Penelitian ini bertujuan menganalisis implikatur dalam tuturan penjual dan pembeli di Warung STMJ Cak Sail dengan fokus pada pelanggaran maksim Grice dan bagaimana pelanggaran tersebut menghasilkan makna tersirat yang dipahami oleh mitra tutur. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan dokumentasi, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Dalam analisis percakapan ditemukan 14 tuturan yang melanggar maksim Grice dengan rincian: pelanggaran maksim kuantitas (1), maksim kualitas (3), maksim relevansi (4), dan maksim cara (6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat pelanggaran terhadap maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara dalam percakapan, komunikasi tetap berjalan efektif berkat implikatur yang muncul. Implikatur percakapan tersebut membantu menjaga kelancaran komunikasi meskipun tuturan tidak selalu eksplisit atau lengkap.