Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik dan Pelaksanaan Peremajaan Kelapa Sawit oleh Pekebun di Kampung Sialang Sakti Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Doni Putra Sonita Sihombing; Roza Yulida; Rosnita Rosnita
JURNAL TRITON Vol 15 No 1 (2024): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v15i1.612

Abstract

Tanaman kelapa sawit di Kampung Sialang Sakti Kecamatan Dayun Kabupaten Siak berumur 25 tahun ke atas sehingga perlu dilaksanakan peremajaan. Peremajaan dilakukan oleh pekebun yang tergabung ke dalam kelompok tani. Karakteristik pekebun yang melaksanakan peremajaan kelapa sawit sangat beragam dimulai dari usia pekebun yang berbeda, latar pendidikan yang berbeda, lamanya pengalaman berusahatani yang beragam, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik petani kelapa sawit di Kampung Sialang Sakti Kabupaten Siak, dan mengetahui pelaksanaan peremajaan kelapa sawit oleh petani di Kampung Sialang Sakti Kabupaten Siak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dengan mengambil sampel sebanyak 30 orang. Karakteristik yang dibahas adalah umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pendapatan, luas lahan, dan pengalaman. Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, karakteristik pekebun kelapa sawit di Kampung Sialang Sakti didominasi oleh usia produktif sebanyak 96,67 %, tingkat pendidikan sebagian besar tamatan SMA sebanyak 53,33 %, rumah tangga pekebun termasuk ke dalam rumah tangga kecil (2 sampai 3 orang) sebanyak 86,67 %, pekebun memiliki jumlah pendapatan yang sangat tinggi (Rp 3.000.000 s/d Rp 9.000.000 per bulan) lebih mendominasi sebanyak 90 %, jumlah pekebun yang memiliki luas lahan ≥4 Ha yang sebanyak 86,67 %, dan 50 % pekebun memiliki pengalaman usaha tani yang lama (> 20 tahun). Kedua, peremajaan yang dilakukan dengan tumbang serempak. Teknik peremajaan yang dilakukan di lapangan sesuai dengan pedoman teknis Permentan Nomor 18 tahun 2016. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pekebun di Kampung Sialang Sakti memiliki karakteristik beragam dan telah melaksanakan peremajaan kelapa sawit sesuai dengan Permentan Nomor 18 tahun 2016.
KARAKTERISTIK DAN PERAN PENYULUH TERHADAP DIGITALISASI PEMASARAN KARET MENURUT PERSEPSI PEKEBUN DALAM MENDUKUNG LEMBAGA APKARKUSI DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Rosnita Rosnita; Roza Yulida; Yulia Andriani; Fanny Septya; Meki Herlon; Mimi Nurfitasari
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Agribisnis Volume 12 No 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v12i2.2818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa karakteristik dan peran penyuluh yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi dalam membantu lembaga Asosiasi Pekebun Karet Kuantan Singingi (APKARKUSI) dalam memasarkan hasil panen karet pekebun yang tergabung kedalam lembaga Apkarkusi. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan survei melalui wawancara untuk mengetahui karakteristik penyuluh perkebunan karet dan peran penyuluh menurut persepsi pekebun. Metode pengambilan data dan informasi menggunakan teknik wawancara dan observasi langsung kepada pekebun karet dan penyuluh perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, data primer diambil dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2022 dan data perkebuna Kabupaten Kuantan Singingi, data sekunder diambil berdasarkan hasil dilapangan. Analisis data menggunakan analisis skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh di Kabupaten Kuantan Singingi masih tergolong kurang baik, akubat kurangnya sumberdaya penyuluh dan peran yang diberikan kepada pekebun karet juga belum dilakukan secara maksimal. This research aims to find out what the characteristics and role of extension workers in Kuantan Singingi Regency are in assisting the Kuantan Singingi Rubber Growers Association (APKARKUSI) in marketing the rubber harvest of planters who are members of the Apkarkusi institution. The research method used is a survey approach through interviews to determine the characteristics of rubber plantation instructors and the role of instructors according to the planters' perceptions. The data and information collection method uses interview techniques and direct observation of rubber planters and plantation extension workers in Kuantan Singingi Regency. The data used are primary data and secondary data, primary data is taken from data from the Central Statistics Agency for Kuantan Singingi Regency in 2022 and plantation data for Kuantan Singingi Regency, secondary data is taken based on field results. Data analysis uses Likert scale analysis. The research results show that the role of extension workers in Kuantan Singingi Regency is still relatively poor, due to the lack of extension resources and the role given to rubber planters has not been carried out optimally.
PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGURUS ASOSIASI PETANI KARET KUANTAN SINGINGI (APKARKUSI) DALAM DIGITALISASI PEMASARAN KARET Rosnita Rosnita; Roza Yulida; Yulia Andriani; Fanny Septya; Meki Herlon
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 1 No. 1 (2023): JP2N: September - Desember 2023
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/dzh7xj56

