Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Study in vitro and in silico on effectiveness noni fruit extract (Morinda Citrifolia) to reducing hypertension La Ode Abdul Haris Hijriansyah; Hermilasari Hermilasari; Hardyanty Subair; Irianto Irianto; Andi Alief Utama Armyn; Supartina Hakim
jurnal1 VOLUME 3 ISSUE 2, DECEMBER 2020
Publisher : Hasanuddin University Food Science and Technology Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/canrea.v3i2.329

Abstract

Hypertension is one of the major causes of stroke. Stroke can be prevented by controlling hypertension. Noni fruit proved to have antihypertensive effect. Noni Fruit contains scopoletin and xeronin compounds that play a role in antihypertensives. This study aims to determine the effectiveness of noni fruit extract to controlling hypertension. The research method used is pre-test and post-test matched control group. The 6 Wistar rats were divided into 3 groups consisting of 1 treatment group and 2 control groups. Group P1 was induced by using ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml + 6 ml noni fruit extract, group K (-) induced by ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml without extract, and group K (+) induced by using ketamine 0.05 ml + epinephrine 0.2 ml + captopril 2.5 mg. The results showed that epinephrine can be used as a hypertensive inducer. Noni fruit extract as much as 6ml can provide antihypertensive effects. In Vitro, test result showed that noni fruit extract can reduce blood pressure by an average decrease in blood pressure of 58,5 mmHg While captopril 25,5 mmHg. in addition to the in vitro test, the results of the in-silico test showed that the noni fruit extract can significantly reduce blood pressure compared to anti-hypertensive drugs (captopril). the value of scopoletin in noni fruit is -7.6. and captopril only -5.7.
LITERATURE REVIEW: WALKING EXERCISE UNTUK MENURUNKAN HIPERTENSI PADA LANSIA Hakim, Supartina; Kadir, Irianto; Qonita, Dies Izah; Khatimah, Nur Faidar Khusnul; Wahyuni, Andi Nur
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.3214

Abstract

Latar belakang : Memasuki usia tua banyak mengalami penurunan fungsi yang mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan salah satunya penurunan pada fungsi sistem kardiovaskular yang dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi pada lansia meningkatkan resiko penyakit stroke, gangguan kognitif dan kematian, salah satu penyebab hipertensi pada lansia karena kurangnya aktivitas fisik. Oleh karena itu dibutuhkan exercise sebagai terapi dan preventif hipertensi. Walking exercise adalah exercise yang aman, tidak menimbulkan efek samping, mudah, ekonomis, dapat dilakukan tanpa memerlukan pelatihan khusus. Tujuan : Untuk mereview keefektifan walking exercise terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan Literature Review. Data yang digunakan ialah data sekunder. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang sudah ditentukan. Dalam penelitian pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan metode PICO yaitu Problem/Patient/Population, Intervention/Indicator, Comparison dan Outcome. Artikel yang digunakan dalam literature review ini didapatkan melalui database penyedia jurnal online Google Scholar, Pubmed dan Science Direct dengan menggunakan kata kunci “walking exercise”, “elderly” dan “hypertension”. Hasil Penelitian : Secara keseluruhan pada literature review ini, dari 13 sumber menjelaskan bahwa walking exercise dapat menurunkan tekanan darah pada lansia. Walking exercise yang dilakukan 30 – 60 menit secara teratur mempunyai pengaruh untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Saran : Untuk peneliti selanjutnya agar menambah informasi mengenai pengaruh walking exercise terhadap penurunan hipertensi pada lansia dengan menggunakan jenis artikel systematic review maupun meta analysis sehingga mampu memperkecil bias penelitian. Serta menambah informasi terkait jenis spesifik serta cara yang tepat dalam melakukan walking exercise sehingga dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Walking Exercise
LITERATURE REVIEW: WALKING EXERCISE UNTUK MENURUNKAN HIPERTENSI PADA LANSIA Supartina Hakim; Irianto Kadir; Dies Izah Qonita; Nur Faidar Khusnul Khatimah; Andi Nur Wahyuni
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.442

