Claim Missing Document
Check
Articles

THE PROFILE OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ PROBLEM SOLVING IN ANSWERING THE CONTENT PISA TEST OF UNCERTAINTY AND DATA BASED ON IDEAL PROBLEM SOLVING Erlina Rahma Damayanti; Tri Nova Hasti Yunianta
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 6 No 2 (2018): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.449 KB) | DOI: 10.24252/mapan.2018v6n2a10

Abstract

Abstract:The study aims to find out the profile of junior high school students’ problem solving in answering the content PISA test of uncertainty and data based on IDEAL (I-Identify problem, D-Define goal, E-Explore possible strategies, A-Anticipate outcomes and act, and L-Look back and learn) problem solving. Three students of the third grade state junior high school (SMPN) 1 Salatiga of academic year 2018/2019 were selected as the subjects of this study. The study used test, interview, and documentation as data collection techniques. Based on the results of the written test and interview, it is found that some students were able to implement all problem solving stages appropriately and sequentially. The subjects tended to ignore ’exploring strategies’ and ’look and learning’ stages.Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal PISA konten uncertainty and data berdasarkan pemecahan masalah IDEAL (I-Identidy problem, D-Define goal, E-Explore possible strategies, A-Anticipate outcomes and act, dan L-Look back and learn). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara diperolehbahwa sebagian siswa mampu melaksanakan tahapan pemecahan masalah dengan runtut dan tepat, dan cenderung semua subjek kurang dalam tahap explore strategies dan look and learning.
SENI BERPIKIR KREATIF DALAM MATEMATIKA Tri Nova Hasti Yunianta
Satya Widya Vol 29 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.398 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2013.v29.i2.p120-126

Abstract

Mulai dari bangun tidur, seorang siswa memikirkan waktu akan berangkat sekolah, uang saku yang ia terima, biaya naik angkutan, harga makanan di kantin, rute jalan terpendek ketika pulang sekolah dan masih banyak lagi semua berkaitan dengan matematika. Akan tetapi masih banyak siswa yang belum mengerti dan menyadari manfaat matematika dalam kehidupan seharihari. Aktivitas matematika yang kreatif memberi ruang seseorang mencipta sesuatu melalui matematika dan membuat sesuatu yang kompleks menjadi sederhana serta menghasilkan gagasan yang luar biasa terhadap matematika. Inilah seni berpikir kreatif dalam matematika.
DESKRIPSI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (TKBK)PADA MATERI SEGIEMPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG Helarius Ryan Wahyu Santoso; Novisita Ratu; Tri Nova Hasti Yunianta
Satya Widya Vol 30 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.549 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2014.v30.i2.p82-95

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif (TKBK) siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah 5 siswa yang dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif untuk mewakili masing-masing tingkat kemampuan berpikir kreatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive. Penelitian dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa: (1) subjek yang termasuk dalam TKBK 4 (sangat kreatif), pada tingkat ini subjek mampu menunjukkan kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam menjawab soal; (2)subjek yang termasuk TKBK 3 (kreatif), pada tingkat ini subjekmampu menunjukkan kefasihan dan fleksibilitas; (3) subjek yang termasuk TKBK 2 (cukup kreatif), pada tingkat ini subjek mampu menunjukkan adanya fleksibilitas dalam menjawab soal; (4)subjek yangtermasuk dalam TKBK 1 (kurang kreatif), pada tingkat ini subjek mampu menunjukkan adanya kefasihan; (5)subjek yang termasuk dalam TKBK 0 (tidak kreatif), pada tingkat ini subjek tidak menunjukkan adanya kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam menjawab soal.
IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI SISWA SMP NEGERI 2 AMBARAWA BERDASARKAN TEORI VAN HIELE Susi Lestariyani; Novisita Ratu; Tri Nova Hasti Yunianta
Satya Widya Vol 30 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.705 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2014.v30.i2.p96-103

