan para kelompok pecinta lingkungan seperti Yayasan BINTARI dan Dinas Lingkungan Hidup. Khususnya sebagai mitra dalam penjualan hasil bank sampah dawis. Hasilnya dawis mulai bisa mengelola sampahnya dengan baik dan kerjasama dengan beberapa pengepul sampah berjalan dengan lancar. Hingga saat ini beberapa dawis telah memiliki tempat penampungan barang bekas pakai, sampah daur ulang, dan minyak jelantah. Kata kunci: dasa wisma, bank sampah, pemberdayaan 
Optimalisasi Sikap Wawasan Kebangsaan Peserta Didik Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Indah Fitri Cahyani; Novia Wahyu Wardhani
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2022): Vol. 9 No.1 Maret 2022
Publisher : Prodi PPKn FKIP Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jpkn.v9i1.y2022.p36-44

Abstract

AbstrakAdanya pengaruh perkembangan arus globalisasi berdampak pada menurunya semangat kebangsaan pada peserta didik. Hal ini menekan adanya suatu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalisasikan semangat wawasan kebangsaan. Melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu meningkatkan semangat wawasan kebangsaan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman serta pengetahuan peserta didik serta upaya optimalisasi yang dapat dilakukan terhadap wawasan kebangsaan Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini yakni berupa penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Kemudian teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan dan semangat wawasan kebangsaan peserta didik beragam sesuai dengan pribadi masing-masing.Kata-kata kunci: wawasan kebangsaan, peserta didik, pendidikan kewarganegaraan
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA hilmi ana utami; Novia Wahyu Wardhani
Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan Vol 12 No 1 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL CITIZEN
Publisher : Prodi PPkn Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/jgz.v12i1.7411

Abstract

Along with the development of increasingly advanced technology, the sense of nationalism of the millennial generation is decreasing because it is influenced by western culture. To overcome this, it is necessary to have a solution. To overcome this, Indonesian citizens, especially the millennial generation, need to be given more understanding of the archipelago's insight by means of Citizenship Education at every level of education, even up to universities in which they learn about the archipelago. The role of insight into the archipelago is as a guide, motivation, encouragement, and signs in finding all policies, decisions, actions, and actions for state administrators at the central and regional levels as well as for all Indonesian people in the life of society, nation and state. In addition, it can shape the nation's mental attitude which includes creativity, taste and initiative in an integrated manner. The insight of the archipelago as a unifying tool for the nation is proven in its function of fostering a sense of nationalism based on socio-cultural diversity and the geographical location of the Unitary State of the Republic of Indonesia. With an increased understanding of the archipelago's insight, millennials are more tolerant and appreciate the services of the heroes.