Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Farmakoterapi Hipertensi Pada Lansia Amanda, Fadyla; Oktarlina, Rasmi Zakiah; Andrifianie, Femmy; Iqbal, Muhammad
Sains Medisina Vol 2 No 5 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi yang umum terjadi pada populasi lanjut usia (lansia) dan menjadi faktor risiko utama untuk penyakit kardiovascular, stroke, dan gagal ginjal. Farmakoterapi memainkan peran penting dalam manajemen hipertensi pada lansia, dengan tujuan untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi. Pemilihan obat antihipertensi pada lansia harus mempertimbangkanperubahan fisiologis yang berkaitan dengan usia, adanya komorbiditas, serta potensi interaksi obat. Agen farmakologis yang sering digunakan meliputi diuretik, penghambat enzim pengubah angiotensins (ACE Inhibitors), penghambat reseptor angiotensin II (ARBs), penghambat beta (beta-blockers), dan antagonis kalsium (calcium channel blocker). Pendekatan individualisasi terapi sangat penting untuk mencapai control tekanan darah yang optimal sambal meminimalkan efek samping dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah yang terkontrol pada lansia dapat secara signifikan mengurangi kejadian kardiovaskular dan mortalitas. Oleh karena itu, pengelolaan farmakoterapi yang tepat merupakan komponen krusial dalam perawatan kesehatan lansia dengan hipertensi.
Nanoemulgel: Inovasi Terbaru dalam Penghantaran Obat secara Topikal dengan Teknologi Nano Athallah, Muhammad Muzhaffar; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Andrifianie, Femmy; Sayoeti, Muhammad Fitra Wardana; Ciptaningrum, Sekar Rahmasari Ratna; Widodo, Alya Rahmah
Sains Medisina Vol 2 No 6 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penghantaran obat topikal merupakan tantangan besar, terutama untuk obat-obatan lipofilik yang sering menghadapi masalah kelarutan dan penetrasi kulit. Nanoemulgel muncul sebagai inovasi terbaru yang menggabungkan keunggulan nanoemulsi dan gel, memberikan solusi potensial untuk meningkatkan bioavailabilitas obat. Literatur review ini merangkum potensi nanoemulgel sebagai sistem penghantaran obat melalui pencarian database Google Scholar untuk artikel yang diterbitkan antara tahun 2014 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanoemulgel menawarkan penetrasi yang lebih baik dibandingkan formulasi konvensional, berkat ukuran partikel yang lebih kecil dan stabilitas yang tinggi. Selain itu, nanoemulgel mampu meningkatkan efektivitas pengiriman obat dengan mengurangi iritasi pada kulit dan memperpanjang waktu tinggal obat di area aplikasi. Temuan ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut dalam aplikasi klinis nanoemulgel sebagai alternatif yang lebih efektif dalam pengobatan topikal berbagai kondisi kulit dan penyakit sistemik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas jangka panjang nanoemulgel dalam konteks klinis.
SUPLEMENTASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP ANEMIA DEFISIENSI BESI: ARTIKEL REVIEW Satria, Dzakiyyah Shoofina Jasmine; Triyandi, Ramadhan; Iqbal, Muhammad; Andrifianie, Femmy
Medula Vol 14 No 2 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i2.929

Abstract

Iron is an important component of hemoglobin. The function of iron, which is as a source of energy for muscles so that it can affect physical endurance and the ability to work in adolescents. Iron deficiency can lead to hematological disorders of anemia. Anemia is a body condition in which the number of red blood cells and oxygen transport capacity is insufficient to meet the physiological needs of the body. Moringa leaves can be used as a substitute for iron tablets, because Moringa leaf powder contains 28 mg of iron. The method used in this writing, is literature review by collecting several research articles. This literature source search uses literature research sources in the form of google scholar and Pubmed. The inclusion criteria from the search, namely research articles using Indonesian and English, articles published within the last 10 years (2013-2023), and discussing the topic of moringa oleifera and anemia. The results of this literature search can be concluded that Moringa oleifera supplementation significantly increases serum iron levels.
Review Article: Pharmacological Activity of Robusta Coffee Plants (Coffee canephora) Virginia, Jesica; Iqbal, Muhammad; Triyandi, Ramadhan; Andrifianie, Femmy
Medula Vol 14 No 4 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i4.1054

