Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Cek dan Konseling Kesehatan di Lingkungan Lapangan Tegalega Bandung Nurul Dwi Ariani; Sri Setia Tjahjati; Agus Sudrajat; Andini Kusdiantini
PADMA Vol 3 No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PADMA)
Publisher : LPPM Politeknik Piksi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/padma.v3i1.1023

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Cek dan Konseling Kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan fokus pada cek kesehatan rutin dan konseling yang berkaitan dengan aspek kesehatan. Melalui kegiatan ini, tujuan utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara preventif dan memberikan informasi serta dukungan yang dibutuhkan untuk mewujudkan gaya hidup sehat. Metode yang digunakan dalam PKM Cek dan Konseling Kesehatan meliputi pemeriksaan fisik, pengukuran parameter kesehatan seperti tekanan darah, kadar gula darah, dan indeks massa tubuh, serta penyuluhan dan konseling individu atau kelompok mengenai pola makan sehat, pentingnya aktivitas fisik, manajemen stres, dan upaya pencegahan penyakit tertentu. Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari tenaga medis yang berkualifikasi dan berpengalaman dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Hasil dan pembahasan dari PKM Cek dan Konseling Kesehatan akan mencakup evaluasi kondisi kesehatan masyarakat, identifikasi risiko penyakit, serta rekomendasi tindakan preventif yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam pembahasan, akan ditekankan pentingnya adopsi gaya hidup sehat melalui pola makan yang seimbang, olahraga teratur, manajemen stres, dan pemantauan kesehatan secara rutin. Selain itu, akan dijelaskan pula manfaat konseling dalam memberikan dukungan psikologis dan edukasi kepada individu atau kelompok dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Diharapkan melalui PKM Cek dan Konseling Kesehatan, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan mengadopsi gaya hidup sehat. Tingkat Kepuasan Peserta menyatakan 60 % sangat puas, 30 % puas dan 10 % cukup puas.
Pemeriksaan Laju Endap Darah Metode Westergren Menggunakan Natrium Sitrat 3,8% dan Edta yang ditambah Nacl 0,85% Sekar Salsabila Shantika; Andini Kusdiantini
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.5278

Abstract

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) merupakan pemeriksaan yang menggambarkan kecepatan pengendapan eritrosit dalam plasma darah yang belum membeku dengan menggunakan antikoagulan dan didapatkan hasil dalam mm/jam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil LED metode Westergren menggunakan antikoagulan natrium sitrat 3,8% dengan antikoagulan EDTA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif dan sampel pada penelitian ini berjumlah 30 sampel yang dilakukan dengan membanding hasil LED berdasarkan jenis antikoagulan yaitu antikoagulan EDTA dengan antikoagulan natrium sitrat 3,8% terhadap sampel darah vena. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Paired t-test. Berdasarkan nilai rata-rata yaitu 12,5 mm/jam menggunakan antikogulan EDTA dan 13,4 mm/jam dengan menggunakan antikoagulan natrium sitrat 3,8%. Berdasarkan hasil uji Paired t-test didapatkan nilai signifikan yaitu 0,009.
KORELASI KADAR HEMATOKRIT DAN TROMBOSIT DENGAN ENZIM TRANSMINASE SGOT PADA PASIEN DENGUE HAEMORRHAGHIC FEVER Az Nabila, Hulwah; Kusdiantini, Andini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.32510

