Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

MEKANISME KOPING MALADAPTIF BERKAITAN DENGAN PROPORSI KECEMASAN: STUDI POTONG LINTANG PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER Sandra, Sandra; Lesmana, Cokorda Bagus Jaya; Aryani, Luh Nyoman Alit; Wardani, Ida Aju Kusuma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i05.P14

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memberikan banyak dampak untuk kesehatan, termasuk kesehatan mental. Kecemasan merupakan salah satu masalah yang timbul dalam situasi pandemi dan disebabkan oleh berbagai faktor. Mahasiswa kedokteran merupakan salah satu populasi yang rentan mengalami gejala kecemasan dibandingkan populasi lainnya. Dengan demikian, strategi koping yang tepat dapat membantu penanganan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan proporsi tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana berdasarkan mekanisme koping yang banyak diterapkan. Studi ini menggunakan desain analitik potong lintang pada 311 mahasiswa pendidikan dokter Universitas Udayana angkatan 2018-2020 yang aktif mengikuti perkuliahan secara daring selama pandemi. Mekanisme koping dan kecemasan diukur dengan kuesioner Brief COPE dan Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) melalui Google Form dan dikerjakan secara mandiri oleh responden. Analisis data menemukan perbedaan proporsi yang signifikan antara mekanisme koping dan tingkat kecemasan (p = 0,002; <0,05). Rasio prevalensi menunjukkan bahwa mekanisme koping maladaptif 2,104 dan 2,122 kali lebih tinggi menyebabkan kecemasan sedang-berat dibandingkan koping sedang dan adaptif. Mekanisme koping adaptif dan maladaptif yang banyak digunakan oleh responden adalah koping aktif dan penghindaran secara berurutan. Perbedaan tahun angkatan (p = 0,000; <0,05) dan usia (p = 0,000; <0,05) memiliki perbedaan proporsi yang signifikan pada tingkat kecemasan, namun tidak dengan jenis kelamin (p = 0,103; >0,05). Mekanisme koping adaptif dan maladaptif ditemukan memiliki perbedaan proporsi tingkat kecemasan yang berbeda secara signifikan, yang mana prevalensi kecemasan berat ditemukan meningkat pada koping maladaptif. Penerapan mekanisme koping yang adaptif akan membantu mahasiswa dalam menghadapi penyebab kecemasannya. Kata Kunci: Kecemasan. Mahasiswa Kedokteran, Mekanisme Koping
Karakteristik dan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam Mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh Selama Masa Pandemi COVID-19 Simanjuntak, Sarah Michelle; Diniari, Ni Ketut Sri; Wiguna, I Gusti Rai Putra; Aryani, Luh Nyoman Alit
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i03.P08

Abstract

Kecemasan merupakan sebuah respons adaptif yang mendorong seseorang untuk dapat mengambil langkah kedepannya. Mahasiswa rentan terhadap gangguan kecemasan, khususnya pada masa pandemi COVID-19. WHO menetapkan bahwa COVID-19 sebagai pandemi. Upaya untuk tetap melanjutkan pendidikan sambil mencegah penyebaran penyakit adalah penyelenggaraan program Pembelajaran Jarak Jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam mengikuti sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan metode cross-sectional­ menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana semester 1 angkatan 2020, semester 3 angkatan 2019, dan semester 5 angkatan 2018. Sampel diambil menggunakan metode stratified random sampling dengan total 260 sampel. Data diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic Version 22. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat sebesar 54.2% mahasiswa tidak memiliki kecemasan dan sebesar 45.8% mahasiswa memiliki kecemasan dengan tingkat kecemasan yang berbeda-beda. Karakteristik yang terbanyak pada responden adalah mahasiswa berjenis kelamin perempuan, mahasiswa semester 3 angkatan 2019, mahasiswa yang berusia 19 tahun, mahasiswa yang memiliki dukungan finansial yang cukup, mahasiswa dengan kapasitas gawai dan jaringan yang cukup memadai, mahasiswa dengan situasi dan kondisi ruang belajar yang cukup memadai, mahasiswa dengan cara belajar sesuai mood, dan mahasiswa yang tidak memiliki riwayat gangguan kecemasan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat sebesar 45.8% mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan dengan kecemasan yang berbeda-beda pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana selama mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh.
Penyelesaian Sengketa Medis atas Kasus Pelayanan Buruk Fasilitas Pelayanan Kesehatan menurut Perspektif Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan Subudhi, I Ketut Raka; Aryani, Luh Nyoman Alit
JUNCTO: Jurnal Ilmiah Hukum Vol 6, No 1 (2024): JUNCTO : Jurnal Ilmiah Hukum JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/juncto.v6i1.3707

