CV Ciarmy adalah UMKM di bidang konveksi dengan produk utama sepatu. Observasi awal menggunakan Process Activity Mapping (PAM) menunjukkan aktivitas Non-Value-Added (NVA) sebesar 1% dan Necessary-Non-Value-Added (NNVA) sebesar 66,6%, mengindikasikan pemborosan, terutama berupa waste delay dan waste transportasi. Analisis 5 Why’s mengidentifikasi dua akar masalah: tidak adanya alat bantu pengering lem dan tata letak fasilitas yang kurang efisien. Solusi yang diusulkan mencakup perancangan tata letak menggunakan BLOCPLAN dan line balancing dengan waktu siklus 48 menit. Hasilnya, jumlah stasiun kerja berkurang dari 13 menjadi 4, dengan total 7 operator. Balancing delay turun dari 53,24% menjadi 13,15%. Jarak perpindahan material berkurang dari 148,38 m menjadi 40,35 m, dan waktu perpindahan dari 524,68 detik menjadi 179,67 detik. Efisiensi perpindahan meningkat signifikan. Tanggung jawab pengambilan bahan baku juga dialihkan ke operator gudang. Setelah perbaikan, aktivitas Value-Added meningkat menjadi 80,4%, NNVA turun menjadi 19,6%, dan NVA hanya 0,1%.Kata kunci— Lean Manufacturing, BLOCPLAN, Waste, Tata Letak Fasilitas, Line Balancing, Tata Letak Fasilitas, PAM, Efisiensi Produksi