Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PKM APLIKASI ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA DAN INKLUSI KABUPATEN BANJAR Hafidh, Fathul; Kurniawan, Mirza Yogy; Mirnawati, Mirnawati
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v3i2.1353

Abstract

Anak berkebutuhan khusus (ABK) diistilahkan kepada anak yang memiliki kelainan/penyimpangan dalam hal fisik, mental maupun karakteristik anak pada umumnya. Pada kabupaten Banjar, untuk memfasilitasi pendidikan dasar bagi ABK terdapat Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Sekolah Dasar Inklusi (Pendidikan dasar seperti biasa, akan tetapi juga menerima siswa ABK). Setiap Awal tahun ajaran dan akhir semester, diadakan asesmen kepada anak untuk mengetahui perkembangan tumbuh ABK. Kegiatan asesmen selama ini dilakukan oleh Guru Pendamping Khusus (GPK) dengan keterbatasan personil, media pembantu, keterbatasan waktu dan juga keterbatasan pengetahuan penunjang untuk proses asesmen itu sendiri. Pelaksanaan kegiatan PKM terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu pengembangan aplikasi APBAKUS, training pada kedua mitra dan workshop mengenai anak berkebutuhan khusus, asesmen dan pelatihan penggunaan APBAKUS. Dengan adanya PKM ini GPK dapat dengan mudah melakukan asesmen terhadap ABK, mereview asesmen yang telah dilakukan terhadap ABK, memudahkan pencarian data dan mendapatkan informasi dari data asesmen agar pendidikan yang diberikan kepada ABK dapat dimaksimalkan.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU KOTIF BERBASIS ANIMASI POWER POINT PADA SISWA TUNARUNGU Mirnawati, Mirnawati
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bp.vol15.no28.a2039

Abstract

Keterbatasan bahasa dan komunikasi pada siswa tunarungu menyebabkan siswa tunarungu seringkali dianggap memiliki intelegensi yang rendah dan kesulitan memahami konsep yang abstrak termasuk dalam pelajaran matematika. Siswa tunarungu kelas V di SLB Pelambuan Banjarmasin menunjukkan kemampuan yang masih rendah dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan bulat, dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penjumlahan bilangan bulat pada siswa tunarungu melalui penggunaan kartu kotif berbasis animasi power point. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuatitatif dengan jenis penelitian pra eksperimen quasi eksperimen dengan desain O1 O2 O3 O4 X 05 O6 O7 O8. Subjek penelitian berjumlah lima orang siswa tunarungu kelas V SLB Pelambuan Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi adapun analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan penjumlahan siswa tunarungu pada pre test masih rendah dengan nilai tertinggi 20, sedangkan pada post test terjadi peningkatan yang signifikan hal tersebut terbukti dengan nilai tertinggi yang dicapai oleh siswapada post test mencapai angka 70. Dengan dmeikian dapat disimpulkan bahwa medi kartu kotif berbasis animasi dapat meningkatkan kemampuan penjumlahan bilangan bulat siswa tunarungu kelas V di SLB Pelambuan Banjarmasin. Kata kunci: kartu kotif animasi power point, penjumlahan bilangan bulat, tunarungu.
Efektifitas Pengembangan Alat Bantu Mobilitas bagi Penyandang Tunanetra di Lingkunggan Lahan Basah Imam Yuwono; Mirnawati Mirnawati; Dewi Ekasari Kusumastuti; Nurbayti Rahmah
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 7, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v7i22021p130-134

Abstract

Tunanetra sangat terbantu oleh adanya tongkat untuk melakukan Orientasi dan Mobilitas (OM), tongkat yang selama ini digunakan belum cukup mengakomodir kebutuhan penyandang tunanetra misalnya dalam mengidentifikasi genangan air atau daerah rawa yang akan dilaluinya. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan alatbantu mobilitas untuk membantu mobilitas penyandang tunanetra di lingkungan lahan basah. Metode penelitian ini menggunakan R &D (Research and Development) desain ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian adalah penyandang tunanetra di Daerah Bantaran sungai Barito Kalimantan Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes tindakan, angket, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan pengembangan tongkat ajaib. Penelitian R&D ini menghasilkan produk berupa tongkat ajaib yang telah dikonsep oleh peneliti dan selanjutnya dirakit oleh mitra, tongkat yang dikembangkan dilengkapi dnegan vitur audio yang dpat mengidentifikasi halang rintang saat melakukan mobilitas seperti jalan berlubang, genangan air, dan api. Keefektifan alat bantu mobilitas yang dikembangkan berupa tongkat modifikasi mencapai 82% dengan kriteria sangat efektif.
Implementasi Pendidikan Inklusif di Universitas Lambung Mangkurat “Perspektif Mahasiswa Disabilitas Terhadap Kinerja Volunteer” Mirnawati Mirnawati; Amka Amka; Imam Yuwono
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 6, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v6i22020p88-93