Abstract

Latar belakang : Memasuki usia tua banyak mengalami penurunan fungsi yang mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan salah satunya penurunan pada fungsi sistem kardiovaskular yang dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi pada lansia meningkatkan resiko penyakit stroke, gangguan kognitif dan kematian, salah satu penyebab hipertensi pada lansia karena kurangnya aktivitas fisik. Oleh karena itu dibutuhkan exercise sebagai terapi dan preventif hipertensi. Walking exercise adalah exercise yang aman, tidak menimbulkan efek samping, mudah, ekonomis, dapat dilakukan tanpa memerlukan pelatihan khusus. Tujuan : Untuk mereview keefektifan walking exercise terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan Literature Review. Data yang digunakan ialah data sekunder. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang sudah ditentukan. Dalam penelitian pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan metode PICO yaitu Problem/Patient/Population, Intervention/Indicator, Comparison dan Outcome. Artikel yang digunakan dalam literature review ini didapatkan melalui database penyedia jurnal online Google Scholar, Pubmed dan Science Direct dengan menggunakan kata kunci “walking exercise”, “elderly” dan “hypertension”. Hasil Penelitian : Secara keseluruhan pada literature review ini, dari 13 sumber menjelaskan bahwa walking exercise dapat menurunkan tekanan darah pada lansia. Walking exercise yang dilakukan 30 – 60 menit secara teratur mempunyai pengaruh untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Saran : Untuk peneliti selanjutnya agar menambah informasi mengenai pengaruh walking exercise terhadap penurunan hipertensi pada lansia dengan menggunakan jenis artikel systematic review maupun meta analysis sehingga mampu memperkecil bias penelitian. Serta menambah informasi terkait jenis spesifik serta cara yang tepat dalam melakukan walking exercise sehingga dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Walking Exercise
EFEKTIVITAS ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PADA INDIVIDU PENYINTAS COVID-19 DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MAKASSAR : Effectiveness Of The Active Cycle Of Breathing Technique On Increasing Vo2 Max In Individual Survival Of Covid-19 In Makassar Lung Health Center Virny Dwiya; Rahmat Nugraha; Supartina Hakim; Nurawalia Syahri
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i1.54

Abstract

Latar Belakang: Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV- 2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. (WHO,2020). Individu penyintas COVID-19 merupakan individu yang telah terkena dan sembuh dari COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan negative dari Test PCR (polymerase chain reaction). Test PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Individu penyintas COVID-19 memiliki penurunan nilai VO2 Max dan penurunan Kapasitas Vital Paru (KVP), dengan Latihan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) yang terdiri dari Breathing Control (BC), Thoracic Expansion Exercise (TEE), dan Forced Expiration Technique (FET) dapat meningkatkan nilai VO2 Max dan Kapasitas Vital Paru (KVP). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ACBT terhadap peningkatan nilai VO2 Max dan peningkatan kapasitas fungsional individu penyintas COVID-19. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan pre–post test design with one group dengan menggunakan accidental sampling, sebanyak 15 orang individu penyintas COVID-19 di BBKPM Makassar. Alat ukur VO2 Max menggunakan 6 Minutes Walking Test (6MWT). Hasil: Berdasarkan hasil uji hipotesis, didapatkan hasil dengan pemberian latihan Active Cycle of Breathing Technique didapatkan nilai mean pretest sebesar 9,04 ± 0,479, nilai posttest sebesar 9,68 ± 0,307, dan nilai p sebesar 0,000 atau < 0,05. Ini berarti ada perbedaan pengaruh nilai VO2 Max sebelum dan sesudah pemberian latihan Active Cycle of Breathing Technique dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Artinya pemberian latihan Active Cycle of Breathing Technique mempunyai pengaruh terhadap peningkatan VO2 Max pada individu pasca COVID-19. Kesimpulan : Latihan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) efektif dalam membantu peningkatan VO2 Max pada individu penyintas Covid-19 di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar Kata Kunci: Active Cycle of Breathing Technique (ACBT), VO2 Max, 6 Minutes Walking Test
PENGARUH LATIHAN ANKLE PUMPING DAN STATIC KONTRAKSI TERHADAP PENURUNAN PERIPHERAL OEDEMA PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH PUSKESMAS SUDIANG MAKASSAR 2023: The Effect of Ankle Pumping and Static Contraction Exercises on The Reduction of Peripheral Oedema in Pregnant Women in Third Trimester in The Sudiang Makassar Health Center Area 2023 Supartina Hakim; Siti Nurul Fajriah; Sri Saadiyah; Virny Dwiya Lestari; Firman
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i2.382

