Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMANFAATAN DAUN HARENDONG (Melastoma malabathricum) SEBAGAI PEWARNA ALAMI UNTUK KAIN KATUN Enur Azizah; Alex Hartana
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol 35, No 1 (2018): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v35i1.3490

Abstract

Meningkatnya kesadaran di kalangan masyarakat tentang efek bahaya dari penggunaan zat pewarna sintetis membuat eksplorasi zat pewarna alami terus dilakukan. Banyak pewarna yang dihasilkan dari tumbuhan dan digunakan untuk pewarnaan tekstil. Penelitian dilakukan untuk mencari potensi dari daun harendong (Melastoma malabathricum) dalam menghasilkan pewarna alami untuk kain katun. Optimalisasi pewarnaan kain dilakukan dengan penambahan mordan berupa tawas [KAl(SO4)2.I2H2O], kapur sirih (Ca(OH)2), dan tunjung (FeSO4) saat proses fiksasi pada kain katun. Kain katun yang telah diwarnai diidentifikasi warnanya menggunakan RGB (Red Green Blue) Color Chart Reader. Kain katun yang diwarnai dengan ekstrak daun harendong menghasilkan warna Banana (#E3CF57). Pemberian mordan saat fiksasi berpengaruh terhadap warna kain. Kain yang difiksasi menggunakan tawas berwarna Khaki 1 (#FFF68F), sedangkan yang difiksasi menggunakan kapur sirih berwarna Lightgoldenrod 1 (#FFEC8B) dan kain yang difiksasi menggunakan tunjung berwarna Sgi Gray 36 (#5B5B5B). Penambahan mordan juga memberikan pengaruh baik terhadap ketahanan luntur warna pada kain katun akibat pengaruh pencucian dan paparan sinar matahari. Daun harendong berpotensi baik dalam mewarnai kain katun.
Tea Fungus Beverages from Torch Ginger (Etlingera elatior): Total microbial, Physicochemical, and Antioxidant Activity Fitrianto, Nur; Husen, Fajar; Samiyarsih, Siti; Ratnaningtyas, Nuniek Ina; Palindung, Lusia Seti; Azizah, Enur
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 15, No 3 (2023): December 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v15i3.47944

Abstract

Functional beverages are needed to maintain health and fitness as a part of the instant lifestyle and degenerative diseases. The scientific findings on torch ginger (Etlingera elatior) flower (TGF) as a tea fungus beverage (Kombucha) are still limited. This research evaluated total microbes, physicochemical properties, and antioxidant activity 7 and 14 days after fermentation (daf) of TGF kombuchas. In addition, TGF in variant 0% (TGF0), 5% (TGF5), 10% (TGF10), and 15% (TGF15) are fermented with 3% of SCOBY, 20% culture, 1% green tea, and 10% sucrose. The antioxidant activities of TGF kombuchas were evaluated by 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) and 2,2′-Azino-bis 3-Ethylbenzothiazoline-6-Sulfonic Acid (ABTS) assay—the phenolic and flavonoid content using Folin-Ciocalteu method-gallic acid equivalent, and quercetin acid equivalent, respectively. The result showed that the fermentation time (p0.05) was affected by the properties of TGF kombuchas. Total microbes, physicochemical properties (pH, acidity, cellulose pellicle weight, phenolic, flavonoid content), and antioxidant activity were higher in 14 than in 7 days. Total soluble solid and total yeast count showed lower values in 14 days. The increase in total bacteria count, TGF15%, led to the highest increasing density from 8.08 ± 0.02Log CFU/mL on seven daf to 13.34 ± 0.04Log CFU/mL on 14 daf. The TGF 10% and 15% kombuchas in 14 dafs showed abundance in phenolic and flavonoid content, 121.45±1.07mg GAE/mL and 1.70±0.04 mg QAE/mL, respectively. During 14 daf and TGF 10%, the Kombucha of torch ginger flower demonstrated high antioxidant activity at 85.92±0.07% DDPH and 63.05±0.97ABTS. It is expected to aid future research into developing functional kombucha beverages.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Kulit Pisang Ambon Pada Ibu-Ibu Dasawisma Dahlia Kelurahan Labuhan Ratu, Bandar Lampung Yulianty; Nurcahyani, Endang; Irawan, Bambang; Farisi, Salman; Umar, Suratman; Azizah, Enur
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 7 : Agustus (2025): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One type of household waste that is commonly discarded and rarely reused is banana peel waste. If left unmanaged, it can cause environmental problems in both rural and urban areas. An alternative solution is to utilize banana peel waste, such as Ambon banana peels, as a source of local microorganisms for producing liquid organic fertilizer (POC). POC is relatively easy to produce and environmentally friendly. This community service program aimed to empower residents of Dasawisma Dahlia RT 004, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, through training on the production of liquid fertilizer concentrate (LFC) from Ambon banana peels. The results showed an increase in participants’ knowledge and skills, as reflected in the average pre-test score of 60.51, which increased to 86.67 after the post-test. This represents an improvement of 26.15 points, or a 43.22% increase. The sustainability of this initiative lies in the potential for large-scale POC production, which can be further utilized for environmental and economic benefits.
Pelatihan Pembuatan Pestisida Alami dengan Metode Maserasi bagi Staf Kebun Raya Liwa Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung Farisi, Salman; Yulianty, Yulianty; Linirin Widiastuti, Endang; Azizah, Enur
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2073

