Armyn Hakim Daulay
Animal Production Study Program, Faculty Of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

The Use of Fermented Cocoa Pod in Feed on Performance and Income Over Feed Cost (IOFC) of Male Local Sheep Ardina Kharisma; Hasnudi; Tri Hesty Wahyuni; Armyn Hakim Daulay; Nurzainah Ginting
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.73 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v7i2.2154

Abstract

Cocoa pod is one of the cocoa processing wastes which can be used as animal feed.The study aims to find the use of cocoa pod which fermented by bioactivator (MOIYL) in feedon performance and IOFC of male local sheep. The research was conducted at Pak Didit's farmJl. Bunga Rinte, Simpang Selayang, Medan, in October - December 2018 using completelyrandomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The experiment used 20 ofmale local sheep weaning with initial body weight of 12.65 ± 1 kg. The treatment such as P0(80% field grass + 20% concentrate), P1 (60% field grass + 20% fermented cocoa pod + 20%concentrate), P2 (40% field grass + 40% fermented cocoa pod + 20% concentrate), P3 (20%field grass + 60% fermented cocoa pod + 20% concentrate), P4 (80% fermented cocoa pod +concentrate 20%). The observed of are feeds consumption, average daily gain, feed conversionratio (FCR), and income over feed cost (IOFC).The results of this research indicated that utilization of fermented cocoa pod in feed improvedthe performance of male local sheep with the average consumption of sheep feed (g/head/day):421.62; 422.60; 524.43; 452.83 and 368.56, average daily gain (g/head/day): 59.95; 60.75;84.19; 67.76 and 40.57, and ration conversion: 7.06; 7.17; 6.43; 6.68 and 9.11 and averageIncome Over Feed Cost (IOFC):141.123,8; 142.837,9; 201.301,0; 159.568,4 and 89.273,7. Theconclusion of this study is that the use of cacao pods fermented with 5% MOIYL in ration ofmale local weaning can be given to the level of 40%.
Corn Substitution By Using Cassapro (Cassava Protein) On Kampung Chicken Carcass Hans Yoppi Sinaga, Iskandar Sembiring; Armyn Hakim Daulay; Ma’ruf Tafsin; Nevy Diana Hanafi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.388 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v7i2.2162

Abstract

This research aimed to determine the ability of cassapro to substitute corn in feed onkampung chicken carcass. Experimental design used was completely randomized design (CRD) with5 treatments and 4 replications. Each treatment consists of cassapro P0 (0%) P1(10%) P2(20%)P3(30%) P4(40%). 100 kampung chicken was used this research.The results showed that there were no signifiant effect on cut weight, carcass weight and percentageof carcass due to the administration of cassapro. However, there was a tendency that feed rations P2(40% corn and 20% cassapro) showed good result.
+6282294617836 Dora Villa Manik; Ma'ruf Tafsin; Armyn Hakim Daulay; Nurzainah Ginting; Hasnudi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 6 No. 3 (2018): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.863 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v6i3.2171

