Armyn Hakim Daulay
Animal Production Study Program, Faculty Of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISA USAHA PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH IKAN GABUS PASIR (Butis amboinensis) SEBAGAI SUBSITUSI TEPUNG IKAN DALAM RANSUM TERHADAP ITIK LOKAL: Business Analysis Utilization of Gabus Pasir (Butis amboinensis) Waste Fish Meal To Substitution Commercial Fish Meal In Diet on Local Ducks Syafrina Khuzaimah Lubis; Armyn Hakim Daulay; Tri Hesti Wahyuni
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 2 (2106): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.189 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i2.2786

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Deli Serdang dari bulan Maret sampai dengan Juni 2015.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tepung limbah ikan Gabus Pasir apakah dapatmeningkatkan keuntungan peternak dalam usaha pemeliharaan itik lokal petelur. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode survei dengan pertimbangan antara penelitian pemeliharaan itik lokal petelur denganmenggunakan ransum tepung limbah ikan Gabus Pasir sebagai subsitusi tepung ikan dengan peternakan rakyatdi Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, dengan pembagian skala usaha. Metodepengumpulan data adalah dengan observasi dan wawancara langsung terhadap penelitian dengan menggunakantepung limbah ikan Gabus Pasir dengan perlakuan terdiri dari : tepung ikan P0 (0% : 10%); P1 (5% : 5%); P2(10% : 0%), dan pada peternak yang terdiri dari 15 peternak. Responden dikelompokkan menjadi tiga skala,skala 1 (100 sampai dengan 300 itik) terdiri dari 13 peternak, skala 2 (301 sampai dengan 501 itik) terdiri dari 1peternak dan skala 3 (502 sampai dengan 702 itik) terdiri dari 2 peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwaR/C Ratio pada penelitian yang menggunakan tepung limbah ikan Gabus Pasir dengan perlakuan P0 (0% : 10%)sebesar 1,19 ; P1 (5% : 5%) sebesar 1,22; P2 (10% : 0%) sebesar 1,24, sedangkan asumsi penggunaan 10%tepung limbah ikan gabus pasir dengan PK 16% dan kapasitas produksi 60% tidak layak karena mengalamikerugian. Kesimpulannya adalah bahwa penggunaan 10% tepung limbah ikan gabus pasir dengan PK 18%lebih layak dibandingkan dengan PK 16% sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak.
PENDUGAAN BOBOT BADAN SAPI BRAHMAN CROSS, SAPI ACEH DAN SAPI BALI BERDASARKAN PANJANG BADAN DAN LINGKAR DADA: Body Weight Prediction of Brahman Cross, Aceh Cattle and Bali Cattle Based on Body Length and Chest Size M Haryono Samosir; Hamdan; Armyn Hakim Daulay
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 2 (2106): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jpi.v4i2.2790

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rumus yang lebih akurat dalam pendugaan bobot badanberdasarkan ukuran tubuh (panjang badan dan lingkar dada) pada sapi Brahman Cross, sapi Aceh dan sapi Bali.Penelitian dilaksanakan di PT Lembu Andalas Langkat (LAL) untuk sapi Brahman cross, sapi Aceh di BPTUIndrapuri Aceh dan sapi Bali di daerah PTPN IV Siantar pada bulan Juni sampai dengan November 2014.Rumus yang dipakai dalam penelitian ini adalah rumus pendugaan bobot badan Schrool, Smith dan Winter, sertamenggunakan analisa korelasi dan regresi berganda dalam pengujian data penelitian. Hasil penelitian diperolehbahwa pendugaan bobot badan untuk sapi Brahman Cross dengan menggunakan rumus Schrool, Winter, Smithdan Regresi secara berturut turut diperoleh penyimpangan sebesar 0.15%, 34.70%, 4.00% dan 0.023%; padasapi Aceh 35.10%, 0.06%, 28.75% dan 0.23%; dan pada sapi Bali 34.04%, 1.31%, 29.23% dan 0.05%.Kesimpulan pendugaan bobot badan pada sapi dengan menggunakan rumus pendugaan bobot badan yangpaling mendekati pada sapi Brahman Cross adalah dengan menggunakan rumus Regresi Y = -245.043 + 3,621X1 + 0.027 X2, pada sapi Aceh dengan menggunakan rumus Winter dan sapi Bali dengan menggunakan rumusRegresi Y = -375.159 + 2.712 X1 + 1,63 X2.
ANALISIS USAHA PEMANFAATKAN TEPUNG LIMBAH IKAN GABUS PASIR (Butis amboinensis) PADA ITIK PEKING UMUR 1 HARI SAMPAI 8 MINGGU: Utilization of Business Analysis Meal Fish Waste Cork Sand (Butis amboinensis) to Peking Duck Age 1-8 Sunday Heri Nirwanto; Armyn Hakim Daulay; Hasnudi; T. Vidiana Sari
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 3 (2106): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.256 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i3.2801