Abstract

Geometri dipelajari mulai dari sekolah dasar sampai di sekolah menengah atas. Beberapa kajian menunjukkan bahwa pada sekolah menengah pertama (SMP), banyak siswa memiliki kesulitan dalam belajar geometri. Level Geometri van Hiele dapat menjelaskan kesulitan geometri siswa. Van hiele menyatakan bahwa dalam memahami geometri, siswa perlu melalui lima level, diantaranya level 1 (tahap pengenalan), level 2 (tahap analisis), level 3 (tahap pengurutan), level 4 (tahap deduksi), dan level 5 (tahap ketepatan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan level berpikir geometri siswa sekolah menengah pertama. Ada 209 siswa yang masuk dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran. Intrumen tes yang digunakan diadaptasi dari Proyek CDASSG Usiskin. Hasilnya menunjukkan ada 28,71% siswa SMP berada pada level 1, 44,02% siswa berada pada level 2 dan 5,26 siswa berada pada level 3. Ada 1,91% siswa berada pada level 0, dan tidak ada siswa yang berada pada level 4 dan 5. Siswa Ada sekitar 20,10% tidak dapat dikelompokkan ke dalam level yang ada dikarenakan tidak memenuhi kriteria dari instrumen penelitian. Berdasarkan hasil ini, siswa kebanyakan masih berada pada level 1 dan 2. Tidak seperti pendapat van Hiele yang menyatakan bahwa level berpikir geometri untuk siswa SMP berada di level 3. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting untuk melakukan pemerikasaan lebih lanjut mengenai level berpikir geometri siswa SMP di tempat lain.
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SISWA KELAS VII A SMP KRISTEN 02 SALATIGA Mega Ristiana; Novisita Ratu; Tri Nova Hasti Yunianta
Satya Widya Vol 31 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.584 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2015.v31.i1.p8-16

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel oleh siswa kelas VII A SMP Kristen 02 Salatiga berdasarkan 11 strategi pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Reys. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Responden dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII A yang berjumlah 20 siswa, yang selanjutnya dengan teknik purpose samplingterpilih 2 siswa sebagai subyek penelitian. Hasil analisis data menunjukkan bahwa, untuk pekerjaan siswa yang jawabannya benar dari soal nomor satu hingga nomor lima kebanyakan siswa menggunakan strategi mengidentifikasi informasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan, dan strategi menggunakan kalimat terbuka. Ada yang berbeda untuk soal nomor dua beberapa siswa ditambahkan dengan strategi membuat gambar. Hasil pekerjaan siswa yang salah kebanyakan hanya menggunakanstrategi mengidentifikasiinformasi yang diinginkan, diberikan dan diperlukan, tetapi siswa hanya mampu memilah informasi dengan menuliskan apa saja yang diketahui di dalam soal dan belum sampai pada memilih langkah-langkah penyelesaian yang sesuai dengan soal. Beberapa siswa ditambahkan strategi menggunakan kalimat terbuka atau menggunakan variabel-variabel sebagai pengganti kalimat dalam soal. Siswa sudah mampu menuliskan apa saja yang diketahui di dalam soal dan sudah mampu mengubah variabelnya namun siswa belum mampu menyelesaikan soal dengan baik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Era Destiyandani; Tri Nova Hasti Yunianta; Helti Lygia Mampouw
Satya Widya Vol 32 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.069 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2016.v32.i2.p65-78