Abstract

DORA VILLA MANIK, 2018. "Effectiveness of Gambir Solution (UncariagambirRoxb) on the Performances of Broiler Chickens Infected by Escherichia coli".Supervised by MA'RUF TAFSIN and ARMYN HAKIM DAULAY. Gambir has the potential as an antibacterial which is traditionally used as a drug for diarrhea. This study examines the effectiveness of gambir solution on performance which includes feed consumption, body weight gain, feed conversion and income over feed cost (IOFC) in broiler chickens infected with E. coli. It was held in November - December 2017 at the Laboratory of Biology, Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture University of Sumatera Utara, using a completely randomized design (CRD) with 6 treatments and 3 replications. The treatment consisted of P0A = without infection and without treatment, P0B = infection with E. coli and P1, P2, P3, respectively E. coli infection + Gambir solution 2%, 4%, 6% and P4 = E. coli + infection Tetracycline antibiotics. The results showed that the administration of gambir solution at a dose of 2% - 6% was significantly (P<0.05) effective in improving the performances of broiler chickens infected with E.coli and able to compensate for the use of commercial antibiotics in the form of tetracycline. The highest IOFC is in the 4% gambir solution.
PEMANFAATAN AMONIASI UREA KULIT DAGING BUAH KOPI PADA PAKAN DOMBA TERHADAP KARKAS DOMBA JANTAN LEPAS SAPIH: Utilization of Ammoniated Coffee Pulp In Sheep Ration On Carcas Of Weaned Sheep Amelia Novaiza; Armyn Hakim Daulay; Iskandar Sembiring
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 1 No. 1 (2012): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.763 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v1i1.2644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi pemanfaatan dari kulit daging buah kopi yang diamoniasi terhadap persentase karkas domba jantan lepas sapih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara selama 3 (tiga) bulan dimulai bulan 20 Agustus 2010 sampai 11 November 2010. Metode penelitian ini menggunakan 20 ekor domba jantan dengan rataan bobot badan awal 13.80 ± 1.27 kgdan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan konsentrat yang digunakan adalah kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi dan yang diamoniasi dengan level pemberian sebagai berikut, P0 (Pemberian konsentrat kulit daging buah kopi yang tidak diamoniasi sebesar 30%), P1 (Pemberian konsentrat menggunakan kulit daging buah kopi diamoniasi dengan level 15%), P2 (Pemberian konsentrat menggunakan kulit daging buah kopi diamoniasi dengan level 30%), P3 (Pemberian konsentrat menggunakan kulit daging buah kopi diamoniasi dengan level 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bobot tubuh kosong pada perlakuan P0 = 12.74, P1 = 13.16, P2 = 13.00, P3 = 12.99, persentase karkas pada perlakuan P0 = 49.19, P1 = 54.26, P2 = 53.79, P3 = 47.92, persentase lemak subkutan pada perlakuan P0 = 1.91,P1 =2.03, P2 = 1.95,P3= 1.51,persentaselemakjantungpada perlakuan P0 =4.55, P1 =4.72, P2 = 4.25,P3 = 4.38, persentaselemak ginjal pada perlakuan P0 = 3.79, P1 = 4.05, P2 = 3.96, P3 = 3.68, persentaselemak pelvis pada perlakuan P0 = 3.47,P1 = 3.70, P2 = 3.49, P3 = 3.27. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa untuk semua peubah perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa kulit daging buah kopidapat digunakansebagaikomponenkonsentratuntukdomba.
SUBSITUSI DEDAK PADI DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU: Substitute Rice Bran with Fermented Pod Cocoa by Aspergillus niger On Broiler Performance Age 6 Weeks Eljune R.P Habeahan; Armyn Hakim Daulay; Zulfikar Siregar
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.911 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v1i3.2679

Abstract

Kebutuhan protein hewani yang semakin meningkat mengakibatkan jumlah konsumsi ransum semakinmeningkat juga. Sementara ketersediaan bahan pakan seperti dedak padi semakin meningkat , maka dibutuhkanbahan pakan yang dapat menggantikan dedak padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subsitusidedak dengan pod kakao yang difermentasi Aspergillus niger terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badandan konversi ransum Broiler. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 5 ekor Day Old Chick (DOC). Perlakuanterdiri dari R0 (Pakan Komersial), R1 (penggunaan dedak padi 12% dan tanpa kulit buah kakao fermentasi) ,R2(penggunaan dedak padi 9% dan kulit buah kakao fermentasi 3%), R3(penggunaan dedak padi 6% dan kulit buahkakao fermentasi 6%), R4(penggunaan dedak padi 3% tanpa kulit buah kakao fermentasi 9%), R5 (penggunaandedak padi 0% dan kulit buah kakao fermentasi 12%).Hasil penelitian menunjukan rataan konsumsi ransum(gram/ekor/minggu) 96,08; 94,93; 94,66; 94,24, 94,00 dan 92,64. Rataan pertambahan bobot badan(gram/ekor/minngu) 54,99; 45,63; 45,47; 45,13, 41,41 dan 40,06. Rataan konversi ransum 1,75; 2,08; 2,08; 2,09,2,27 dan 2,32. Hasil penelitian menunjukan bahwa subtitusi dedak dengan pod kakao fermentasi dalam ransumtidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap konsumsi ransum, namun berbeda nyata (P > 0.05) terhadap pertambahanbobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Kesimpulan dari penelitian ini adalah subsitusi dedak padi denganpod kakao masih bisa digunakan sampai 6% pada ransum ayam broiler umur 6 minggu (42) hari.
KARAKTERISTIK MORFOLOGI UKURAN TUBUH KERBAU MURRAH DAN KERBAU RAWA DI BPTU SIBORONGBORONG: Characteristics of Body Size of the Murrah Bufallo and Swamp Bufallo in BPTU Siborongborong Gerli; Hamdan; Armyn Hakim Daulay
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.524 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v1i3.2687

