Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Keberlanjutan Usaha Budidaya Bandeng Mauli Sofi Agustin; Fuad Hasan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i3.5636

Abstract

Bandeng adalah salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya di Kabupaten Gresik. Pergeseran lahan budidaya menjadi kawasan industri yang terjadi di Gresik menjadi ancaman terhadap keberlanjutan usaha budidaya perikanan bandeng. Kecamatan Manyar merupakan salah satu kecamatan yang terdampak oleh alih fungsi lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan budidaya bandeng di pada dimensi ekologi, ekonomi dan sosial. Lokasi penelitian di Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik pada bulan Januari 2021. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara, dan kuisioner  terhadap 31 petani. Analisis data dilakukan dengan metode Multi Dimensional Scalling melalui pendekatan Rapfish. Hasil analisis menunjukkan kondisi keberlanjutan usaha budidaya bandeng pada dimensi ekologi adalah buruk (22,98), dimensi ekonomi adalah kurang berkelanjutan (40,90), dan dimensi sosial adalah kurang berkelanjutan (43,45).
PROSPEK DAN TANTANGAN USAHATANI TEMBAKAU MADURA Fuad Hasan; Dwidjono Hadi Darwanto
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 10, No 1 (2013): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v10i1.14108

Abstract

Tobacco  has  an important  role  in the  socio-economic  life of  the community, such  as  the  State  in  the  form  of  tax  revenue  and  foreign  exchange  earnings,employment,  the  income  of farmers,  laborers,  and  merchants,  as well as  revenue.  But on  the other hand,  under the pretext of  health,  development  and  trading  of tobacco began  to  get  legalized  opposition  through  regulations.  This  has  an  impact  on  the survival  of tobacco  farming, which in turn  have an impact  on the welfare of  farmers. This  paper  aims  to  discuss  the  prospects  and  challenges  facing  tobacco  farmers  inMadura.  In addition,  tobacco farmers face problems: marketing  systems, productivity, and bargaining position. Alternative solutions are 1) reduction in acreage planted; 2) replacement  of  plants;  3)  low  nicotine  tobacco  cultivation;  4)  diversification  of derivative products; 5) optimization of the institutional.
DAMPAK SOSIAL EKONOMI PERGESERAN NILAI BUDAYA KARAPAN SAPI FUAD HASAN
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 8, No 2 (2012): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v8i2.48851

Abstract

Karapan sapi is no longer known as a cultural ritual on the farm, but there is a shift function to be a race or a championship. This study aims to determine 1) the motivation that drives owners to follow karapan sapi, and 2) determine the impact of a shift in cultural values of  karapan sapi from social and economic aspects. The data used as discussion material is primary and secondary data derived from interviews with karapan cow owners, department of tourism, and the police. Data were analyzed descriptively and quantitatively.
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS DENGAN VARIABEL KEPUASAN SEBAGAI MEDIASI DI KPRI MAKMUR KECAMATAN BURNEH KABUPATEN BANGKALAN Musdalifah Musdalifah; Fuad Hasan
Agriscience Vol 1, No 1: Juli 2020
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v1i1.8002