Abstract

Coffee canephora or robusta coffee is a tree-shaped cultivated plant belonging to the Rubiaceae family and the Coffea genus. This plant is most widely planted in Indonesia, namely 91% more than Arabica coffee plantations and has great potential in its use as an alternative treatment for various diseases. Robusta coffee contains flavonoids, alkaloids, tannins, saponins and polyphenols. The two main polyphenolic compounds found in coffee are chlorogenic acid and caffeine, which each account for about 90% of all phenols found in coffee. This review article aims to determine the various pharmacological activities found in robusta coffee obtained from experimental studies conducted using electronic databases in the form of Google Scholar, Pubmed, and Mendley. The inclusion criteria in the article search were articles in Indonesian and English published in the last 10 years and the exclusion criteria were articles that could not be accessed in full. The results of the study of 25 articles show that the robusta coffee plant in the seeds, leaves and fruit skin has antibacterial, antioxidant, anticancer, anti-inflammatory, antifungal, antidiabetic, and biolarvicide pharmacological activities.
Penelusuran Potensi Antioksidan Dalam Beragam Ekstrak Daun Tanaman Obat Di Indonesia Mutiara Hati, Nadia; Triyandi, Ramadhan; Wardhana S, Muhammad Fitra; Andrifianie, Femmy; Iqbal, Muhammad
Medula Vol 14 No 5 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i5.1072

Abstract

Antioxidants are substances that are able to absorb or neutralize free molecules, preventing degenerative diseases such as heart disease and cancer by donating electrons to inhibit free radical chain reactions that damage the body. The use of natural medicines is increasingly becoming the main choice in Indonesian society. Even though various types of plants have been used for a long time, their use has not been optimal. In order to summarize and provide information regarding the potential of natural ingredients from various plant extracts which have antioxidant activity, a literature review was carried out. The method used was a database search via Google Scholar for the last 8 years (2015-2023), which produced 170 journals regarding plants with antioxidant activity. Of this number, 20 plants were selected based on the dark green leaves which have antioxidant activity by comparing the IC50 values ​​obtained. Plant extracts contain antioxidant compounds that can fight free radicals, offering a natural alternative to synthetic antioxidants.  Plants with high antioxidant activity often have characteristics such as phytochemical content such as flavonoids, polyphenols, carotenoids, and vitamin C, as well as bright colors such as purple, red, or orange which indicate the content of antioxidant pigments such as anthocyanins, lycopene, or beta-carotene. Apart from that, plants that have a bitter or astringent taste, such as green tea, red grapes, or blueberries, also tend to contain quite high levels of antioxidant compounds, coupled with their habit of growing in harsh or extreme environments and their traditional use in medicine or health supplements.
Pemberdayaan Kader Kesehatan Program TOSS TB Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Junando, Mirza; Oktarlina, Rasmi Zakiah; Ramdini, Dwi Aulia; Pardilawati, Citra Yuliyanda; Andrifianie, Femmy
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v5i2.138

