Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Systematic Literature Review (SLR): Locus of control Sebagai Variabel Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Ufia Febriarini; Siti Fitriana; Ardian Wahyu Nirmala
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 01 (2023): Desember 2023, G Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i01.4715

Abstract

Penggunaan locus of control sebagai variabel dalam bimbingan dan konseling dapat membantu efektivitas proses layanan bimbangan konseling. Penggunaan variabel dalam layanan BK dapat mempermudah dan memperjelas pemberian pesan atau informasi untuk peserta didik supaya dengan mudah dicerna, selain itu juga dapat merubah perilaku dan menyamakan sudut pandang antara Guru BK dengan peserta didik. Metode yang digunakan yaitu Systematic Literature review (SLR) menggunakan tiga database dalam mencari sumber literatur adalah open knowledge maps, DOAJ dan ERIC. Penulis menggunakan kata kunci pencarian yaitu locus of control. Berdasarkan hasil SLR, locus of control sebagai variabel dalam BK dinilai efektif digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Maka, dapat disimpulkan bahwa Penggunaan variabel locus of control pada layanan BK dapat mempermudah Guru BK memberikan informasi kepada peserta didik terkait dengan kepercayaan bahwa hasil dan perilaku seorang individu disebabkan oleh faktor locus of control, sehingga selalu mengaitkan kejadian yang dialami dengan faktor tersebut. Kata kunci: variabel, bimbingan dan konseling, locus of control
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Metode Biblio-Counseling Terhadap Perencanaan Karir Siswa Di SMA Negeri 1 Weleri Sonny Tri Wibowo; Siti Fitriana; Mujiyono Mujiyono
Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 2 (2023): Mei : Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, dan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/atmosfer.v1i2.56

