Claim Missing Document
Check
Articles

Forecasting Dan Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi Dengan Bill Of Labor Approach Pada Proyek Engine Ct7 Pt. Xyz Raden Muhamad Marjan Faisal; Pratya Poeri Suryadhini; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan mandiri sebagai anak perusahaan dari PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), yang bergerak dalam bidang jasa perawatan (maintenance) mesin turbin yang biasa digunakan pada pesawat terbang maupun mesin turbin yang digunakan untuk industri. Berdasarkan pengalaman dan data historis diketahui bahwa PT. XYZ menerima setiap pesanan yang diminta namun tidak mempertimbangkan sumber daya kapasitas produksi yang tersedia. Karena itu perlu dilakukan peramalan yang akan menghasilkan MPS dan menjadi dasar untuk melakukan perhitungan kapasitas agar lantai produksi dapat siap berproduksi ketika pesanan yang berfluktuatif datang. Dari hasil peramalan bahwa metode peramalan yang memiliki tingkat kesalahan yang terkecil adalah Simulasi Monte Carlo dengan 91% dari semua part number hasil peramalan sedangkan untuk Croston’s Method dan Metode Syntetos – Boylan Approximation memiliki 9% dari semua part number hasil peramalan. Sehingga part number yang menggunakan Croston’s Method adalah 4108T01G01, 5043T07G02, 5034T83P12, 4053T44G01 dan 6055T82P01. Perencanaan kapasitas produksi dengan menggunakan metode RCCP teknik BOLA telah dilakukan yang mengahasilkan bahwa setiap mesin memiliki kelebihan kapasitas, sehingga semua demand dapat terpenuhi. Dengan demikian perencanaan kapasitas produksi dengan metode RCCP teknik BOLA menghasilkan beberapa alternatif solusi perencanaan kapasitas produksi yang optimal yaitu dengan melakukan Preventive Maintenance, dan melakukan produksi part-part yang akan digunakan untuk mempermudah proses repair. Kata Kunci: Peramalan, Croston’s Method, Syntetos – Boylan Approximati, Simulasi Monte Carlo, Perencanaan Kapasitas, RCCP.
Penerapan Metode 5s Untuk Meminimasi Waste Motion Pada Proses Produksi Rubber Bellow Di Pt Agronesia (divisi Industri Teknik Karet) Riska Safira Permatasari; Marina Yustiana Lubis; Pratya Poeri Suryadhini
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan karet alami dan sintetis yang digunakan untuk suku cadang kendaraan dan kebutuhan industri lainnya. Produk yang diteliti dalam penelitian ini berfokus pada produk rubber bellow. Pada proses produksi rubber bellow, ditemukan waste motion yang memengaruhi lamanya waktu produksi, sehingga menimbulkan terjadinya masalah ketidaktercapaian target produksi dan waktu pengiriman. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu perbaikan untuk meminimasi waste motion yang terjadi dengan menerapkan metode 5S dengan pendekatan Lean Manufacturing. Tahap awal dalam melakukan penelitian adalah mengumpulkan data primer maupun sekunder yang kemudian diolah untuk penggambaran aliran proses produksi dan waktunya dengan Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM) current state. Hasil dari pemetaan PAM menunjukkan terjadinya aktivitas non value added sebesar 4846.30 detik dengan 404.83 detik yang diketahui adalah waste motion. Tahap selanjutnya adalah mencari faktor utama penyebab terjadinya waste motion dengan menggunakan fishbone diagram dan 5 Whys. Faktor utama penyebab waste motion adalah belum adanya tempat penyimpanan untuk alat bantu kerja, belum adanya meja kerja tersendiri dan alat bantu yang sesuai untuk proses pemotongan, dan tidak adanya tempat penyimpanan peralatan kebersihan. Untuk meminimasi waste motion, dilakukan penerapan metode 5S dan merancang alat bantu yang dapat mengurangi gerakan operator. Kata Kunci: Lean Manufacturing, Waste Motion, 5S System
Perancangan Penyeimbangan Lini Perakitan Excava 200 Menggunakan Metode Linear Programming Untuk Meningkatkan Efisiensi Lini Di Pt Pindad (persero) Azzam Nadhifta Ahmady; Pratya Poeri Suryadhini; Murni Dwi Astuti
