Claim Missing Document
Check
Articles

POLA KEHIDUPAN MASYARAKAT ADAT DESA TENGANAN PEGRINGSINGAN BALI Kristiono, Natal
Integralistik Vol 28, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v28i2.13734

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Tenganan merupakan kawasan berupa desa tradisional yang masih memegang teguh adat-istiadat dan kebudayaan warisan leluhur yaitu sebagai Bali Asli atau Bali Aga. Di desa adat Tenganan terdapat Awig-awig yang merupakan suatu norma yang mengatur tatanan sebuah kehidupan masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan, termasuk pula dalam hubungannya mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan tuhannya. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan antara lain, (1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan hukum adat di Desa Tenganan. (2) Untuk mengetahui bagaimana pola kehidupan masyarakat Desa Tenganan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan desain deskriptif kualitatif dimana dalam hal ini peneliti berusaha untuk mengungkap, membuat gambaran serta deskripsi tentang kondisi atau fenomena sosial dalam hal ini mengungkap dan menggambarkan tentang hukum adat dan pola kehidupan masyarakat desa Tenganan Pegringsingan Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di desa Tenganan terdapat awig-awig yang mengatur antara lain tentang pemanfaatan lingkungan, perkawinan, kekerabatan, perceraian, dan waris. Dimana awig-awig tersebut menjadi dasar dalam pola kehidupan masyarakat adat Tenganan. Terkait dengan pola kehidupan di desa adat Tenganan, terdapat nilai-nilai, norma, pengetahuan agama, hukum-hukum, kepercayaan, warisan para leluhur, tata cara tradisional yang digunakan untuk membantu mengatasi berbagai masalah sehari-hari sehingga mencapai suatu keharmonisan dan kesejahteraan dalam kehidupan.
MODEL INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA OLEH GURU PPKN JENJANG SMP DI KOTA SEMARANG Wiratomo, Giri Harto; Wahono, Margi; Kristiono, Natal
Integralistik Vol 28, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v28i2.13721

Abstract

Materi PPKn didalamnya memuat nilai-nilai Pancasila. Berbagai informasi akhir-akhir ini menimbulkan keprihatinan bersama. Salah satu cara melestarikan ideologi Pancasila adalah melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila. Situasi nasional dan global yang berkembang sangat cepat perlu disiasati oleh guru PPKn. Salah satu materi di SMP kelas VIII adalah mengenai pembelajaran Pancasila. Penelitian ini bertujuan mengetahui model internalisasi pembelajaran nilai-nilai Pancasila dan implementasinya di sekolah serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran Pancasila. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran nilai-nilai Pancasila jenjang SMP di Kota Semarang menggunakan berbagai model yang bervariasi dalam setiap pembelajarannya, seperti model ceramah, diskusi, problem solving, jigsaw, audio visual, studi kasus, dan bermain peran. Kendala yang dihadapi dalam pembelajaran materi Pancasila di sekolah adalah keterbatasan waktu, jadwal mengajar siang, minat belajar peserta didik, dan keadaan variatif peserta didik pada saat pembelajaran. Upaya yang dilakukan oleh guru PPKn untuk mengatasi kendala tersebut adalah mempersiapkan sejak awal model pembelajaran jauh hari sebelum masuk ke kelas, mempersiapkan diri mengajar jam siang, memanfaatkan waktu mengajar seoptimal mungkin, kondisioning peserta didik, memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi yang terbaru, pendekatan komunikatif dengan peserta didik, menciptkan suasana kelas yang kondusif, dan memberikan keteladanan kepada warga sekolah.
STRATEGI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN NELAYAN (Studi Kampung Nelayan Di Desa Widuri Dan Tanjung Sari Kabupaten Pemalang) Kristiono, Natal; Wijayanti, Tutik; Septina, Wenny Eka
Integralistik Vol 28, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v28i1.11815