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis perlindungan hukum pasien atas kasus pelayanan buruk tenaga kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebagaimana diatur pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dan mekanisme penyelesaian sengketa medis yang melibatkan tenaga kesehatan yang bekerja di Fasyankes menurut perspektif Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perlindungan hukum bagi pasien dalam konteks pelayanan kesehatan di Fasyankes sangat erat kaitannya dengan hak dan kewajiban pasien yang diatur dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023. Pasien, dalam hubungan hukumnya dengan tenaga kesehatan memiliki hak-hak yang mencakup informasi, penjelasan pelayanan, pelayanan sesuai kebutuhan, persetujuan terhadap tindakan medis, akses terhadap rekam medis, dan hak-hak lain yang dijamin oleh peraturan perundang-undangan. Penyelesaian sengketa yang melibatkan tenaga kesehatan apabila terjadi sengketa medis sebagai bentuk perlindungan hukum bagi pasien diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan pada ketentuan Pasal 304 hingga Pasal 310.  
DEPRESI PADA REMAJA DENGAN ADIKSI TELAAH SISTEMATIS WIGUNA, GUSTI RAI PUTRA; ARYANI, LUH NYOMAN ALIT
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v4i2.3265

Abstract

As a period of transition from childhood to early adulthood, adolescence is often a difficult time. Depression is a mental health disorder characterized by feelings of sadness, unhappiness, hopelessness, and even guilt. depression in adolescents is often seen through other symptoms, which look different from the symptoms of depression in adults. When a teenager is depressed, he will show changes in attitude and behavior. Depression in adolescents can occur due to various things, the influence of social media, concerns about posture that are not ideal, or because of decreased academic problems. Often times, teens whose feelings are hurt look for substances or alcohol to make themselves feel better. The more the teenager uses substances to treat depression, the more likely he is to become addicted. That is why parents should be vigilant about children's mental health as well as their physical health. One of the psychological problems with internet addiction that causes depression can be caused by the reduced time spent with friends and family which leads to social isolation. This condition can lead to depression. Because depression in adolescents is often a chronic and sometimes relapsing disease that predicts an increased risk of depression in the adult years and because comorbid substance use disorders can increase the severity of depression. Because comorbid substance use disorders can increase the severity of depression, treatment for depression should always include both the acute and advanced phases. ABSTRAKSebagai periode transisi dari masa anak-anak hingga masa awal dewasa, masa remaja tidak jarang menjadi waktu yang sulit. Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan sedih, tidak bahagia, putus asa, dan bahkan bersalah. Depresi pada remaja seringkali terlihat melalui gejala lain, yang terlihat berbeda dari gejala depresi orang dewasa. Ketika remaja mengalami depresi, ia akan memperlihatkan perubahan sikap dan perilaku. Depresi pada remaja dapat terjadi karena berbagai hal, pengaruh media sosial, kekhawatiran dengan postur tubuh yang tidak ideal, atau karena masalah akademis yang menurun. Seringkali, remaja yang perasaannya terluka mencari zat atau alkohol untuk membuat diri mereka merasa lebih baik. Semakin banyak remaja menggunakan zat untuk mengobati depresi, semakin besar kemungkinan dia menjadi kecanduan. Itulah mengapa orang tua harus waspada tentang kesehatan mental anak seperti kesehatan fisik mereka. Salah satu masalah psikologis pada kecanduan internet yang menimbulkan depresi dapat disebabkan karena berkurangnya waktu bersama teman dan keluarga yang menyebabkan isolasi sosial. Kondisi inilah yang dapat mengarah pada depresi. Karena depresi pada remaja seringkali merupakan penyakit kronis dan kadang kambuh yang memprediksi peningkatan risiko depresi pada tahun-tahun dewasa dan karena komorbiditas gangguan penggunaan zat dapat meningkatkan keparahan depresi. Karena komorbiditas gangguan penggunaan zat dapat meningkatkan keparahan depresi, maka pengobatan depresi harus selalu mencakup fase akut dan lanjutan.
LITERATURE REVIEW : PROFIL KEPRIBADIAN BERDASARKAN PSIKOMETRI PADA GANGGUAN PENYALAHGUNAAN ZAT HARIANDJA, SAHAT HAMONANGAN; ARYANI, LUH NYOMAN ALIT; MAHARDIKA, I KOMANG ANA
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v4i2.3266