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa disabilitas terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif di universitas lambung mangkurat, terkhusus di program studi pendidikan luar biasa sebagai program studi pilihan mahasiswa disabilitas. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa disabilitas tunarungu berjumlah 5 orang mahasiwa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuisioner dan observasi. Adapun analisis data menggunakan reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan, dan unntuk mendapatkan data yang absah atau valid, maka dalam penelitian ini dilakukan teknik member check. Hasil penelitian menunjukkan persespi mahasiswa disabilitas khususnya mahasiswa tunarungu terhadap kinerja volunteer dalam melakukan pendampingan di kelas, pendampingan dalam pengerjaan tugas, pendampingan administrasi kampus, dan pendampingan kegiatan kemahasiswaan, terbilang baik walaupun mahasiswa tunarungu terkadang kecewa karena tidak ada volunteer yang mendampingi saat mereka membutuhkan. Hal tersebut terjadi karena volunteer juga merupakan mahasiswa aktif yang juga harus menyelesaikan tugas perkuliahan mereka sehingga terkadang tidak bisa melakukan pendampingan kepada mahasiswa disabilitas.
Efektifitas Model Pembelajaran CRV Ideal Dalam Meningkatkan Partisipasi Belajar Mahasiswa Tunarungu Mirnawati Mirnawati; Imam Yuwono
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 6, No 1 (2020): July
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.592 KB) | DOI: 10.17977/um031v6i12020p20-24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran CRV-IDEAL dalam meningkatkan partisipasi belajar mahasiswa tunarungu dalam kegiatan perkuliahan di kelas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenic penelitian ekperimen tipe pre eksperimen, desain penelitian menggunakan one group pretest posttes (O1 X O2). Subjek pada penelitian ini adalah 5 orang mahasiswa tunarungu semester V (3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan), penelitian di lakukan di program studi pendidikan khusus FKIP ULM Banjarmasin, pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, selanjutnya data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertisipasi belajar mahasiswa tunarungu pada pretest berada dalam kategori kurang baik dengan nilai rata-rata sebesar 32,4, sedangkan pada posttest partisipasi belajar mahasiswa tunarungu termasuk dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 69. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan partisipasi belajar mahasiswa tunarungu secara signifikan setelah penerapan model pembelajaran CRV-IDEAL dalam kegiatan perkuliahan yang menyesuaikan dengan kebutuhan belajar dan prinsip pembelajaran anak tunarungu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model CRV-IDEAL efektif dalam meningkatkan partisipasi belajar mahasiswa tunarungu.
PROBLEMATIK PEMBELAJARAN MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PERGURUAN TINGGI INKLUSIF Muhammad Azimi; Ali Rachman; Mirnawati Mirnawati
Vidya Karya Vol 35, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.676 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v35i2.10321