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Pindad (Persero) memproduksi sebuah produk ekskavator bernama Excava 200. Permasalahan yang terjadi pada lini produksi Excava 200 adalah rendahnya tingkat efisiensi lini saat ini karena perbedaan waktu stasiun yang cukup signifikan pada stasiun kerja yang ada saat ini. Hal ini menyebabkan permintaan produk Excava 200 pada tahun 2017 menjadi tidak dapat terpenuhi Tujuan dari penelitian ini adalah menyeimbangkan waktu stasiun yang ada pada lini perakitan tersebut agar didapat lini perakitan yang lebih efisien dan dapat memenuhi permintaan akan produk Excava 200. Penelitian ini menggunakan LINGO versi 17 sebagai software pengolah data. Dengan dilakukannya penyeimbangan lini pada lini produksi Excava 200 menggunakan metode linear programming, efisiensi lini meningkat dari sebelumnya sebesar 20,67% menjadi sebesar 77,85%. Keseimbangan waktu senggang mengalami penurunan dari semula sebesar 79,33% menjadi 22,15%. Nilai indeks kelancaran juga menurun dari sebelumnya sebesar 4813,78 menjadi sebesar 599,92. Berdasarkan perubahan nilai performa lini tersebut, dapat disimpulkan bahwa lini usulan lebih baik dibandingkan lini aktual. Kata kunci: Penyeimbangan lini, Linear Programming, Efisiensi lini, Balance delay, Smoothness index Abstract PT Pindad (Persero) produces excavator by the name of Excava 200. The problem with the existing Excava 200 production line is that the line efficiency is staggeringly low as a result of significant difference in station time. This leads to unfulfillment of Excava 200 demand in 2017. The purpose of this research is to balance the station time of said line such that a more efficient line is produced and the demand can be met. This research uses LINGO version 17 as data processing software. By balancing the line using linear programming method, the line efficiency rises up from 20.67% to 77.85%. Balanced delay lowers from 79.33% to 22.15%. Smoothness index also lowers from 4813.78 to 599.92. Based on changes of line performances, it can be concluded that the proposed line is better than the existing line. Keywords: Line balancing, Linear Programming, Line efficiency, Balanced delay, Smoothness index
Usulan Perbaikan Proses Produksi Sandal Untuk Mengurangi Waste Transportation Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Di Cv. Asj Sarah Ni'ma Shafira; Marina Yustiana Lubis; Pratya Poeri Suryadhini
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. ASJ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri sandal. CV. ASJ memproduksi sandal pria dari pembuatan insole ( bagian tengah sandal ), upper (atas sandal), assembly ( penggabungan ) hingga menjadi finished good dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh subkontraktornya dari segi jenis bahan, desain sandal, waktu penyelasaian produksi, dan jumlah pesanan. Sementara untuk sol dan bahan baku CV. ASJ melakukan pemesanan kepada Supplier. CV. ASJ mengalami masalah keterlembatan dalam pengiriman sandal yaitu enam kali keterlambatan dari delapan kali pengiriman sandal ke konsumennya yaitu PT.A, dan masalah tersebut diidentifikasi lebih lanjut menggunakan tools lean manufacturing yaitu value stream mapping dan process activity mapping pada lantai produksi CV. ASJ. Berdasarkan hasil tersebut di dapatkan nilai lead time sebesar 29869,8 dengan klasifikasi VA 71%, NVA 19%, dan NNVA 10%, Dan didapatkan juga identifikasi jenis waste transportation sebesar 15.9%. Dengan adanya waste transportation pada departemen upper dan insole yang dikarenakan adanya pemindahan material yang jauh kemudian diidentifikasi akar penyebabnya menggunakan diagram fishbone. Usulan penyelesaian penyebab terjadinya pemindahan material yang jauh menggunakan perancangan tata letak fasilitas dengan metode pairwise exchange dan perancangan sistem andon untuk mengurangi jarak pemindahan material. Kata Kunci : Lean Manufacturing, Waste Transportation, Value Stream Mapping, Process Activity Mapping, Pairwise Exchange, Andon.