Abstract

Dengue Haemorraghic Fever (DHF) adalah infeksi arbovirus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes sp yang dapat menularkan ke manusia. Pemeriksaan kadar hematokrit dan jumlah trombosit adalah parameter laboratorium yang dapat menunjang penegakan diagnosis DHF. Pada infeksi DHF dapat berpengaruh pada kadar enzim hati, sehingga menyebabkan kadar SGOT dan SGPT dalam tubuh meningkat seiring dengan peningkatan keparahan DHF yang ditunjukkan dengan penurunan jumlah trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar hematokrit dan trombosit dengan enzim transminase SGOT pada pasien DHF di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bersifat studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. . Data populasi penelitian ini adalah pasien DHF yang dirawat inap pada periode Januari 2023-April 2024 di RSUD Al Ihsan, dengan jumlah sampel sebanyak 105 pasien. Penelitian ini menggunakan data rekam medik Pasien DHF di RSUD Al Ihsan dengan variabel yang digunakan adalah kadar hematokrit, trombosit, dan SGOT kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji korelasi Rank Sperman. Hasil penelitian ini diperoleh antara jumlah trombosit dengan SGOT pada pasien DHF (p = 0.000, r = -0.353) dan hasil dari kadar hematokrit dengan SGOT pada pasien DHF (p = 0.626, r = 0.048). Terdapat korelasi yang bermakna antara kadar trombosit dengan SGOT pada pasien DHF dan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara kadar hematokrit dengan SGOT pada pasien DHF.
GAMBARAN KADAR HBA1C DAN GLUKOSA DARAH PUASA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSUD DAERAH BANDUNG Kusdiantini, Andini; Istiqomah, Annisa Aulia
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33317

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang meningkat pesat pada abad ke-21. Pada tahun 2021, terdapat 537 juta orang yang menderita diabetes, dan jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta orang pada tahun 2045. Akibatnya angka kematian cukup tinggi, diperkirakan lebih dari 6,7 juta orang dewasa berusia antara 20 sampai 79 tahun. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penanganan pada pasien DM melalui pengendalian glikemik, pengendalian HbA1c dalam jangka panjang dan pengendalian kadar glukosa darah dalam jangka pendek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang dikumpulkan merupakan data sekunder sebanyak 30 sampel yang dikumpulkan dari pasien DM di RSUD Al-Ihsan Bandung pada tahun 2023. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, kadar HbA1c >8% (53,4%), kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL (70%), rata-rata nilai HbA1c pasien sebesar 8,29%, dan rata-rata nilai glukosa darah puasa pasien sebesar 177 mg/dL . Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kontrol glikemik pasien akibat diabetes masih buruk karena nilai pemeriksaan yang diukur berada diatas nilai normal.
PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU TERHADAP PEROKOK AKTIF DAN PASIF DI KECAMATAN KIARACONDONG Kusdiantini, Andini; Maulida, Salsabila Yani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33570

Abstract

Secara umum, perokok terbagi atas dua kategori, yakni perokok aktif dan perokok pasif. Keduanya mampu beresiko terkena Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 yang salah satunya disebabakan oleh pola hidup tidak sehat di mana sekresi insulin oleh pankreas menurun. Terkandung bahan kimia pada rokok kretek seperti nikotin mampu meningkatkan kadar glukosa darah sehingga timbul resistensi insulin dan mampu memicu sekres insulin pada pankreas sel b menurun. Penelitian ini dimaksudkan hanya untuk mengindentifikasi komparasi kadar glukosa darah sewaktu pada perokok aktif dan pasif. menggunakan 30 responden dengan rentang umur 20 – 30 tahun, nilai kadar glukosa didapatkan dengan pengujian secara POCT dan pengisian kuisioner, Dari 30 responden, setiap jenis perokok sejumlah 15 orang, diperoleh kadar glukosa darah maksimum di mana rata – rata pada perokok aktif sebesar 107,73mg/dL sedangkan pada perokok pasif sebesar 81,467mg/dL. Metode analisis data  menggunakan uji Shapiro-Wilk mendapatkan hasil pada perokok aktif  0,768 dan pada perokok pasif 0,759 > 0,05 mengindikasikan terdistribusi normal dan uji T-test tidak berpasangan mendapatkan hasil p =0,000 < 0,05 mengindikasikan adanya perbedaan secara bermakna. Hasil tersebut menunjukan adanya hubungan antara perokok aktif dengan peningkatan kadar glukosa, perokok aktif lebih rentan terkena Diabetes Mellitus (DM) dibanding perokok pasif. Perokok aktif rawan terkena Diabetes Mellitus (DM) dibanding perokok pasif. Perlu dilakukan adanya pengujian lebih lanjut untuk mengetahui perbandingan kadar nikotin didalam tubuh perokok aktif dan pasif.
Penyuluhan Sehat Jiwa, Sehat Raga, dan Mandiri Bagi Para Lanjut Usia (Lansia) di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung Fitriyani, Sani; Sudradjat, Agus; Narjati Soejoto, Nina; Ayu Nuraeni, Yayang; Kusdiantini, Andini; Elvira, Shinta; Susi Susanti, Ai; Thesalonika, Lona
PADMA Vol 4 No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PADMA)
Publisher : LPPM Politeknik Piksi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/padma.v4i1.1555