Abstract

Peripheral odema atau pembengkakan kaki pada wanita hamil adalah kondisi dimana terjadi karena pembesaran uterus yang menekan vena cava inferior sehingga mengakibatkan akumulasi cairan pada kaki. Pembengkakan pada kaki menimbulkan problem keram pada kaki sehingga sulitnya berjalan. Peneltian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan rancangan penelitian pre test- post test one group dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh latihan ankle pumping dan static kontraksi terhadap penurunan peripheral odema pada wanita hamil trimester III. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah puskesmas Sudiang Makassar pada tanggal 1 April 2023 – 30 Juli 2023 dengan sampel yang berjumlah 10 orang menggunakan teknik penelitian purposive sampling serta dengan metode pengukuran Eight Method of Ankle odema measurement untuk mengukur penurunan odema. Hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif data menunjukkan nilai rerata penurunan odema pretest sebesar 0,630±0,1160 dan posttest sebesar 0,150±0,1269. Kemudian, berdasarkan hasil uji paired t- sampel diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa pemberian latihan ankle pumping dan statik kontraksi menghasilkan penurunan odema yang signifikan pada wanita hamil trimester III. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian latihan ankle pumping dan statik kontraksi pada wanita hamil trimester III memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan peripheral odema, sehingga disarankan fisioterapis di rumah sakit untuk menggunakan latihan ankle pumping dan statik kontraksi sebagai pengobatan pada peripheral odema.
EFEKTIVITAS ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PADA INDIVIDU PENYINTAS COVID-19 DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MAKASSAR : Effectiveness Of The Active Cycle Of Breathing Technique On Increasing Vo2 Max In Individual Survival Of Covid-19 In Makassar Lung Health Center Dwiya, Virny; Nugraha , Rahmat; Hakim, Supartina; Syahri, Nurawalia
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i1.54

Abstract

Latar Belakang: Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV- 2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. (WHO,2020). Individu penyintas COVID-19 merupakan individu yang telah terkena dan sembuh dari COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan negative dari Test PCR (polymerase chain reaction). Test PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Individu penyintas COVID-19 memiliki penurunan nilai VO2 Max dan penurunan Kapasitas Vital Paru (KVP), dengan Latihan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) yang terdiri dari Breathing Control (BC), Thoracic Expansion Exercise (TEE), dan Forced Expiration Technique (FET) dapat meningkatkan nilai VO2 Max dan Kapasitas Vital Paru (KVP). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ACBT terhadap peningkatan nilai VO2 Max dan peningkatan kapasitas fungsional individu penyintas COVID-19. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan pre–post test design with one group dengan menggunakan accidental sampling, sebanyak 15 orang individu penyintas COVID-19 di BBKPM Makassar. Alat ukur VO2 Max menggunakan 6 Minutes Walking Test (6MWT). Hasil: Berdasarkan hasil uji hipotesis, didapatkan hasil dengan pemberian latihan Active Cycle of Breathing Technique didapatkan nilai mean pretest sebesar 9,04 ± 0,479, nilai posttest sebesar 9,68 ± 0,307, dan nilai p sebesar 0,000 atau < 0,05. Ini berarti ada perbedaan pengaruh nilai VO2 Max sebelum dan sesudah pemberian latihan Active Cycle of Breathing Technique dengan nilai p = 0,000 < 0,05. Artinya pemberian latihan Active Cycle of Breathing Technique mempunyai pengaruh terhadap peningkatan VO2 Max pada individu pasca COVID-19. Kesimpulan : Latihan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) efektif dalam membantu peningkatan VO2 Max pada individu penyintas Covid-19 di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar Kata Kunci: Active Cycle of Breathing Technique (ACBT), VO2 Max, 6 Minutes Walking Test
MULLIGAN BENT LEG RAISE DENGAN SWISS BALL EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA LOW BACK PAIN NON-SPESIFIK : Mulligan Bent Leg Raise With Swiss Ball Exercise on Pain Reduction in Patients with Non-Specific Low Back Pain Arpandjaman; Hendrik; Nurnanengsih; Hakim, Supartina; Thahir, Muh
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i1.699