Perancangan Perbaikan Area Kerja Sewing Untuk Mengurangi Waste Transportation Pada Pt. Sansan Saudaratex Jaya Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing Andry Reza Anggara; Pratya Poeri Suryadhini; Meldi Rendra
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Sansan Saudaratex Jaya Garment merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang garmen. Penelitian dilakukan pada lini produksi kemeja area sewing. Berdasarkan process activity mapping (PAM) proses produksi kemeja, didapatkan aktivitas perpindahan material yang dilakukan oleh operator. Perpindahan material yang dilakukan operator dalam sehari sebesar 38.22% dari total waktu kerja dalam satu hari. Fokus penelitian ini adalah untuk mengatasi waste transportation yang terdapat pada lini produksi kemeja. Penelitian menggunakan pendekatan lean manufacturing dengan memetakan PAM dan VSM untuk mengetahui pemborosan yang terjadi sepanjang value stream . Pada tahap analisis digunakan fishbone diagram untuk mengetahui akar penyebab terjadinya waste transportation. Setelah mengetahui akar penyebab masalah, usulan perbaikan diberikan untuk mengurangi aktivitas perpindahan material pada lini produksi. Usulan perbaikan diberikan pada faktor method yang terdapat pada fishbone diagram. Usulan perbaikan yang diberikan adalah menerapkan sistem point of use storage (POUS) dan merancang tata letak baru dengan algoritma CRAFT. Penelitian ini menghasilkan pengurangan jarak yang dilakukan untuk aktivitas perpindahan material. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan jarak dari 238,2 meter menjadi 93,6 meter dan waktu dari 334,266 detik menjadi 131,349 detik dibandingkan dengan tata letak aktual. Kata Kunci : Waste transportation, Lean manufacturing, Tata letak, POUS, CRAFT, Minimasi Jarak Abstract PT Sansan Saudaratex Jaya Garment is a company engaged in the field of garment. The study was conducted on the production line of the shirt of the sewing area. Based on the activity mapping process (PAM) shirt production process, obtained the movement of material activities carried out by the operator. The movement of materials made by the operator in a day by 38.22% of total working time in one day. The focus of this research is to minimize the waste transportation contained in the shirt production line. Research uses lean manufacturing approach by mapping PAM and VSM to find out the waste that occurs along the value stream. In the analysis phase used fishbone diagram to determine the root cause of the occurrence of waste transportation. After knowing the root cause of the problem, an improvement proposal is given to reduce the movement of material activity on the production line. Proposed improvements are given on the method factors contained in the fishbone diagram. The proposed improvement is to apply a point of use storage (POUS) system and design a new layout with CRAFT algorithm. This study resulted in a reduction of the distance made for material movement activity. This is indicated by decrease in distance from 238.2 meters to 93.6 meters and time decreased from 334.266 second to 131.349 second compared to the initial layout. Keyword : Waste transportation, Lean manufacturing, Layout, POUS, CRAFT, Minimize distance
Penerapan Load Leveling Untuk Meminimasi Waste Waiting Pada Proses Produksi Rubber Bellow Di Pt Agronesia (divisi Industri Teknik Karet) Ratih Larasati; Marina Yustiana Lubis; Pratya Poeri Suryadhini
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Agronesia (Divisi Industri Teknik Karet) merupakan perusahaan industri manufaktur dengan merek dagang ”Inkaba” yang memproduksi jenis produk karet teknik untuk kebutuhan industri. Jenis karet yang diteliti dalam penelitian ini fokus pada jenis rubber bellow. Permasalahan yang muncul adalah ketidaktercapaian produksi dan keterlambatan pengiriman rubber bellow kepada konsumen. Dalam proses produksi rubber bellow ditemukan waste waiting time yang menyebabkan ketidaktercapaian produksi dan keterlambatan pengiriman. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, diperlukan rancangan perbaikan untuk meminimasi waiting time dengan pendekatan lean manufacturing. Tahap penelitian diawali dengan pengumpulan data primer yang kemudian diolah sehingga mengahsilkan value stream mapping dan Process Activity Mapping (PAM) current state yang berguna untuk memetakan aliran serta waktu proses yang terjadi. Didapatkan informasi adanya lead time produksi sejumlah 14210,72 detik dengan total non value added time 3767,47 detik. Total waktu yang termasuk ke dalam waste waiting sebesar 10654,85 detik. Tahap berikutnya, dilakukan identifikasi waste waiting seperti menunggu proses pencetakan, menunggu perbaikan mesin extrude, dan menunggu setup mesin press pada hari Senin menggunakan fishbone diagram dan 5 whys. Diketahui akar penyebab masalah yang terjadi adalah karena pembagian beban kerja operator oleh perusahaan hanya memperhatikan proses tanpa memperhitungan waktu, distribusi compound dari gudang bahan baku hanya dilakukan saat compound di area produksi telah menipis, tidak adanya jadwal pemeliharaan yang rutin. Tahap penyelesaian masalah untuk setiap akar penyebab terjadinya waste waiting time dilakukan menggunakan analisis 5W1H untuk memaparkan detail masalah dan menentukan rancangan usulan perbaikan dengan metode lean manufacturing seperti load leveling dan preventive maintenance. Kata Kunci : lean manufacturing, waste waiting, load leveling, preventive maintenance.
