Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemeliharaan Lebah Tanpa Sengat Sebagai Usaha Peningkatan Imunitas Tubuh Masyarakat Bumisari, Natar Sari, Dian Anggria; Mulyana, Jeane Siswitasari; Riana, Elisa Nurma; Suryanti, Erma; Nurhayu, Winati; Maretta, Gres; Antonius, Antonius; Zahra, Anisa Mumtaz; Nurcahya, Gebriel
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Volume 4 No 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v4i2.1121

Abstract

ABSTRAK Pandemi global mengharuskan masyarakat untuk memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah terpapar berbagai penyakit terutama Covid-19. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan dari produk alami bebas bahan kimia berbahaya yang mengandung nutrisi seimbang. Salah satu produk alami yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh adalah madu. Madu merupakan salah satu produk alami lebah yang dapat langsung dikonsumsi dan berkhasiat untuk kesehatan. Lebah yang umumnya dipelihara untuk menghasilkan madu adalah jenis lebah madu Apis sp. yang memiliki sengat. Hal ini yang menyebabkan madu hanya bisa diperoleh dari peternak lebah dan distributor madu. Namun, jenis lebah liar tanpa sengat dapat mempermudah masyarakat untuk memperoleh madu dan dapat dipelihara langsung dari rumah. Pengetahuan pemeliharaan lebah madu dapat membantu masyarakat untuk memastikan tersedianya asupan nutrisi yang dapat menjaga daya tahan tubuh keluarga. Pelaksanaan pelatihan pemeliharaan lebah tanpa sengat dilaksanakan dengan metoda ceramah di Desa Bumisari, Natar, Lampung Selatan. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini meliputi pengisian kuesioner pre-test dan post-test untuk mengetahui pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah dilakasanakan pelatihan. Ketercapaian target diketahui dapat berdasarkan hasil analisis kuesioner yang dilakukan, dimana ditemukan peningkatan pemahaman masyarakat hingga 87.096%. Berdasarkan hasil akhir kegiatan, diharapkan masyarakat semakin baik mengelola lingkungan sekitar sehingga sumber tanaman penghasil nektar untuk madu lebah tanpa sengat tetap terus tersedia. Kata kunci: daya tahan tubuh, lebah tanpa sengat, madu, desa Bumisari ABSTRACT People need to focus more on strengthening their immune systems in order to avoid being easily exposed to numerous diseases, including COVID-19. There are many things that can be done to increase the body's immunity, one of which is by consuming foods derived from natural products that free of harmful chemicals and contain a balanced of nutrients. Honey is one of the natural bee products that can be consumed right away and is good for human health. Apis spp., is the common insect species of bees with sting, are typically kept to generate honey. Because of this, good quality honey is only available from professional beekeepers and honey suppliers. However, wild stingless bees can help people to obtain honey and can be kept at home. Knowledge of honey bee maintenance can help the community to ensure the availability of nutritional intake that can maintain the family's immune system. The implementation of stingless beekeeping training was carried out using the lecture method in Bumisari Village, Natar, South Lampung. The stages of implementing this activity include filling out pre-test and post-test questionnaires to determine community knowledge before and after the training. The achievement of the target can be known based on the results of the questionnaire analysis conducted, which found an increase in public understanding of up to 87.096%. Based on the final results of the activity, it is hoped that the community will better manage the surrounding environment so that sources of nectar-producing plants for stingless bee honey will continue to be available. Keywords: immune system, stingless bee, honey, Bumisari village
Sosialisasi Potensi Etnobotani dan Etnozoologi Desa Pahawang Maretta, Gres; Nurhayu, Winati; Novriadi, Novriadi; Yanti Ariyanti, Yanti Ariyanti; Wahyuni, Kurnia; Riana, Elisa Nurma; Khairani, Iffa Afiqa; Darmawan, Andy; Leksikowati, Sovia Santi; Kesuma, Andri Jaya
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.17818

Abstract

Etnobiologi adalah evaluasi ilmiah terhadap pengetahuan penduduk tentang biologi, meliputi pengetahuan tentang tumbuhan (etnobotani), hewan (etnozoologi) dan lingkungannya (etnoekologi). Kajian etnobiologi dapat menghubungkan biologi dan etnis yang ada pada suatu tradisi adat. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, mendorong masyarakat untuk peduli terhadap pelestarian sumber daya alam yang ada di Desa Pahawang. Hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan adalah pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan etnobotani dan etnozoologi yang ada di desa Pahawang. Kami melakukan penilaian terhadap pengetahuan dan ketertarikan masyarakat mengenai pemanfaatan etnobotani dan etnozoologi yang ada dan diterapkan di desa Pahawang. Pengetahuan masyarakat mengenai potensi dan pemanfaatan etnobotani dan etnozoologi di desa Pahawang meningkat setelah pelatihan jika dibandingkan dengan sebelum pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian tujuan dari kegiatan dari hasil pengolahan data kuesioner. Rerata ketercapaian tujuan dapat dikatakan baik (75,6%) berdasarkan dari hasil pre-test dan post-test, dimana terdapat peningkatan pengetahuan dari ibu-ibu peserta kegiatan sebesar dari awal hingga akhir kegiatan. Kemampuan melakukan budidaya tanaman pangan, dan pengetahuan tentang pengobatan alami merupakan potensi besar untuk dikembangkan demi meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Desa Pahawang ke depan.
Pengukuran Preferensi Penggunaan Tangan pada Mahasiswa Biologi Angkatan 2021 di Institut Teknologi Sumatera Mu'awanah, Erina; Tarigan, Marta Rosi Br; Andreas, Dicky; Hariyati, Dewi; Jaya, Bima Zein; Simamora, Irma Dermawan; Ariyanti, Yanti; Nurhayu, Winati
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v3i1.2145