Abstract

Nyeri punggung bawah non spesifik adalah nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang menyebabkan keterbatasan LGS, Postur tubuh yang buruk juga merupakan salah satu penyebab kerusakan jaringan karena posisi tulang belakang yang tidak efektif dan lekukan yang tertekan dalam jangka waktu yang relatif lama, sehingga menimbulkan trauma.Jenis penelitian ini adalah penelitian two Groups Pretest-Posttest Design.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemberian mulligan bent leg raise dengan swiss ball exercise terhadap intesitas nyeri pada penderita low back pain non-spesifik.dengan teknik simple random sampling, dengan Jumlah sampel sebanyak 24 orang. Data yang diperoleh terlebih dahulu di uji menggunakan Shapiro wilk dan diperoleh hasil nilai pre test p > 0,05. Hasil penelitian berdasarkan uji paired sampel t pada kelompok perlakuan nilai p= 0.000 (p <0.05) menujukan terdapat perbedaan pengaruh pemberian perbedaan pemberian mulligan bent leg raise dengan swiss ball exercise terhadap intesitas nyeri pada penderita low back pain non-spesifik, Pemberian latihan mulligan bent leg raise lebih efektif dari pada latihan swiss ball exercise terhadap penurunan nyeri pada penderita low back pain non-spesifik
Pemberdayaan Kader Puskesmas Dalam Mengatasi Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Di Makassar Hakim, Supartina; Ramadhani, Nur Awalia Syahri; Virgiawan, Alfin Resya
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 2 (2024): MEI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i2.2099

Abstract

Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan nyeri yang terjadi di region punggung bawah. Lebih dari setengah populasi ibu hamil mengalami LBP pada masa kehamilannya, dan terus meningkat keparahannya seiring bertambahnya usia gestasional sang ibu. Penyebab terjadinya LBP pada ibu hamil mayoritas adalah karena adanya perubahan pusat gravitasi yang disebabkan oleh semakin bertambah besarnya perut pada ibu hamil. Sebagai kompensasi, ibu hamil akan lebih condong mendorong bahunya lebih ke belakang untuk mengimbangi beban dari perutnya. Postur yang seperti ini jika berlangsung dalam waktu yang lama dan terus-menerus akan membebani kerja dari otot-otot yang ada di tulang belakang yang nantinya akan mengakibatkan timbulnya nyeri yang mengganggu. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi terjadinya LBP dengan cara memberikan edukasi kepada kader puskesmas dan memberdayakan para kader untuk memantau angka kejadian LBP yang ada di desa/kelurahan atau wilayah kerjanya.Kata kunci: Nyeri Pinggang Bawah, Ibu Hamil, Kader Puskesmas
Pengurangan Scar Luka Insisi Pasca Operasi Caesar Menggunakan Aplikasi Kinesio Taping Hakim, Supartina; Ramadhani, Nur Awalia Syahri
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 15, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf15432

