Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Data DEM untuk Hidroponik Presisi: Menemukan Lokasi Penyinaran Matahari yang Optimal (Studi Kasus: Rooftop di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda) Prasetya, F. V. Astrolabe Sian; Kurniadin, Nia; Fadlin, Feri
GEOID Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i2.1209

Abstract

Pertumbuhan penduduk Kalimantan Timur yang sangat cepat dan juga pelaksanaan kegiatan pertanian di Kalimantan Timur yang relatif rendah menimbulkan permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di Kalimantan Timur. Dalam usaha meningkatkan pelaksanaan kegiatan pertanian di Kalimantan Timur, perlu dilakukan pertanian skala mikro, yaitu dengan melakukan pertanian hidroponik dengan memanfaatkan lahan kosong di atas gedung (rooftop). Untuk meningkatkan keberhasilan dalam pertanian mikro tersebut, perlu memperhatikan lama penyinaran matahari pada lokasi pertanian tersebut. Dengan berkembangnya teknologi GIS dan Remote Sensing, hal ini dapat memungkinkan untuk dilakukan kajian penentuan lokasi yang optimal untuk pertanian pintar (smart farming) hidroponik, khususnya pada parameter lama penyinaran matahari di lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Salah satu data spasial yang dapat digunakan dalam kajian ini adalah data Digital Elevation Model (DEM) dari pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV). Berbagai metode analisis spasial dapat diterapkan untuk dapat mengekstraksi nilai lama penyinaran matahari pada suatu lokasi, salah satunya adalah penentuan area bayangan sinar matahari (Hillshade) dan teknik penjumlahan dengan pembobotan (Weighted Sum). Hasil Dari penelitian ini didapatkan bahwa ada 3 Gedung yang memiliki kriteria cocok sebagai rencana lokasi hidroponik, yaitu antara lain: a) Gedung I, dengan luas 172.5 m2 dan lama penyinaran maksimal 12 jam/hari; b) antara GedungG dan H, dengan luas 130 m2 dan lama penyinaran maksimal 12 jam/hari; serta Gedung E, dengan luas 737,49 m2 dan lama penyinaran maksimal 12 jam/hari. Dari hasil kajian dimana didapatkan area yang sesuai dan memiliki lama penyinaran matahari yang optimal di lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, memberikan gambaran bagi pelaku pertanian, baik dosen maupun mahasiswa, dapat mengembangkan pertanian pintar hidroponik pada lokasi rooftop tersebut. Selain itu penelitian ini dapat tingkatkan lebih lanjut untuk mengkaji lokasi yang optimal untuk produksi daya mandiri (Panel Surya) sebagai supply daya pada kebutuhan pertanian pintar hidroponik selanjutnya.
Studi Pemodelan Pola Arus dan Kedalaman Sungai Mahakam di Bawah Jembatan Mahakam Kembar Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Keselamatan Pelayaran Kurniadin, Nia; Insanu, Radik Khairil; Fadlin, Feri; Sutaji, Ahmad Aris Mundir
GEOID Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i2.1257

