Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Plantropica: Journal of Agricultural Science

Uji Pertumbuhan Enam Aksesi Kencur (Kaempferia galanga L.) di Bawah Tegakan Jati Setiawan, Wiga Tegarmas; Widaryanto, Eko; Saitama, Akbar; Zaini, Akbar Hidayatullah
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2020.005.2.5

Abstract

Tanaman Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman temu – temuan yang hidup di bawah pepohonan atau tidak banyak membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi, tanaman secara umum membutuhkan cahaya untuk kebutuhan fotosintesis dengan tujuan bertumbuh dan berproduktifitas melalui proses metabolisme di dalam sel tanaman. Produksi, mutu dan kandungan bahan aktif di dalam rimpang kencur ditentukan oleh varietas yang digunakan, cara budidaya dan lingkungan tempat tumbuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan 6 aksesi kencur yang berasal dari dataran rendah Jawa Timur pada naungan tegakan Jati dan tanpa naungan. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan yang sesuai denah penelitian. Petak utama (main plot) merupakan dua tingkat naungan yaitu tingkat naungan (N0) dan naungan tegakan Jati (N1). Anak petak (sub plot) berupa enam aksesi kencur dari Kab. Banyuwangi (A1), Sumenep (A2), Mojokerto (A3), Gresik (A4), Pacitan, (A5) dan Nganjuk (A6). Bedasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa kencur dapat beradaptasi baik dengan adanya naungan maupun tidak ada naungan, secara umum pada fase pertumbuhan tanaman, naungan tidak mem- berikan respon terhadap jumlah daun, luas daun, persentase luas tajuk dan panjang akar. Sedangkan selama pengamatan pertumbuhan aksesi memberikan respon nyata terhadap pertumbuhan tanaman, aksesi Kab. Sumenep dan Kab. Nganjuk menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan aksesi.
Analisa Daya Simpan Rimpang Kencur Aksesi Blitar dan Banyuwangi pada Budidaya di Bawah Naungan 50% dengan Pemupukan MgSO4 Alifia Rizky Dalilah; Akbar Saitama; Akbar Hidayatullah Zaini; Eko Widaryanto
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2023.008.1.1

Abstract

Kencur (Kaempferia galanga L.) salah satu tanaman obat yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena memiliki khasiat yang banyak untuk mengobati atau mencegah penyakit. Pada penelitian yang sebelumnya telah dilakukan yaitu melihat pertumbuhan pada beberapa aksesi di Jawa Timur salah satunya adalah aksesi Kab. Blitar dan aksesi Kab. Banyuwangi dengan perlakuan pemberian naungan tanaman jati dan tanpa naungan, perlakuan naungan tanaman jati menghasilkan pertumbuhan yang optimal namun intensitas yang didapatkan oleh tanaman kencur masih kurang optimal sehingga perlu diberikannya naungan 50% agar intensitas yang masuk tidak terlalu tinggi maupun rendah.  Pupuk sulfur dapat digunakan untuk membantu tanaman kencur mengalami penyusutan yang lebih rendah pada rimpang selama masa penyimpanan dan dapat meningkatkan bobot tanaman kencur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk MgSO4 terhadap penyusutan bobot rimpang pada dua aksesi kencur  Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama adalah aksesi Kab. Bitar dan aksesi Kab. Banyuwangi dan anak petak adalah dosis pupuk sulfur 0, 60, 90 dan 120 kg ha-1.  Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa dengan pemberian dosis pupuk sulfur pada kedua aksesi akan menghasilkan penyusutan sebesar 13% hingga 19% dan apabila tanpa pemberian pupuk sulfur sebesar 34%, dengan pemberian dosis pupuk sulfur 90 kg ha-1 mengalami penyusutan yang lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya.   
Analisa Perubahan Iklim dan Pengaruhnya pada Produktivitas Tanaman Padi di Kabupaten Malang Akbar Hidayatullah Zaini; Akbar Saitama
Plantropica: Journal of Agricultural Science Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpt.2023.008.2.08

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki suhu rata - rata sebesar 27-30oC, suhu yang sangat sesuai untuk di budidayakan berbagi jenis komoditas pertanian. selanjutnya, kondisi itu telah berubah disebabkan adanya perubahan iklim yang mempengaruhi pergeseran musim dan perubahan pola distribusi curah hujan yang memiliki pengaruh secara langsung terhadap produksi tanaman pangan terutama padi. Dampak yang terlihat akibat dari perubahan iklim pada sektor tanaman padi adalah menurunnya hasil produksi tanaman padi karena perubahan iklim yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman padi. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara penelitian survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan pengamatan di Kabupaten Malang untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Pemilihan dua lokasi tersebut dikarenakan Kecamatan Wajak dan Gondanglegi merupakan sentra produksi padi di Kabupaten Malang yang dapat dikatakan mempengaruhi sebagian besar produksi padi di Kabupaten Malang. Dari hasil perhitungan tipe iklim, iklim di Kabupaten Malang dalam 2 dekade tidak terlihat adanya perubahan iklim yang signifikan yang mempengaruhi produktivitas tanaman padi. Kabupaten Malang memiliki tipe iklim C3 yang berarti hanya dapat ditanam padi 1 kali dalam kurun waktu setahun dan selanjutnya ditanami oleh tanaman palawija. Pada uji korelasi unsur-unsur iklim, curah hujan dan hari hujan memiliki keeratan hubungan dengan produktivitas tanaman padi di Kabupaten Malang. Selanjutnya berdasarkan hasil regresi linier berganda unsur iklim curah hujan dan hari hujan menentukan produktivitas tanaman padi di Kabupaten Malang.