Abstract

One form of handling needed by children with special needs is educational services. Inclusive education is a system that complements the previous ABK education system. However, the implementation of inclusive education in higher education has just taken place, namely in 2017. Since that year, Lambung Mangkurat University has also organized inclusive education. Several previous studies have shown that learning in inclusive education in Indonesia still has problems. This study intends to reveal the problems with the learning of students with special needs in the Special Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University. This study uses a qualitative research approach. The data sources in this study amounted to 23 people, which were divided into five students with special needs in the Special Education Study Program, ten volunteers accompanying MBK from the Disability Service Unit, and eight lecturers from the Special Education Study Program. Data collection techniques in this study were used to interview and documentation techniques. Analysis of the data used in this study is the analysis model of Miles and Huberman. This study describes that there are still various problems in the learning of students with special needs. The problem with planning is that the MBK assessment carried out so far is not comprehensive, and the RPS for students with special needs is not modified. At the implementation stage, problems that arise, namely the implementation of MBK learning is not following the prepared RPS, MBK is learning that is not modified, another problem is the ability of the MBK companion volunteer that is not optimal, MBK is learning that does not apply inclusive settings, and learning media are still not fully available. At the evaluation stage, there are problems, including the evaluation of MBK learning that is not modified and the evaluation of MBK learning that is still not running.Keywords: Higher education; MBK learning; Problematic  Salah satu bentuk penangan yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus adalah layanan pendidikan. Pendidikan inklusif merupakan suatu sistem penyempurna dari sistem pendidikan ABK sebelumnya. Namun, penyelenggaraan pendidikan inklusif di perguruan tinggi baru-baru saja berlangsung, yaitu tahun 2017. Sejak tahun itu pula, Universitas Lambung Mangkurat turut menyelenggarakan pendidikan inklusif. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran dalam pendidikan inklusif di Indonesia masih memiliki permasalahan. Penelitian ini bermaksud mengungkap apa saja problematik pada pembelajaran mahasiswa berkebutuhan khusus di Program Studi Pendidikan Khusus, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian1kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 23 orang yang terbagi menjadi 5 orang mahasiswa berkebutuhan1khusus Prodi Pendidikan Khusus, 10 orang volunter pendamping MBK dari Unit Layanan Disabilitas, dan 8 orang dosen Prodi Pendidikan Khusus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa masih terdapat berbagai problematik dalam pembelajaran mahasiswa berkebutuhan khusus. Problematik pada perencanaan, yaitu asesmen MBK yang dilaksanakan selama ini tidak komprehensif dan RPS mahasiswa berkebutuhan khusus yang tidak dimodifikasi. Pada tahap pelaksanaan, problematik yang muncul, yaitu pelaksanaan pembelajaran MBK tidak sesuai dengan RPS yang disusun, ada pembelajaran MBK yang tidak dimodifikasi, problematik lainnya adalah kemampuan volunter pendamping MBK yang belum optimal, ada pembelajaran MBK yang tidak menerapkan setting inklusif, serta media pembelajaran masih belum tersedia secara lengkap. Pada tahap evaluasi, terdapat problematik, di antaranya evaluasi pembelajaran MBK yang tidak dimodifikasi dan evaluasi pembelajaran MBK masih belum berjalan dengan semestinya.Kata Kunci: Problematik; Pembelajaran MBK; Perguruan tinggi
Pendampingan Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif Mirnawati Mirnawati; Eviani Damastuti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.439 KB) | DOI: 10.20527/btjpm.v1i1.1781

Abstract

Pelaksanaan pengabdian masyarakatan ini bertujuan untuk melakuan mendampingi guru di SDN teluk dalam 1 sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dalam mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus. Adapun metode yang digunakan adalah ceramah bervariasi, demonstrasi, dan latihan. Khalayak sasaran kegiatan pendampingan Identifikasi anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif ini adalah warga sekolah SDN Inti Teluk Dalam 1 Banjarmasin yang meliputi Kepala sekolah, Guru kelas, Guru mata pelajaran, dan Guru Pendamping Khusus. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) menambah wawasan peserta terkait pentingnya pelaksanaan identifikasi bagi anak berkebutuhan khusus sebelum pemberian layanan pembelajaran, (2) peserta mendapatkan gambaran terkait prosedur pelaksanaan kegiatan identifikasi bagi anak berkebutuhan khusus, dan (3) guru-guru mampu mengidenifikasi beberapa anak berkebutuhan khusus di sekolah tersebut.The implementation of community service aims to assist teachers in SDN Teluk Dalam  1 Bajarmasin as an schools organizing inclusive education in identifying children with special needs. The methods used are varied lectures, demonstrations, and exercises. Target audience for assistance activities Identification of children with special needs in this schools organizing inclusive education is a citizen of the SDN Inti Teluk Dalam 1 Banjarmasin, that  include the headmaster, Class teacher, Subject teacher, and Special Assistant Teacher. The results obtained from these community service activities are (1) increasing participants' insights regarding the importance of carrying out identification for children with special needs before providing learning services, (2) participants get an overview of the procedures for implementing identification activities for children with special needs, and (3) teachers is able to identify children with special needs in the school. 
The Attitude of Islamic Religious Education Teachers Against the Implementation of Inclusive Education at the Elementary School Level Amka Amka; Mirnawati Mirnawati
Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School Vol 4 No 2 (2020): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/madrosatuna.v4i2.795