Abstract

Salah satu cara untuk menentukan keragaman fenotipik ternak kerbau adalah dengan pengamatanmorfometrik pada setiap jenis kerbau di Indonesia. Identifikasi morfometrik dapat dilakukan dengan caramembandingkan ukuran dan bentuk tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi fenotipik yangberhubungan dengan karakter morfometrik tubuh kerbau murrah dan kerbau rawa berdasarkan AnalisisKomponen Utama. Penelitian dilaksanakan di BPTU Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara pada Julisampai September 2012. Menggunakan 68 kerbau rawa (7 jantan, 61 betina) dan 32 kerbau murrah (5jantan, 27 betina) dengan metode survei. Hasil analisis statistika menunjukkan ukuran-ukuran tubuh kerbaumurrah lebih beragam dibandingkan kerbau rawa. Ukuran menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) padapanjang badan, tinggi pundak, tinggi pingggul dan lingkar dada, dan tidak berbeda nyata (P>0,05) pada lebardada, dalam dada dan lebar pinggul. Hasil analisis komponenen utama menunjukkan penciri ukuran pada keduabangsa adalah tinggi pundak dan penciri bentuk adalah lebar dada. Kerumunan data pada kerbau murrah dankerbau rawa terpisah pada bentuk, sedangkan tidak terpisah pada skor bentuk, sedangkan tidak terpisah padaskor ukuran. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kerbau murrah dan kerbau rawa berbeda bentuk sedangkanukuran sama.Kata Kunci : Kerbau Murrah, Kerbau Rawa, Morfometrik, Analisis K
ANALISIS PROFIL PETERNAK TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG: Analysis of Farmer Profile on Farmer Income at Pancur Batu Subdistrict, District of Deli Serdang Arief Permana; Armyn Hakim Daulay; Iskandar Sembiring
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.058 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i1.2703

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utaramulai September 2012 sampai Januari 2013.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis profil peternakterhadap pendapatan peternak.Penelitian ini menggunakan metode survei dengan unit responden keluarga yangmemelihara ternak sapi potong.Sampel diperoleh melalui metode Proportional Stratified Random Sampling dandiperoleh 147 orang peternak sebagai sampel, yaitu dari desa Baru, desa Tuntungan II, desa Sukaraya, desa SeiGlugur, desa Tanjung Anom dan desa Tuntungan I, masing-masing berjumlah 36, 31, 29, 21, 18 dan 12 orangpeternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala usaha berpengaruh positif terhadap pendapatanpeternak.Tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif terhadap pendapatanpeternak.Umur peternak,pengalaman beternak,tingkat generasi peternak dan sistem pemeliharaan menberikanpengaruh yangtidak signifikan terhadap pendapatan peternak sapi potong di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten DeliSerdang.
ANALISIS USAHA PEMANFAATAN DAUN KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN Aspergillus niger DAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERFORMANS SAPI BALI JANTAN: Analysis of Utilization of Oil Palm Frond Fermented by Aspergillus niger and Oil Palm Mill Waste on Performances of Males Bali Cattle Dani Jefri; Armyn Hakim Daulay; Tri Hesti Wahyuni
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.854 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i1.2705

Abstract

Pemberian pelepah sawit fermentasi dalam pakan memberi nilai ekonomis dan meningkatkankeuntungan penggemukan sapi bali jantan lepas sapih. Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun 1 (sembat)Nagori Marihat Baris Kecamatan Dolok Marlawan Kabupaten Simalungun.Penelitian ini telah dilaksanakanselama tiga bulan yang dimulai pada bulan Januari 2013 sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan 12 ekorsapi bali jantan dengan rancangan acak kelompok, terdiri atas 4 kelompok yang dibedakan berdasarkan bobotbadan sapi. Ada tiga perlakuan yaitu P0 (ransum dengan 25% pelepah kelapa sawit segar), P1 (ransum dengan20% pelepah kelapa sawit fermentasi) dan P2 (ransum dengan 30% pelepah kelapa sawit fermentasi). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rataan laba tertinggi adalah pada perlakuan P1 memberikan keuntungan sebesarRp. 2.146.046.- dan terkecil pada perlakuan P0 dengan memberikan keuntungan sebesar Rp. 1.570.177.-. Rataanreturn cost ratio (R/C) tertinggi adalah pada perlakuan P1 sebesar 1.52 dan terkecil pada perlakuan P0 sebesar1.40. Rataan Income Over Feed Cost (IOFC) tertinggi pada perlakuan P1 sebesar Rp. 2.349.296.- dan yangterendah pada perlakuan P0 sebesar Rp. 1.794.927.-. Kesimpulan adalah pemanfaatan daun kelapa sawit yangdifermentasai dengan Aspergillus niger dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif pada pakan sapi bali.
ANALISIS USAHA PEMANFAATAN KULIT PISANG RAJA FERMENTASI MOL DIBANDINGKAN Trichoderma harzianum SEBAGAI PAKAN BERBENTUK PELET PADA KELINCI REX JANTAN LEPAS SAPIH: Business Analysis Utilization of Raja Banana Peel Fermented by MOL Compared Trichoderma Harzianum in Pellet Diet on Weaning Male Rex Rabbits Jessica Natalina Manurung; Usman Budi; Armyn Hakim Daulay
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.079 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i2.2717