Abstract

This study aims to determine the personality profile based on the results of psychometric tests as outcome predictor on substance abuse disorders. The method used is a systematic review conducted through a literature search on Google Scholar, Science Direct and Pubmed databases published in the last 5 years. Journal searches were carried out using the keywords “Personality Profile”, “Drug Addiction”, “Substance Use Disorder” and “Adolescents”. There are 6 search results articles that will be analyzed after using the manual screening article selection technique with reference to the inclusion and exclusion criteria. Searches obtained from Google Scoolar were 10 articles, Science Direct 18 and those obtained from the Pubmed database were 16 articles so that the results from the two databases were 44 articles. After screening, there were 26 articles that were not full text. Journals that did not meet the inclusion criteria were 12 articles, so that a complete article was obtained which was assessed for eligibility as many as 6 articles. Certain personality profiles are associated with dropout and relapse in substance use disorders. Almost all of the psychometric testing shown capability to differentiate substance abuse disorders with general population, with significant difference. Different types of psychometrics show that some personality traits have significant differences between groups with substance abuse versus the normal population, or differences between groups with opioids versus alcohol. Consistently from various psychometric tests conducted on diverse populations, it can be concluded that evaluation of personality traits should be the initial basic management for clients with substance use disorders and can be a predictor of dropout and relapse. ABSTRAKPenulisan ini bertujuan untuk mengetahui profil kepribadian berdasarkan hasil uji psikometri sebagai Prediktor Luaran Klinis pada Gangguan Penyalahgunaan Zat. Metode yang digunakan adalah tinjauan sistematis yang dilakukan melalui pencarian literatur pada database Google Scholar, Science Direct dan Pubmed yang diterbitkan 5 tahun terakhir. Pencarian jurnal dilakukan dengan menggunakan keyword “Personality Profile”, “Drug Addiction”, “Substance Use Disorder” dan “Adolescents”. Terdapat 8 artikel hasil pencarian yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel secara manual screening dengan mengacu pada kriteria inklusi dan ekslusi. Pencarian yang di dapatkan dari Google Scoolar sebanyak 10 artikel, Science Direct 18 dan yang didapatkan pada database Pubmed sebanyak 16 artikel sehingga hasil dari dua database yaitu sebanyak 44 artikel. Setelah diskirining didapatkan 26 artikel yang tidak full text. Jurnal yang tidak sesuai kriteria inklusi sebanyak 12 artikel, sehingga didapatkan artikel lengkap yang dinilai kelayakannya sebanyak 6 artikel. Profil Kepribadian tertentu berkaitan dengan kejadian dropout dan relapse pada gangguan penyalahgunaan zat. Hampir semua tes psikometri menunjukkan kemampuan untuk membedakan gangguan penyalahgunaan zat dan populasi umum dengan signifikan. Berbagai jenis psikometri menunjukkan beberapa ciri kepribadian memiliki perbedaan yang signifikan antara kelompok dengan penyalahgunaan zat dibandingkan populasi normal, atau perbedaan antara kelompok dengan opioid dibandingkan alkohol. Secara konsisten dari berbagai tes psikometri yang dilakukan pada populasi yang beragam dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi ciri kepribadian harus menjadi tatalaksana dasar awal bagi klien dengan gangguan penyalahgunaan zat dan dapat menjadi prediktor terjadinya dropout dan relapse.
KOMORBIDITAS TRAUMA FISIK OKULI SINISTRA DAN GANGGUAN MENTAL PERILAKU AKIBAT ZAT MULTIPEL YANG MERUGIKAN PADA WARGA BINAAN LAPAS MANIK, I GUSTI NGURAH WISUDA; ARYANI, LUH NYOMAN ALIT
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v3i1.2996