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan mendeskripsikan kondisi siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Tuntang pada materi segitiga melalui penerapan model pembelajaran Number Heads Together (NHT). Melalui model pembelajaran NHT, tugas diberikan kepada semua siswa dimana siswa telah diberi nomor berbeda didalam kelompoknya namun masing-masing kelompok menggunakan penomoran yang sama. Pemanggilan nomor siswa secara acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok mendorong setiap siswa secara individu bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengambil data penelitian adalah soal tes dan lembar observasi. Penelitian ini diterapkan pada 31 siswa sebagai subjek dan menggunakan model spiral Kemmis dan McTaggart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa untuk materi segitiga tentang mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya pada siklus I mencapai 87,1% tuntas dan ketuntasan meningkat menjadi 96,77% pada siklus II dengan materi pembelajaran menghitung keliling dan luas segitiga. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT telah meningkatkan penguasaan materi segitiga oleh siswa.
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI TIPE SOAL OPEN-ENDED PADA MATERI PECAHAN Yoseffin Dhian Crismasanti; Tri Nova Hasti Yunianta
Satya Widya Vol 33 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.179 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2017.v33.i1.p73-83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah matematika melalui tipe soal open-ended pada materi pecahan kelas VII SMP Negeri 2 Tuntang. Penelitian ini merupakan  penelitian  deskriptif  kualitatif.  Penentuan subjek dalam penelitian  ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu 3 siswa kelas VII dengan kemampuan matematika tinggi. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa subjek FD memiliki kemampuan berpikir kritis yang konsisten karena pada ketiga soal yang diberikan subjek FD mampu melalui 5 tahapan berpikir kritis dengan baik yaitu pada tahap strategies and tactics. Subjek AB pada soal nomor 1 melalui  tahapan strategies and tactics. Namun pada soal nomor 2 hanya mencapai tahap advanced clarification dan soal nomor 3 pada tahap basic support. Subjek EK memiliki kemampuan berpikir kritis pada tahap basic support pada soal nomor 1 dan 3, sedangkan pada soal nomor 2 hanya mencapai pada tahap advanced clarification. Hasil-hasil ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa pada level pendidikan  dan kemampuan matematika yang sama. Tulisan ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan bagi guru tentang kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika melalui tipe soal open-ended pada materi pecahan dan bagi siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan berpikr kritis.
LEARNING MEDIA DEVELOPMENT OF BOARD GAME “THE LABYRINTH OF TRIGONOMETRY” IN TRIGONOMETRY MATERIALS FOR THE 10th GRADE SENIOR HIGH SCHOOL Tri Nova Hasti Yunianta
Satya Widya Vol 34 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.208 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2018.v34.i2.p88-100

Abstract

Interaction is essential in mathematics learning process, so effective means to promote students’ interaction is compulsory. This research was appointed to develop the board game learning media “The Labyrinth of Trigonometry”, which is adequate to be implemented in trigonometry problem practices. Employing Research and Development (R&D), this research utilized the ADDIE model built of 5 stages, namely: analysis, design, development, implementation, and evaluation. Notably, this board game had been clarified to be a valid learning media by teaching material and media experts, exceptionally obtained 94% and 86% category. 35 students of 11th grade of Senior High School 1 Ambarawa were selected as the participants. The result showed that the practical index obtained excellent category (96%) and the Wilcoxon test significance result was 0.00 (less than 0.05) with higher posttest mean score than pretest. Eventually, the researcher concluded that “The Labyrinth of Trigonometry” was a valid, practical, and effective learning media.
Deskripsi Proses Kognitif Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Modes Of Representation Teori Bruner Anisa Rizki Amalia; Tri Nova Hasti Yunianta
JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika) Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.426 KB) | DOI: 10.15642/jrpm.2019.4.1.58-71