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan koperasi yang ada di indonesia mengalami penurunan dan beberapa koperasi dibubarkan oleh pemerintah disebabkan koperasi tersebut tidak melakukan tugasnya sesuai aturan yang berlaku serta tidak memberikan pelayanan yang maksimal terhadap anggotanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Tingkat kualitas layanan, kepuasan, serta loyalitas anggota koperasi KPRI Makmur, (2) Pengaruh kualitas pelayan terhadap kepuasan di KPRI Makmur, (3) Pengaruh kepuasan terhadap loyalitas anggota di KPRI Makmur, (4) Pengaruh secara langsung kualitas layanan terhadap loyalitas anggota di KPRI Makmur; dan (5) Pengaruh secara tidak langsung kualitas layanan terhadap loyalitas anggotadi KPRI. Sampel sebanyak 61 responden diambil menggunakan teknik simple random sampling. Metode yang digunakan untuk menganalisis yaitu analisis deskriptif, serta analisis jalur. Perolehan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa (1) kualitas layanan yang diberikan KPRI makmur menunjukkan sangat baik dilihat dari besaran nilai rata-rata variabel yang diperoleh berdasarkan jawaban responden menjawab sangat baik, kepuasan yang diperoleh anggota KPRI Makmur menunjukkan sangat puas dilihat dari nilai rata-rata variabel yang diperoleh berdasarkan jawaban responden menjawab sangat puas, loyalitas anggota KPRI Makmur menunjukkan sangat loyal dilihat dari nilai rata-rata variabel yang diperoleh berdasarkan jawaban responden menjawab sangat loyal. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa: (2) Kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan  terhadap kepuasan anggota, (3) Kualitas Pelayanan secara langsung memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Loyalitas anggota, (4) variabel Kepuasan anggota memiliki pengaruh negatif dan signifikan  terhadap  variabel loyalitas, (5) variabel kualitas pelayanan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap loyalitas anggota.
PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN BANDENG PADA HOME INDUSTRI LA PRIMARASA DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN kholisatul farizah; Fuad Hasan
Agriscience Vol 1, No 3: Maret 2021
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v1i3.11180

Abstract

ABSTRAKIkan bandeng merupakan komoditas andalan yang tepat untuk dijadikan pengembangan budidaya air payau maupun air tawar, selain untuk dibudidayakan ikan bandeng dapat dijadikan peluang usaha lainnya seperti pengolahan bandeng menjadi otak-otak bandeng dan abon bandeng. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pendapatan yang di peroleh dari pengolahan ikan bandeng, 2) menganalisis nilai tambah pengolahan ikan bandeng menjadi otak-otak bandeng dan abon bandeng. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2020 di home industri La Primarasa berlokasi di desa balun kecamatan turi kabupaten lamongan. Hasil analisis menunjukan total biaya yang digunakan untuk pengolahan bandeng menjadi otak-otak bandeng dan abon bandeng sebesar Rp28.337.556. Pendapatan yang di terima home industri La Primarasa dari hasil penjualan otak-otak bandeng dan abon bandeng sebesar Rp14.017.000 dalam satu bulan. Hasil perhitungan R/C ratio dari pengolahan bandeng sebesar 1,50% yang berarti usaha pengolahan bandeng La Primarasa layak untuk dijalankan. Pengolahan bandeng menjadi otak-otak bandeng di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan menghasilkan nilai tambah sebesar Rp24.487/kg per bahan baku. Sedangkan  nilai tambah yang dihasilkan untuk abon bandeng sebesar Rp36.962/kg per bahan baku.Kata Kunci : Bandeng, Pendapatan, Nilai Tambah, Home Industri La Primarasa
KELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA UDANG DI KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon) Puput Wahyu Septyanni; Fuad Hasan
Agriscience Vol 1, No 3: Maret 2021
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v1i3.11122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial budidaya udang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan budidaya udang windu di Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Responden sebanyak 45 petani diambil dengan metode sampling jenuh (sensus). Teknik analisis data menggunakan analisis Pendapatan, R/C ratio, B/C ratio untuk menguji kelayakan finansial, kemudian untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan petani menggunakan analisis regresi linier berganda. Nilai kelayakan finansial petani tambak di Desa Tambak Kalisogo memperoleh pendapatan sebesar Rp. 11.500.550/panen/hektar, R/C ratio 2,9 dan B/C ratio 1,9. Maka usaha budidaya udang di Desa Tambak Kalisogo layak untuk dikembangkan. Variabel modal usaha, harga udang dan hasil produksi dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani udang.
PERSEPSI PETANI TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN BATUMARMAR KABUPATEN PAMEKASAN M. Zainul Irsad. D; Fuad Hasan
Agriscience Vol 2, No 1: Juli 2021
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v2i1.11249

