Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

THE USE OF 2% CHLORHEXIDINE GLUCONATE (CHG) AS A DAILY BATHING TO REDUCE BACTEREMIA IN CHILDREN WITH CRITICAL ILLNESS AT PICU/NICU Nopi Nur Khasanah
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.2.1.1-11

Abstract

Background: Bacteremia frequently occurs because of nosocomial infection that actually could be preventable. In children who are hospitalized ussually have a higher risk to experience it. Especially in children with critical illness at Pediatric Intensive Care Unit (PICU) at which the state of children to get an indication of central venous catheters (CVC). Objective: To analyze the use of 2% Chlorhexidine Gluconate (CHG) as a daily bathing treatment to reduce bacteremia in critically ill children in the PICU/NICU. Discussion: The study of the use 2% CHG as a daily bathing treatment for critically ill patients admitted to the intensive care unit has been carried out. However, only performed in adult patients. Developing research conducted in children, this study recommends the use of 2% CHG as a daily bathing treatment can be used in selected patients in the NICU when there is an effort by other measures, but still failed to reduce the incidence of CLABSI. Conclusions: Implementation of recommendations will involve approval by the appropriate organizational structure in charge of monitoring the evolution of the practice. Need staff whom known the instructions on the use of CHG to develop procedures daily bathing with 2% CHG in intensive care and decrease the incidence of bacteremia,.Keywords: Chlorhexidine Gluconate, Daily Bathing, Bacteremia in children, PICU/NICU.
KELOMPOK PENDAMPING STIMULASI PRODUKSI ASI (KP-STIPASI) BERBASIS COMMUNITY SUPPORT DI KELURAHAN KARANGROTO SEMARANG Apriliani Yulianti Wuriningsih; Nopi Nur Khasanah; Dyah Wiji Puspita Sari
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v2i1.23755

Abstract

Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk kesehatan bayi. World Health Organisation (WHO) dan United Nations Children’s Fund(UNICEF) merekomendasikan pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, dan terus menyusui sampai usia 24 bulan sebagai strategi penting untuk mengurangi kematian bayi, khususnya di negara berkembang. Tujuan kegiatan Kelompok Pendamping Stimulasi Produksi ASI (KP-STIPASI), yaitu meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan ibu hamil di Kelurahan Karangroto untuk mempersiapkan proses menyusui dan ASI eksklusif. Metode pelaksanaan terdiri dari sosialisasi, peningkatan kompetensi, latihan ketrampilan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terbentuknya forum diskusi kader kesehatan dengan fokus kegiatan pada ibu hamil untuk mempersiapkan proses menyusui di bawah binaan Puskesmas Bangetayu, meningkatnya kemampuan dan ketrampilan kader kesehatan dalam menstimulasi produksi ASI dari 25% menjadi 87%, meningkatkan prenatal breastfeeding self efficacydari 35% menjadi 85%. KP-STIPASI berbasis community supportmenjadi strategi yang tepat untuk memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesiapandan keyakinan ibu hamil untuk menyusui eksklusif (prenatal breastfeeding self efficacy). Kegiatan PKM selanjutnya diharapkan dapat mengembangakan KP-STIPASI berbasis community supportdi seluruh RW Kelurahan Karangroto. Kegiatan tidak hanya berfokus pada ibu hamil, namun juga pada ibu yang memiliki anak berusia di bawah dua tahun (baduta) dan ibu menyusui.
Penguatan Peran Kader sebagai Center for Child Development (CCD) di Posyandu Arum Sari O7 Desa Kembangarum Nopi Nur Khasanah; Indra Tri Astuti; Kurnia Wijayanti; Herry Susanto; Retno Issroviatiningrum
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i1.1549

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah masalah utama yang saat ini dihadapi oleh Indonesia di bidang kesehatan. Pada anak di bawah dua tahun, total ada 18 provinsi dengan prevalensi tinggi (30%- < 40%) yang memiliki masalah status gizi sangat pendek dan pendek, yang salah satunya adalah Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kader Posyandu sebagai garda terdepan perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjalankan tugasnya secara optimal dalam memantau tumbuhnya anak di bawah lima tahun. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan kader anak di bawah lima tahun untuk dapat melakukan pemantauan pertumbuhan yang terperinci, serta melakukan stimulasi perkembangan anak di bawah lima tahun yang datang ke Posyandu. Hasilnya: ada peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak dan pengukuran pertumbuhan keterampilan serta perkembangan Kader Posyandu Arum Sari yang terdiri dari 29 kader setelah diberikan pelatihan. Ada peningkatan pengembangan keterampilan atau screening pertumbuhan pada 6 kader Posyandu Arum Sari 07 setelah pendampingan. Posyandu dapat berfungsi sebagai Center for Child Development (CCD) melalui pelatihan intensif.
Rumah Sehat Anti Stunting (RS - AS) Dyah Wiji Puspita Sari; Apriliani Yulianti Wuriningsih; Nopi Nur Khasanah
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v6i1.1573

