Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan

PERAN ORANG TUA TERHADAP MINAT ANAK YANG MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI Atika, Rindi; Yunus, Rasid; Nggilu, Ariyanto
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v5i2.5175

Abstract

Education is a crucial factor in improving the quality of human resources and regional development. However, not all regions in Indonesia demonstrate optimal educational achievements. This study aims to analyze the factors influencing the low level of formal education in Boalemo Regency, Gorontalo Province, focusing on the role of parents, environmental influences, and children's motivation. A descriptive qualitative research approach was used, conducted in Saritani Village, Wonosari District. Data collection techniques included observation, in-depth interviews, and documentation involving 26 informants, including village officials, teachers, parents, and adolescents who either pursued or did not pursue higher education. The research findings indicate that low community participation in higher education is influenced by several factors. Internally, low motivation, health issues, and a lack of family responsibility are the primary reasons. Meanwhile, external factors such as poor family economic conditions, a culture of early employment, and a social environment that does not support education exacerbate the situation. Although some parents have made preventive, repressive, and guidance efforts, the final decision rests with the children. The village government and schools have also contributed through socialization and educational assistance, but their impact remains limited. This study recommends continuous synergy among parents, schools, and the village government to create a more inclusive and sustainable educational ecosystem in underdeveloped areas like Boalemo. ABSTRAKPendidikan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan suatu daerah. Namun, tidak semua wilayah di Indonesia menunjukkan capaian pendidikan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan formal di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, dengan fokus pada peran orang tua, pengaruh lingkungan, dan motivasi anak. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yang dilaksanakan di Desa Saritani, Kecamatan Wonosari. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap 26 informan, termasuk aparat desa, guru, orang tua, serta remaja yang melanjutkan dan tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari sisi internal, rendahnya motivasi, kesehatan, dan rasa tanggung jawab terhadap keluarga menjadi alasan utama. Sementara itu, faktor eksternal seperti kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu, budaya kerja dini, serta lingkungan sosial yang tidak mendukung pendidikan turut memperburuk situasi. Meski sebagian orang tua telah melakukan upaya preventif, represif, dan pembinaan, keputusan akhir tetap berada pada anak. Pemerintah desa dan sekolah juga telah berkontribusi melalui sosialisasi dan bantuan pendidikan, namun dampaknya masih terbatas. Penelitian ini merekomendasikan adanya sinergi berkelanjutan antara orang tua, sekolah, dan pemerintah desa untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di daerah tertinggal seperti Boalemo.
PERAN GURU PPKn DALAM MENCEGAH KENAKALAN PESERTA DIDIK diange, Ilham; Yunus, Rasyid; Nggilu, Ariyanto
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v5i2.5214

Abstract

This study aims to examine the role of Civic Education (PPKn) teachers in preventing student delinquency at SMP Negeri 2 Telaga, focusing on two main aspects: instructional activities and the development of school culture through character education. A descriptive qualitative approach was employed, utilizing interviews, observations, and document analysis as data collection techniques. The findings reveal that PPKn teachers actively instill character values during both classroom instruction and school-wide activities such as flag ceremonies and discussions, fostering student engagement and a positive learning environment. Teachers play a strategic role in guiding students away from deviant behaviors and encouraging responsible conduct. However, a notable challenge arises from a subgroup of students who carry negative influences from outside the school environment, requiring more intensive intervention. Meanwhile, the school promotes a positive culture by offering weekly varied activities that provide opportunities for quieter or less active students to express themselves, thus building self-confidence and participation. The role of PPKn teachers extends beyond classroom instruction, making a significant contribution to shaping student character and establishing a school environment conducive to the prevention of delinquency. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam mencegah kenakalan peserta didik di SMP Negeri 2 Telaga, dengan fokus pada dua aspek utama: kegiatan pembelajaran dan pengembangan budaya sekolah melalui pendidikan karakter. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PPKn aktif membangun nilai-nilai karakter dalam pembelajaran dan kegiatan sekolah, termasuk apel dan diskusi kelas, yang mendorong keterlibatan serta sikap positif siswa. Guru juga memainkan peran strategis dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengarahkan peserta didik untuk menjauhi perilaku menyimpang. Namun, tantangan muncul dari sekelompok siswa yang membawa pengaruh negatif dari luar sekolah, sehingga membutuhkan pendekatan lebih intensif. Di sisi lain, pengembangan budaya sekolah dilakukan dengan memberi ruang bagi siswa pendiam atau kurang aktif untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan mingguan yang bervariasi, guna membangun kepercayaan diri dan keterlibatan mereka. Peran guru PPKn terbukti melampaui pengajaran di kelas, dengan kontribusi nyata dalam membentuk karakter dan ekosistem sekolah yang mendukung pencegahan kenakalan peserta didik.