Abstract

Penelitian dilatarbelakangi beberapa masalah, yaitu: 1) siswa belum mandiri dalam merencanakan karirnya, 2) siswa masih ragu terhadap karir yang dipilihnya, 3) siswa belum mengetahui syarat masuk ke perguruan tinggi, 4) siswa tidak dapat menentukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, sehingga masih banyak yang ingin berlatih untuk menyalurkan bakat yang mengarah ke karir yang tepat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok metode biblio-counseling terhadap perencanaan karir siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Weleri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi experimental design dengan model nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Weleri berjumlah 108 siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 berjumlah 36 siswa. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala psikologis. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Uji hipotesis menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan metode biblio-counseling terhadap perencanaan karir siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Weleri dengan pengaruh sebesar 64%. Hasil perencanaan karir siswa kelompok eksperimen, diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 86% dalam kategori sangat baik. Hasil perencanaan karir siswa kelompok kontrol, diperoleh nilai rata-rata persentase sebesar 84% dalam kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman diri mengenai program studi dan dunia kerja dengan sangat baik. Siswa memiliki kepribadian dan nilai-nilai yang berkaitan dengan karir dengan sangat baik. Siswa mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang karir dengan sangat baik. Siswa mampu memilih pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan dengan sangat baik. Siswa mampu memilih perguruan tinggi setelah sekolah dengan sangat baik. Siswa memiliki penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri dengan pengetahuan dan pemahaman dunia kerja dengan sangat baik.
Transformasi Pendidikan Tinggi di Era Disrupsi (Dampak dan Konsekuensi Inovasi) Siti Fitriana
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan dampak disrupsi ini sudah merambah ke semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan tinggi.Akibat pengaruh era disrupsi, anak-anak muda Indonesia ditengarai telah kehilangan identitas.Sementara itu menunjukkan bahwa posisi bangsa ini makin tertinggal dari bangsa-bangsa lain dalam kompetisi global terutama dalam hal pendidikan.Oleh karena itu perguruan tinggi, sebagai salah satu lembaga pendidikan, membutuhkan transformasi untuk mendukung mahasiswanya dalam pembentukan identitas.Perguruan tinggi diharapkan mampu mencari jalan keluar dan bersama-sama masyarakat menggalang upaya untuk menyelesaikan persoalan bangsa.Disamping itu juga diharapkan perguruan tinggi dapat meningkatkan mutu akademiknya ditengah keterbatasan sumber daya yang ada.Pendidikan tinggi diharapkan mampu menjadi ujung tombak terhadap perubahan bangsa sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.Perguruan tinggi memerlukan otonomi dan independensi untuk dapat memulihkan perannya dan terlibat secara langsung sebagai agent of change dalam perubahan masyarakat. Memposisikan sebuah perguruan tinggi pada barisan perguruan tinggi-perguruan tinggi terbaik memerlukan perubahan yang fundamental sehingga mampu bersaing.Selanjutnya dikatakan bahwa tantangannya sebagai institusi, sebagai komunitas yang kompleks, adalah belajar bagaimana bekerjasama untuk menyediakan lingkungan dimana perubahan seperti itu tidak dianggap sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang yang menantang dan menyenangkan untuk terlibat dalam aktivitas utama di universitas, yaitu belajar.Sebuah perguruan tinggi harus memiliki strategiyang unggul.Untuk mewujudkannya perlu dilakukan transformasi kelembagaan yang lebih kompleks dari sekadar pengembangan organisasi.Perguruan tinggi merupakan lembaga yang dibangun dengan komunitas akademik yang bersifat kolegial, dan menjunjung tinggi academic value untuk mencerdaskan bangsa. Ini yang membedakannya dengan organisasi lain. Melakukan perubahan fundamental untuk dapat menghasilkan nilai-nilai akademik, sosial, dan ekonomi merupakan kata kunci dalam transformasi pendidikan di perguruan tinggi. Salah satu contoh konsekuensi inovasi dalam pendidikan adalah pemanfaatan sarana teknokogi informasi dalam bidang pendidikan.Beberapa perguruan tinggi yang berdomisili didaerah terpencil juga belum mampu memanfaatkan program pendidikan jarak jauh padahal saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan. Adanya program SPADA yang ditawarkan pemerintah, sistem hybrid learning untuk mahasiswa PPG juga mengalami kendala.
LAYANAN INFORMASI: HAMBATAN GURU DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN SEKSUAL ANAK USIA DINI BERBASIS BUDAYA JAWA Ellya Rakhmawati; Siti Fitriana; Suyitno Suyitno
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.21465

Abstract

Guru tidak sepenuhnya memahami keterampilan perlindungan diri dasar sebagai salah satu materi pendidikan seksual. Materi pendidikan seksual dalam masyarakat hanya membahas tentang bagian tubuh dan larangan untuk menyebutkan nama asli atau nama ilmiah alat kelamin karena hambatan agama dan budaya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui masalah apa yang dialami oleh guru taman kanak-kanak dalam mengimplementasikan pendidikan seksual berbasis budaya Jawa pada anak usia dini. Studi ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek diambil menggunakan sampling purposif dan data dikumpulkan melalui wawancara guru. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menghadapi masalah dalam menyampaikan pendidikan seksual pada anak usia dini, seperti kesulitan dalam menyebutkan nama asli alat kelamin, kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua, serta praktik seksual di sekolah yang tidak sesuai dengan praktik seksual di rumah. Ada kebutuhan akan layanan informasi lebih lanjut untuk menerapkan budaya Jawa dalam pendidikan seksual untuk anak usia dini.
Pengembangan modul konseling krisis berfokus solusi untuk mereduksi kondisi trauma Arri Handayani; Siti Fitriana; Senowarsito Senowarsito
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 10, No 4 (2022): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/185600