Abstract

Angka penemuan kasus TB di Lampung belum mencapai target nasional dan angka keberhasilan pengobatan masih rendah. Pada tahun 2018 Bandar Lampung menjadi kota tertinggi dalam penemuan kasus TB di Lampung, dengan wilayah terbanyak adalah Puskesmas Kedaton. TOSS TB merupakan program pemerintah dalam menanggulangi TB di Indonesia, mengajak masyarakat supaya memahami dengan benar penyakit TB dan penanggulangan sehingga diharapkan mampu membentuk masyarakat yang peduli TB. Terbentuknya  kader kesehatan yang terlatih dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang TB terutama pada penderita dan kontak sekitarnya. Pembentukan kader melalui pelatihan dan kunjungan rumah yang disertai pre test dan post test untuk mengukur tingkat pemahaman terkait TB. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kedaton sebanyak 46 orang kader yang dapat mengedukasi, skrining, memantau masyarakat, mendampingi penderita, dan melaporkan kasus  TB pada petugas kesehatan.
PEMANFAATAN KUNYIT SEBAGAI MINUMAN TRADISIONAL BERKHASIAT DI DESA KARANG ANYAR LAMPUNG SELATAN Oktarlina, Rasmi Zakiah; Adjeng, Andi Nafisah Tendri; Andrifianie, Femmy
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2: Mei-Agustus 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i2.3402

Abstract

Tanaman biofarmaka, atau tanaman obat, adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan khasiat sebagai obat untuk menyembuhkan atau mencegah berbagai penyakit. Kunyit (Curcuma longa) adalah salah satu tanaman biofarmaka yang mengandung senyawa kurkumin dengan sifat antiinflamasi, antiimunodefisiensi, antivirus, antibakteri, antijamur, antioksidan, antikarsinogenik, dan antiinfeksi. Namun, masyarakat Desa Karang Anyar di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, belum optimal dalam memanfaatkan kunyit karena kurangnya pemahaman tentang kandungan dan manfaatnya. Untuk mengatasi hal ini, Pengabdian Kepada Masyarakat Unggulan Agromedicine (PKMUA) yang diselnggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Lampung membimbing masyarakat setempat dalam meningkatkan pemanfaatan rimpang kunyit melalui pelatihan teknik penyiapan bahan baku, proses pembuatan minuman, dan pengemasan sesuai dengan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Diharapkan, melalui PKMUA ini, masyarakat akan memperoleh pengetahuan tentang manfaat, pemanfaatan, dan teknologi pembuatan minuman dari rimpang kunyit, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha secara efektif dan efisien untuk meningkatkan pendapatan. Kegiatan ini meliputi penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), pelatihan, dan pendampingan produksi
Uji Efektivitas Antioksidan Body Lotion Ekstrak Kulit Kopi Dan Biji Pepaya Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Wardhani, Oktiva Risma; Daffa, Meysha Nur; Firdayanti, Ratri Mawas; Andrifianie, Femmy; Iqbal, Muhammad; Rahayu, Ihsanti Dwi; Pardilawati, Citra Yuliyanda
Sains Medisina Vol 3 No 3 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya hasil perkebunan kopi dan pepaya yang ada di Provinsi Lampung membuat banyaknya limbah yang dihasilkan seperti kulit kopi dan biji pepaya, namun hal ini belum dimanfaatkan secara optimal dan umumnya hanya dijadikan pupuk atau pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antioksidan dari body lotion yang diformulasi menggunakan ekstrak etanol kulit kopi dan biji pepaya sebagai upaya pemanfaatan limbah. Kulit kopi dan biji pepaya mengandung senyawa metabolit sekunder seperti polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium, dengan proses ekstraksi metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tanin pada kedua ekstrak. Evaluasi terhadap body lotion yang dihasilkan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, serta diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa body lotion memiliki nilai IC50 sebesar 142,067 ppm, yang termasuk dalam kategori aktivitas antioksidan sedang. Penelitian ini menegaskan potensi pemanfaatan limbah kulit kopi dan biji pepaya dalam produk kosmetik yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan kulit tetapi juga berkontribusi terhadap pengurangan limbah.
Review Article: Pharmacological Activities of Red Spinach (Amaranthus tricolor) Hasyimi, Meifia; Iqbal, Muhammad; Andrifianie, Femmy; Triyandi, Ramadhan
Medula Vol 15 No 2 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i2.1381