Abstract

The use of drugs and addiction is a prevalent psychiatric issue that imposes a burden on individuals, families, communities, and even the nation. The burden caused by drug addiction cases can manifest in various forms, including physical, mental, economic (both individual and broader scope), legal, social, and healthcare burdens. Aggressiveness, particularly within correctional institutions, is a common but often overlooked issue. Aggressive and impulsive behavior can arise from underlying psychological problems or as a consequence of excessive or chronic substance use. This literature review aims to provide an explanation of addiction and illicit drug use from the aspects of definition, symptoms, diagnosis, therapy, and issues related to aggressive and impulsive behavior among substance users in correctional facilities. ABSTRAKPenggunaan obat-obatan dan adiksi merupakan permasalahan kejiwaan yang banyak terjadi dan menjadi beban baik dalam lingkup individu, keluarga, lingkungan sekitar, hingga kepada negara. Beban yang dapat ditimbulkan pada kasus adiksi obat-obatan dapat berupa beban fisik, beban mental, beban ekonomi baik individu maupun lingkup luas, beban hukum dan sosial, dan beban perawatan. Fenomena agresivitas terutama didalam lembaga permasyarakatan (Lapas) merupakan salah satu masalah yang umum terjadi namun tidak terlalu banyak disorot. Perilaku agresif dan impulsif timbul akibat permasalahan psikologis yang melatarbelakangi maupun akibat dari penggunaan substansi yang berlebihan maupun berlangsung secara kronis. Tinjauan literatur ini bertujuan memberikan penjelasan mengenai adiksi dan penggunaan obat terlarang dari aspek definisi, gejala, diagnosis, terapi dan permasalahan perilaku agresif dan impulsif pada pengguna substansi di Lapas
PERAN TERAPI SPIRITUAL (LOGOTERAPI DAN ALCOHOLIC ANONYMUS ) PADA PASIEN GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT MULTIPEL (ALKOHOL DAN NIKOTIN) ARYANI, LUH NYOMAN ALIT; KOSIM, HARTONO
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v3i2.3438

Abstract

Rehabilitation is a recovery process for patients with drug use disorders, either in the short or long term, which aims to change their behavior so that they are ready to return to society. Drug users also need to be saved so they can return to living a healthy and productive life. One approach given is spiritual therapy. The aim of this case report is to evaluate the effectiveness of spiritual interventions that can improve the quality of life and improve existing symptoms in addiction patients. Spiritual therapy was analyzed for its effect on general symptoms and improvement of perception and motivation in these patients. The patient is male, 59 years old, Dutch citizen, no religion, married status, last degree, experiences discomfort and restlessness, it is very difficult to be fully conscious, when he wants to walk the patient is very easy to fall, vomit and has levator pain ani. With spiritual approaches, namely logotherapy and alcoholic anonymus, which are added to standard treatment, patients become calm and no longer hopeless and the motivation appears to continue treatment and psychotherapy. Currently, the patient is much better and can begin to carry out activities and work as before. ABSTRAKRehabilitasi adalah suatu proses pemulihan pasien gangguan penggunaan NAPZA baik dalam jangka waktu pendek ataupun panjang yang bertujuan mengubah perilaku mereka agar siap kembali ke masyarakat. Pengguna narkoba juga perlu diselamatkan agar dapat kembali menjalani hidup dalam keadaan sehat dan produktif. Salah satu pendekatan yang diberikan adalah dengan terapi spiritual. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas intervensi spiritual yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki gejala yang ada pada pasien adiksi. Terapi spiritual dianalisis pengaruhnya terhadap gejala umum dan perbaikan persepsi dan motivasi pada pasien ini. Pasien laki-laki, 59 tahun warga negara Belanda, tidak beragama, status menikah, pendidikan terakhir sarjana, mengalami rasa tidak nyaman dan gelisah, sulit sekali untuk bisa sadar sepenuhnya. Ketika dia berjalan, pasien sangat mudah untuk terjatuh, ada muntah dan memiliki sakit levator ani. Dengan pendekatan spiritual yaitu logoterapi dan alcoholic anonymus yang ditambahkan pada pengobatan standar, pasien menjadi tenang dan tidak putus asa lagi serta motivasinya muncul untuk melanjutkan pengobatan dan psikoterapi. Saat ini pasien sudah jauh lebih baik serta mulai bisa beraktivitas dan bekerja seperti semula.
PENILAIAN PSIKOMETRI TERHADAP PROFIL KEPRIBADIAN DAN KEPARAHAN KETERGANTUNGAN PADA KLIEN REHABILITASI NAPZA KURNIAWAN, I GDE YUDHI; MAHARDIKA, I KOMANG ANA; ARYANI, LUH NYOMAN ALIT; WIJAYA, IDA BAGUS JENDRA
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v3i2.3439