Penjadwalan Job Pada Mesin Injection Molding Untuk Meminimasi Makespan Dan Tardy Job Dengan Menggunakan Algoritma Greedy Lintong Tarnama Lumbantoruan; Pratya Poeri Suryadhini; Ayudita Oktafiani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak CV Gradient merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk berbahan dasar plastik. Jumlah pesanan yang diterima dari customer rata-rata mencapai 5.000 – 7.000 pieces per hari. Dalam mendukung proses produksi perusahaan ini mengakomodasikan empat buah mesin Injection Molding. Keempat mesin Injection Molding tersebut diurutkan secara paralel dan memiliki fungsi yang sama sehingga dapat dikatekorikan sebagai sistem job scheduling identical parallel machine. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ternyata CV Gradient sering mengalami keterlambatan produksi sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dari customer. Penyebab keterlambatan tersebut ternyata akibat dari pengaturan penjadwalan produksi CV Gradient yang belum optimal. Metode penjadwalan yang diterapkan saat ini adalah First Come First Serve (FCFS) artinya pesanan konsumen yang pertama kali datang yang pertama kali dilayani. Kelemahan dari penerapan metode First Come First Serve tidak mempertimbangkan waktu penyelesaian pekerjaan maksimum (Makespan) dan waiting time rata-rata. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat dilakukan perancangan usulan penjadwalan produksi dengan menggunakan Algoritma Greedy agar penjadwalan keempat mesin tersebut menjadi seimbang. Tujuan penelitian ini adalah merancang penjadwalan produksi dari keempat mesin Injection Molding untuk meminimasi Makespan dan Tardy job. Berdasarkan hasil penelitian, penjadwalan Algoritma Greedy dapat menghasilkan solusi optimal yaitu dapat meminimasi Makespan dan Tardy job dibandingkan dengan penjadwalan metode First come first serve (FCFS). Kata Kunci: Identical Parallel Machine, First Come First Serve (FCFS), Greedy Algorithm, Makespan, Tardy Job Abstract CV Gradient is a manufacturing company that manufactures various types of plastic-based products. The number of orders received from customers reaches an average of 5,000 - 7,000 pieces per day. In supporting the production process, the company accommodates four Injection Molding machines. The four Injection Molding machines are sorted in parallel and have the same function so that they can be labeled as a job system scheduling identical parallel machine. Based on observations and interviews, it turns out that CV Gradient often experiences production delays that are unable to meet the needs of the customer. The cause of the delay was apparently due to the optimal production scheduling arrangement of the CV Gradient. The scheduling method applied today is First Come First Serve (FCFS), which means that first-time customer orders are served. The weakness of applying the First Come First Serve method does not take into account the maximum completion time (Makespan) and average waiting time. Based on these problems, it can be done by designing a production scheduling proposal using the Greedy Algorithm so that the scheduling of the four machines is balanced. The purpose of this study is to design production scheduling of the four Injection Molding machines to minimize Makespan and Tardy Jobs. Based on the results of the study, scheduling Greedy Algorithm can produce optimal solutions that can minimize the Makespan and Tardy Jobs compared to scheduling the First come first serve (FCFS) method. Keywords: Identical Parallel Machine, First Come First Serve (FCFS), Greedy Algorithm, Makespan, Tardy Job
Perancangan Alokasi Penyimpanan Di Gudang Bahan Baku Cv Marasabessy Untuk Mengurangi Waktu Delay Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing Ayu Arista Lamato; Pratya Poeri Suryadhini; Murni Dwi Astuti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Marasabessy merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan sepatu. Salah satu produk sepatu yang diproduksi adalah sepatu boots. Pada tahun 2018, produksi sepatu boots hanya mencapai 53,53% dari total target. Guna mengetahui penyebab ketidaktercapaian produksi, dilakukan penggambaran Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM) sehingga diperoleh lead time sebesar 15278,84 detik. Hal tersebut lebih besar dibanding lead time perusahaan. Dilakukan identifikasi waste diperoleh nilai