Abstract

This study aims to determine the attitude of Islamic Religious Education teachers in elementary schools towards the implementation of inclusive education. The study used a non-experimental quantitative approach with a survey method. Subjects or informants in this study were teachers of Islamic Education who were scattered from 16 elementary schools in South Kalimantan. Data collection was carried out using questionnaires and interviews. Data were analyzed using descriptive statistics using percentages; teacher attitudes were assessed based on five criteria, namely excellent, good, sufficient, lacking, and very poor. These criteria adjust to the percentage range obtained. The results showed that the percentage of Islamic education teachers' attitudes towards the implementation of inclusive education in South Kalimantan was 67.18%, which was categorized as quite good. Several variables affect teacher attitudes in terms of gender, recent education, experience in training.
Strategi Pembelajaran Kreatif dalam Pendidikan Inklusi di Jenjang Sekolah Dasar Imam Yuwono; Mirnawati Mirnawati
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1108

Abstract

Pendidikan sebagai hak bagi seluruh warga negara tanpa membedakan asal-usul, status ekonomi, hingga keadaan fisik seseorang. Dalam Sistem Pendidikan Nasional yang tercantum pada Undang Undang Nomor 20 tahun 2003, pendidikan dijamin penuh tanpa adanya diskriminasi dalam bentuk apapun. Perihal inilah yang menjadi urgensi pelaksanaan pendidikan inklusi tanpa terkecuali di Sekolah Dasar. Artikel bertujuan mendeskripsikan strategi pembelajaran kreatif dalam pendidikan inklusi, khususnya di jenjang Sekolah Dasar. Artikel ini disusun dengan menggunakan desain tinjauan pustaka. Demikian, dimanfaatkan mesin pencarian untuk pengumpulan sumber kepustakaan. Artikel mendeskripsikan pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus, di jenjang Sekolah Dasar tidak hanya berfokus pada keterampilan motorik tetapi juga untuk mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial. Strategi pembelajaran yang kreatif guru dapat meningkatkan pemanfaatan tujuan, materi pembelajaran, media, metode, evaluasi, hingga lingkungan belajar peserta didik. Adapun strategi pembelajaran yang bisa diaplikasikan bagi peserta didik ABK di jenjang Sekolah Dasar dengan remedial teaching, strategi deduktif, induktif, heuristik, ekspositori, klasikal, kooperatif, hingga perubahan perilaku. Dalam menunjang kebutuhan tersebut, maka guru disarankan untuk mengeksplorasi media belajar yang ramah bagi peserta didik berkebutuhan khusus, seperti puzzle
Pembelajaran Keterampilan Menjahit Dalam Mengembangkan Kemandirian Siswa Tunagrahita Ringan Imam Yuwono; Mirnawati; Dewi Ekasari Kusumastuti; Nurbayti Rahmah
SPECIAL: Special and Inclusive Education Journal Vol 1 No 2 (2020): Special and Inclusive Education Journal (SPECIAL)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/special.vol1.no2.a2852

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pelakasanaan pembelajaran keterampilan menjahit bagi siswa tunagrahita ringan di SMALB YPLB Banjarmasin yang meliputi 1) Perencanaan Pembelajaran, 2) Proses Pembelajaran, 3) Evaluasi Pembelajaran, 4) Faktor Penghambat dan Upaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hasil peneitian menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan menjahit di SMALB YPLB Banjarmasin belum efektif dan sesuai dengan prosedur; 1) Tidak adanya perangkat perencanaan pembelajaran keterampilan menjahit seperti instrumen asesmen, silabus dan RPP. 2) Guru memberikan motivasi atau pun penguatan kepada siswa, guru menerapkan strategi serta metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan menggunakan fasilitas penunjang keberhasilan proses pembelajaran dengan baik. 3) Guru tidak menggunakan alat penilaian dalam melakukan evaluasi pembelajaran keterampilan menjahit.4) faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran keterampilan menjahit dalam mengembangkan kemandirian siswa tunagrahita ringan yaitu ruang keterampilan menjahit yang kurang mendukung, siswa jarang turun ke sekolah, guru tidak berlatar belakang keterampilan menjahit, siswa mudah bosan dan moodian. Adapun upaya yang dalam mengambangkan kemandirian siswa tunagrahita yaitu guru harus memahami karakteristik siswa, guru memotivasi siswa, guru mengkondisikan proses pembelajaran keterampilan, dan mendatangkan penjahit profesional.