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman tumbuhan yang tinggi. Potensi tumbuhan yang ada belum diberdayakan secara maksimal oleh masyarakat, khususnya di Kebun Raya Liwa. Banyak tumbuhan yang memiliki potensi sebagai tumbuhan obat, namun penggunaan sebagai pestisida alami belum banyak digali lebih lanjut. Keterlibatan staf yang ada di KRL sangat diperlukan untuk memanfaatkan secara langsung tumbuhan yang ada untuk membuat pestisida alami. Pestisida alami ini dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur (fungisida), mengendalikan gulma (herbisida), maupun mengendalikan tikus (rodentisida) dan lain sebagainya. Oleh sebab itu perlu dilakukan pelatihan untuk membuat pestisida alami bagi staf Kebun Raya Liwa. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan pestisida alami dengan metode maserasi. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dengan peningkatran nilai post-test sebesar 29 poin, perentase peningkatan sebesar 64,44%. Hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini staf Kebun Raya Liwa dapat membuat pestisida alami dan dapat menggunakan pestisida alami untuk mengendalikan organisme pengganggu yang ada di Kebun Raya Liwa.
Training on Making Compost Fertilizer from Animal Manure in Sindang Anom Village, East Lampung Pertiwi, Primasari; Azizah, Enur; Suratman, Suratman; Farisi, Salman
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v5i3.183

Abstract

Masyarakat Desa Sindang Anom umumnya berprofesi sebagai peternak sapi sekaligus petani. Berdasarkan data kelembagaan petani, Desa Sindang Anom terdiri dari 1 Gapoktan dengan 35 Kelompok Tani. Usaha peternakan sapi yang dikelola masyarakat menghasilkan limbah kotoran. Limbah kotoran hewan yang dihasilkan belum diolah secara maksimal oleh para peternak dan Masyarakat lainnya. Kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah minimnya informasi mengenai teknik pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk kompos. Tujuan dilaksanakannya kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan. Kegiatan PKM dilaksanakan meliputi 2 tahap, tahap pertama yaitu penyampaian materi secara ceramah dan diskusi, tahap kedua berupa praktek/demonstrasi pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan. Hasil evaluasi menunjukkan pre-test peserta rata-rata 3,9 sedangkan post-test rata-rata adalah 7,9. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pengetahuan dan keterampilan Masyarakat di Desa Sindang Anom meningkat, khususnya tentang metode pengolahan pupuk kompos dari kotoran hewan.
Pemanfaatan Bahan Alami Sebagai Rodentisida Dan Pengusir Tikus Pada Kelompok Tani Di Desa Negeri Agung, Kecamatan Gunung Pelindung, Kabupaten Lampung Timur Rosa, Emantis; Yulianti; Azizah, Enur
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 : Maret (2024): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the pests that is a problem for plants is rats. As a result, it can cause a decrease in production, crop failure and can even cause plants to die and losses to farmers. To overcome rat pest attacks, it is necessary to control them. Farmers have not received much information on control efforts derived from natural ingredients. Hence, in this service activity, outreach was carried out on "The Use of Natural Ingredients as Rodenticides and Rat Repellents to Farmer Groups in Negeri Agung Village, Gunung Pelindung District." The results show an increase in knowledge and understanding among participants from the low category of 40% to the high category of 90%, with an average increase of 50%.
EDUKASI KEBUTUHAN ENERGI HARIAN UNTUK MASYARAKAT TANI DENGAN AKTIVITAS FISIK TINGGI DI DESA PEKON BANJAR AGUNG UDIK, PUGUNG, TANGGAMUS MENUJU POLA HIDUP AKTIF DAN PRODUKTIF Mumtazah, Dzul Fithria; Sutyarso, Sutyarso; Ernawiati, Eti; Azizah, Enur
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.34092