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi dan usahatani bawang merah menyerap tenaga kerja yang banyak tetapi penggunaan pestisida dalam praktik budidayanya cenderung berlebihan sehingga dapat membahayakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi petani terhadap pertanian berkelanjutan usahatani bawang merah dan hubungan karakteristik petani terhadap persepsi petani mengenai keberlanjutan usahatani bawang merah. Data primer diperoleh menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner kepada 45 petani. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif dan Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan dimensi ekonomi dianggap sangat penting, sedangkan pada dimensi sosial dan lingkungan dianggap sangat penting. Karakteristik petani yang berhubungan nyata terhadap persepsi pertanian berkelanjutan adalah akses informasi diluar penyuluh pertanian, hal tersebut mengindikasikan bahwa petani lebih percaya terhadap informasi yang dimiliki petani lain dan pengalaman usahatani yang dimilikinya.Kata Kunci: Persepsi petani, keberlanjutan, usahatani bawang merah.
Persepsi Pemuda Desa Terkait Pekerjaan di Sektor Pertanian (Studi Kasus: Desa Sewor, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur) Putri Meysi Dwiyana; Fuad Hasan
Agriscience Vol 2, No 2: November 2021
Publisher : Department of Agribusiness, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriscience.v2i2.11366

Abstract

Desa Sewor merupakan desa yang didominasi oleh petani. Namun,rata-rata usia petani Desa Sewor sebagian besar adalah golongan tua dengan usia lebih dari 45 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi generasi muda di Desa Sewor mengenai pekerjaan di sektor pertanian dan mengetahui hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan persepsi pemuda terhadap pekerjaan di sektor pertanian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari sejumlah 81 respondendengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan pemuda pedesaan terhadap pekerjaan di sektor pertanian berada pada kategori baik. Faktor internalseperti jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status pernikahan, dan pekerjaan saat ini, serta faktor eksternalseperti pendapatan orang tua dan sosialisasi pekerjaan pertanian yang telah diuji secara keseluruhan tidak memiliki hubungan dengan persepsi pemuda terhadap pekerjaan di sektor pertanian.
KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANG DI BPP KECAMATAN PADEMAWU Lia Kristiana; Fuad Hasan
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif Vol 2 No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/agrosains.2015.2.1.125-134

Abstract

Agricultural extension field is a valuable human resource, and is an integral part of a set of factors of production and the most important role than other factors in BPP Pademawu. There are 15 people in the field extension Pademawu BPP. Without a quality field agriculture Extension impossible a Pamekasan District Agriculture Office, especially in BPP Pademawu will succeed in achieving its objectives. Problems often arise in the management of human resources in an organization is a performance issue BPP Pademawu agricultural extension field and the methods used in counseling. This study aims to (1) Determine the approaches used in BPP Pademawu Extension in delivering agricultural extension, (2) to analyze the performance of Agricultural Extension at BPP Pademawu. Locations were selected intentionally (purposive), Consideration of site selection was based since the era of regional autonomy in the area of ​​institutional agricultural extension becomes less neglected. Respondents in this study is to involve as many as 15 respondents from extension workers and 112 respondents from farmers. The analytical methods used is descriptive qualitative. Based on the results of research on Performance Analysis of agricultural extension field in BPP Pademawu are as follows: 1) The technique Pademawu BPP approach used in agricultural extension based communication techniques include direct extension methods and extension methods indirectly. While based on the number of targets achieved include individual approaches a group approach and a mass approach. 2) Performance agricultural extension field in BPP Pademawu is high.
KOMERSIALISASI USAHATANI CABE JAWA (Piper retrofractum) DI MADURA Fuad Hasan; Ihsannudin Ihsannudin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i2.7202

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat komersialisasi usahatani cabe jawa dan faktor yang mempengaruhi tingkat komersialisasinya. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner terstruktur terhadap 96 sample petani. Data dianalisis menggunakan indikator komersialiasi dan regresi linier berganda. Idikator komersialisasi meliputi Crop Commercialisation Index (CCI), Household Commercialisation Index (HCI), dan Crop Input Market Participation Share (CIMPS). Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat komersialisasi berdasarkan nilai CCI = 100% (komersialisasi tinggi); HCI = 35% (sedang); dan 0,62 (sedang). Hasil regresi menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi HCI adalah jenis pekerjaan utama dan jumlah pohon. Faktor yang mempengaruhi CIMPS adalah pengalaman dan jumlah pohon.