Penelitian ini mengkaji diplomasi pertahanan Indonesia di tengah ketidakpastian regional di kawasan Indo-Pasifik pada periode 2023 hingga 2025, dengan fokus pada upaya menjaga keseimbangan antara netralitas dan keterlibatan strategis. Isu utama yang dibahas meliputi meningkatnya rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok, sengketa di Laut China Selatan, serta munculnya aliansi keamanan baru seperti AUKUS yang menciptakan kondisi vilatilitas, ketidakpastian, komplesitas, dan ambiguitas (VUKA). Kajian literatur penelitian ini mencakup teori kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, dan diplomasi pertahanan, serta prinsip politik luar negeri bebas dan aktif yang menjadi dasar diplomasi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi dokumen yang mencakup publikasi pemerintah, laporan ASEAN, literatur akademik, dan media daring yang kredibel. Analisis dilakukan secara tematik dan content analysis dengan triangulasi sumber untuk menjamin validitas. Tantangan signifikan masih terlihat pada fragmentasi institusional dan koordinasi antar lembaga yang belum optimal. Penelitian ini menyimpulkan perlunya kebijakan yang fleksibel, adaptif, peningkatan koordinasi domestik, serta penguatan kerja sama multilateral untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga stabilitas kawasan tanpa mengorbankan prinsip politik luar negeri bebas dan aktif.