Abstract

The Minnesota Multiphasic Personality Inventory-180 (MMPI-180) test is used to get a picture of the personality of a drug addiction client. The severity of the client's addiction is evaluated through the Addiction Severity Index (ASI). This study aims to see the relationship between the client's personality and the problem domain in ASI to the severity of client addiction. The research design is cross-sectional research with a retrospective approach. The research sample was all clients who underwent Inpatient Drug Medical Rehabilitation from January 2021 to December 2021 by the inclusion and exclusion criteria and then analyzed statistically univariate and correlatable bivariate. The research sample was 37 male clients with an average hospitalization day of 84 days. All clients underwent an assessment with an ASI form for 6 domains. The average level of problems in the medical domain was 1.75, the occupational domain was 3.18, the drug addiction domain was 4.08, the legal aspect domain was 1.32, the family domain was 2.27, and the clinical psychiatry domain was 2.54. The client's personality profile obtained an average score of 52 overall positive intelligence quotient, and there was an overview of higher order, restructured clinical, potential psychological function, and psychopathology. A significant moderate relationship was found between the family problem domain and drug addiction severity with r: 0.429 (p: 0.008). There is a significant moderate relationship between the domain of family problems and the severity of drug addiction of clients undergoing drug medical rehabilitation at the Bali Provincial Mental Hospital. ABSTRAKTes Minnesota Multiphasic Personality Inventory-180 (MMPI-180) digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kepribadian klien kecanduan narkoba. Tingkat keparahan kecanduan klien dievaluasi melalui Addiction Severity Index (ASI). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian klien dan domain masalah dalam ASI terhadap keparahan kecanduan klien. Desain penelitian ini adalah penelitian potong lintang dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian adalah semua klien yang menjalani Rehabilitasi Medis Narkoba Rawat Inap dari Januari 2021 hingga Desember 2021 berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dianalisis secara statistik univariat dan bivariat yang dapat dikorelasikan. Sampel penelitian terdiri dari 37 klien laki-laki dengan rata-rata hari dirawat inap sebanyak 84 hari. Semua klien menjalani penilaian dengan formulir ASI untuk 6 domain. Rata-rata tingkat masalah pada domain medis adalah 1,75, domain pekerjaan adalah 3,18, domain kecanduan narkoba adalah 4,08, domain aspek hukum adalah 1,32, domain keluarga adalah 2,27, dan domain psikiatri klinis adalah 2,54. Profil kepribadian klien memperoleh rata-rata skor 52 pada indeks kecerdasan positif secara keseluruhan, dengan gambaran tentang fungsi psikologis yang terstruktur ulang, potensi, dan psikopatologi. Ditemukan hubungan moderat yang signifikan antara domain masalah keluarga dan keparahan kecanduan narkoba dengan r: 0,429 (p: 0,008). Terdapat hubungan moderat yang signifikan antara domain masalah keluarga dan keparahan kecanduan narkoba klien yang menjalani rehabilitasi medis narkoba di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
HUBUNGAN ANTARA GANGGUAN STRES PASKA TRAUMA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA TENAGA KESEHATAN PENYINTAS COVID-19 DI RSUP PROF. DR. I G.N.G. NGOERAH DAMARNEGARA, ANAK AGUNG NGURAH ANDIKA; ARIANI, NI KETUT PUTRI; LESMANA, COKORDA BAGUS JAYA; PUTRA, I WAYAN GEDE ARTAWAN EKA; ARYANI, LUH NYOMAN ALIT; WAHYUNI, ANAK AYU SRI; KURNIAWAN, LELY SETYAWATI
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v4i4.4391

