Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Article Review: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian VAP (Ventilator-Associated Pneumonia) Pada Pasien Icu Yang Menggunakan Ventilator Mekanik Az Zahra, Ghina Nazhifah; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Junando, Mirza; Oktoba, Zulpakor
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v3i1.609

Abstract

Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) merupakan infeksi nosokomial pada saluran pernafasan yang terjadi pada pasien di ruang rawat intensif. Kejadian VAP dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, antara lain: lama penggunaan ventilator mekanik, umur, perawatan oral hygiene, intubasi, komorbid, serta sedasi. VAP menjadi salah satu masalah kesehatan yang harus dihadapi oleh pasien dan tenaga kesehatan, khususnya pada pasien kritis terkait meningkatnya prevalensi kejadian morbiditas dan mortalitas akibat VAP. Article review ini bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) pada pasien ICU. Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam upaya pencegahan dan pengelolaan VAP. Studi ini menggunakan metode article review yang didapatkan melalui pencarian Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci “Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian VAP pada Pasien ICU yang menggunakan ventilator mekanik” berdasarkan kriteria inklusi. Hasil dari article review pada 8 artikel diketahui bahwa faktor faktor yang memengaruhi kejadian VAP pada pasien ICU yang menggunakan ventilator mekanik adalah banyak terjadi pada pasien yang berusia rentan, menggunakan ventilator mekanik lebih dari 48 jam, serta perilaku oral hyginie. Selain itu terdapat beberapa faktor lainnya yaitu jenis kelamin, pendidikan, intubasi, komorbid kejadian VAP, skor CPIS (Clinical Pulmonary Infection Score), sedasi, cuci tangan, dan pembedahan.
Article Review: Faktor Risiko Terjadinya Gagal Ginjal Kronik Di Indonesia Febyolla, Citra Lucky; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Junando, Mirza; Damayanti, Ervina
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v3i1.646

Abstract

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kerusakan ginjal berupa kelainan struktural dan fungsional ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan ditandai dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) <60 mL/menit/1,73 . GGK dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat progresif disertai dengan ada atau tidaknya penurunan GFR. Article review ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya gagal ginjal kronik di Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan literature review, dengan artikel yang diperoleh melalui pencarian di Google dan Google Scholar menggunaan kata kunci “Faktor risiko terjadinya gagal ginjal kronik di Indonesia” yang selanjutnya diseleksi berdasarkan kriteria inklusi. Hasil dari review terhadap dari 10 artikel menunjukkan bahwa terdapat berbagai faktor risiko kejadian gagal ginjal kronik yaitu seperti individu dengan riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, berusia ³60 tahun, mengkonsumsi obat analgesik/OAINS jangka panjang, sering mengkonsumi alkohol, mengkonsumsi minuman manis, makanan dengan kadar garam tinggi, dan kebiasaan merokok. Oleh karena itu, dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanganan GGK meliputi skrining pada populasi yang berisiko tinggi untuk mendeteksi penyakit sejak dini dan memulai pengobatan yang tepat. Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat juga sangat penting untuk mengurangi risiko GGK.
Article Review: Analisis Kuantitatif Penggunaan Antibiotik Pada Pediatrik Di Indonesia Menggunakan ATC/DDD Thahir, Salsabila Anggraini; Junando, Mirza; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Sukohar, Asep
Sains Medisina Vol 3 No 5 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i5.739

