Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Pendidikan dan Pelatihan Model Penilaian Keterampilan Berbahasa Sunda Bagi Guru Bahasa Sunda Kuswari, Usep; Koswara, Dedi; Haerudin, Dingding
Dimasatra Vol 4, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/dm.v4i2.72632

Abstract

Dalam implementasi Kurikulum 2013, banyak kendala atau masalah yang dihadapi oleh guru, terutama berkaitan dengan standar penilaian. Guru masih tetap berpola pada sistem penilaian hasil belajar bahasa Sunda berdasarkan teori penilaian secara umum bukan teori penilaian bahasa. Dalam rangka menyelesaikan masalah dan kendala tersebut, telah dihasilkan s penlitian model penilaian keterampilan berbahasa Sunda berbasis literasi, yang menghasilkan sebuah pedoman penilaian pembelajaran bahasa Sunda. Hasil penelitian akan diimplementasikan kepadan guru-guru bahasa Sunda di SMP Kabupaten Bandung Barat yang sekolahnya ditunjuk sebagai sekola  percobaan Kurikulum 2013.  Target dari hasil program pengabdian ini diharapkan para guru bahasa Sunda memiliki kemampuan dan  keterampilan dalam pengembangan dan penyusunan perangkat model penilaian keterampilan berbahasa Sunda berbasis literasi dan otentik. Indikator tersebut didukung oleh adanya peningkatan kemampuan dalam konsep model-model penilaian, perangkat penilaian menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sesuai dengan hasil penelitian dan tuntutan standar penilaian.  Hasil akhir dari program pengabdian ini diharapkan guru bidang bahasa dan sastra Sunda memeiliki  kemampuan dan keterampilan dalam (1) menyusun perangkat penilaian berbahasa Sunda; (2) melaksanakan penilaian berbahasa Sunda;  dan (3) melaporkan hasil penilaian kegiatan belajar mengajar.
Implementation of Merdeka Curriculum for Sundanese and Balinese Language Subject Ruhaliah Ruhaliah; Nunuy Nurjanah; Usep Kuswari; Ade Sutisna; Rizki Muhamad Nur
Daengku: Journal of Humanities and Social Sciences Innovation Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : PT Mattawang Mediatama Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.daengku2656

Abstract

Education plays an important role in the development of a country. To achieve optimal educational goals, effective curriculum development is essential. In Indonesia, the introduction of the Merdeka Curriculum aims to improve the quality of learning in schools. To achieve quality learning, it is important to understand the elements of education. The elements of education include (1) students, (2) educators, (3) educational interactions between students and educators, (4) educational goals, (5) educational materials/contents (curriculum), (6) tools and methods, and (7) educational environment. The implementation of the Merdeka Curriculum in Sundanese and Balinese Language Learning is still under development. Thus, in this paper, the author intends to explain concretely how the Implementation of the Merdeka Curriculum for Sundanese and Balinese Language Subjects
Keterbacaan Teks pada Buku Ajar Bahasa Sunda “ Wiwaha Basa” Kelas VII SMP/MTs Nenden Aisyah; Usep Kuswari; Haris Santosa Nugraha
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang mempengeruhi keterbacaan, serta mengetahui keterbacaan teks pada buku ajar bahasa Sunda “ Wiwaha Basa” kelas VII SMP/ MTs. Buku ajar berperan menjadi elemen krusial dalam pembelajaran, memberikan manfaat signifikan bagi siswa, kurikulum, guru, dan masyarakat, serta menunjukkan betapa pentingnya perannya dalam pendidikan. Kendala dalam memahami materi pelajaran dapat menghambat siswa memperoleh informasi dan mencapai tujuan pembelajaran, menjadikan peran materi pelajaran sangat penting dalam konteks pendidikan. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif terhadap teks wacana yang terdapat dalam buku ajar tersebut. Teknik pengambilan data menggunakan teknik studi pustaka dengan menggunakan analisis unsur langsung. Pengambilan data observasi langsung melalui studi pustaka terhadap teks wacana yang terdapat dalam buku ajar tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada enam wacana dari keseluruhan bab buku “Wiwaha Basa”, didapatkan 2 wacana memiliki keterbacaan berkategori mudah, dan 4 wacana memiliki keterbacaan berkategori sesuai. Maka dapat disimpulkan, bahwa buku ajar bahasa Sunda berjudul “Wiwaha Basa” untuk SMP kelas VII, sesuai dengan kemampuan keterbacaan peserta didik kelas VII SMP/MTs.
Implementasi Metode Suku Kata dalam Buku Budak Teuneung untuk Pembelajaran Membaca Permulaan di Sekolah Dasar Mulyani, Noni; Kuswari, Usep; Haerudin, Dingding
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 5 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i5.531