Abstract

Masyarakat yang bekerja di sektor pertanian memerlukan asupan energi dan nutrisi yang cukup untuk menunjang aktivitas fisik yang tinggi. Salah satu komponen penting dalam nutrisi adalah protein. Protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta sebagai sumber energi. Namun, banyak petani, salah satunya di Desa Pekon Banjar Agung Udik, Kecamatan Pugung, Tanggamus, Lampung, kurang memahami pentingnya asupan protein yang cukup dan sehat dalam keseharian mereka. Meskipun demikian, banyak petani yang kurang memahami pentingnya asupan protein yang cukup dan sehat dalam keseharian mereka. Faktor ekonomi, kurangnya akses informasi, dan kebiasaan makan yang tidak seimbang menjadi penghalang dalam mendapatkan asupan protein yang memadai. Kekurangan protein dapat berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas petani, termasuk menurunnya kekuatan fisik, daya tahan tubuh, dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan berat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai kebutuhan energi harian, sumber-sumber protein sehat, dan cara mengintegrasikan protein sehat dalam pola makan sehari-hari. Edukasi ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman petani tentang pentingnya protein dalam diet mereka dan memberikan informasi praktis tentang cara memperoleh dan mengolah sumber protein sehat yang terjangkau dan mudah didapatkan. Melalui kegiatan ini, diharapkan para petani dapat meningkatkan asupan protein mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas kerja. Kegiatan diikuti oleh sekitar 30 orang warga masyarakat desa. 40% peserta sebelum kegiatan pengabdian belum mengetahui diversifikasi sumber karbohidrat dan protein, diketahui lewat kegiatan pretest, setelah kegiatan pengabdian berlangsung pengetahuan masyarakat meningkat sampai 85%. Kegiataan edukasi kebutuhan energi harian dan jenis protein sehat untuk masyarakat tani dengan aktivitas fisik tinggi penting untuk dilaksanakan sebagai salah satu program menurunkan angka kejadian penyakit dengan sindrom metabolik di berbagai lapisan masyarakat.
PEMANFAATAN DAUN HARENDONG (Melastoma malabathricum) SEBAGAI PEWARNA ALAMI UNTUK KAIN KATUN Azizah, Enur; Hartana, Alex
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah Vol. 35 No. 1 (2018): Dinamika Kerajinan dan Batik : Majalah Ilmiah
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22322/dkb.v35i1.3490

Abstract

Meningkatnya kesadaran di kalangan masyarakat tentang efek bahaya dari penggunaan zat pewarna sintetis membuat eksplorasi zat pewarna alami terus dilakukan. Banyak pewarna yang dihasilkan dari tumbuhan dan digunakan untuk pewarnaan tekstil. Penelitian dilakukan untuk mencari potensi dari daun harendong (Melastoma malabathricum) dalam menghasilkan pewarna alami untuk kain katun. Optimalisasi pewarnaan kain dilakukan dengan penambahan mordan berupa tawas [KAl(SO4)2.I2H2O], kapur sirih (Ca(OH)2), dan tunjung (FeSO4) saat proses fiksasi pada kain katun. Kain katun yang telah diwarnai diidentifikasi warnanya menggunakan RGB (Red Green Blue) Color Chart Reader. Kain katun yang diwarnai dengan ekstrak daun harendong menghasilkan warna Banana (#E3CF57). Pemberian mordan saat fiksasi berpengaruh terhadap warna kain. Kain yang difiksasi menggunakan tawas berwarna Khaki 1 (#FFF68F), sedangkan yang difiksasi menggunakan kapur sirih berwarna Lightgoldenrod 1 (#FFEC8B) dan kain yang difiksasi menggunakan tunjung berwarna Sgi Gray 36 (#5B5B5B). Penambahan mordan juga memberikan pengaruh baik terhadap ketahanan luntur warna pada kain katun akibat pengaruh pencucian dan paparan sinar matahari. Daun harendong berpotensi baik dalam mewarnai kain katun.