Abstract

Riau Province is the third largest rubber producer in Indonesia in 2021. Kuantan Singingi Regency has the largest rubber area in Riau with an area of 126,240 Ha and production of 82,375 tons (BPS Riau Province, 2022). This district usually has the highest rubber price compared to other districts, because farmers in this district who are members of farmer groups market rubber with an auction system through the Kuantan Singingi Rubber Farmers Association (APKARKUSI). This institution fosters farmers who are members of farmer groups spread across 6 (six) sub-districts. This Community Service activity carried out at APKARKUSI in the form of Capacity Building Training for the Management of the Kuantan Singingi Rubber Farmers Association (APKARKUSI) in Digitalizing Rubber Marketing. The target of this PKM activity is members of APKARKUSI Kuantan Singingi Regency.
ANALISIS TATA KELOLA BUMDES DI PROVINSI RIAU Marcha Annisa Aulia; Ahmad Rifai; Rosnita Rosnita
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 8, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v8i2.1600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Good Corporate Governance (GCG) BUMDes di Provinsi Riau. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga dipilih 680 BUMDes dari 10 Kabupaten di Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan GCG dari yang tertinggi hingga terendah secara berurutan adalah transparansi, responsibilitas, independensi, kewajaran dan akuntabilitas. BUMDes di Kabupaten Bengkalis menempati nilai penerapan GCG tertinggi yang dikategorikan sangat baik, sedangkan BUMDes di Kabupaten Rokan Hilir menempati nilai penerapan GCG terendah yang dikategorikan baik. Untuk meningkatkan kategori penerapan GCG, BUMDes di Provinsi Riau khususnya BUMDes Kabupaten Rokan Hilir harus menerapkan lima prinsip GCG yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan.
PARTISIPASI GENDER DITINJAU DARI KEGIATAN REPRODUKTIF (REPRODUCTIVE ROLES), KEGIATAN PRODUKTIF (PRODUCTIVE ROLES) DAN KEGIATAN SOSIAL (COMMUNITY ROLES) DALAM AGROINDUSTRI MIE SAGU DI KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Devi Risnawati; Rosnita Rosnita; Arifudin Arifudin
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 8, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v8i1.1525

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi gender ditinjau dari kegiatan reproduktif  (reproductive roles), kegiatan produktif(productive roles) dan kegiatan sosial(community roles)dalam agroindustri mie sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakanteknik cluster sampling. Peneliti memilih Cluster Sampling adalah teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas. Penelitian ini diambil satu kecamatan di Kepulauan Meranti yang memiliki populasi pelaku usaha mie sagu terbanyak. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi gender yang dilakukan pada pelaku usaha agroindustri mie sagu ditemukan bahwa pada reproductive roles atau kegiatan rumah tangga sebagian besar dilakukan secara bersama-sama, dalam analisis curahan waktu kerja diketahui bahwa pada kegiatan ini lebih dominan dilakukan oleh istri dengan curahan waktu sebesar 52,95 persen/bulan sedangkan suami hanya 25,54 persen/bulan. Productive roles atau kegiatan agroindustri sebagian besar dilakukan oleh suami, dengan curahan waktu sebesar 57,50 persen/bulan, sedangkan istri hanya 33,08 persen/bulan. Community role atau kegiatan sosial lebih besar dilakukan suami dengan hasil curahan waktu pada kegiatan sosial sebesar 16,96 persen, sedangkan istri hanya 13,97 persen/bulan.