Abstract

Tulisan ini membahas pentingnya keterampilan membaca di pendidikan dasar, terutama dalam pembelajaran bahasa Sunda, yang memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter, sosial, dan intelektual siswa. Kompetensi membaca awal di SD mencakup keterampilan membaca nyaring dan lancar serta membangun budaya membaca. Metode suku kata dianggap efektif untuk membantu siswa yang kesulitan membaca, karena memudahkan siswa mengenali suku kata sebelum menyusunnya menjadi kata bermakna. Keunggulan metode ini meliputi pengenalan huruf tanpa mengeja, kemudahan identifikasi kata, dan efisiensi waktu dalam pengajaran. Berbagai penelitian mendukung efektivitas metode ini dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan, bahkan hingga tingkat keberhasilan 90%. Tulisan ini mencoba memaparkan bagaimana jika metode suku kata diterapkan dalam pembelajaran bahasa Sunda di SD dengan bahannya menggunakan buku “Budak Teuneung” sebagai media utama. Diharapkan bahwa penerapan metode ini dapat memperkaya keterampilan membaca siswa, terutama dalam pembelajaran bahasa Sunda, sekaligus mempertahankan budaya dan nilai lokal. Penelitian ini penting untuk mendukung upaya mempertahankan identitas budaya di era globalisasi, sekaligus meningkatkan kompetensi membaca siswa dalam bahasa daerah yang mulai terpinggirkan
Analisis Perangkat Ajar Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Sunda Berdasarkan Kurikulum Merdeka Sudaryat, Yayat; Nurjanah, Nunuy; Kuswari, Usep; Haerudin, Dingding; Srihilmawati, Rostika; Darajat, Danan; Sofia, Poppy; Nursolah, Mila
Panrannuangku Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/panrannuangku1983

Abstract

Tulisan dengan judul Analisis Perangkat Ajar Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Sunda Berdasarkan Kurikulum Merdeka berkaitan dengan Pengembangan Perangkat Ajar dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Pada tulisan ini dimuat berbagai informasi berkaitan dengan perangkat ajar mata pelajaran bahasa Sunda sebagai bagian dari KOS. Hal ini sebagai upaya pengadaan karena perangkat ajar Mata Pelajaran Bahasa Sunda tidak disediakan oleh pemerintah, maka dari itu perlu disusun sendiri. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk semua, dibuat sebagai upaya pengembangan mata pelajaran bahasa Sunda di wilayah Jawa Barat.
EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK Barliani, Karina; Kuswari, Usep; Koswara, Dedi
Jurnal Semantik Vol 14 No 1 (2025): Volume 14 Number 1, February 2025
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v14i1.p1-14

