Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Lama dan Waktu Peneduhan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau Varietas Camar Pamungkas, Djoko Heru
PLANTA TROPIKA: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/pt.2014.018.7-13

Abstract

A study on the effect of length time shading (approx 70 % of sun rise intensity) to the growth and yield of Camar mung bean variety was conducted in Nogotirto, Gamping, Yogyakarta. The experiment was arranged in a Randomized Complete Block Design with 3 replications. The treatment were 6 levels of length and time of shading of Camar mung bean variety, i.e.: shading at the whole life cycles (A), the first half life cycles (B), the second half life cycles (C), the first quarter life cycles (D), the second quarter life cycles (E) and no shading at the whole life cycles or control (F).The result showed that the length and time of shading affected the growth and yield of Camar mung bean variety significantly except for the number of root - pimples, the number of effective root - pimples and weight of 100 grain per plant parameters. In accordance with the control, the shading at the first quarter and second quarter or at last life cycles gave no significant different in the growth and yield. The yield of that treatments ware 1.77, 1.72 and 1.82 tons seed per hectare. While in accordance with the control, the shading at the first half, the second half and at the whole life cycles gave the lower growth and yields. The decreasing at the yields were 28.95, 32.96 and 42.36 %.
Pengaruh Lama dan Waktu Peneduhan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau Varietas Camar Pamungkas, Djoko Heru
PLANTA TROPIKA: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/pt.2014.018.7-13

Abstract

A study on the effect of length time shading (approx 70 % of sun rise intensity) to the growth and yield of Camar mung bean variety was conducted in Nogotirto, Gamping, Yogyakarta. The experiment was arranged in a Randomized Complete Block Design with 3 replications. The treatment were 6 levels of length and time of shading of Camar mung bean variety, i.e.: shading at the whole life cycles (A), the first half life cycles (B), the second half life cycles (C), the first quarter life cycles (D), the second quarter life cycles (E) and no shading at the whole life cycles or control (F).The result showed that the length and time of shading affected the growth and yield of Camar mung bean variety significantly except for the number of root - pimples, the number of effective root - pimples and weight of 100 grain per plant parameters. In accordance with the control, the shading at the first quarter and second quarter or at last life cycles gave no significant different in the growth and yield. The yield of that treatments ware 1.77, 1.72 and 1.82 tons seed per hectare. While in accordance with the control, the shading at the first half, the second half and at the whole life cycles gave the lower growth and yields. The decreasing at the yields were 28.95, 32.96 and 42.36 %.
PKM Memandirikan Kelompok Tani “Tani Maju” Dusun Semampir Sebagai Penangkar Benih Padi Bersertifikat Djoko Heru Pamungkas; Suprih Sudrajat; Darnawi; Rima Margareta
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 1. Pengembangan Pendidikan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.101 KB) | DOI: 10.18196/ppm.21.516

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilaksanakan Maret s.d Nopember 2019 di DusunSemampir, Desa Argorejo, Kec. Sedayu, Kab. Bantul meliputi pelatihan / penyuluhan dan prakteklapangan di lahan “demplot” seluas 0,50 ha. Sebanyak 11 kali.. Peserta 10 anggota berusia 22-40tahun. Program bertujuan meningkatkan pengetahuan peserta tentang perijinan dan sterilisasilahan, serta keterampilan budidaya padi: pembibitan, pemupukan, seleksi vegetasi/Rouging pada fasevegetatif dan generatif, panen dan pasca panen spesifik penangkaran calon benih berkuantitas dankualitas tinggi lulus sertifikasi BPSB. Gabah calon benih lebih tinggi (Rp.12.000/kg) dibandingkangabah konsumsi (Rp.4.500/kg) sehinga meningkatan pendapatan masyarakat. Kuantitas gabahcalon benih ditingkatkan PKM dengan penggunaan sistem tanam Tajarwo 2:1 dan kualitas didukungpemanenan tepat waktu dan menggunakan perontok gabah (Thresher) berbahan bakar minyak sebagaipaket pendukung PKM KemenristekDikti 2019. Hasil PKM: Ada peningkatan 80 persen tingkatpemahaman dan keterampilan peserta sebagai penangkar benih padi INPARI 33 label putih ; 4,3 tgabah kering panen (kadar air 14%) ber sertifikasi BPSB jenis benih berlabel ungu maksimal 4 generasitanam; Standar Operasional Prosedur (SOP) penangkaran padi Inpari 33; Buku laporan akhir,Prosiding Seminas PPM d UMY 27Agustus 2019 Yogyarta; publikasi di KR 15 September 2019(http://www.krjogja.com ); publikasi di http://youtu.be/D935Nv2yasU; publikasi di jurnal AbdimasUniv Janabadra . ISSN: 2443-1303 edisi Desember 2019; serta Hak cipta naskah publikasiKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia no: EC00201971572,17September2019.