Abstract

Crisis counseling promotion during the pandemic is important for the community since the crisis problems of an individual must receive immediate management. Thus, the problems must receive a solution-focused crisis counseling approach. This approach is deemed appropriate because the counseling is brief and could develop the potential of the counselee and also the problem solutions. This research aimed to 1) arrange the solution-focused crisis counseling module to reduce the children's trauma after the COVID-19 pandemic, 2) validate the module construction both from the content and appearance, and 3) revise the module based on expert judgment.This Research & Development took the research subjects during the preliminary analysis of need. The subjects were the guidance and counseling students that would join the child and adolescent counseling course.  On the other hand, the research subjects to validate the module consisted of experts in counseling and media.  The applied instruments were interviews and questionnaires.  The module validation involved experts in module materials and appearance. The applied data analyses were quantitative and qualitative descriptive data analyses.  The preliminary research results found that the students had no background knowledge of solution-focused crisis counseling although they needed the knowledge as a reference to promote counseling. The quantitative analyses of the counseling experts showed a total score between 56 to 68, categorized as excellent. On the other hand, the quantitative analysis results of the module-appearance expert obtained a score of 45, categorized as fairly excellent. The qualitative results showed that the module was reliable with some required revisions. After revising, the module could proceed to the subsequent processes, the research-subject group test
Persepsi guru muslim dan materi pendidikan seksual di Raudhatul Athfal Siti Fitriana; Ellya Rakhmawati; Wiwik Kusdaryani
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 12, No 1 (2024): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/199400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan persepsi guru muslim dan materi pendidikan seksual yang diterapkan di RA Kota Semarang. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Subyek penelitian yaitu empat guru dari tiga TK Islam di Kota Semarang dengan menerapkan teknik purposive sampling. Penelitiaan dilakukan selama satu bulan pada bulan Agustus 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap subyek penelitian dan dokumentasi penelitian. Peneliti menggunakan triangulasi data untuk memverifikasi kredibilitas penelitian. Data dianalisis dengan teknik analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru muslim terhadap pendidikan seksual adalah mengajarkan batasan antar jenis kelamin, pengetahun dan keterampilan untuk mencegah terjadinya Kekerasan Seksual Anak (KSA), sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan anak usia dini, dan dapat diperoleh melalui media sosial dan orang tua. guru Muslim mengajarkan pendidikan seksual yang disesuaikan dengan hadis, seperti menutup aurat yang diamalkan dengan mengenakan pakaian yang pantas sesuai Al-Quran
PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI BERDIFERENSIASI DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Widya Nurani Indah Pangestuti; Siti Fitriana; Ardian Wahyu Nirmala
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol. 7 No. 02 (2023): Volume 07 Number 02, November 2023
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v7n02.p111-119

Abstract

Setiap individu memiliki keunikan yang membedakan satu sama lain, dan hal ini berlaku pula untuk siswa di dalam kelas. Kebutuhan siswa sangat bervariasi dan kompleks, dan guru selalu dihadapkan pada berbagai tantangan selama proses pengajaran. Penelitian systematic literature review ini bertujuan untuk memperdalam perkembangan implementasi berdiferensiasi dalam layanan bimbingan dan konseling Penelitian dengan berbagai topik telah menunjukkan implementasi praktis dari berdiferensiasi dalam layanan bimbingan dan konseling. Ini mencakup peningkatan kedisiplinan, pemahaman pernikahan usia dini, komunikasi siswa, pengembangan materi bimbingan dan konseling, serta peningkatan konsentrasi belajar siswa. Guru bimbingan dan konseling memainkan peran penting dalam membantu siswa mengidentifikasi potensi dan minat mereka, memastikan penempatan yang sesuai, dan memberikan layanan berkualitas. Kata Kunci: Diferensiasi, Bimbingan dan Konseling
Studi Fenomenologi Coping Stress Siswa Korban KDRT Dian Tri Rahmadani; Siti Fitriana; Alis Nihlatin Nisa
Jurnal Wahana Konseling Vol. 7 No. 1 (2024): JUANG: Jurnal Wahana Konseling
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/juang.v7i1.14642