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tema "Penyuluhan Sehat Jiwa, Sehat Raga, dan Mandiri Bagi Para Lanjut Usia (Lansia)" di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia melalui penyuluhan kesehatan jiwa dan fisik, serta mendorong kemandirian mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Penyuluhan ini melibatkan berbagai kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan rutin, serta sesi edukasi tentang kesehatan mental serta pola hidup sehat. Para lansia juga diberikan informasi tentang cara mengelola stres dan menjaga kesehatan mental di usia lanjut. Selain itu, mereka diajarkan keterampilan praktis untuk meningkatkan kemandirian, seperti mengelola keuangan dan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan kesadaran para lansia tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental serta kemampuan mereka untuk lebih mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Partisipasi aktif dan antusiasme para lansia selama kegiatan juga menunjukkan bahwa program ini diterima dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program serupa di daerah lain untuk meningkatkan kesejahteraan lansia.
Program Komunikasi Kreatif untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilahan Sampah di Sekolah Kewilayahan Maleer Bandung Rizki Pratami, Nadia; Kusdiantini, Andini; Usviany, Veny; Yudiarti, Diena; Sudrajat, Jajat; Sanny, M. Yusuf
PADMA Vol 4 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PADMA)
Publisher : LPPM Politeknik Piksi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/padma.v4i2.1577

Abstract

Creative communication programs are an innovative approach to increasing awareness and participation in activities that support environmental sustainability. This Community Service initiative aims to develop and implement a creative communication program to enhance student participation in waste segregation activities at Maleer Regional School, Bandung. The program was designed based on a needs analysis involving students, teachers, and school stakeholders, utilizing visual and audio media as well as interactive activities to deliver educational messages about the importance of waste segregation. The method employed is a participatory approach, involving students in the planning, implementation, and evaluation processes of the program. Activities include creating educational posters, campaign videos, creative recycling workshops, and waste segregation competitions. The program outcomes demonstrated a significant increase in students' understanding of waste segregation concepts and their motivation to actively participate in these activities. The program's success is evidenced by the reduction in mixed waste and the improved quality and quantity of recycled waste at the school. By adopting a creative communication approach, this program effectively changed students' behavior to become more environmentally conscious, contributing to a cleaner and healthier school environment. The findings of this initiative recommend the application of similar approaches in other schools as part of a collective effort to support sustainable waste management and raise environmental awareness among the younger generation.
Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu pada Individu Lanjut Usia Munadi, Abdul Karim; Kusdiantini, Andini
Jurnal Riset Sains dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): Mei-Jun
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jrski.v2i3.446

Abstract

Populasi lanjut usia (lansia) terus meningkat, termasuk di Indonesia, dengan peningkatan risiko gangguan metabolik seperti hiperurisemia dan gangguan metabolisme glukosa. Prevalensi hiperurisemia pada lansia mencapai 25-40%, sedangkan diabetes dan prediabetes berkisar 20-35%. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kadar asam urat dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan metode kuantitatif sampel 100 lansia berusia ≥60 tahun di Cipeundeuy. Kadar asam urat dan GDS diukur menggunakan alat Point-of-Care Testing (POCT) Multi Check 3 in 1. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman dan regresi linear berganda menggunakan SPSS 26.0. Rerata kadar asam urat responden adalah 6,30 ± 1,096 mg/dL, sedangkan rerata GDS 182,74 ± 24,752 mg/dL. Analisis bivariat menunjukkan korelasi positif signifikan antara asam urat dan GDS (r = 0,598; p < 0,001). Analisis multivariat mengonfirmasi asam urat sebagai prediktor independen terhadap GDS (β = 0,371; p < 0,001), dengan setiap kenaikan 1 mg/dL asam urat meningkatkan GDS sebesar 12,057 mg/dL. Usia dan jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan. Terdapat hubungan positif antara kadar asam urat dan GDS pada lansia, dengan asam urat sebagai faktor prediktif independen. Temuan ini mendukung pentingnya pemantauan asam urat dalam manajemen kesehatan metabolik lansia.
Konsumsi Pods dan Rokok dalam Kaitannya dengan Kadar Glukosa Darah di Lingkungan Dance Cover K-Pop Kusdiantini, Andini; Setiawan, Rona
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 16, No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf16300b