The Effect of Soil Preparation Methods on Rain Water Infiltration as The Basis of Irrigation Application for Dry Land Rice Sri Widata; Driska Arnanto; Maria Theresia Darini; Yekti Maryani; Djoko Heru Pamungkas
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 12, No 1 (2023): March 2023
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v12i1.58-69

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of land preparation methods on the soil infiltration which can be used as a basis for designing irrigation for dryland rice cultivation. The study was arranged in a completely randomized design (CRD) with three land preparation treatments, namely T0 (no tillage), T1 (hoeing), and T2 (hoeing plus loosening). Each treatment was carried out with three replication plots. Artificial rain was given with an average intensity of 4.61 mm/h for 120 min. Observations were made on the infiltration thickness and rainwater volume. Results showed that land preparation methods resulted in very significant differences in the cumulative infiltration depth and infiltration rate, where the T2 treatment caused the highest infiltration. During 120 minutes of rain, 331.83 liters of water volume was poured out and resulted in an average infiltration thickness of 7.3 cm for T0 (no tillage), 18.09 cm for T1 (hoeing), and 21,3 cm for T2 (hoeing plus loosening). The results also showed that cumulative infiltration (y) increased with rain water volume (x) that followd a logarithmic curve with an R2 value of more 94-98% for the three land preparation methods with order T2 > T1 > T0.Keywords: Rain, Tillage, Infiltration, Dry land, Rice 
PENGARUH SISTEM TANAM DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 33 Riko Ardian; Yekti Maryani; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Agroust
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil padi varietas inpari 33 dengan sistem tanam jarwo 2:1,jarwo 4:1 dan tegel 1:1. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Lestari Makmur Jalan Wates Km 12 Dusun Polaman, Desa Argerejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sifat Agroklimat lahan penelitian merupakan daerah rendah dengan ketinggian tempat 88 m diatas permukaan laut (dpl), jenis tanah regosol,dengan ph 5,5-6,7, suhu rata-rata yaitu 26- 32 C, dan curah hujan yaitu 1,654.00 mm/tahun. Penelitian ini dilaksankan pada bulan Mei sampai agustus 2019, dengan menggunakan rancangan percobaan factorial 3x3 yang disusun dalam split plot. Faktor pertama yaitu sistem tanam (S) yang terdiri dari 3 aras yaitu Sistem tanam tegel 1:1 (S1),Sistem tanam Jarwo 2:1 (S2) dan Sistem tanam 4:1 (S3). Faktor kedua yaitu Waktu pemupukan (W) terdiri dari waktu pemupukan 14 HST dan 35 HST (W1),waktu pemupukam 14 HST dan 50 HST (W2) dan waktu pemupukan 14 HST,35 HST,50 HST (W3). Total kombinasi 3x3 = 9 kombinasi. Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan 5 sampel rumpun tanaman padi. Variabel pengamatan meliputi Tinggi tanaman,Jumlah anakan,Panjang malai,Berat gabah hampa,prsentase gabah isi,berat gabah per malai,berat basah tanaman,Berat kering,Berat akar,volume akar. Tidak terjadi interaksi antara sistem tanam dan waktu pemupukan pada semua variabel,Perlakuan sistem tanam 2:1 dan 1:1 memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman padi lebih tinggi dari pada sistem tanam 4:1. Perlakuan waktu pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh terhadap partum buhan dan hasil tanaman padi