Abstract

Incision wounds from cesarean section can cause scars that can then form scar tissue, which can cause discomfort such as itching, pain, and hyperesthesia and even interfere with appearance. Over time, one way to overcome this has been found, namely the use of kinesio taping. The right application of kinesio taping can accelerate the healing of incision wounds. This study aimed to determine the effectiveness of kinesio taping applications to reduce scar tissue from incision wounds after cesarean section. The design of this study was a one group pre-test and post-test, involving 12 mothers within 3 weeks after cesarean section. In the phase before and after the application of kinesio taping, measurements were made of the length, width and color of the incision scars of post-cesarean section patients. Furthermore, a comparative test of the measurement results between before and after the intervention was carried out. The results of the study showed that the p value of the paired samples t-test was 0.000 for length, width and color. This shows that there was a difference in the three indicators between before and after the intervention. Thus, it could be concluded that the application of kinesio taping is effective in reducing scar tissue from incision wounds after cesarean section.Keywords: scar; cesarean section; kinesio taping ABSTRAK  Luka insisi dari operasi caesar dapat menimbulkan bekas luka yang kemudian bisa membentuk jaringan parut, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan seperti gatal, nyeri, dan hiperestesia bahkan menganggu penampilan. Seiring zaman, ditemukan salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu penggunaan kinesio taping. Aplikasi kinesio taping yang tepat dapat mempercepat penyembuhan luka insisi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas aplikasi kinesio taping untuk menurunkan jaringan parut luka insisi pasca operasi caesar. Rancangan penelitian ini adalah one group pre test and post test, dengan melibatkan 12 ibu dalam masa 3 minggu pasca operasi caesar. Pada fase sebelum dan sesudah pemberian aplikasi kinesio taping dilakukan pengukuran panjang, lebar dan warna bekas luka insisi pasien pasca operasi caesar. Selanjutnya dilakukan uji perbandingan hasil pengukuran antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p dari paired samples t-test adalah 0,000 untuk panjang, lebar dan warna. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan ketiga indikator tersebut antara sebelum dan sesudah intervensi. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa aplikasi kinesio taping efektif untuk menurunkan jaringan parut luka insisi pasca operasi caesar.Kata kunci: jaringan parut; operasi caesar; kinesio taping 
FAKTOR RESIKO KEJADIAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PEKERJA KANTORAN DI KOTA MAKASSAR: Risk factors for cardiovascular disease among office workers in Makassar Syahri, Nur Awalia; Hakim, Supartina; Halimah, Andi; Lestari, Virny Dwiya; Nugraha, Rahmat; Mahmud, Isfawati
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v16i2.1216

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan prokram kerja prioritas dari Kementerian Kesehatan sejakan dengan program Transformasi Kesehatan sebab 71% jumlah kematihan disebabkan oleh PTM. Sebanyak 35% dari angka tersebut adalah disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Penyebab penyakit kardiovaskular ini dapat disebabkan dari berbagai faktor resiko yang berkembang sejak usia produktif 20 – 30 tahun karena pada usia ini kita menjalankan pola hidup secara optimal namun jika terjadi penurunan kualitas pola hidup pada masa tersebut maka akan berdampak pada kondisi kesehatan di masa kedepan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa prevalensi dan distribusi faktor-faktor resiko penyakit kardiovaskuler pada pekerja kantor yang memiliki keterbatasan aktivitas fisik diakrenakan kesibukan pekerjaan di kantor. Penelitian ini menunjukkan sebanyak 83.33% pekerja duduk (tanpa aktivitas fisik) dengan durasi di atas 6 jam dan ditambah dengan presentasi yang tinggi terhadap riwayat hipertensi sebesar 13.33% dan mengalami kolesterol tinggi sebanyak 23.33%. Hal ini menunjukkan keterlibatan berbagai jenis faktor resiko dapat berpotensi meningkatkan kejadian penyakit kardiovaskular.