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat menjadi salah faktor pendorong utama terjadinya resistensi yang saat ini masih menjadi ancaman kesehatan global yang semakin mendesak. Di Indonesia, data mengenai pola penggunaan antibiotik pada anak masih terbatas. Di negara berkembang diperkirakan terdapat 30-80% kasus infeksi yang mendapatkan perawatan dengan antibiotik di rumah sakit dan 20-65% penggunaan antibiotik tersebut dinilai kurang tepat. Di Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan beragam, tantangan dalam mengendalikan penggunaan antibiotik menjadi lebih kompleks, terutama pada populasi pediatri yang rentan. Literature review ini bertujuan untuk mengkaji secara komprehensif literatur yang ada terkait penggunaan metode ATC/DDD sebagai pilihan yang paling banyak digunakan dalam evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik pada pasien pediatri di Indonesia. Metode yang digunakan dalam menyusun articel review ini adalah metode tinjauan pustaka pada artikel yang terbit dalam 10 tahun terakhir dan telah memenuhi kriteria. Dari tinjauan literatur ini, ditemukan bahwa seftriakson, ampisilin, amoksisilin, dan kombinasi ampisilin-sulbaktam merupakan antibiotik yang paling sering diresepkan pada populasi pediatri di Indonesia. Pola peresepan dan penggunaan, serta total konsumsi antibiotik, menunjukkan variabilitas di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan yang dikaji. Metode ATC/DDD terbukti menjadi alat yang berguna untuk menganalisis dan membandingkan penggunaan antibiotik secara kuantitatif.
a Comparison Between Dexamethasone and Prednisolone in ARDS Patients: Literature Review Aqil, Faiq Akhmad; Oktarlina, Rasmi Zakiah; Junando, Mirza; Pardilawati, Citra Yuliyanda
Medula Vol 14 No 8 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i8.1275

Abstract

During the COVID-19 pandemic, dexamethasone and methylprednisolone are used to treat COVID-19 patients, particularly those who have acute respiratory distress syndrome (ARDS). Numerous studies have demonstrated that dexamethasone significantly improves respiratory function and lowers mortality in COVID-19 patients, particularly those who need mechanical ventilation. Patients with ARDS with COVID-19 who received dexamethasone had fewer days alive and ventilator-free days, according to a randomized study like the CoDEX trial. But methylprednisolone has also demonstrated encouraging outcomes in treating severe COVID-19 pneumonia, particularly when used as a short-term treatment. The dosage and mode of administration of the two medications differ; dexamethasone is more frequently used to treat the systemic inflammation brought on by this viral infection.
Hubungan Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) Dengan Lama Rawat Inap Pada Pasien Pneumonia Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Julianti, Dinul Aliya; Sangging, Putu Ristyaning Ayu; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Tjiptaningrum, Agustyas
Medula Vol 14 No 12 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i12.1316

Abstract

Pneumonia is an acute infection of the lung tissue due to bacteria, viruses, and fungi. Increased RNL values in pneumonia patients are biomarkers to systemic inflammatory responses that are easily quantified, inexpensive, and easily interpretable in the prognosis of pneumonia patients associated with length of stay. However, there is still not much relevant amount of research, and its application in daily practice is still minimal. This study aimed to identify the relationship of NLR with the length of hospitalization in pneumonia patients. This study used a cross sectional design. The data collection technique is a total sampling with a sample size of 39 patients. The research location is at Dr. H. Abdul Moeloek Regional General Hospital, Lampung Province and will take place in July-December 2022. The independent variable is RNL, while the dependent variable is the length of stay. Data obtained from the results of laboratory supporting examinations in the medical records of pneumonia patients. The collected data were then analyzed using the Chi-square test with a CI of 95%. The results showed that the majority of patients came from the age group of 51-60 years (51.3%) and were male (61%). The average pneumonia patient had a high ANC value (9,260) and a normal ALC (1,244) so that a high NLR average (10,067) was obtained with an average long stay (6 days). There is a relationship between NLR and length of stay in pneumonia patients at Dr. H. Abdul Moeloek Regional General Hospital, Lampung Province (p<0.05).
Pendampingan Pembuatan Sediaan Teh Melalui Pemanfaatan Rambut Jagung (Zea mays) Sebagai Minuman Herbal Antioksidan pada Petani Jagung di Desa Batanghari Ogan Kabupaten Pesawaran Oktarlina, Rasmi Zakiah; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Triyandi, Ramadhan
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i2.3043