Abstract

Digital comic media is used as learning media that is tested in learning to read short stories. The aim is to test the effectiveness of digital comic media in learning to read short stories. The approach used is quantitative with experimental methods. The research data is the students' ability to read short stories. The research technique is test technique with instruments in the form of test questions. The results showed 1) the ability to read short stories of experimental class students after using digital comic media became 94.29 with very high criteria; 2) the ability to read short stories of control class students after learning without using digital comic media became 81.14 with high criteria; 3) the results of the t-test analysis showed the tcount value of 2.969, the ttable value of 1.691 and sig. (2tailed) is 0.004. The value of tcount> ttable, namely 2.969> 1.691 while the sig value (2tailed) is 0.004 < 0.05. So, it can be concluded that digital comic media effectively improves the ability of students in class XI TKJ SMKN Manonjaya in learning to read short stories.
Model Quantum Writing Dibantu Media Aplikasi Canva dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Ridwan Sidiq; Usep Kuswari; Dedi Koswara
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui adanya perbedaan hasil kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi Tasikmalaya menggunakan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva dengan pembelajaran yang tidak menggunakan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva (2) Mengetahui pengaruh model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva pada kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi Tasikmalaya. Latar belakang adanya penelitian ini yaitu menurunnya motivasi siswa, keterbatasan ide atau materi pada cerita, serta kurangnya kemampuan dalam mengolah cerita. Hal ini menunjukkan perlu adanya eksplorasi dan implementasi pembelajaran inovatif yang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya serta fokus pada kelas IX.9. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi dan tes (pretest dan posttest). Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis cerita pendek sebelum menerapkan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva yaitu rendah dengan rata-rata nilai 52,54; 2) Hasil belajar siswa pada kemampuan menulis cerita pendek setelah penerapan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva hasilnya tinggi dengan nilai rata-rata 85,79 3) Berdasar pada uji hipotesis, hasil yang diperoleh yaitu nilai sig. (2-tailed) 0,00 < 0.05, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva pada kemampuan menulis cerita pendek, dengan terbukti adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dalam menulis cerita pendek sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva.
Eksplorasi Penggunaan Augmented Reality (AR) sebagai Media Interaktif dalam Pembelajaran Tata Krama Bahasa Sunda Nugraha, Haris Santosa; Kuswari, Usep; Sutisna, Ade; Sari, Erni Endah; Dzakiah, Shoofii Nurrizki; Garsela, Fajar
LOKABASA Vol 16, No 1 (2025): April 2025
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v16i1.81705

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebutuhan penggunaan Augmented Reality  (AR) sebagai media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran tata krama bahasa Sunda. Berlandaskan teori konstruktivisme, penelitian ini menekankan pentingnya pembelajaran berbasis pengalaman dan interaksi dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap norma sosial dalam budaya Sunda. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, observasi partisipatif, dan wawancara mendalam kepada guru serta siswa dari sepuluh sekolah menengah pertama di wilayah Bandung Raya. Analisis data dilakukan secara tematik menggunakan pendekatan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran konvensional kurang efektif dalam merepresentasikan situasi sosial secara nyata. AR memiliki potensi besar dalam menghadirkan simulasi pembelajaran yang lebih realistis dan interaktif dengan karakteristik utama berupa simulasi kontekstual, visualisasi realistis, latihan mandiri, serta umpan balik langsung. Namun, tantangan utama dalam implementasi AR terletak pada keterbatasan infrastruktur teknologi dan kesiapan tenaga pendidik. Implikasi penelitian ini menekankan perlunya dukungan infrastruktur dan pelatihan guru agar AR dapat diterapkan secara optimal dalam pembelajaran tata krama bahasa Sunda.This study aims to explore the need for using Augmented Reality  (AR) as an interactive learning medium in Sundanese etiquette education. Based on constructivist theory, this research emphasizes the importance of experience-based and interactive learning in enhancing students’ understanding of social norms in Sundanese culture. The research employs a qualitative descriptive method with data collection techniques including questionnaires, participatory observations, and in-depth interviews with teachers and students from ten junior high schools in the Bandung Raya region. Data analysis was conducted thematically using the Miles and Huberman approach. The findings indicate that conventional teaching methods are ineffective in representing real social situations. AR has great potential in providing more realistic and interactive learning simulations with key characteristics such as contextual simulations, realistic visualization, independent exercises, and real-time feedback. However, the main challenges in implementing AR lie in the limitations of technological infrastructure and the readiness of educators. The study highlights the need for infrastructure support and teacher training to ensure the optimal application of AR in Sundanese etiquette education. 
Formative Assessment in Sundanese Language Learning for Middle School Students in West Java Kuswari, Usep; Ruhaliah, Ruhaliah; Nugraha, Haris Santosa; Darajat, Danan
International Journal of Language and Culture Vol. 2 No. 1 (2024): International Journal of Language and Culture
Publisher : CV. Goresan Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63762/ijolac.v2i1.8

