Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Scientech Research and Development

Strategi Pemasaran Minyak Kayu Putih (Melaleuca Leucadenron Linn) (Studi Kasus di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Wilayah Kabupaten Alor) kethryn donusina; Maria Bano; Pamona S. Sinaga; Lusia S. Marimpan
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.321

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai strategi pemasaran minyak kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn) dengan tujuan untuk mengetahui saluran pemasaran minyak kayu putih dan strategi pemasaran minyak kayu putih di UPTD KPH wilayah Kabupaten Alor. Teknik pengumpulan data menggunakan metode sensus, wawancara, observasi serta studi pustaka. Analisis deskriptif dan analisis SWOT diimplementasikan untuk pengolahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saluran pemasaran minyak kayu putih di UPTD KPH Wilayah Kabupaten Alor menggunakan cara distribusi yang dilakukan bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang dalam memasarkan produk minyak kayu putih. Strategi pemasaran minyak kayu putih di UPTD KPH Wilayah Kabupaten Alor menganjurkan strategi yang sesuai yaitu strategi SO (Strength Opportunity) merupakan strategi untuk kekuatan yang ada dengan memanfaatkan peluang yang ada. Yang dalam penelitian ini telah menggunakan strategi SO adalah mempertahankan kondisi alam yang sesuai, kondisi fisik serta mutu minyak kayu putih, meningkatkan produktifitas, memperluas hubungan kerjasama, memanfaatkan pengalaman dalam pengelolaan, dan memaksimalkan strategi usaha minyak kayu putih sebagai produk baru agar dapat menjadi pesaing dengan harga yang sesuai juga kualitas yang baik.
FORESTRY PARTNERSHIP SCHEME IN SOCIAL FORESTRY PROGRAM ON FOREST FARMERS GROUPS IN FOREST AREAS WITH THE SPECIAL PURPOSE OF SISIMENI SANAM, FATULEU SUBDISTRICT, KUPANG REGENCY Emanuella Elma Intania Logo; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang; Roni Haposan Sipayung
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.440

Abstract

Forestry Partnership scheme in Social Forestry Program is one of the programs implemented by the government to overcome the problem of forest destruction and deforestation. This research aims to determine the effectiveness of the Social Forestry Program and Forestry Partnership Scheme in preserving forest areas and improving the welfare of communities around forest areas. The research uses observation methods to determine plant types, interviews, and Good Services Ratio (GSR) analysis for the socio-economic characteristics of the community and the rate of land cover change using spatial analysis (Geographic Information System). The results of the research show that the Social Forestry Program Forestry Partnership Scheme is less effective in terms of conserving forest areas; this is indicated by changes in land cover conditions in 2013, 2018, and 2023, that forest land decreased by 19%, mixed plantations increased by 11.42 %, and settlements increased by 7.58%. The planting pattern used by members of the forest farmer group is agroforestry, which combines forestry crops with annual crops. The Forest Farmer Group in the Forestry Partnership program is running effectively economically, with a total economic value of 64,231,000 IDR per year, with the highest utilization being Cashew nuts at 71%. Respondents' income was very effective by 85%. The social aspect is less practical regarding respondents' welfare, with an average value of 2.59, meaning they are classified as less prosperous.
Potensi Penyimpanan Karbon Hutan Mangrove Di Taman Wisata Alam Laut Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (Studi Kasus, Mangrove Oesapa, mangrove Ekowisata, dan Mangrove Paradiso) Maria Oktaviani Yohana Balut; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang; Roni Haposan Sipayung
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.443