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis usaha pemanfaatan tepung limbah ikan gabuspasir terhadap biaya produksi, hasil produksi, laba/rugi, income over feed cost (IOFC) dan revenuecost ratio (R/C ratio). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara, yang berlangsung pada bulan Agustus sampai Oktober 2014. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode survey dan analisis ekonomi. Penelitian tediri dari 3perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan menggunakan perbandingan tepung ikan komersial dengantepung limbah ikan gabus pasir antara P0 (10%:0%), P1 (5%:5%), P2 (0%:10%). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pada perlakuan P0, P1 dan P2 memberikan hasil yang berbeda terhadap rataantotal biaya produksi (Rp/ekor/periode): 45.905,52; 45.092,33 dan 44.857,98, total hasil produksi(Rp/ekor/periode): 46.188,33; 46.779,83 dan 47.868,33, laba / rugi (Rp/ekor/periode): 282,80;1.687,50 dan 3.010,34, income over feed cost (IOFC) (Rp/ekor/periode): 17.673,12; 19.077,81 dan20.400,88 dan R / C ratio : 1.01; 1.04 and 1.07. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwaPenggunaan tepung limbah ikan gabus pasir dengan level 10% dapat meningkatkan total hasilproduksi, R/C Ratio, analisis laba rugi dan IOFC (Income Over Feed Cost). Dan dapat menurunkanharga pakan, biaya konsumsi dan total biaya produksi pada pemeliharaan itik peking. Penggunaantepung limbah ikan gabus pasir dengan level 10% dapat meningkatkan pendapatan dan menggantikantepung ikan komersil dalam ransum ternak itik peking.
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KOMPONEN RAGAM SIFAT PERTUMBUHAN PADA BANGSA BABI LANDRACE: ESTIMATION OF GENETIC PARAMETERS AND VARIAN COMPONENT OF GROWING UP CHARACTER FOR LANDRACE SWINE Vierman; Marida S. Nababan; Armyn Hakim Daulay; Hamdan
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 4 No. 3 (2106): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.394 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v4i3.2804