waste terbesar yaitu waste waiting sebesar 58%. Penyebab adanya waste waiting yaitu lamanya pemeriksaan di beberapa workstation dan menunggu bahan baku dari gudang. Pada penelitian ini akan difokuskan pada proses menunggu bahan baku dari gudang bahan baku yang disebabkan lamanya proses pengambilan bahan baku, maka dari itu akan dilakukan upaya untuk meminimasi waste waiting pada aktivitas pengambilan bahan baku dari gudang menggunakan pendekatan lean manufacturing. Penyelesaian akar permasalahan menggunakan tools lean manufacturing yaiut dengan pengklasifikasian bahan baku, perbaikan layout dan pembuatan zonafikasi pada gudang untuk mengurangi waste waiting pada aktivitas pengambilan bahan baku dari gudang produksi sepatu boots CV. Marasabessy. Berdasarkan simulasi jarak tempuh operator, diperoleh pengurangan waktu sebesar 1401,55 detik atau 23,35 menit dari kondisi awal. Kata Kunci : Waste Waiting, Lean Manufacturing, Pengklasifikasian Bahan Baku, Perbaikan Layout
Penerapan 5S Untuk Mereduksi Waste Motion Di CV. Marasabessy Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Mega Fitriana Rosa; Pratya Poeri Suryadhini; Murni Dwi Astuti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak CV. Marasabessy merupakan perusahaan manufaktur di bidang industri sepatu. Penelitian ini berfokus pada produksi sepatu boots. Berdasarkan data perusahaan, pada tahun 2018, produksi sepatu boots hanya mencapai 59,37% dari total target. Guna mengetahui penyebab tidak tercapainya target produksi, dilakukan identifikasi waste, penelitian ini berfokus pada waste motion, sedangkan waste lainnya diteliti oleh peneliti lain. Pada penggambaran Value Stream Mapping (VSM) Current State didapatkan nilai lead time produksi sepatu boots sebesar 7165,13 detik dan pada penggambaran Process Activity Mapping (PAM) Current State didapatkan adanya waste motion sebesar 63,06 %. Penyebab adanya waste motion yaitu adanya kegiatan mencari alat bantu (peralatan) kerja dan komponen bahan baku (pola upper). Sehingga perlu adanya suatu perbaikan untuk mereduksi waste motion yang terjadi pada proses produksi sepatu boots. Penyelesaian akar permasalahan menggunakan tools lean manufacturing yaitu 5 whys dengan pengklasifikasian dan identifikasi akar penyebab waste motion. Pada tahap selanjutnya untuk menyelesaikan penyebab dari waste motion adalah dengan menerapkan 5S. Pada usulan rancangan perbaikan untuk mereduksi waste motion adalah dengan menerapkan seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke hampir di seluruh workstation. Dari usulan rancangan perbaikan yang dibuat, kemudian dilakukan penggambaran proses produksi sepatu boots pada Value Stream Mapping (VSM) Future State dan didapatkan hasil lead time yang berkurang menjadi 4998,83 detik. Kata Kunci : Lean Manufacturing, Value Stream Mapping, Process Activity Mapping, Waste Motion, 5S. Abstract CV. Marasabessy is a manufacturing company in the shoes industry. This research focuses on the production of boots shoes. Based on company data, in 2018, boots production only reached 59,37% of the total target. In order to find out the causes of production failure, identification of waste was carried out, this research focused on waste motion, while other waste was examined by other researchers. In the description of Value Stream Mapping (VSM) Current State, the lead time for boots production is 7165,13 seconds and in the description of Process Mapping (PAM) Current State there is a 63,06 % waste motion . The cause of the existence of waste motion is the activity of searching for tools (equipment) work and components of raw materials. So there needs an improvement to reduce the waste motion that occurs in the production process of boots shoes. The solution to the root causes of using lean manufacturing tools is 5 whys by classifying and identifying the root causes of waste motion. The next step to solve the causes of waste motion is to apply the 5S. On the proposed design improvement to reduce waste motion is to apply seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke almost on all workstations. From the proposed draft improvements made, a description of the production process of boots in the Value Stream Mapping (VSM) Future State and the lead time results were reduced to 4998,83 seconds. Keywords: Lean Manufacturing, Value Stream Mapping, Process Activity Mapping, Waste Motion, 5S.