Abstract

Ekosistem mangrove sebagai karbon biru (Blue carbon) yang berperan sebagai paru-paru dunia yaitu melalui penyerapan dan penyimpanan karbon. Hasil Penelitian menunjukan bahwa dari masing-masing klaster diperoleh nilai biomassa dan kandungan karbon yaitu mangrove Oesapa nilai biomassa tegakan 1.664,17 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 782,16 C Ton/Ha serta nilai biomassa serasah 33,09 Ton/ha dan kandungan karbon serasah 156,55 C Ton/Ha, mangrove Ekowisata nilai biomassa tegakan 440,76 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 207,16 C Ton/Ha serta nilai biomassa serasah 298,11 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 140,11 C Ton/Ha dan mangrove Paradiso nilai biomassa tegakan 455,13 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 213,91 C Ton/ha serta nilai biomassa serasah 258,77 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 121,62 C Ton/Ha. Dari ketiga klaster diperoleh rata-rata potensi biomassa dan kandungan karbon tersimpan yaitu rata-rata nilai biomassa tegakan 853,35 Ton/Ha dan kandungan karbon tegakan 401,08 C Ton/Ha serta rata-rata nilai biomassa serasah 296,65 Ton/Ha dan kandungan karbon serasah 139,43 C Ton/Ha.
POTENSI DAN PEMANFAATAN KEMIRI (Aleurites moluccana) DI HUTAN KEMASYARAKATAN HODER RUHA NUKAK KABUPATEN SIKKA Aureliana Gale; Lusia Sulo Marimpan; Nixon Rammang
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.446

Abstract

Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu dari 14 komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan di Nusa Tenggara Timur. Produksi Kemiri dapat dijumpai hampir pada seluruh Kawasan Hutan di Nusa Tenggara Timur salah satunya di Hutan Kemasyarakatan (HKm) Hoder Ruha Nukak, Desa Wairbleler, Kabupaten Sikka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Kemiri dan pendapatan petani dari pemanfaatan Kemiri di areal Hutan Kemasyarakatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2024 menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Responden dalam penelitian berjumlah 51 orang yang diperoleh menggunakan metode purposive sampling dan persamaan slovin. Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan metode wawancara menunjukan bahwa (1) Pada tahun 2022 produktivitas Kemiri di lahan HKm sebesar 1,14 Ton/Ha dan tahun 2023 sebesar 1,12 Ton/Ha, penurunan produktivitas terjadi karena meningkatnya curah hujan yang menyebabkan banyak bunga Kemiri gugur pada saat pembuahan (2) Rata Rata pendapatan petani dari pemanfaatan Kemiri di Hutan Kemasyarakatan Hoder Ruha Nukak pada tahun 2023 sebesar Rp 8.432.049 KK/Thn, karena nilai rastio benefit cost atau B/C ratio > 1 maka usaha pemanfaatan Kemiri di Hutan Kemasyarakatan dikatakan layak untuk dikembangkan.
ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI KELOMPOK TANI TERE WETAN, KABUPATEN SIKKA Helena Sulistya Wati; Lusia Sulo Marimpan; Astin Elise Mau; Nixon Rammang
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.469

Abstract

Hutan Kemasyarakatan (HKm) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisir masalah kemiskinan bagi masyarakat yang tinggal di dalam maupun di sekitar kawasan hutan. Salah satu kelompok yang mendapat izin Usaha pengelolaan HKm di Kabupaten Sikka adalah Kelompok Tani HKm Tere Wetan. Melalui izin tersebut pemerintah berupaya untuk melibatkan masyarakat sekitar hutan untuk terlibat dalam pengelolaan hutan secara lestari guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan HKm, kondisi sosial ekonomi masyarakat dan besaran pendapatan masyarakat dalam pengelolaan HKm. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif, penentuan sampel responden menggunakan purposive sampling, dengan kriteria anggota aktif yang mengelola HKm Tere Wetan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengelolaan HKm Tere Wetan menggunakan pola tanama tumpang sari dengan tanaman yang dominan adalah Jambu Mete. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mengelola HKm Tere Wetan mengalami perubahan dengan tingkat ketergantungan pada lahan HKm sebagai sumber pekerjaan dan pendapatan sangat tinggi. Total pendapatan yang diterima masyarakat dalam pengelolaan HKm sebesar Rp 185.935.00/tahun dengan rata-rata sebesar Rp 4.767.310/tahun.