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang berperan penting dalam mendukung kesehatan yaitu melindungi tubuh akibat efek radikal bebas yang menyebabkan menurunnya sistem imun, kanker, dan penyakit degeneratif seperti diabetes dan jantung. Salah satu sumber antioksidan alami adalah rambut jagung (Zea mays) namun pemanfaatannya belum optimal dan masih sering dianggap sebagai limbah. Daerah yang banyak membudidayakan tanaman jagung (Zea mays) adalah Desa Batanghari Ogan, Kabupaten Pesawaran. Pemanfaatan limbah rambut jagung belum optimal dikarenakan masyarakat tersebut belum memahami kandungan serta manfaat yang bisa diperoleh dari rambut jagung. Salah satu bentuk untuk mengoptimalkan penggunaan rambut jagung sebagai sumber antioksidan adalah dengan memanfaatkannya menjadi produk sediaan teh. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Binaan (PKMDB) ini masyarakat Desa Batanghari Ogan dibimbing untuk meningkatkan pemanfaatan rambut jagung melalui bimbingan teknik berupa pengolahan pascapanen, penyiapan bahan baku, penyiapan sampel rambut jagung, pembuatan minuman sediaan teh hingga pengemasan produk berdasarkan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Melalui PKMDB ini diharapkan pihak masyarakat memilikipengetahuan mengenai manfaat, pemanfaatan dan teknologi pembuatan sediaan teh antioksidan dari rambut jagung sehingga mampu  mengembangkan usahanya yang selama ini secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa memberi penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), pelatihan dan pendampingan produksi. Kata kunci: antioksidan, Desa Batanghari, rambut jagung, Zea mays.
Edukasi Waspada Penyakit Diabetes dan Pentingnya Patuh terhadap Pengobatan Diabetes Mellitus Pada Masyarakat Kota Bandar Lampung Ramdini, Dwi Aulia; Ismayanti, Dwi; Faudziah, Fifi Nur Adji; Firdaus, Fadly; Pardilawati, Citra Yuliyanda
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v8i1.3176

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang masih menjadi permasalahan di Indonesia. Pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pencegahan diabetes mellitus masih dinilai rendah. Ditambah lagi banyaknya jumlah penderita diabetes yang tidak patuh terhadap pengobatannya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan minimal masyarakat tentang penyakit diabetes mellitus, pencegahannya dan pentingnya patuh pada pengobatan diabetes mellitus khususnya pada seseorang yang telah didiagnosis oleh dokter. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Donor Darah serta pemeriksaan Gula darah. Peserta kegiatan yang hadir akan diberikan edukasi secara langsung oleh apoteker dengan menggunakan media informasi berupa buku saku kecil. Buku ini memuat informasi tentang penyakit diabetes, tanda dan gejala, serta upaya pencegahannya. Selain itu apoteker juga menyampaikan akan pentingnya menjalani pengobatan dengan kontrol rutin dan minum obat rutin sesuai dengan rekomendasi dokter. Sebanyak 50 peserta yang hadir dan melakukanpemeriksaan gula darah diberikan edukasi langsung oleh apoteker. Berdasarkan survey 70% peserta belum begitu paham tentang jenis-jenis pemeriksaan gula darah dan pentingnya patuh terhadap pengobatan. Respon peserta menunjukkan respon positif yang ditunjukkan dengan antusiasme peserta dalam menyimak dan bertanya. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kognitif masyarakat serta meluruskan anggapan yang keliru di tengah-tengah masyarakat tentang penyakitdiabetes mellitus. Kegiatan ini juga sebagai wujud peran aktif apoteker dalam mengimplementasikan pharmaceutical care, dimana apoteker sebagai edukator masyarakat khususnya tentang pencegahan serta kepatuhan pengobatan dapat. Lebih lanjut kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dan merata ke berbagai lapisan masyarakat.Kata Kunci : diabetes melllitus, patuh pengobatan
PENYULUHAN PENGGUNAAN JAMU DAN HERBAL PADA PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES DI DESA HANURA KABUPATEN PESAWARAN Ramdini, Dwi Aulia; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Damayanti, Ervina; Suri, Nurma; Afriyani, Afriyani; Islami, Suryadi; Rahayu, Ihsanti Dwi; Ambarwati, Endah; Sayoeti, Muhammad Fitra Wardhana; Febriana, Triana; Dwi, Farah; Farhana, Lubna
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i1.3289