Abstract

Handedness atau preferensi penggunaan tangan dalam aktivitas sehari-hari terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu dominan tangan kanan (right-handed) dan dominan tangan kiri (left-handed). Faktor yang memengaruhi handedness meliputi aspek genetik, kebiasaan, serta faktor biologis lainnya, yang juga berkontribusi terhadap kekuatan tangan dan tingkat kecepatan serta ketelitian dalam melakukan suatu tugas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh handedness terhadap kekuatan tangan (power grip) dan kecepatan/ketelitian tangan (precision grip). Penelitian ini melibatkan 36 mahasiswa Biologi angkatan 2021 Institut Teknologi Sumatera dengan beragam jenis kelamin, latar belakang etnis, dan usia. Data dikumpulkan melalui kuesioner serta pengukuran langsung menggunakan hand grip dynamometer untuk mengukur kekuatan tangan dan permainan berbasis waktu untuk mengukur kecepatan serta ketelitian tangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki dominansi tangan kanan, dengan hanya satu responden perempuan berusia 20 tahun yang kidal. Pengukuran power grip menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki dominansi kekuatan tangan pada tangan kanan. Namun, pada precision grip, preferensi tangan dominan bervariasi: laki-laki cenderung lebih dominan menggunakan tangan kiri, sedangkan perempuan lebih dominan menggunakan tangan kanan, meskipun terdapat satu responden perempuan kidal. Hasil ini menunjukkan bahwa preferensi penggunaan tangan dipengaruhi oleh kombinasi faktor jenis kelamin dan aktivitas harian yang berkontribusi terhadap perbedaan dalam kekuatan serta ketelitian tangan antara individu.
Keanekaragaman Arthropoda Di Sekitar Laboratorium Teknik II ITERA Menggunakan Berlese Funnel Ananda, Meriza; Sigalingging, Intan Sutari Br.; Darmawan, Andy; Nurhayu, Winati
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v1i1.1169

Abstract

Arthropoda tanah merupakan salah satu organisme penghuni tanah yang hidup dipermukaan tanah dan di dalam tanah. Arthropoda berperan sebagai predator bagi mangsanya baik nematoda, protozoa, bahkan sesama serangga lain. Arthropoda memiliki kerugian dalam tanah yaitu semakin beragamnya keanekaragaman predator pada suatu ekosistem, maka semakin menekan kerugian hasil akibat serangan hama. Sehingga, tujuan pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui keragaman Arthropoda permukaan tanah di sekitar Laboratorium Teknik II Institut Teknologi Sumatera. Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah Berlese Funnel (alat untuk mengekstrak organisme hidup dari sampel tanah). Dari hasil yang sudah didapatkan dari pengamatan bahwa ditemukan 10 spesies Arthropoda, yaitu Ceratophysella denticulate, Folsomia, Oecophylla, Charidotella sexpunctata, Geophilus flavus, Isotomurus nebulosus, Leptotrombidium pallidum, Nerilla cf. antennata, Cryptophagus lemonchei, larva Ctenocephalides felis. Kesimpulan dari pengamatan ini adalah ditemukan spesies Arthropoda yang beragam. Hal ini menjadi hama bagi tanah, karena semakin banyak jumlah spesies yang ditemukan maka akan semakin besar kerugian yang terjadi pada tanah.
Keanekaragaman Atrhropoda Nokturnal di Jalan Urip Sumoharjo Way Halim Bandar Lampung Menggunakan Light Trap Azhima, Ridha; Defy, Agitha Safrilia; Nurhayu, Winati; Darmawan, Andy
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v1i1.1186