Abstract

The COVID-19 pandemic has had a significant impact on the mental health of health workers, including Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), which negatively affects their quality of life. This study aims to determine the prevalence of PTSD, quality of life, and the relationship between PTSD and quality of life in health workers who are COVID-19 survivors at Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah General Hospital. This analytical observational study used a cross-sectional design with the PCL-5 and WHOQOL-BREF questionnaires in 188 health workers from July to October 2022. The results showed a prevalence of PTSD of 10.1%. The overall quality of life was mostly in the good category (62.8%), but there were respondents with very poor (0.5%) and poor (3.2%) quality of life. In the physical health domain, the quality of life was mostly in the moderate category (61.7%), while the psychological, social relationships, and environmental domains showed variations in moderate to good quality of life with several respondents in the very poor category (0.5%). Analysis showed a trend towards worse overall quality of life in subjects with GSPT compared to those without (P<0.002). In conclusion, there is a significant relationship between GSPT and overall quality of life, although it does not apply to each domain of quality of life specifically. GSPT can reduce the overall quality of life of COVID-19 survivor health workers. ABSTRAKPandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental tenaga kesehatan, termasuk Gangguan Stres Pasca Trauma (GSPT), yang memengaruhi kualitas hidup mereka secara negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi GSPT, kualitas hidup, serta hubungan antara GSPT dan kualitas hidup pada tenaga kesehatan penyintas COVID-19 di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah. Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain potong lintang dengan kuesioner PCL-5 dan WHOQOL-BREF pada 188 tenaga kesehatan dalam periode Juli hingga Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi GSPT sebesar 10,1%. Kualitas hidup keseluruhan terbanyak berada pada kategori baik (62,8%), tetapi terdapat responden dengan kualitas hidup sangat buruk (0,5%) dan buruk (3,2%). Dalam domain kesehatan fisik, kualitas hidup terbanyak berada pada kategori sedang (61,7%), sedangkan domain psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan menunjukkan variasi kualitas hidup sedang hingga baik dengan beberapa responden pada kategori sangat buruk (0,5%). Analisis menunjukkan kecenderungan kualitas hidup keseluruhan yang lebih buruk pada subjek dengan GSPT dibandingkan yang tidak (P<0,002). Kesimpulan, terdapat hubungan signifikan antara GSPT dan kualitas hidup keseluruhan, meskipun tidak berlaku pada masing-masing domain kualitas hidup secara spesifik. GSPT dapat menurunkan kualitas hidup tenaga kesehatan penyintas COVID-19 secara keseluruhan.
THIAMINE PADA KEGAWATDARURATAN PADA PENYALAHGUNAAN ALKOHOL: SEBUAH LAPORAN KASUS BERBASIS BUKTI ARYANI, LUH NYOMAN ALIT; SETIONO, DENNIS PRISCILLA
Jurnal Hasil Penelitian dan Pengembangan (JHPP) Vol. 1 No. 3 (2023): Juli
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jhpp.v1i3.154

Abstract

Konsumsi alkohol secara berlebihan dikaitkan dengan lebih dari 200 kondisi penyakit akut dan kronis serta kondisi kesehatan terkait cedera. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa konsumsi alkohol menyumbang 3,3 juta kematian yaitu sekitar 6% kematian yang terjadi di seluruh dunia setiap tahun. Angka kematian akibat konsumsi alkohol di Indonesia adalah sekitar 50 orang per hari atau sekitar 18.000 orang per tahun. Dosis pemberian tiamin yang sesuai untuk penyalahgunaan alkohol perlu diketahui lebih lanjut. Tulisan ini dibuat untuk mengetahui dosis pemberian thiamine yang tepat untuk kegawatdaruratan penyalahgunaan alkohol. Penulis melakukan pencarian artikel dari Pubmed, Proquest, dan Elsevier. Selanjutnya abstrak diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Seleksi juga dilanjutkan dengan seleksi naskah lengkap artikel terkait. Dua artikel ditemukan berupa penelitian meta analisis yang melibatkan dua uji coba acak tersamar ganda dan kasus serial. Tidak ditemukan perbedaan bermakna antara pemberian thiamine dosis tinggi dan dosis lainnya. Thiamine dapat diberikan dengan dosis 100 mg per hari selama 3-5 hari.