Abstract

There are three steps of cognitive processes, that is: 1) acquire new information, 2) transform information; and 3) test the relevance and accuracy of knowledge or evaluation. This study aims to describe the students the cognitive process of junior high school to solve mathematical problems based on Bruner's three modes of representation. The research is qualitative descriptive. The subjects were three students of junior high school; each of them is with high, medium, and low abilities. The results showed that the cognitive processes of high and medium abilities were able to acquire information and transform it to solve the problems in the enactive, iconic, and symbolic representation. For the testing relevance and accuracy, high-ability subject only works in the enactive representation. Middle-ability does in the enactive and symbolic representation. The low-ability subject was able to do all three cognitive processes on questions the enactive representation, but other questions in the iconic and symbolic representation cannot be solved.
DESKRIPSI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN LEVEL TAKSONOMI SOLO Rian Ika Pesona; Tri Nova Hasti Yunianta
Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 9, No 1 (2018): GENTA MULIA : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.83 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan matematika siswa dalam pemecahan masalah sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan level taksonomi SOLO. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa SMP Negeri 2 Mojosongo yang terdiri dari satu siswa berkemampuan matematika tinggi (SKT), satu siswa berkemampuan matematika sedang (SKS) dan satu siswa berkemampuan matematika rendah (SKR) yang telah mempelajari sistem persamaan linear dua variabel. Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis dan dilanjutkan wawancara secara individual untuk memperoleh data yang valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi (SKT) mampu memenuhi indikator yang ada pada level tertinggi dalam taksonomi SOLO yaitu, level extended abstrak, siswa berkemampuan matematika sedang (SKS) mampu memenuhi indikator yang ada pada level multistruktural dan siswa berkemampuan matematika rendah (SKR) mampu memenuhi indikator yang ada pada level unistruktural.           Kata Kunci: Kemampuan Matematika, Pemecahan Masalah, SPLDV, Taksonomi SOLO
Co-Authors Ambarani, Erli Amin, Nor Fadila Andini, Mei Angger Rizky Alifa Anisa Rizki Amalia Anisa Rizki Amalia Anissa Putri Aqila Fairuz Shafa Arriska Adhi Nugraheni Arriska Adhi Nugraheni Arum Dwi Jayanti Bagas Prima Kristanto Bagas Prima Kristanto Banu Al Wizhar Banu Al Wizhar Bella Ayu Permatasari Cindy Aprillya Sidarta Cindy Aprillya Sidarta Cristina Resa Intan Permatasari Dadan Dasari Danang Setyadi Dani Kusuma Dani Kusuma Deviana Meiwijayanti Dhita Agoes Prihanto Dian Evelina Sahaya Ami Didi Suryadi Eko Sujarwo Eko Yulianto Prambudi Elah Nurlaelah Era Destiyandani Erika Christin Trisnawarni Erlangga Mawasdi Erlin Prasetyo Erlina Prihatnani Erlina Rahma Damayanti Fibby Syaeful Abdullah Fira Novianti Galih Kuat Prihandoko Giesta Dike Hari Setiyawan Helarius Ryan Wahyu Santoso Helti Lygia Mampouw Hermanto Hermanto Idza Nur Haida Ika Wulandari Ilham Fajar Anggoro Indri Kusumaningtyas Intan Kurnia Sari Intan Kurnia Sari, Intan Kurnia Jauharu, Afifah Latip Rasyid Kristian Tantra Sidarta Kristina Roseven Nababan Kristina Roseven Nababan Kriswandani, Kriswandani Kusuma, Dani Lusiyati, Lusiyati Marfi Ario Maria Krissanti Mega Ristiana Mei Andini Melliana Christie Nugroho Muhammad Al Falah Kurniawan N. Nurjanah Nanda Pravita Sari Nanda Sriretno Pangestu Novisita Ratu Nuringtyas, Sesilia Intan Kusuma Pratiwi Nurul Safaati Puspita, Wita Ratna Raharti, Antonia Dwi Rahayu Ranila Rahayu Ranila Ranu Fitra Pradhitya, Ranu Fitra Ratri Isharyadi, Ratri Retno Ningtyas Retno Ningtyas, Retno Rian Ika Pesona Rindiani Repo Sidi Riska Novia Sari, Riska Novia Sari, Atika Defita Selan, Dina Selesna Theresia Uchia Sesilia Intan Kusuma Nuringtyas Soeleman, M Sri Amini Supriyati, Anis Susi Lestariyani Syera Trivena Dessiane Tatang Herman, Tatang Wahyu Hendriawan Wahyudi Wahyudi Wahyudi Wahyudi Wahyudi Winarto, Alexander Christian Widya Eka Yayi Suryo Prabandari Yogani Indah Pawestri Yoseffin Dhian Crismasanti