Abstract

Limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif untuk ternak kelinci. Penelitian inidilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan Agustussampai November 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomi dari pemanfaatan kulit pisangfermentasi MOL dibandingkan Trichoderma harzianum pada kelinci rex lepas sapih. Penelitian ini menggunakan 21ekor kelinci rex jantan lepas sapih dengan rataan bobot badan awal 732±133 g dengan menggunakan metode survey.Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah P0 (ransum kulit pisang Raja tanpa fermentasi 45%), P1(ransum kulit pisang Raja fermentasi MOL 15%), P2 ( ransum kulit pisang Raja fermentasi MOL 30%), P3 (ransumkulit pisang Raja fermentasi MOL 30%), P4 (ransum kulit pisang Raja fermentasi Trichoderma harzianum 15%), P5(ransum kulit pisang Raja fermentasi Trichoderma harzianum 30%) dan P6 (ransum kulit pisang Raja fermentasiTrichoderma harzianum 45%). Parameter yang digunakan yaitu laba-rugi, Revenue/Cost Ratio (R/C) dan IncomeOver Feed Cost (IOFC). Hasil analisis laba-rugi (Rp/ekor/periode) untuk perlakuan P0, P1, P2, P3, P4, P5 and P6adalah 14.817, 14.811, 17.196, 13.394, 9.319, 4.954 dan 4.287. Sementara untuk R/C (ekor/periode) adalah 1,42,1,41, 1,48, 1,38, 1,26, 1,14 dan 1,12. Untuk IOFC (Rp/ekor/periode) adalah 20.070,53, 20.063,72, 22.448,64,18.647,34, 14.572,59, 10.207,14 dan 9.540,38. Pada perlakuan fermentasi MOL dan Trichoderma harzianummenurunkan keuntungan, R/C dan IOFC. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan kulitpisang Raja tanpa fermentasi taraf 45% efisien untuk diaplikasikan pada peternakan kelinci.
KECERNAAN PAKAN BERBENTUK PELET MENGANDUNG KULIT PISANG RAJA FERMENTASI DENGAN MIKROORGANISME LOKAL DIBANDINGKAN DENGAN Trichoderma harzianum PADA KELINCI REX JANTAN LEPAS SAPIH (: Feed Digestibility of Pellets Containing Banana Peel Fermentation with Local Microorganism and Trichoderma harzianum on Weaning Male Rex Rabbit Julius Syah Putra Ginting; Tri Hesti Wahyuni; Armyn Hakim Daulay
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.837 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i2.2720

Abstract

Pemanfaatan kulit pisang raja perlu dimaksimalisasi dengan perlakuan fermentasi. Penelitian inibertujuan untuk menguji level penggunaan kulit pisang raja yang difermentasi dalam pakan kelinci Rex jantanlepas sapih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program Studi Peternakan, FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara selama 3 bulan, dimulai bulan Agustus 2013-November 2013. Penelitianini menggunakan 21 ekor kelinci Rex jantan dengan bobot awal 732±66,74 g dan rancangan yang digunakanadalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas ransumP0 (ransum kulit pisang raja tanpa fermentasi 45%), P1 - P3 (ransum kulit pisang raja fermentasi MOL denganlevel P1: 15%, P2: 30%, P3: 45%), dan P4 - P6 (ransum kulit raja fermentasi Trichoderma harzianum denganlevel P4: 15%, P5: 30%, P6: 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kecernaan bahan kering (%) P0,P1, P2, P3, P4, P5, dan P6 adalah 60,81; 61,64; 62,68; 60,35; 59,09; 58,14; dan 57,31, sedangkan rataankecernaan bahan organik (%) 66,69; 66,71; 68,89; 66,17; 63,83; 63,70; dan 63,63. Kecernaan bahan kering danbahan organik P2 lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya (P<0,05). Kesimpulan penelitian menunjukkanbahwa kulit pisang raja yang telah difermentasi dengan MOL dapat dimanfaatkan maksimum sampai level 30%sebagai bahan pakan kelinci Rex jantan lepas sapih.