Abstract

Penelitian ini mengulas dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap empat remaja, menyoroti adopsi strategi koping maladaptif seperti agresivitas dan dorongan balas dendam. Meskipun mereka aktif mencari dukungan sosial, kurangnya kemampuan mengembangkan strategi koping efektif terlihat dalam perilaku agresif. Pengalaman traumatis ini berdampak negatif pada prestasi akademis dan suasana hati remaja. Terdapat potensi pertumbuhan diri paska trauma (PTG) melalui pencarian makna dari pengalaman KDRT, dengan strategi koping kognitif dan keyakinan spiritual memberikan kerangka kerja positif. Meski demikian, penting untuk mengembangkan strategi koping adaptif guna meningkatkan kesejahteraan remaja dan menekankan perlunya pendekatan intervensi holistik. Temuan ini memberikan wawasan mendalam tentang dampak KDRT pada remaja dan menekankan urgensi pendekatan intervensi holistik untuk mempromosikan pertumbuhan diri positif dan membantu remaja mengatasi stres dengan cara yang lebih sehat.
Tingkat Penyesuaian Diri Siswa di SMK Negeri 2 Semarang Dyah Helen Permatasari; Siti Fitriana; Ariswati Ariswati
Jurnal Wahana Konseling Vol. 7 No. 2 (2024): JUANG: Jurnal Wahana Konseling
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/juang.v7i2.15038

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyesuaian diri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Penelitian survei dilakukan dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran tentang sesuatu Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang disebar secara online melalui Google Form di grup WhatsApss kelas. Intrumen ini yang terdiri dari 20 pernyataan yang memiliki 4 alternatif jawaban yang harus diisi oleh siswa - siswi. Kemudian dihitung dengan rumus presentase jawaban dan dideskripsikan menggunakan kriteria penafsiran presentase jawaban Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas X peminatan pemasaran di SMK N 2 Semarang dengan jumlah sebanyak 72 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh. Berdasarkan hasil penelitian ini tingkat kepercayaan siswa terdapat 8 siswa dengan kategori sangat rendah yang memiliki presentase 11%, 27 siswa pada kategori rendah dengan presentase 37,5%, 24 siswa pada kategori tinggi dengan presentase 33% dan 13 siswa pada kategori sangat tinggi yang memiliki presentase 18%. Hasil penelitian ini mengenai tingkat penyesuaian diri siswa kelas X SMK N 2 Semarang dengan sampel jenuh 72 siswa berasal dari peminatan pemasaran. Maka dlihat dari hasil penelitian siswa – siswi mayoritas memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Perilaku Menyontek pada Siswa Dian Fitriani; Siti Fitriana; Alis Nihlatin Nisa
Jurnal Wahana Konseling Vol. 7 No. 1 (2024): JUANG: Jurnal Wahana Konseling
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/juang.v7i1.15083

Abstract

This research hopes to conclude the impact of self-control on cheating behavior among students in the software development and GIM focus on program at SMKN 2 Semarang. The general population in this study was 224 with an illustration of 152 students. This research uses a quantitative procedure with a clear immediate backslide analysis strategy with the help of SPSS 24 in taking care of the data. The data combination contraptions used in this research were a transformation of the self-control scale from De Ridder et al (2012) and a variation of the cheating behavior scale from Gardner and Kenneth (1988), in the two scales using a Likert scale. The consequences of this study express that self-control influences cheating behavior, where the higher the self-control an understudy has, the lower the cheating behavior finished by students or the reverse way around, the lower the self-control an understudy has, the higher the cheating behavior did by students. This ought to be noticeable from the aftereffect of the speculation test that the decided F value is 162,332 with a significance level of 0.000 < 0.05, and the connection value (R) is 0.721. From the outcome data, a coefficient of confirmation (R Square) is gotten of 0.520, and that infers that the effect of the free variable (self-control) on the dependent variable (cheating behavior) is 52.0%.