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) Varietas INPARI 33 DENGAN TEKNIK SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DOSIS PUPUK NPK 15:15:15 Toiman Toiman; Sri Widata; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Agroust
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan hasil padi (Oriza sativa L.) varietas Inpari 33 dengan teknik sistem tanam jajar legowo dan dosis pupuk NPK 15:15:15. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian bertempat di Pusat Penelitian Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Lestari Makmur Desa Argorejo, Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pada bulan April – Agustus 2019. Lokasi Penelitian Berada di Ketinggian 88 Mdpl, suhu 26-32̊C. Penelitian ini menggunakan rancangan Split plot dengan 2 faktor yaitu Sistem tanam sebagai petak utama dan dosis pupuk NPK 15:15:15 sebagai anak petak terbagi , S1 = Sistem Tanam Tegel; S2 = Sistem Tanam Jajar Legowo 2:1; S3 = Sistem Tanam jajar legowo 4:1, dan P1 = Pupuk NPK 15:15:15 200 kg ha-1 ; P2 = Pupuk NPK 15:15:15 300 kg ha-1 ; P3 = Pupuk NPK 15:15:15 400 kg ha-1 serta dengan ulangan sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur Bunga 75%, panjang malai, persentase gabah isi, bobot kering panen, bobot gabah kering giling, bobot 1000 butir, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukan ada terjadi interaksi terhadap bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan sistem tanam menunjukan beda nyata pada variabel pengamatan tinggi tanaman, bunga 75%, panjang malai, bobot kering panen, bobot gabah kering giling Sedangkan perlakuan dosis pupuk menunjukan beda nyata pada variabel bobot 1000 butir
RESPON HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolanicum L.) TERHADAP SISTEM JARAK TANAM DAN BERBAGAI PEMBERIAN MULSA Muhammad Safrizal Anwar; Yekti Maryani; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Agroust
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascolanicum L.) terhadap sistem jarak tanam dan pemberian mulsa. Penelitian dilaksanakan di Desa Kepuhan, Kelurahan Argorejo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, dengan ketinggian tempat ± 273 mdpl, suhu minimum 22ºC dan Suhu maksimum 30ºC, dengan jenis tanah adalah Regosol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan april 2020. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan acak kelompok lengkap dengan menggunakan dua faktor. faktor pertama yaitu jarak tanam bawang merah yaitu B1: 20 x 20 cm, B2 : 20 x 25 cm dan B3 : 20 x 30 cm. faktor kedua yaitu pemberian mulsa yaitu M1 kontrol, M2 mulsa plastik, dan M3 mulsa jerami. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), Jumlah daun perumpun, jumlah anakan per rumpunan, bobot segar tanaman (g), bobot segar umbi per rumpun (g), bobot tanaman kering (g), bobot umbi kering per rumpun (g) dan hasil per hektar. Analisis data pengamatan dilakukan dengan menggunakan sidik ragam pada jenjang nyata 5%, sedangkan perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji jarak berganda DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada jenjang 5%. Dari penelitian yang saya lakukan diperoleh hasil terbaik pada jarak tanam 20 x 20 dengan pemberian mulsa plastik. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi interaksi sistem jarak tanam dan pemberian berbagai mulsa terhadap hasil tanamanan bawang merah. Perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tanaman bawang merah. Hasil tertingi adalah pada perlakuan jarak tanam 20 x 20 cm dan pemberian mulsa plastik memberikan hasil yang tertinggi.