Penjadwalan Identical Paralell Machine Menggunakan Metode Suggested Algorithm Dan Branch And Bound Untuk Meminimasi Makespan Pada Proses Injection Molding Di Cv. Gradient Murazky Hengki Riaja; Pratya Poeri Suryadhini; Ayudita Oktafian
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, sistem produksi merupakan suatu aspek penting dalam merencanakan dan mengendalikan produksi suatu perusahaan. Agar memiliki sistem produksi yang baik perusahaan perlu melakukan perencanaan dan pengendalian produksi yang baik pula. Salah satu perencanaan dan pengendalian produksi adalah penjadwalan. Perusahaan perlu melakukan penjadwalan yang baik agar dapat memproduksi job atau pesanan customer dengan tepat waktu. CV. Gradient adalah perusahaan manufaktur dibidang injeksi plastik yang memproduksi berbagai jenis plastik. Berdasarkan Data Produksi Mingguan Bulan November 2018, perusahaan mengalami keterlambatan produksi sebanyak 2023 part dari total 26700 part yang dipesan oleh customer. Metode penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan adalah Random Method. Keterlambatan produksi disebabkan karena perusahaan belum menerapkan metode penjadwalan yang baik sehingga menyebabkan makespan produksi yang panjang yaitu 50,42 jam. Makespan produksi yang panjang disebabkan karena pembebanan (load) mesin yang kurang merata untuk memproduksi job yang ada pada perusahaan. Pada penelitian ini digunakan LPT (Longest Processing Time) sebagai initial solution dari Suggested Algorithm dan algoritma Branch and Bound sebagai penjadwalan usulan untuk meminimasi makespan produksi di CV. Gradient. Berdasarkan hasil dari penjadwalan usulan menggunakan metode Branch and Bound dan Suggested Algorithm, pembebanan (load) mesin menjadi lebih merata dan didapati total makespan produksi yang lebih singkat dari metode penjadwalan perusahaan yaitu 41,25 jam untuk metode Branch and Bound dan 42,22 jam untuk metode Suggested Algorithm. Sebagai tambahan, penjadwalan metode Suggested Algorithm mempunyai total waktu tardy job yang lebih singkat yaitu 9,58 jam dibandingkan penjadwalan metode Branch and Bound yaitu 9,59 jam dan penjadwalan perusahaan yaitu 12,44 jam. Total kuantitas part yang terlambat diproduksi pada penjadwalan metode Branch and Bound mempunyai jumlah yang paling sedikit yaitu 1448 pieces dibandingkan dengan metode Suggested Algorithm yaitu 1647 pieces dan metode perusahaan yaitu 2023 pieces. Kata Kunci : Makespan, First Come First Served, Longest Processing Time, Suggested Algorithm, Tardy Job. Abstract In manufacturing companies, production systems are an important aspect of planning and controlling the production of a company. In order to have a good production system the company needs to do good production planning and control. One of planning and controlling production is scheduling. Companies need to do good scheduling to produce their job or customer orders on time. CV. Gradient is a manufacturing company in the field of plastic injection that produces various types of plastics. Based on the weekly production Data of November 2018, the company experienced a delay in production of 2023 part of a total of 26700 parts booked by the customer. The scheduling method used by the company is Random Method. Production retarding is