Kemiskinan telah menjadi permasalahan penting menjadi, yang dapat menyebabkab permasalahan dalam stabilitas ekonomi dan perkembangan sosial. Meskipun pendapatan negara dan pengeluaran pemerintah terus meningkat disetiap tahun, tingkat kemiskinan di Indonesia masi belum memperlihatkan penurunan yang signifikan dari tahun ketahun. Di sisi lain, potensi zakat yang besar belum sepenuhnya bias mengoptimalkan sebagai instrumen pengentasan kemiskinan. Fenomena ini memberikan pertanyaan penting yang belum banyak diteliti. Sehingga Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apa pengaruh pendapatan negara, pengeluaran pemerintah, dan zakat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linier berganda. Pengujian dilakukan menggunakan model regresi berganda yaitu uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, normalitas, uji T, uji f, dan uji R2 . Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari Badan Pusat Statistika (BPS) Indonesia, dan badan amil zakat(BAZNAS). Data meliputi pendapatan negara, pengeluaran pemerintah, zakat, dan tingkat Kemiskinan di Indonesia dari tahun 2001-2024. Hasil penelitian memberikan penjelasan bahwa pendapatan negara memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh positif signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Zakat menunjukkan pengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Dalam perspektif ekonomi Islam, menggaris bawahi pentingnya pemberdayaan tingkat kemiskisnan yang bijaksana dan berbasis syariah, yang menghindari terkadinya riba dan memastikan bahwa dapat digunakan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat kemiskinan mempertimbangkan faktor makro ekonomi dan kondisi ekonomi yang lebih luas, serta penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam untuk mencapai keberlanjutan dan keadilan