Abstract

  Red spinach (Amaranthus tricolor) is a leafy vegetable known for its distinctive red or purplish leaves. This plant is widely cultivated as its leaves are edible and packed with essential nutrients beneficial to the body. Red spinach is rich in antioxidants such as beta-carotene and vitamin C, along with vital minerals like iron, calcium, magnesium, phosphorus, and potassium, which support overall health. Regular consumption of red spinach is believed to improve blood circulation, boost immunity, prevent anemia, accelerate wound healing, and promote bone health due to its comprehensive nutritional content. This article aims to review the pharmacological activities of red spinach based on literature from credible sources such as Google Scholar, Garuda, Neliti, and Sinta, focusing on publications within the past five years. The review findings reveal that red spinach possesses various potential pharmacological properties. These include antioxidant activity, anemia treatment, reduction of liver enzymes such as SGOT and SGPT, improvement of liver function, and enhancement of metabolic processes. Additionally, red spinach is recognized for its benefits in maintaining facial skin health, suggesting its potential as a natural ingredient in skincare products. Therefore, red spinach is not only a nutritious vegetable but also holds promise as a natural herbal remedy with therapeutic potential for the future.
Beberapa Tumbuhan yang Berpotensi Sebagai Anti-Skabies di Indonesia Septiani, Linda; Pertiwi, Primasari; Andrifianie, Femmy; Marcellia, Selvi; Damayanti, Ervina
ORGANISMS: JOURNAL OF BIOSCIENCES Vol. 3 No. 1 (2023): Organisms: Journal of Biosciences
Publisher : Pusat HKI, Paten, dan Publikasi Ilmiah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/organisms.v3i1.16473

Abstract

Scabies is a type of parasitic infectious disease of the skin caused by the mite Sarcoptes scabiei var hominis.  Scabies is often found in areas with high population density, low economic status, poor sanitation and hygiene. For now, medication is one of the factors inhibitors in the treatment of scabies. This happened because chemical drugs has several effects such as contraindications, irritation, toxicity, and is not effective to all mite stages. Therefore, alternative treatments are needed that come from natural ingredients by exploring various plants in Indonesia that potential to have an active compounds to eradicate mites. The aims of this study is to summarize some of the result of research on alternative plant based anti-scabies and give the information as a reference for further research. This study uses the literature study method to obtain information from several research journal. Based on the results of a literature search, it was found that 15 plant species were extracted and tested on animals and humans which contain active compounds and have the potential as anti-scabies. These fifteen plants can grow well in the territory of Indonesia, so that people can cultivate them and develop them as natural anti-scabies agents. AbstrakSkabies merupakan salah satu jenis penyakit infeksi parasit pada kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Skabies banyak ditemukan di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, status ekonomi rendah, sanitasi dan hygiene yang buruk. Saat ini, pengobatan dengan bahan kimia menjadi salah satu faktor yang menjadi penghambat dalam penanggulangan skabies. Hal tersebut terjadi karena obat kimia memiliki beberapa efek seperti kontraindikasi, iritasi, toksik, dan tidak efektif terhadap semua stadium tungau. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengobatan yang berasal dari bahan alam dengan mengeksplorasi berbagai tumbuhan di Indonesia yang berpotensi memiliki senyawa aktif untuk membasmi tungau. Tujuan studi ini adalah merangkum beberapa hasil penelitian tentang obat alternatif anti skabies berbahan dasar tumbuhan dan memberikan informasi dasar sebagai referensi penelitian lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk memperoleh informasi dari beberapa jurnal penelitian. Berdasarkan hasil penelusuran pustaka diperoleh 15 jenis tumbuhan yang di ekstrak dan di uji ke hewan maupun manusia yang memiliki kandungan senyawa aktif dan berpotensi sebagai anti skabies. Kelima belas tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik dengan di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat membudidayakannya dan mengembangkannya sebagai bahan anti-skabies alami.