Abstract

Nelayan sebagai salah satu komponen masyarakat memiliki kontribusi yang penting bagi bangsa dan negara. Kehidupan pesisir pantai menjadi ujung tombak masuknya transaksi ekonomi dan perdagangan. Peran penting dari kehidupan masyarakat di pesisir pantai menimbulkan dampak negatif dan positif. Dampak positifnya menjadikan negara Indonesia memiliki kegiatan ekonomi yang baik.  Dampak negatifnya adalah kemungkinan pesisir pantai dimanfaatkan sebagai sasaran perdagangan narkoba.  Solusi atas permasalahan tersebut yaitu melalui penanaman sikap dan pengetahuan tentang bahaya narkoba serta upaya pencegahannya dengan menciptakan kampung nelayan yang tanggap akan bahaya narkoba. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, interview dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu dengan mereduksi data, menyusun hasil reduksi sehingga data dapat disajikan,  dan yang terakhir yaitu menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan (1) pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan nelayan dilakukan dengan dua strategi, yaitu preventif dan represif. Untuk strategi preventif antara lain: memberikan sosialisasi; talk show dan pengajian. Sedangkan untuk strategi represif meliputi melaporkan kasus penyalahguanan narkoba kepada pihak kepolisian;  melakukan inspeksi mendadak (sidak); melakukan tes urine, (2) Kendala dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotiba, antara lain: Terbatasnya anggaran menyebabkan fasilitas, sarana dan prasarana Pemerintahan yang masih belum optimal dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok aparatur negara, belum efektifnya pelaksanaan sistem manajemen, belum optimalnya kinerja BNK Pemalang, masih lemahnya pengawasan dan kurang optimalnya koordinasi pelaksanaan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), minimnya pengetahuan tentang narkoba di lingkungan masyarakat. Adanya sebagian masyarakat kurang perduli terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba karena mereka beranggapan yang memakai dan pengedar Narkoba bukan keluarga mereka sendiri.
Pemanfaatan Media Wayang Kertas Untuk Meningkatkan Mutu Perkembangan Karakter Bahasa Anak Dalam Berkomunikasi Verbal Kristiono, Natal; Mutmainah, .
Jurnal Penjaminan Mutu Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : LPM IHDN Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.413 KB) | DOI: 10.25078/jpm.v4i2.569

Abstract

Early childhood education itself is education aimed at preschool children with the aim that children can develop their potential from an early age so that they can develop naturally as children. Based on experience in TK Negeri Pembina Belik, Researchers found a problem in the language character of students, namely the lack of verbal communication between students with one another, children are still quiet and rarely communicate directly with their peers. The formulation of the problem to be studied in this study is the lack of communication activities among peers due to the lack of communication support media that attracts and motivates children to start a conversation or communication directly / verbally. The use of paper puppet media carried out in two cycles has a positive impact on several components of activities, especially for students. Children are more actively communicating, independent, fostering self-confidence, and strong curiosity. The application of this media can be carried out in various learning and development aspects.
PENANAMAN NILAI ANTIKOROUPSI BAGI MAHASISWA FIS UNNES MELALUI MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Kristiono, Natal
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 9, No 1 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v9i1.2807

Abstract

The purpose of this study was to determine the success of the implementation of Anti-Corruption Education lectures. One indicator of success, namely after participating in Anti-Corruption education students can afford anti-corruption education, among others, to know the dangers of corruption. can understand anti-corruption values. character change. The factors that support the success of anti-corruption education are self-awareness factors, media and learning resources and the selection of appropriate strategies. Factors that hinder the success of anti-corruption education are environmental factors and mistakes in choosing the media and learning strategies.
PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Kristiono, Natal
Harmony Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.558 KB)

Abstract

Reform era has generated significant changes that occur in social life, economy, politics and even included in the world of education. Pancasila began to shift during a crisis that resulted in slump in almost all areas of life. Pancasila values ​​that need to be relayed from generation to generation can be through education about Pancasila in college. Pancasila Education in the curriculum is now a course of Pancasila Education in universities. Pancasila education is one way to inculcate a moral person and broad-minded in the life of nation and state. The problem raised in this article is how much the level of knowledge and understanding of Ideology Pancasila among students how the solution to reinforce the Ideology of Pancasila among students. In this study, the primary data obtained by researchers through a list of questions or questionnaire. A list of questions or questionnaire used is based on answering closed a list of questions or questionnaire. From the research obtained the results show that almost all respondents practice value of Pancasila significantly. Era reformasi telah banyak melahirkan perubahan-perubahan signifikan yang terjadi dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik bahkan termasuk dalam dunia pendidikan. Pancasila mulai tergeser saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua bidang kehidupan.  Nilai-nilai pancasila yang perlu diestafetkan dari generasi ke generasi tersebut dapat melalui pendidikan tentang pancasila di perguruan tinggi. Pendidikan tentang pancasila dalam kurikulum sekarang merupakan mata kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Pendidikan pancasila merupakan salah satu cara untuk menanamkan pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan yang diangkat dalam artikel ini adalah seberapa besar tingkat pengetahuan dan pemahaman Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa bagaimana solusi untuk menguatkan kembali Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh peneliti melalui angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner yang digunakan adalah berdasarkan cara menjawab yaitu angket atau kuesioner tertutup. Dari penilitian didapatkan hasil yang menunjukan kan bahwa hampir seluruh responden pengamalan nilai nilai Pancasila secara signifikan.
PENANAMAN NASIONALISME PELAJAR MILENIAL TANPA NARKOBA MELALUI PEMENTASAN MONOLOG Kristiono, Natal; Astuti, Indri
Harmony Vol 3 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.059 KB)

