Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan antara Iklim Organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan di PT. X Ma'ruf, Yazid Malikul; Budiani, Meita Santi
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 11 No. 3 (2024): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v11n3.p1463-1474

Abstract

Doomscrolling on Gen-Z Social Media Users Twitter and Instagram Fidella, Vania; Panggabean, Shafa Adilah Azzahrah; Aabidah, Shofiyyah; Budiani, Meita Santi
MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/mv.v8i1.8646

Abstract

Generation Z (1996–2012) as digital natives grew up in an era of technology that plays a major role in their lives. Doomscrolling, the habit of scrolling through social media for negative content, has become a significant phenomenon among Gen Z. This study aims to explore the doomscrolling habit of Instagram and Twitter users in Indonesia, using a qualitative approach with semi-structured interviews with three Gen Z women. Interactive analysis revealed four main themes: curiosity, FOMO, anxiety, and stress. Doomscrolling triggers negative news addiction, compulsive behavior, and time disruption, which impact stress, anxiety, and productivity.Generasi Z (1996–2012) sebagai digital native tumbuh dalam era teknologi yang berperan besar dalam kehidupan mereka. Doomscrolling, kebiasaan menggulir media sosial untuk konten negatif, menjadi fenomena yang signifikan di kalangan Gen Z. Penelitian ini bertujuan mengeksplor kebiasaan doomscrolling pada pengguna Instagram dan Twitter di Indonesia, menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur pada tiga perempuan Gen Z. Analisis interaktif mengungkap empat tema utama: rasa ingin tahu, FOMO, kecemasan, dan stres. Doomscrolling memicu kecanduan berita negatif, perilaku kompulsif, dan gangguan waktu, yang berdampak pada stres, kecemasan, dan produktivitas.
The Effect of Using Augmented Reality to Lower Anxiety in Phobia Patients: Pengaruh Penggunaan Augmented Reality untuk Menurunkan Kecemasan pada Penderita Fobia Anggara, Onny Fransinata; Rahmasari, Diana; Savira, Siti Ina; Dewi, Damajanti Kusuma; Budiani, Meita Santi; Satiningsih, Satiningsih
Procedia of Social Sciences and Humanities Vol. 6 (2024): International Conference Psychology and Education Transformation For Bright Future
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pssh.v6i.535

Abstract

Augmented Reality (AR) has emerged as a promising technology in the mental health field with the potential to change the approach to the management of anxiety disorders, including phobias. This study aims to explore the effectiveness of AR therapy in reducing anxiety levels in phobia sufferers, with a focus on patients' experiences and responses to this technology. The research method used was an experimental study with a Randomized Controlled Trial (RCT) design, involving two groups of participants: an experimental group that received AR therapy and a control group that did not receive the intervention or received conventional therapy. Measurements were carried out using a valid and reliable anxiety scale before and after the intervention to assess changes in anxiety symptoms. The results showed that AR therapy significantly reduced anxiety levels in participants in the experimental group compared to the control group. Participants who underwent AR therapy reported increased tolerance for previously fear-inducing situations, as well as improvements in their daily quality of life. In conclusion, the use of AR in phobia therapy offers an innovative and effective approach to reducing anxiety symptoms in phobia sufferers. By creating a controlled virtual environment, AR facilitates safe and scalable exposure to therapy for patients, overcoming some of the barriers that exist in conventional therapy. The clinical implications and potential further application of this technology in clinical practice need to be further investigated to maximize its benefits in the management of anxiety disorders.
HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN COLLABORATIVE WORKING PADA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO Maheswara, Rajendra Dwi; Budiani, Meita Santi
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i2.5850