Abstract

The background of this research is the untouched assessment model of student-friendly learning of the Sundanese language. Therefore, Student Friendly Assessment is very important because 1) increases learning motivation: When students feel understood and acknowledged for their diverse potential, their learning motivation increases. 2) Student-friendly assessments can help create a positive and inclusive learning environment, will also help create a safe learning environment because student-friendly assessments help create a safe learning environment, where students feel comfortable participating, sharing opinions, and asking questions without fear judged. 3) Improving Teaching Effectiveness: Through student-friendly assessments, teachers can identify students' strengths and weaknesses more comprehensively. Thus, teachers can adapt teaching methods to suit individual needs. 4) Flexibility in Implementation, it is important to provide a variety of ways for students to demonstrate their understanding. It is carried out by taking into account a variety of written and unwritten formative assessments, such as unwritten assessments in the form of class discussions, plays, project products, presentations, and oral tests, while written tests include reflections, journals, essays, posters, and written tests. The purpose of this research is to describe the latticework of student-friendly assessment models of learning Sundanese learning assessment models in learning Sundanese, as well as guidelines for formative assessment models in student-friendly learning of the Sundanese language that can provide information for schools, both in terms of content, coverage, format and time of delivery as well as optimal benefits for learning Sundanese language and literature at junior high school level in West Java. The method used in this research is a development model using the Research and Development research genre which aims to produce a product in the form of a student-friendly assessment model of learning Sundanese and an assessment guide for learning Sundanese language and literature at junior high school levels in West Java. The expected results of this study are the adjusted student-friendly Sundanese learning assessment grids based on the Sundanese language learning assessment model in junior high school, student-friendly assessment models in Sundanese language learning that have been developed and tested, as well as guidelines for formative assessment models in learning Sundanese at junior high school level in Jawa Barat.
Dispercentiation-Based Diagnostic Assessment Model in Sundanese Language Learning for Junior High School Students in West Java Kuswari, Usep; Ruhaliah; Haris Santosa Nugraha; Darajat, Danan
International Journal of Language and Culture Vol. 2 No. 2 (2024): International Journal of Language and Culture
Publisher : CV. Goresan Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63762/ijolac.v2i2.14

Abstract

This research is based on the fact that the diagnostic assessment model in Sundanese language learning has not yet been touched upon because the Merdeka Curriculum will only be implemented in 2022. This research aims to describe the grid of the Sundanese language diagnostic assessment model, the diagnostic assessment model in Sundanese language learning, and guidelines for assessment models. Diagnostics in Sundanese language learning are based on the Independent Curriculum, which can provide information for schools regarding content, coverage, format, delivery time, and optimal benefits for learning Sundanese language and literature at the junior high school level in West Java. The method used in this research is a development model using the Research and Development type of research, which aims to produce a product in the form of a diagnostic assessment model in Sundanese language learning because of the Merdeka Curriculum and a diagnostic assessment model guide in Sundanese language learning because of the Merdeka Curriculum at junior high school level in West Java. The research results expected from this research are a grid of diagnostic assessment models in Sundanese language learning because the Merdeka Curriculum has been adapted based on diagnostic assessment models in Sundanese language learning in junior high schools, diagnostic assessment models in Sundanese language learning that have been developed and tested, as well as guidelines for diagnostic assessment models in learning Sundanese at junior high school level in West Java. The output of this research is papers submitted at international meetings, articles published in local journals, and IPR drafts in the form of copyrights.