PENGARUH KONSENTRASI RHIZOBAKTERI BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA DAN KOMPOSIT Muhammad Yusril Heri Pradana; Yekti Maryani; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Agroust
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan komoditas pangan yang mengandung karbohidrat, untuk dijadikan sebagai bahan pangan yang dikonsumsi maupun sebagai pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi rhizobakteri bambu terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan komposit. Penelitian ini dilaksanakan di dusun sengir, kelurahan sumberharjo, kecamatan prambanan, kabupaten sleman, yogyakarta pada bulan november 2019 sampai februari 2020. Rancangan penelitian menggunakan split plot dengan 2 faktor yaitu konsentrasi rhizobakteri dengan 3 taraf yaitu konsentrasi 0%, 10%, 20% dan varietas jagung dengan 2 taraf yaitu varietas bisi 2 dan bisma, masing-masing perlakuan diulangan 3 kali dan setiap percobaan terdiri dari 3 sampel. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam pada taraf 5%, dan dilakukan analisis lanjutan dengan menggunakan uji jarak berganda duncan (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi rhizobakteri dan varietas tidak berpengaruh terhadap semua variabel. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman,jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot segar pipilan biji, bobot kering pipilan biji dan bobot kering pipilan biji per hektar, dan juga perlakuan konsentrasi dan varietas tidak menunjukkan beda nyata terhadap semua variabel pengamatan.
PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharate Srurt) Sabria H Djawas; Yekti Maryani; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Agroust
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan dosis pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini dilakukan di jalan Imogiri timur, Glagah Kidul, Tamanan, Kecamatan Banguntapan, bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Sifat agroklimat lahan penelitian merupakan dataran rendah dengan ketinggian 78 mdpl, jenis tanah Regosol dengan suhu 24 – 37 ˚C dengan curah hujan 1089 mm /tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – April 2020. Penilitian ini akan dilakukan dengan percobaan Rancangan split plot yang terdiri dari 2 faktor. Faktor utama adalah jarak tanam (J) teridiri dari 3 aras yaitu: 75 x 20 cm (J1), 75 x 25 cm (J2), 75 x 30 cm (J3). Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang kambing (P) terdiri dari 3 aras yaitu: pupuk kandang kambing 5 ton ha-1 (P1) setara dengan 3 kg per petak, pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 (P2) setara dengan 6 kg per petak, pupuk kandang kambing 15 ton ha-1 (P3) setara dengan 9 kg per petak. Variabel yang akan diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol per tongkol, bobot tongkol per petak, bobot tongkol layak jual per petak. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam pada jenjang 5 % da untuk mengetahui beda antara perlakuan diuji dengan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada jenjang 5 %.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BERBAHAN BAKU VINASSE DAN JUMLAH BUAH TERHADAP HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUBSTRAT Heri Rahman Hakim; Yacobus Sunaryo; Djoko Heru Pamungkas
JURNAL ILMIAH AGROUST Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Agroust
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar vinasse dengan jumlah buah per tanaman terhadap hasil tanaman melon dengan sistem hidroponik tetes di polybag. Penelitian ini telah dilaksanakan di Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Sarajanawiyata Tamansiswa D.I Yogyakarta pada tanggal 15 Januari - 11 April 2020. Ketinggian tempat sekitar 100 mdpl, suhu rata-rata 25,6oC. Percobaan dengan faktorial 3 x 2 yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL). Faktor pertama yaitu jenis formula larutan nutrisi yang terdiri dari 3 tingkat : P0 (kontrol), P1 (vinasse+azolla+gliriside), P2 (vinasse+feses kambing). Faktor kedua adalah jumlah buah per tanaman yang terdiri dari 2 level : B1 (1 buah per tanaman) dan B2 (2 buah per tanaman). Diulang sebanyak 4 kali. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, diameter buah pertama, bobot buah pertama, dan bobot buah total. Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam pada taraf 5% kemudian dilakukan analisis lanjut menggunakan uji Least Square Mean (LSMEANS) atau Least Significant Differences (LSD) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara kombinasi perlakuan jenis formula nutrisi dengan jumlah buah per tanaman terhadap tinggi tanaman dan lebar daun, sementara pada variabel yang lain yaitu jumlah daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, diameter buah pertama, bobot buah pertama, dan bobot buah total tidak menunjukkan adanya interaksi. Perlakuan faktor jenis larutan nutrisi (P0, P1, P2) menunjukkan pengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, diameter buah pertama, bobot buah pertama, dan bobot buah total. Perlakuan faktor jumlah buah per tanaman (B1 dan B2) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua variabel kecuali pada variabel bobot segar tanaman