Abstract

Ancaman permasalahan gizi di dunia, ada 165 juta anak dibawah 5 tahun dalam kondisi pendek (stunting) dan 90% lebih berada di Afrika dan Asia. Pada kota Semarang khususnya di kelurahan penggaron lor terdapat banyak anak yang beresiko stunting. Metode yang digunakan untuk menjalankan kegiatan ini yaitu penyiapan (1) bahan baku, (2) produksi, (3) proses produksi, (4) manajemen, (5) SDM, (6) pemasaran, (7) fasilitas, dan (8) finansial. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada skim PPUPIK ini telah menghasilkan keuntungan yang besar dari hasil layanan RS-AS serta mampu menurunkan angka kejadian stunting yang dibuktikan dari hasil observasi di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu didapatkan data 12 dari 38 baduta (30%) memiliki hasil skor < -2 SD (stunting), sedangkan studi awal menyebutkan terdapat sekitar 34% baduta mengalami stunting. Kegiatan PPUPIK yang dilakukan melalui RS AS telah berhasil menekan peningkatan angka kejadian stunting terutama di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu. Pengembangan RS AS perlu dilakukan untuk menjawab antusiasme warga masyarakat yang berada di sekitar kampus Unissula
Menurunkan Skala Nyeri Bayi Prematur melalui Facilitated Tucking disertai ‘Hadir-Berbicara’ sebagai Upaya Penerapan Teori Comfort Kolcaba Nopi Nur Khasanah; Yeni Rustina
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 5, No 2 (2017): JULI 2017
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.133 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2017.5(2).83-90

Abstract

Premature infants had been experience of pain in neonatal ward that occur each day during treatment. Nurse need to do an intervention for reduce the scale of pain on premature infants. Pain management have to do at birth because of the repeated painful procedures in early life can affect the development of central nerve system permanently. The objective of this study was to describe the application of Kolcaba Comfort’s theory through facilitated tucking accompanied with ‘being with-talking to’ techniques in premature’s infant at high risk infant care. The method that used was case study by applying the four contexts of comfort’s experience associated with the three types of comfort based on Kolcaba Comfort’s theory in providing nursing care on five premature infants who have some painful procedures. The nursing intervention through facilitated tucking accompanied by ‘being with-talking to’ based on the principles of Kolcaba Comfort’s theory gave a positive result against premature infants’s comfort level. Four from five premature infants are in the level of transcendence which is a type of supreme comfort after the ease and relief. Kolcaba Comfort’s theory can be applied within the scope of neonatal care due in accordance with the developmental care of the infants and could reduce the scale of pain.
Pendampingan Posyandu Remaja Sebagai Upaya Optimalisasi Personal Safety Skill Pada Remaja Nopi Nur Khasanah; Iskim Luthfa; Meidinda Yumnaning Hasna
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3608

Abstract

ABSTRAK Remaja akan mengalami perkembangan psikososial meliputi perkembangan identitas, otonomi, prestasi, dan seksual. Dukungan dari lingkungan sekitar akan membantu remaja menjalankan tugas perkembangannya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan personal safety skill melalui pendampingan posyandu remaja. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama 4 bulan, mulai bulan Juni sampai September 2020. Hasil dari kegiatan ini kader mampu melakukan pengukuran antropometri, mampu melakukan penilaian status gizi, mampu  mengidentifikasi masalah psikososial remaja, mampu memberi edukasi, dan mampu melakukan skrining dan pendampingan pada remaja yang diduga mengalami tindak kekerasan baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. Kegiatan ini telah mampu meningkatkan kemampuan kader dalam pengukuran antropometri lengkap dengan teknik yang benar.Kata kunci : Posyandu Remaja, Personal Safety Skill, Remaja.  ABSTRACTAdolescents will experience psychosocial development including development of identity, autonomy, achievement, and sexuality. Support from the surrounding environment will help youth carry out their developmental tasks. The purpose of this community service activity is to improve personal safety skills through youth Posyandu assistance. This community service was carried out for 4 months, starting from June to September 2020. The result of this activity was that cadres were able to take anthropometric measurements, were able to assess nutritional status, were able to identify adolescent psychosocial problems, were able to provide education, and were able to screen and mentor adolescents who were suspected of experiencing violence either as victims or as perpetrators. This activity has been able to improve the ability of cadres in anthropometry measurement complete with the correct techniques.Keywords: Youth Posyandu, Personal Safety Skills, Youth
Information System Records of Nutritional Status of Stunted Children Aged Under Five: A Literature Review of Stunting Management in Pandemic Era Nopi Nur Khasanah; Yeni Rustina; Dyah Wiji Puspita Sari; Apriliani Yulianti Wuriningsih
Amerta Nutrition Vol. 6 No. 4 (2022): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i4.2022.432-436