Abstract

Survei Batimetri adalah kegiatan survei lapangan untuk mendapatkan kondisi topografi dasar perairan, data kedalaman, data pasang surut, maupun lokasi obyek yang membahayakan pelayaran. Survei batimetri pada penelitian ini berlokasi di Sungai Mahakam untuk mengetahui kondisi topografi dasar perairan dan data hidrografi lainnya. Kecelakaan sering terjadi di jalur lalu lintas sungai Mahakam (di bawah jembatan Mahakam Kembar). Selama tahun 2019 sampai 2021, kapal tongkang menabrak jembatan Mahakam Samarinda sebanyak 4 kali di pilar sisi jembatan Mahakam yang lama. Permasalahan tersebut melatarbelakangi penelitian ini untuk mengetahui kedalaman dan arus sungai sebagai salah satu faktor penyebab kecelakaan. Metode yang digunakan adalah metode lapangan dan permodelan arus sungai. Metode lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer berupa data kedalaman, pasang surut serta data arus yang dibutuhkan untuk membuat permodelan pola arus sungai. Permodelan arus sungai menggunakan software HEC-RAS dengan menggabungkan data debit rata-rata, kondisi topografi dan objek jembatan yang berpengaruh. Asumsi aliran sungai Mahakam adalah aliran sungai tak tunak (unsteady flow) dengan debit hulu dan debit hilir sama. Hasil dari penelitian ini, kedalaman di sekitar bawah jembatan berkisar antara -42 sampai -10 m. Hasil pemodelan pola arus melingkar di bawah jembatan dengan kecepatan 0,330 - 0,420 m/s. Kecepatan dan debit rata-rata dari sungai Mahakam berkisar 0,339 m/s dengan debit sebesar 1070,84 m3/s. Hasil simulasi permodelan menunjukkan di pondasi tengah jembatan Mahakam lama dan jembatan Mahakam baru memiliki nilai kecepatan arus yang lebih tinggi daripada sekitarnya. Kecepatan arus ini yang dapat menyebabkan kapal hilang haluan. Pada tiang pondasi tengah jembatan Mahakam lama, daerah dekat fender pengaman jembatan, tersimulasikan arus yang memutar. Pada kasus kecelakaan kapal, pondasi jembatan yang ditabrak berada disisi pengaman fender dan pondasi tengah. Kejadian tersebut bisa disebabkan karena arus memutar tersebut.
Analisis Perubahan Morfologi Garis Pantai Akibat Tsunami di Teluk Palu Menggunakan Data Citra Sentinel-2 Kurniadin, Nia; Fadlin , Feri
GEOID Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v16i2.1685

Abstract

Informasi perubahan garis pantai sangat penting dalam berbagai kajian pesisir, misalnya; rencana pengelolaan kawasan pesisir, perwilayahan/zonasi bahaya, studi abrasi-akresi, serta analisis dan pemodelan morfodinamika pantai. Salah satu penyebab ternjadinya perubahan morfologi garis pantai adalah oleh fenomena tingginya gelombang akibat terjadinya tsunami. Teluk Palu mengalami terpaan gelombang Tsunami yang terjadi pada 28 September 2018. Pesisir pantai sepanjang teluk palu mengalami berubahan yang cukup signifikan akibat adanya dampak Tsunami tersebut. Dalam penelitian ini, pemanfaatan teknologi penginderaan jauh secara temporal dan spasial digunakan dalam identifikasi perubahan garis pantai. Metode yang digunakan adalah interpretasi terhadap Normalized Difference Water Index (NDWI) pada citra Sentinel-2 untuk mengidentifikasi garis pantai serta menganalisis besarnya perubahan yang terjadi. Hasil analisis perubahan garis pantai yang terjadi akibat Tsunami setelah dilakukan tumpang susun terhadap data sebelum dan setelah terjadi Tsunami diperoleh panjang garis pantai sebelum Tsunami 42,633 km dan setelah Tsunami 40,718 km dimana terjadi perubahan pajang garis pantai 1,915 km, serta luas abrasi 1,021 km2. Coastline change information is very important in various coastal studies, for example; coastal area management plans, hazard zoning, abrasion-accretion studies, as well as coastal morphodynamical analysis and modeling. One of the causes of coastline morphology change is the phenomenon of high waves due to the tsunami. Tsunami waves has exposed Palu Bay on September 28, 2018. The coast along the Palu bay experienced significant changes due to the impact of the Tsunami. In this study, temporally and spatially remote sensing technology are used to identify coastline changes. The Normalized Difference Water Index (NDWI) method used to interpret Sentinel-2 image to identify and analyze the coastline changes that happened. An analysis of the results of coastline changes that occurred as a result of the Tsunami after overlapping the data before and after the Tsunami were obtained that the length of the coastline before the Tsunami was 42.633 km and after the Tsunami was 40.718 km where there was a change in coastline length of 1.915 km, and an area 1.021 km2 of abrasion.
Deteksi Perubahan Suhu Permukaan Tanah dan Hubungannya dengan Pengaruh Albedo dan NDVI Menggunakan Data Satelit Landsat-8 Multitemporal di Kota Palu Tahun 2013 - 2020 Kurniadin, Nia; Yani, Muhammad; Nurgiantoro, Nurgiantoro; Annafiyah, Annafiyah; Prasetya, F. V. Astrolabe Sian; Insanu, Radik Khairil; Wumu, Romansah; Suryalfihra, Shabri Indra
GEOID Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v18i1.1758