Abstract

Nationalism needs to be planted to the next generation of this milestone of struggle which will then be continued by the next generation. Drug abuse becomes a problem that cannot be overcome. Many cases illustrate the more terrible problem. Many cases illustrate the horrific problems. To solve the problem of drug abuse cannot only be solved by one party. In accordance with the formulation of the problem and the purpose of the study, the focus of the research was the cultivation of millennial nationalism without drugs applied in the TexmacoPemalang Vocational School which included personal and procedural procedures. Current millennial students with good technological mastery can access information quickly but with negative impacts that also need to be watched out.There have been many patterns of drug abuse prevention.The pattern of drug prevention continues to be developed as a form of our concern in overcoming the threat of this country. Students have the opportunity to explore information, process and convey to others as their role in education.   Nasionalismeperluditanamkanke generasi berikutnya dari tonggak perjuangan ini yang kemudian akan dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Penyalahgunaan narkoba menjadi masalah yang tidak bisa diatasi. Banyak kasus mengilustrasikan masalah yang lebih buruk. Banyak kasus mengilustrasikan masalah yang mengerikan. Untuk memecahkan masalah penyalahgunaan narkoba tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, fokus penelitian adalah penanaman nasionalisme milenium tanpa obat yang diterapkan di Sekolah Kejuruan Texmaco Pemalang yang termasuk prosedur pribadi dan prosedural. Siswa milenium saat ini dengan penguasaan teknologi yang baik dapat mengakses informasi dengan cepat tetapi dengan dampak negatif yang juga perlu diawasi. Ada banyak pola pencegahan penyalahgunaan narkoba. Pola pencegahan narkoba terus dikembangkan sebagai bentuk kepedulian kami dalam mengatasi ancaman negara ini. Siswa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi informasi, proses dan menyampaikan kepada orang lain sebagai peran mereka dalam pendidikan.
PENGEMBANGAN METODE TUTOR TEMAN SEBAYA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA PELAJAR Kristiono, Natal
Integralistik Vol 29, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i2.16702

Abstract

PENANAMAN KARAKTER ANTI KORUPSI MELALUI MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI BAGI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Kristiono, Natal
Hibualamo : Seri Ilmu-Ilmu Sosial dan Kependidikan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Hein Namotemo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.244 KB)

Abstract

ABSTRAK Korupsi di Indonesia telah memasuki seuruh bidang-bidang kehidupan sosial dan pemerintahan serta sudah sangat mengakar dalam kebiasaan hidup, perilaku dan cara berfikir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman karakter antikorupsi melalui mata kuliah pendidikan anti korupsi. Fakultas ilmu sosial menyelenggarakan mata kuliah umum tingkat fakultas yang di ikuti oleh program studi dilingkungan fakultas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakter antikorupsi yang di tanamkan melalui mata kuliah Pendidikan AntiKorupsi sangatlah mendukung bagi pengembangan karakter mahasiswa secara umum, sehingga diharapkan para mahasiswa ini kelak menjadi pribadi yang bersih dan tidak korupsi. ABSTRACT Corruption in Indonesia has entered all fields of social and government life and has been deeply rooted in life habits, behavior and ways of thinking. This study aims to describe the planting of anti-corruption characters through anti-corruption education courses. The Faculty of social sciences organizes general faculties at the faculty level followed by the study program in the faculty environment. From the results of the study, it can be concluded that the anti-corruption character that is instilled through the course of Anti-Corruption Education is very supportive for the development of student character in general, so that it is expected that these students will become clean and not corrupt individuals.
INTEGRASI PENDIDIKAN SAFETY RIDING DALAM MATA PELAJARAN PPKn SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN SADAR LALU LINTAS ( STUDI KASUS SMK PGRI 1 TAMAN PEMALANG ) Kristiono, Natal
HARMONY Vol 3 No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Program Studi IPS Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.131 KB)

Abstract

Abstract Lack of traffic awareness causes problems in its implementation. The purpose of this research was to familiarize the orderly traffic community. This research uses interview techniques with the location of this study is the SMK Pemri 1 Taman Pemalang, Abdul Wahid Hasyim street No. 4 South Wanarejan. The efforts taken by Taman PGRI 1 Taman in instilling safety riding education are the application of integrated curriculum on traffic material in Civic learning, the separation between car and motorbike parking lots, the existence of PKS. Supporting factors for the implementation of safety riding education are the existence of policies that provide full support, the socialization that is often carried out by students and STP2K.   Abstrak Kurangnya kesadaran berlalu lintas menimbulkan masalah di dalam pelaksanaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membiasakan masyarakat tertib lalu lintas. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan lokasi penelitian ini adalah SMK PGRI 1 Taman Pemalang, Jalan Abdul Wahid Hasyim No 4 Wanarejan Selatan. Upaya yang ditempuh oleh SMK PGRI 1 Taman dalam menanamkan pendidikan safety riding yaitu penerapan kurikulum tentang materi lalu lintas yang terintegrasi dalam pembelajaran PPKn, adanya pemisahan antara tempat parkir mobil dan motor, adanya PKS. Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan safety riding yaitu adanya kebijakan yang memberikan dukungan penuh, adanya sosialisasi yang sering dilakukan oleh kesiswaan dan STP2K.