Abstract

Penggunaan obat herbal masih menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat diantaranya pada penderita hipertensi dan diabetes melitus. Beberapa tanaman diketahui memiliki efek sebagai antihipertensi dan antidiabetik. Penggunaan dua obat atau lebih dapat menghasilkan efek sinergisme atau antagonis yang dikenal sebagai interaksi obat. Berdasarkan hasil studi dinyatakan bahwa penggunaan jamu/obat herbal dengan obat konvensional secara bersamaan atau simultan dapat menimbulkan beberapa menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction). Kegiatan ini bertujuan memberikan penyuluhan kepada masyarakat Desa Hanura tentang cara penggunaan jamu dan obat herbal pada penderita hipertensi dan diabetes mellitus yang mendapatkan pengobatan dari dokter. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan secara langsung yang diawali dengan penyampaian materi terkait teknik penggunaan obat jamu dan obat herbal yang aman seraya mengonsumsi obat konvensional kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan penyuluhan yang terdiri atas kader PKK dan masyarakat Desa Hanura. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebesar 11% dengan nilai rata-rata pre-test 74 dan post-test 85. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kewaspadaan masyarakat terkait penggunaan jamu dan obat herbal khususnya pada individu yang sedang menjalani terapi obat. Selain itu masyarakat menjadi lebih paham tentang cara pemilihan produk herbal yang aman. Kata kunci: Diabetes Melitus, Hipertensi, Jamu, Interaksi Obat, Obat Herbal
PENYULUHAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) UNTUK MENJAGA KEBUGARAN TUBUH DAN MENCEGAH PENYAKIT PADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN PSIKIATRI DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG Ramdini, Dwi Aulia; Damayanti, Ervina; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Suri, Nurma; Islami, Suryadi; Maulana, Muhammad; Kirana, Shela Sandra; Vanadis, Zifa Aisha; Ramadhina, Farrasyifa; Ramdhini, Rizki Nisfi
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 10 No. 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v10i1.3622

Abstract

Menjaga kesehatan tubuh merupakan kewajiban bagi setiap orang termasuk pasien dan keluarga pasien. Memanfaat tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit seperti penyakit kronik dan penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, gagal Jantung. Pemanfaatan tanaman obat keluarga merupakan solusi pencegahan penyakit yang murah, praktis dan efektif. Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan pasien psikiatri dan keluarga pasien tentang pemanfaatan TOGA dalam menjaga kebugaran tubuh dan upaya pencegahan penyakit. Informasi tentang ini disampaikan langsung kepada peserta yakni pasien dan keluarga pasien di rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Penyampaian Informasi juga akan disertai Buku Saku tentang pemanfaatan TOGA dalam menjaga kebugaran dan pencegahan penyakit. Sebanyak 27 peserta mengikuti kegiatan penyuluhan ini, yang terdiri atas pasien dan keluarga pasien. Lebih dari 50% peserta penyuluhan memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh, dan mayoritas peserta juga sudah memanfaatkan TOGA sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan tubuh. Diharapkan kedepan akan semakin banyak tenaga kesehatan seperti dokter, apoteker, dan perawat dalam menyediakan informasi tentang upaya pencegahan penyakit khususnya melalui aktivitas menjaga kebugaran tubuh dan juga pemanfaatan TOGA. Kata kunci: Kebugaran, Pencegahan penyakit, Pasien psikiatri, Tanaman Obat Keluarga (TOGA)