due to the company having not implemented a good scheduling method, causing a long production makespan of 50.42 hours. Long production makespan is caused by the load of the machine is less equitable to produce the job in the company. In this research, LPT (Longest Processing Time) is used as an initial solution from Suggested Algorithm and Branch and Bound algorithm as a scheduling proposal to minimize production makespan in CV. Gradient. Based on the results of scheduling proposals using the Branch and Bound method and Suggested Algorithm, the loading of the machine is more evenly distributed and the total makespan of production is shorter than the company scheduling method, 41.25 hours for the Branch and Bound method and 42.22 hours for Suggested Algorithm method. In addition, scheduling the Suggested Algorithm method has a shorter total tardy job time of 9.58 hours compared to the scheduling of the Branch and Bound method of 9.59 hours and company scheduling of 12.44 hours. The total quantity of late parts produced in scheduling the Branch and Bound method has the least amount of 1448 pieces compared to the Suggested Algorithm method of 1647 pieces and the company's method of 2023 pieces. Keywords : Makespan, First Come First Served, Longest Processing Time, Suggested Algorithm, Tardy Job.
Co-Authors Adin Yusti Yulian Agus Alex Yanuar Akma Septia Viady Al Rasyid, Fakhri Harun Andry Reza Anggara Anugrah, Betty Mellyana Aqiilah Khoiriyyah Husnaa Argari Alpharianto Ario Dwi Wrahatnolo Assidiq, 1stMuhammad Rezki Ayren Tantri Sofan Ayren Tantri Sofan, Ayren Tantri Ayu Arista Lamato Ayudita Oktafian Ayudita Oktafiani Ayulia Fitriane Setiawan Azzam Nadhifta Ahmady Bestari, Hana Merlina Hesti Corrie Susanto1 Damayanti, Dida Diyah Debby Syavira Anesia Diana Salsabila Dida Diah Damayanti Dida Diyah Damayanti Diela Qoriatul Munawaroh Dira Putri Januarti Dwi Intan Aprimuna Febrina Indri Rumondang Febrina Indri Rumondang, Febrina Indri Feiliana Feiliana Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Gita Ayu Dinar Pramesti Ilma Mufidah INDAH PUSPITASARI Laras Shinta Cahya Putri Lellyta Nurani P Lintong Tarnama Lumbantoruan Maria Dellarosawati Idawicaksakti Marina Yustiana Lubis Maulina Dwiwanti Maya Anestasia Maya Anestasia, Maya Mega Fitriana Rosa Meldi Rendra Mira Rahayu Mohamad Ilyas Faturrakhman Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Rizqi Fauzan Munawaroh, Diela Qoriatul Murazky Hengki Riaja Murman Dwi Prasetio Murni Astuti Murni Dwi Astuti Nabiilah Rahmah Dita Nada, Khulya Luthfia Niken Ayu Pramudita Nopendri Nopendri Nopendri Puput Auditya Fitra Purnomo, Anggie Shefira Novian Putri Meira Nabilah Putri, Icha Ebtiana Putrifa Wirahayu Adi Muslima Qolli Kusuma Qolli Kusuma, Qolli Raden Muhamad Marjan Faisal Rahayu Novita Tanzil Rahman, Nada Mufida Rahmi Salsabila Ramdhan Pragustian Ramdhani Yanuar Ratih Larasati Ridzky Utomo Rinda Rieswien Rinda Rieswien, Rinda Rino Andias Anugraha Riska Safira Permatasari Rizaldi Darmawan Rizaldi, Muhammad Yusuf Sarah Ni'ma Shafira Shiela Azmy Sinambela, Hizkia Michael Parulian Sinta Pahlevi Sri Widaningrum Syafrizal, Teddy Tiodora, Brissa Wicaksono, Fahry Widia Juliani Wita Anggraita Puspita Yudistira, Shafa Samira Yulinda Uswatun Kasanah Yusha Rahman Adiguna