Education is a crucial factor in improving the quality of human resources and regional development. However, not all regions in Indonesia demonstrate optimal educational achievements. This study aims to analyze the factors influencing the low level of formal education in Boalemo Regency, Gorontalo Province, focusing on the role of parents, environmental influences, and children's motivation. A descriptive qualitative research approach was used, conducted in Saritani Village, Wonosari District. Data collection techniques included observation, in-depth interviews, and documentation involving 26 informants, including village officials, teachers, parents, and adolescents who either pursued or did not pursue higher education. The research findings indicate that low community participation in higher education is influenced by several factors. Internally, low motivation, health issues, and a lack of family responsibility are the primary reasons. Meanwhile, external factors such as poor family economic conditions, a culture of early employment, and a social environment that does not support education exacerbate the situation. Although some parents have made preventive, repressive, and guidance efforts, the final decision rests with the children. The village government and schools have also contributed through socialization and educational assistance, but their impact remains limited. This study recommends continuous synergy among parents, schools, and the village government to create a more inclusive and sustainable educational ecosystem in underdeveloped areas like Boalemo. ABSTRAKPendidikan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan suatu daerah. Namun, tidak semua wilayah di Indonesia menunjukkan capaian pendidikan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan formal di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, dengan fokus pada peran orang tua, pengaruh lingkungan, dan motivasi anak. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, yang dilaksanakan di Desa Saritani, Kecamatan Wonosari. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap 26 informan, termasuk aparat desa, guru, orang tua, serta remaja yang melanjutkan dan tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari sisi internal, rendahnya motivasi, kesehatan, dan rasa tanggung jawab terhadap keluarga menjadi alasan utama. Sementara itu, faktor eksternal seperti kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu, budaya kerja dini, serta lingkungan sosial yang tidak mendukung pendidikan turut memperburuk situasi. Meski sebagian orang tua telah melakukan upaya preventif, represif, dan pembinaan, keputusan akhir tetap berada pada anak. Pemerintah desa dan sekolah juga telah berkontribusi melalui sosialisasi dan bantuan pendidikan, namun dampaknya masih terbatas. Penelitian ini merekomendasikan adanya sinergi berkelanjutan antara orang tua, sekolah, dan pemerintah desa untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di daerah tertinggal seperti Boalemo.