Abstract

Collaborative working skills have become a major factor in organizational success in an increasingly complex and dynamic world of work. Organizational commitment also plays a role in supporting the success of collaborative working. This study is intended to reveal the relationship between organizational commitment and collaborative working in Sidoarjo Regency Regional Secretariat employees. A quantitative approach with a correlational design was used in this study to determine the relationship between organizational commitment and collaborative working. The sampling method applied in this research is saturated sample. The number of subjects used, namely 120 people. The normality test conducted, namely Kolmogorov-Smirnov. It is known that the significance value is 0.200 in the collaborative working and organizational commitment variables. This shows that both variables have a significance value of more than 0.05 (p>0.05), so it can be interpreted that the two variables are normally distributed. The data analysis technique used, namely Pearson product moment correlation. The organizational commitment variable and collaborative working obtained a correlation value (r) of 0.556 (r = 0.556). This value indicates that the relationship between organizational commitment and collaborative working lies at a moderate and positive level. ABSTRAKKemampuan collaborative working telah menjadi faktor utama keberhasilan organisasi di dunia pekerjaan yang semakin kompleks dan dinamis. Komitmen organisasi turut berperan dalam mendukung keberhasilan collaborative working. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap adanya hubungan antara komitmen organisasi dengan collaborative working pada pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo. Pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dengan collaborative working. Metode pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Jumlah subjek yang digunakan, yaitu 120 orang. Uji normalitas yang dilakukan, yaitu Kolmogorov-Smirnov. Diketahui bahwa nilai signifikansi sebanyak 0,200 pada variabel collaborative working dan komitmen organisasi. Hal ini menunjukan bahwa kedua variabel memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p>0,05) maka dapat diartikan bahwa kedua variabel tersebut terdistribusi secara normal. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu korelasi pearson product moment. Variabel komitmen organisasi dan collaborative working diperoleh besaran korelasi (r) sebanyak 0,556 (r=0,556). Nilai tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan antara komitmen organisasi dengan collaborative working terletak pada tingkat sedang dan positif.
HUBUNGAN ANTARA ELECTRONIC WORD OF MOUTH DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK X PADA KONSUMEN Ibrizah, Nur; Budiani, Meita Santi
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i2.5851

Abstract

The rapid growth of the cosmetics industry in Indonesia along with the increasing public awareness of self-care has triggered high competition between local brands. In determining purchasing decisions, electronic word of mouth on social media is a trusted source of information and has a major influence on consumer preferences in choosing products. This study aims to determine and prove the relationship between electronic word of mouth and purchasing decisions for product X in consumers. This study uses a quantitative approach with an accidental sampling technique for 354 respondents who are consumers of product X. The instrument used is a questionnaire compiled based on the electronic word of mouth scale and the purchasing decision scale. Data analysis was carried out using the Spearman's Rho correlation test using the SPSS 26 for Windows program. The results of the study showed a significance value of 0.000 and a correlation coefficient of 0.646, indicating a significant, strong, and positive relationship between electronic word of mouth and purchasing decisions. This finding indicates that the higher the electronic word of mouth received by consumers, the greater the tendency of consumers when deciding to purchase product X. ABSTRAKPesatnya pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perawatan diri telah memicu tingginya persaingan antar merek lokal. Dalam menentukan keputusan pembelian, electronic word of mouth di media sosial menjadi sumber informasi yang dipercaya dan memiliki pengaruh besar terhadap preferensi konsumen dalam memilih produk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan membuktikan adanya hubungan antara electronic word of mouth dengan keputusan pembelian produk X pada konsumen. Pendekatan kuantitatif diterapkan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik accidental sampling terhadap 354 responden yang merupakan konsumen produk X. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disusun dengan mengacu pada skala electronic word of mouth serta skala keputusan pembelian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman’s Rho dengan memanfaatkan program SPSS 26 for Windows. Hasil penelitian memperlihatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,646 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan, kuat, dan positif antara electronic word of mouth dengan keputusan pembelian. Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi semakin tinggi electronic word of mouth yang diterima oleh konsumen, maka semakin besar juga kecenderungan konsumen saat memutuskan pembelian terhadap produk X.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA PADA KARYAWAN DI INSTANSI X Setiawan, Ryska Wahyu; Budiani, Meita Santi
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i2.5852