Abstract

Gempa yang diikuti tsunami dan likuifaksi melanda Kota Palu pada 28 September 2018. Sejak saat itu, Kota Palu yang merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia, menjadi pusat perhatian dunia. Berbagai kajian dilakukan untuk memperoleh informasi dari berbagai aspek, antara lain aspek terestrial, perubahan tutupan lahan, batuan, dan perubahan iklim. Teknologi penginderaan jauh memberikan kontribusi yang baik bagi proses penelitian, terutama untuk penelitian yang mencakup wilayah yang luas dan dalam jangka waktu yang lama. Salah satu kajian yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh adalah kajian Suhu Permukaan Tanah (SPT) dengan menggunakan data satelit Landsat-8 multitemporal di Kota Palu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi SPT Kota Palu dari data satelit Landsat-8 multitemporal (2013-2020) dan hubungan antara LST dengan Albedo dan NDVI. Kanal Merah, Biru, NIR, SWIR1 dan SWIR2 digunakan untuk mendapatkan nilai albedo dan NDVI. Nilai emisivitas tanah dan vegetasi serta kanal termal digunakan untuk menentukan nilai LST. Selanjutnya koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui korelasi antara LST dengan Albedo dan NDVI. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata peta sebaran LST dari tahun 2013 hingga 2020. Dari 30 titik sampel penelitian nilai LST antara 17,00 oC sampai 43,27 oC, rata-rata R2 antara LST dan NDVI adalah 0,657 (korelasi kuat), dan R2 antara LST dan Albedo 0,069 (korelasi sangat lemah).
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB (WEBGIS) UNTUK PEMETAAN ASET LAHAN DAN BANGUNAN POLITANI SAMARINDA Kurniadin, Nia; Prasetya, F. V. Astrolabe Sian; Hadi, Pravasta Kiko Setiawan; Feri, Wawan
J SIG (Jurnal Sains Informasi Geografi) Vol 6, No 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v6i1.1359

Abstract

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani Samarinda) is one of the vocational colleges in East Kalimantan. Based on the Decree of the Governor of East Kalimantan No. 596/K.45/2020 dated January 21, 2020, the land area of the Politani Samarinda is 305.635 m2. The area of land and buildings on it are assets that need to be collected and mapped to make it easier to monitor, development, and maintain buildings as well as the use of all such buildings. The Web-Based Geographic Information System method is used. The purpose of this research is to create a WebGIS for land and building assets of the Politani Samarinda to facilitate monitoring, planning, maintenance, and use of all buildings. The geographic Information system is used to analyze the distribution and use of land and buildings which are then presented in the form of WebGIS. The research begins with a literature study on all immovable assets in the form of land and buildings belonging to the Politani Samarinda. Data consisting of spatial and non-spatial data on the boundaries of existing land and buildings are collected and processed using QGIS to obtain a map of the distribution of buildings and converted to GeoJSON format. WebGIS code is created and tested and uploaded to WebGIS hosting so that it can be accessed online. The output in this research is the existence of a Geographic Information System for the Politani Samarinda building assets that can be accessed online and can be used to facilitate monitoring, planning, maintenance, and use of all buildings.
Development of Spatial Models in Making Decisions on Suitable Area for Smart Farming at Agriculture Polytechnic of Samarinda Prasetya, F. V. Astrolabe Sian; Kurniadin, Nia; Abimanyu , M. Faisal
TEPIAN Vol. 4 No. 3 (2023): September 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tepian.v4i3.2623

Abstract

In the context of fulfilling food, especially for agricultural and plantation commodities in East Kalimantan and fulfilling the Agriculture Polytechnic of Samarinda research strategic plan on Strengthening the Application of GIS and Remote Sensing for Land Management in the Agro-Ecosystem Zone, it is necessary to conduct studies related to determining suitable locations for smart farming in the location of the Agriculture Polytechnic of Samarinda. The closest technique in this study is to make a land model that is suitable for smart farming. The model was created by utilizing spatial data derived from remote sensing data, and also analyzed using GIS techniques. Several agricultural and plantation commodities have criteria as conditions for growth that must be met for each commodity. These parameters are conditions of humidity, temperature, and intensity of sunlight, where these data can be extracted from remote sensing data. By utilizing the NDVI, NDMI, and LST algorithms, as well as shadow analysis at the time of irradiation, it will be possible to model an area suitable for smart farming. By using spatial data from sentinel 2 and applying the NDMI, NDVI, and LST algorithms, it can be determined specifically which areas are suitable for several agricultural and plantation commodities. From the results of this study, it was found that several commodities could grow optimally in almost every location at the Agriculture Polytechnic of Samarinda, such as for the commodities of strawberry, rubber crop and robusta coffee. As for the commodities of Mustard Greens, Pepper, Cocoa, and Arabica Coffee, they are not suitable for planting in the Agriculture Polytechnic of Samarinda.
Pemetaan Tutupan Lahan Di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Menggunakan Citra Sentinel 2A Gumelar, Agum; Widyasasi, Dyah; Suparjo; Pramono, Dwi Agung; Kurniadin, Nia
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.956