Abstract

Informasi genetik babi Landrace menentukan strategi pemuliaan di masamendatang. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai heritabilitas, korelasi genetik, dannilai pemuliaan babi Landrace. Penelitian dilakukan di Balai Pembibitan Ternak Ungguldan Hijauan Pakan Ternak Desa Siaro Kecamatan Siborongborong Kabupaten TapanuliUtara pada bulan Juni 2015. Rancangan yang digunakan adalah pola tersarang data tidakseimbang. Materi penelitian merupakan data produksi dari 465 ekor Babi Landracedengan jantan sebanyak 245 ekor dan betina sebanyak 220 ekor. Hasil penelitianmenunjukkan nilai heritabilitas bobot lahir dan bobot sapih berturut-turut adalah 0.14 dan0.36. Nilai korelasi genetik (bobot lahir-bobot sapih) (jumlah anak sekelahiran-bobotlahir) (jumlah anak sekelahiran-bobot sapih) dengan nilai masing-masing adalah: 0.24%;-0.06% dan -0.14%. Kesimpulan penelitian adalah nilai koefisien keragaman sifatpertumbuhan pada babi Landrace memiliki keragaman yang tinggi namun korelasigenetiknya rendah. Kriteria terhadap seleksi sifat pertumbuhan pada babi Landracedidasarkan pada bobot lahir dan bobot sapih.
Indonesian River Buffalo Molecular Phylogeny Compared to Other Mammals Based on STAT1 Sequence Fuad Hasan; Armyn Hakim Daulay; Ferdy Saputra; Isyana Khaerunnisa
Jurnal Agripet Vol 22, No 1 (2022): Volume 22, No. 1, April 2022
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v22i1.20889

Abstract

ABSTRACT. Genes differ in sequence, size, and functional domains among species. According to studies, STAT1 provides information on the rate of evolution that correlates with its function in the immune system. STAT1 is also considered a genetic marker for economic traits in mammals. Studying sequence comparison is an important issue in bioinformatic study and can explain phylogenetic. Therefore, this study aimed to identify the molecular phylogeny of river buffalo (Bubalus bubalis) and other mammals based on STAT1 gene sequences. This study used 7 STAT1 sequences from Ensembl (Bos grunniens, Bos indicus, Bos Mutus, Capra hircus, Cervus hanglu yarkandensis, Moschus moschiferus) and previous studies (Bubalus bubalis). The sequences were analyzed using the MEGA X 10.2.6 software to observe the nucleotide composition and the phylogeny (based on UPGMA). The adegenet package in the R 4.0.0 software is used to observe the STAT1 sequence dimensionally among mammals. The STAT1 sequence has almost similar diversity among the livestock of the same genus. Based on the STAT1 sequence, Bubalus bubalis has closer genetic proximity to the genus Bos than to another genus. In conclusion, we found STAT1 is more dynamic in evolution and more conserved and found in the similar related genus.(Filogeni kerbau Indonesia dibandingkan mamalia lain berdasarkan runutan nukleotida gen STAT1)ABSTRAK. Gen berbeda dalam urutan, ukuran, dan domain fungsional di antara spesies. Menurut penelitian sebelumnya, STAT1 memberikan informasi tentang laju evolusi yang berkorelasi dengan fungsinya dalam sistem kekebalan. STAT1 juga dianggap sebagai penanda genetik untuk sifat bernilai ekonomi pada mamalia. Studi perbandingan urutan merupakan isu penting dalam studi bioinformatika dan dapat menjelaskan filogenetik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi filogeni molekuler kerbau sungai (Bubalus bubalis) dan spesies mamalia lain berdasarkan sekuens gen STAT1. Penelitian ini menggunakan 7 sekuen STAT1 yang diambil dari Ensembl (Bos grunniens, Bos indicus, Bos mutus, Capra hircus, Cervus hanglu yarkandensis, Moschus moschiferus) dan penelitian sebelumnya (Bubalus bubalis). Sekuen dianalisis menggunakan program MEGA X 10.2.6 untuk melihat komposisi nukleotida dan filogeni (berdasarkan UPGMA). Adegenet package dalam program R 4.0.0 digunakan untuk mengamati urutan STAT1 secara dimensional diantara mamalia. Sekuen STAT1 memiliki keragaman yang hampir sama di antara ternak dari genus yang sama. Berdasarkan sekuen STAT1, Bubalus bubalis memiliki jarak genetik yang lebih dekat dengan genus Bos dibandingkan dengan genus lainnya. Sebagai kesimpulan, kami menemukan STAT1 lebih dinamis dalam evolusi dan lebih terkonservasi serta ditemukan dalam genus terkait yang serupa.