Abstract

Currently, many agencies or companies pay less attention to the balance between work life and personal life for their employees. This can be seen from several rules that have been set and the workload that must be faced by employees. The purpose of this study was to determine the relationship between workload and work life balance for employees at Agency X. This study uses a quantitative research type with a saturated sampling method on a sample of 90 employees. Data collection was carried out using a questionnaire with workload scale instruments and work life balance scales. Data analysis used Pearson product moment correlation through SPSS software. The results in this study were obtained for a significance value of 0.000 (p <0.05) and a correlation coefficient value of -0.867. This value indicates that the workload variable and work life balance have a very strong but not unidirectional relationship. The higher the workload faced by employees at agency X, the lower the work life balance owned by employees, and vice versa. The implications in this study are expected to provide opportunities for employees to be able to improve their competencies. ABSTRAKSaat ini banyak instansi atau perusahaan yang kurang memperhatikan keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi pada karyawannya. Hal ini terlihat dari beberapa kebijakan yang telah diterapkan dan beban kerja yang dihadapi oleh karyawannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keseimbangan kehidupan kerja pada karyawan di Instansi X. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode sampling jenuh pada sampel sebanyak 90 karyawan. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan instrumen skala beban kerja dan skala keseimbangan kehidupan kerja. Analisis data menggunakan korelasi pearson product moment melalui software SPSS. Hasil dalam penelitian ini diperoleh untuk nilai signifikansi senilai 0,000 (p<0.05) dan nilai koefisien korelasi senilai -0,867. Nilai tersebut menunjukkan bahwa antara variabel beban kerja dengan keseimbangan kehidupan kerja memiliki hubungan yang sangat kuat namun tidak searah. Semakin tinggi beban kerja yang dihadapi karyawan di instansi X maka keseimbangan kehidupan kerja yang dimiliki oleh karyawan semakin rendah, begitupun sebaliknya. Implikasi dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki.
HUBUNGAN ANTARA CELEBRITY WORSHIP DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA KOMUNITAS FANS JKT48 MARSHAOSHI Syuhada, Dva Alqil; Budiani, Meita Santi
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i2.5992

Abstract

The advancement of technology and information has driven the emergence of consumptive behavior in society, including among fans of the idol group JKT48. One of the factors that may influence such behavior is celebrity worship, which refers to an individual's emotional attachment to a celebrity. The MarshaOshi community, as part of the JKT48 fanbase, shows strong indications of high consumptive behavior. This study aims to examine the relationship between celebrity worship and consumptive behavior within the MarshaOshi community. A quantitative correlational approach was employed with a convenience sampling technique. The sample consisted of 116 members of the MarshaOshi community, selected based on their active involvement with Marsha JKT48. The research instrument used a four-point Likert scale developed based on the aspects of celebrity worship. Data were analyzed using Spearman correlation with the assistance of SPSS 27.0. The results revealed a positive and significant relationship between celebrity worship and consumptive behavior (r = 0,938 ; p = 0,00). The higher the level of celebrity worship, the greater the tendency toward consumptive behavior. These findings are expected to serve as a foundation for educating fans to support their idols wisely without placing a burden on their personal finances. ABSTRAKPerkembangan teknologi dan informasi mendorong munculnya perilaku konsumtif dalam masyarakat, termasuk di kalangan penggemar idol grup JKT48. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi perilaku konsumtif tersebut adalah celebrity worship, yakni keterikatan emosional individu terhadap selebriti. Komunitas MarshaOshi sebagai bagian dari fans JKT48 menunjukkan gejala perilaku konsumtif yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara celebrity worship dengan perilaku konsumtif pada komunitas MarshaOshi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan teknik convenience sampling. Sampel terdiri dari 116 anggota komunitas MarshaOshi, yang dipilih berdasarkan keterlibatan aktif terhadap Marsha JKT48. Instrumen penelitian berupa skala likert empat poin yang disusun berdasarkan aspek celebrity worship. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan bantuan SPSS 27.0. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara celebrity worship dan perilaku konsumtif (r = 0,938 ; p = 0,00). Semakin tinggi tingkat celebrity worship, semakin tinggi pula kecenderungan untuk berperilaku konsumtif. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar edukasi penggemar agar mendukung idolanya secara bijak tanpa membebani finansial pribadi.