Abstract

Background: Policies and regulations related to stunting reduction in Indonesia are manifested in both specific and sensitive interventions. Throughout the process, these intervention efforts require cross-sector cooperation while noting that stunting is caused by multi-dimensional factors. Unfortunately, the current Covid-19 pandemic has worsened the target achievement of stunting reduction due to limited human resources at the primary service level and various Covid-19 prevention protocols that must be adhered to; both are considered as factors leading to the declining of services at the community level.   Objectives: This research was conducted to analyze the implementation of stunting prevention policy by reviewing the literature that doing a research to prevent stunting in pandemic era. Discusion: The results showed that the lack of human resources, which results in inadequate health services, may be one of the indirect causes of ineffective of stunting prevention policy. Conclusions: The development of an information system for recording the nutritional status of children under five with stunting can be an alternative to prevent the impact of stunting through a multilevel approach by involving health cadres and health professionals who are responsible for public health within the community health center scope.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Febri Ayu Hidayati; Nopi Nur Khasanah; Kurnia Wijayanti
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022): September
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.039 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pertumbuhan dan perkembangan anak yang signifikan terjadi saat usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun, dimana pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat peningkatan. Peran orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dapat membantu anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan pada anak sesuai tingkatan usianya dengan normal tanpa ada penyimpangan. Peran utama pola asuh orang tua adalah mempertahankan kehidupan anak, meningkatkan kesehatan anak, serta memfasilitasi anak untuk mengembangkan tahapan perkembangannya. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh orang tua, pengukuran pertumbuhan dan kuesionr perkembangan. Jumlah sampel 41 responden anak usia prsekolah dengan metode total sampling.Hasil :Hasil analisis univariat karakteristik pola asuh otoriter dengan 6 responden (14.6%), Permisif dengan 16 responden (29.3%), demokratis sedang 23 responden (56.1%). Hasil analisis bivariat dengan uji spearman didapatkan nilai pola asuh dan BB/U (ρ= 0 ; r=0), pola asuh dan TB/U(ρ=0.273 ; r=0.251), pola asuh dan BB/TB (ρ= 0.333 ; r=0.222), ola asuh dan IMT/U (ρ=0.830 ; r=-0.051).Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara hubungan pola asuh orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan ana usia prasekolah
HUBUNGAN MANAJEMEN NUTRISI DENGAN KEJADIAN STUNTING USIA 24-59 BULAN DI KELURAHAN BANDARHARJO KOTA SEMARANG Widya Yuliana Sari; Indra Tri Astuti; Nopi Nur Khasanah
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022): September
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.844 KB)

Abstract

Manajemen nutrisimerupakan prosedur yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilanmenyusui. Bahkan, terutama dari kehamilan segera setelah melahirkan dan pada periode menyusui berikutnya. Manajemen nutrisi meliputi pemberian ASI eksklusif, cara penyiapan makanan, jumlah makanan, jenis makanan, frekuensi pemberian ASI, dan kecepatan respon terhadap pemberian gizi. Kejadian stunting adalah indikator kekurangan gizi kronis akibat asupan yang tidak cukup dalam waktu lama, buruknya kualitas makanan, peningkatan morbiditas dan pertumbuhan. Umumnya masalah pertumbuhan linier pada balita seringkali diabaikan karena masih dianggap normal selama berat badan anak berada dalamkisaran normal, Balita yang menderita stunting disebabkan karena kurang asupan nutrisi dan pola nutrisi yang tidak baik. Faktor genetik atau keturunan bukan penyebab utama balita terkena stunting.
HUBUNGAN ANTARA STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK BALITA USIA 24-59 BULAN DI KELURAHAN BANDARHARJO KABUPATEN SEMARANG Vita Dwi Febriyanti; Indra Tri Astuti; Nopi Nur Khasanah
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022): September
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.916 KB)

Abstract

Anak stunting adalah anak yang mengalami kegagalan petumbuhan dan mempengaruhi perkembangan sosial emosional dan kecerdasan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stunting dengan perkembangan sosial emosional anak balita usia 24-59 bulan. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain korelasi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pada 300 responden dengan teknik consecutive sampling. Dan data diolah menggunakan uji statistik Somer’d. Dari 300 responden didapatkan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (52,0%), dengan umur rata-rata 37-48 bulan (36,7%). Pendidikan orang tua paling banyak SMA sebanyak (72,0%), orang tua bekerja sebanyak (82,0%), dengan pendapatan >Rp2.810.025 sebanyak (83,0%). Anak tidak mengalami penyakit dengan waktu yang lama sebanyak (100%), anak tidak mengalami gangguan mental sebanyak (100%), sedangkan keluarga responden yang tidak mengalami gangguan mental sebanyak (100%). Dalam penelitian ini pada perkembangan sosial emosional dengan kategori tidak teramati sebanyak (34,3%), kategori tahap awal sebanyak (26,3%), kategori berkembang sebanyak (30,0%), kategori konsisten sebanyak (9,3%). Sedangkan stunting dengan kategori sangat pendek sebanyak (19,0%), kategori pendek sebanyak (10,7%), kategori normal sebanyak (70,3%). Adanya hubungan antara stunting dengan perkembangan sosial emosional pada anak balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Bandarharjo Semarang dengan nilai p value 0,027.