Abstract

The purpose of this study was to make a land cover map and determine the condition of land cover in Bukit Raya Village, Tenggarong Seberang District.The method used in this study is the use of remote sensing Sentinel 2A for land cover mapping with a guided method using sample digitization on the screen for sampling in the land cover classification process. After using the supervised classification data obtained in the form of vector data that must be combined first before being used as a layout map.Results Based on the research, information was obtained about the process of making land cover maps in Bukit Raya Village, Tenggarong Seberang District and Land Cover Maps in Bukit Raya Village, Tenggarong Seberang District. The result of the area of ​​each land cover class is Agricultural Land with an area of ​​426.9 Ha,Air with an area of ​​138.2 Ha, Urban with an area of ​​176.1 Ha, Forest Land with an area of ​​391.7 Ha, Barren land with an area of ​​2 Ha, Industry 49.7 Ha, Transportation 59 Ha.
Co-Authors A. Arifin Itsnani SM A. Arifin Itsnani SM Abimanyu , M. Faisal Adiputra, Rio Agum Gumelar AGUM GUMELAR, AGUM Ahmad Aris Mundir Sutaji Akhmad Maulidi Amelia, Annisa Andi Baso Sofyan A.P Andi Nur Rahman Anggraini Anggraini Annafiyah Annisa Amelia Anugrah, Ryo Arida Vania Firdaus Aries Sulisetyono Arsya Farky Fadjuani Artanti Tustika Auliana Diah Wilujeng Ayub Artha Christ Tiyawarman Azzahro, Namira Nur Dawamul Arifin Dian Pratiwi Nurdin Dio Caisar Darma Dwi Agung Pramono Dwi Agung Pramono Dyah Widyasasi Eddy Setyo Koenhardono, Eddy Setyo Eko Junirianto Eny Maria F. V. Astrolabe Sian Prasetya Fadlin , Feri Fadlin, Feri Feri, Wawan Firdaus, Arida Vania Fitriansyah, Fitriansyah Gandung Sugita Gusti Noorlitaria Achmad Hadi, Pravasta Kiko Setiawan Hasanudin Hasanudin Hasanudin Hasanudin Hasanudin Hasanudin Herlan Herlan Herlan, Herlan Ida Maratul Khamidah Itsnani SM, A. Arifin Jaelani, Lalu Muhamad Karim, Syafei M. Kurniawan M. Kurniawan, M. Milatus Sholihah Mukarromah Muhammad Faisal Bashiir Muhammad Havit Pratama Muhammad Renaldi Arianda Muhammad Rizki Muhammad Rizki Muhammad Yani Muhammad Yani, Muhammad Muslim, Taufan Yanuar Namira Nur Azzahro Nurgiantoro, Nurgiantoro Padatuan, Austro Yoris Pamungkas, Adjie Pramono, Dwi Agung Pratama, Muhammad Havit Pratiwi Wijayanti Radik Khairil Insanu Rahman, Andi Nur Rahmawati, Andriani Nadia Resti Limehuwey Rofikhotul Khoeriyah Romansah Wumu Romansah Wumu Rudi Djatmiko Ryo Anugrah Sandi Pranata Shabri Indra Suryalfihra Sofyan A. P., Andi Baso Suparjo Sutaji, Ahmad Aris Mundir Syachrani, Syaparliddin Taufan Yanuar Muslim Tiyawarman, Ayub Artha Christ Tustika, Artanti Widyasasi, Dyah Wiwik Handayani Yoga Pratama Zulfha Diya Nur Ardzilla