Rendahnya penerapan personal higiene dan Ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang berdampak pada tingginya keluhan penyakit kulit pada nelayan pukat di Kampung Muaro Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2025. Banyak nelayan yang belum menjaga kebersihan diri dengan baik, seperti tidak mencuci tangan, kaki, atau pakaian bekerja setelahnya, sementara sebagian besar juga enggan menggunakan APD lengkap (sarung tangan, sepatu boot, pelampung, dan pakaian pelindung) karena dianggap mengganggu kenyamanan saat bekerja. Kondisi ini diperburuk oleh paparan lingkungan laut seperti garam udara, sinar matahari, serta organisme laut seperti ubur-ubur dan jamur yang memicu dermatitis, gatal-gatal, bercak, kulit bersisik, dan gelembung kecil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Personal Hygiene, Ketersediaan Alat Pelindung Diri Pada Nelayan Pukat jenis penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Agustus 2025 teknik pengambilan sampel Penelitian ini adalah total sampling pada 35 orang nelayan di Kampung Muaro IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas dengan teknik pengumpulan data melalui alat ukur dan diolah menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar nelayan memiliki kategori personal higiene buruk sebesar 51,4%, penggunaan alat pelindung diri (APD) secara tidak lengkap sebesar 88,6%. Temuan menunjukkan bahwa terdapat personal higiene yang kurang baik dan ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang belum optimal berkontribusi terhadap tingginya angka keluhan penyakit kulit. Saran yang diberikan, diharapkan diharapkan peningkatan pemahaman terkait pentingnya kebersihan, penyediaan fasilitas sanitasi, serta pengawasan dan dukungan penggunaan APD secara lengkap agar dapat menurunkan risiko penyakit kulit dan ilmu bagi nelayan.