Abstract

Currently, electronic cigarettes, commonly called pods or vapes, have developed. Both can trigger blood glucose levels due to disruption of the insulin mechanism. Therefore, research was needed to compare the blood glucose levels of cigarette and pod/vape users with those of non-cigarette and pod/vape users. This study involved 30 respondents, 15 each for cigarette and pod/vape users and non-consumers. Blood glucose levels were obtained using a POCT test. A comparative analysis of glucose levels between the two groups was conducted using an independent samples t-test. Of the 15 cigarette and pod/vape users, the average blood glucose level was 111.87 mg/dL, while in the 15 non-cigarette and pod/vape users, the p-value from the comparative analysis was 0.805 (not significantly different). These results indicate a trend towards increased blood glucose levels in cigarette and pod/vape users, although the difference compared to non-consumers was still small. The conclusion of this study indicates that, although not statistically significant, there is a trend toward increased blood glucose levels in cigarette and pod/vape users compared to non-users.Keywords: cigarettes; pods; vape; blood glucose ABSTRAK Saat ini telah berkembang rokok elektrik yang lazim disebut pods atau vape. Keduanya mampu memicu kadar glukosa darah karena terganggunya mekanisme kerja insulin. Maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan kadar glukosa darah konsumen rokok dan pods/vape dengan bukan konsumen rokok dan pods/vape. Studi ini melibatkan 30 responden, masing-masing 15 orang untuk konsumen dan bukan konsumen rokok dan pods/vape. Kadar glukosa darah didapatkan dengan pengujian menggunakan alat POCT. Selanjutnya dilakukan analisis perbandingan kadar glukosa antara kedua kelompok, menggunakan independent samples t-test. Dari 15 konsumen rokok dan pods/vape diperoleh rerata kadar glukosa darah adalah 111,87 mg/dL, sedangkan pada 15 bukan konsumen rokok dan pods/vape adalah 110,47 mg/dL. Nilai p dari analisis perbandingan adalah 0,805 (tidak berbeda secara signifikan). Hasil tersebut menunjukan adanya kecenderungan peningkatan kadar glukosa darah konsumen rokok dan pods/vape, meskipun perbedaannya dengan bukan konsumen masih kecil. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa meskipun tidak signifikan secara statistik, terdapat kecenderungan peningkatan kadar glukosa darah pada konsumen rokok dan pods/vape dibandingkan dengan bukan konsumen.   Kata kunci: rokok; pods; vape; glukosa darah 
Prevalence of Tuberculosis Infection Among Individuals with Diabetes Mellitus at Pasir Mulya Primary Health Center, Bogor City Damayanti, Sasti Nur; Kusdiantini, Andini
Journal of Scientific Insights Vol. 2 No. 4 (2025): August
Publisher : Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jsi.v2i4.492

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder marked by elevated blood glucose levels and a weakened immune system, which increases vulnerability to infections such as tuberculosis. In Indonesia, the prevalence of both conditions continues to rise; however, the relationship between them remains inconsistent. This study aims to examine the association between demographic factors—specifically gender and age—and the incidence of tuberculosis among patients with diabetes mellitus. A quantitative cross-sectional study was conducted involving 30 diabetes mellitus patients registered at the Pasir Mulya Health Center, Bogor City, from September 2024 to March 2025. Tuberculosis diagnosis was performed using the GeneXpert method, while statistical analysis employed the Chi-Square test and Fisher’s Exact Test. The majority of respondents were male (66.7%) and under 60 years of age (63.3%). Statistical analysis revealed no significant association between gender (p = 0.101) or age (p = 0.702) and the incidence of tuberculosis in this population. Although a higher proportion of TB was observed in male and younger patients, the differences were not statistically significant. These findings highlight the need for sustained preventive measures and targeted health promotion, particularly among high-risk groups.