Abstract

Arthropoda merupakan filum terbesar dari animal kingdom dengan salah satu kelas arthropoda yang sering ditemui adalah serangga (insekta) yang dibagi menjadi 2 yaitu diurnal dan nokturnal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung keanekaragaman arthropoda nokturnal di daerah perkotaan. Penelitian ini menggunakan alat berupa light trap sederhana dan bahan yang digunakan yaitu air. Metode yang digunakan yaitu metode survey deskriptif dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap arthropoda nokturnal yang terperangkap. Jenis- jenis arthropoda nokturnal yang terperangkap diantaranya yaitu dari famili Culicidae, famili Rhinotermitidae, famili Zygoptera, famili Pholcidae, dan famili Noctuidae dengan nilai Keanekaragaman Shannon yang didapat yaitu H' = 1,339. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa keanekaragaman pada lokasi pengamatan tergolong ke dalam kategori sedang yaitu 1,339.
Arthropod Species Diversity in the Arboretum of Institut Teknologi Sumatera hutauruk, David; Malewa, Sindy; Marhaeni, Agustina; Dabukke, Ruth; Nurhayu, Winati; Darmawan, Andy
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v1i1.1265

Abstract

Arthropoda termasuk salah satu filum hewan dengan anggota paling banyak di antara filum hewan lainnya. Arthropoda mempunyai fungsi ekologi sebagai detritivor, dekomposer, herbivor, dan predator yang berguna untuk penyeimbang ekosistem serta dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) Arthropoda yang terdapat di arboretum Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Metode penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara road sampling dengan menggunakan alat sweep net pada pagi dan sore hari selama empat hari dalam empat minggu. Sampel Arthropoda yang tertangkap diawetkan dalam alkohol 70% lalu diidentifikasi di Laboratorium Zoologi ITERA. Pada hasil penelitian diperoleh indeks keanekaragaman Shannon Arthropoda keseluruhan dengan nilai H’ = 3,619. Indeks ini termasuk tinggi karena sudah lebih dari tiga. Untuk di pagi hari, nilai indeks keanekaragaman yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan di sore hari (H’ = 3,226 dan H’ = 3,000). Spesies Arthropoda yang paling dominan adalah Acrididae sp. Dengan nilai indeks dominansi 13,26%. Arthropoda yang paling dominan saat pagi hari adalah Conocephalus (10,53%) dan sore hari adalah Acrididae sp. (16,42%). Berdasarkan hasil penelitian, keanekaragaman jenis Arthropoda di Arboretum ITERA tergolong tinggi sehingga menandakan daya dukung di lingkungan arboretum ITERA masih cukup baik.
Variasi Kualitas Tidur dan Kreativitas pada Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera Nurhayu, Winati; Tumangger, Juliana Esteria; Maretta, Gres; Darmawan, Andy
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v2i1.1662

Abstract

Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis. Kualitas tidur merujuk pada kondisi yang dialami seseorang untuk mencapai kesegaran dan kebugaran setelah bangun tidur. Terdapat dua fase dalam tidur, yaitu fase Rapid Eye Movement (REM) dan fase Non Rapid Eye Movement (Non REM). Pada fase tidur Non REM, terjadi penurunan norepinefrin yang diduga berperan dalam meningkatkan kreativitas tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi variasi kualitas tidur dan kreativitas pada mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi pendataan demografi, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menentukan kualitas tidur, dan Adjective Check List (ACL) untuk menentukan sifat kreativitas responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur mayoritas mahasiswa ITERA cenderung buruk. Selain itu, juga terdapat temuan bahwa mahasiswa ITERA umumnya memiliki sifat yang mengarah tidak kreatif. Namun, menariknya, ditemukan bahwa mahasiswa ITERA dengan kualitas tidur yang buruk justru lebih banyak memiliki sifat kreatif.
Pengaruh Invigorasi Benih dengan Berbagai Zat Pengatur Tumbuh Alami terhadap Pertumbuhan Sawi Hijau Sari, Mayang Rosi Dwi; Novriadi, Novriadi; Sari, Dian Anggria; Nurhayu, Winati; Mulyana, Jeane Siswitasari
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v2i2.1979

Abstract

Sawi hijau (Brassica juncea) menjadi salah satu sayuran yang banyak diminati masyarakat karena manfaat dan kandungan gizinya, sehingga ketersediaan sawi hijau di pasar harus ditingkatkan agar dapat memenuhi permintaan masyarakat. Untuk meningkatkan ketersediaan sawi hijau dapat dilakukan dengan memastikan benih yang digunakan memiliki kualitas baik yaitu dengan memberikan perlakuan pada benih (invigorasi) sebelum ditanam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai ZPT alami beserta konsentrasi dan lamanya waktu perendaman yang efektif bagi perkecambahan dan pertumbuhan sawi hijau. Perlakuan invigorasi dilakukan dengan merendam benih sawi hijau dengan berbagai ZPT alami selama 1 jam dan 2 jam setelah itu benih disemai menggunakan rockwool. Parameter yang diamati adalah daya viabilitas dan daya vigor benih. Daya viabilitas benih, yang mencakup daya berkecambah (%), laju perkecambahan (hari), dan indeks kecepatan perkecambahan (IKP) serta indeks vigor benih yang mencakup kecepatan tumbuh benih (%), dan keserempakan tumbuh benih (%) dari semua perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat disebabkan oleh kualitas benih yang masih baik dan perendaman yang dapat membantu mengaktifkan hormon giberelin. Hal ini menyebabkan baik benih yang diberi perlakuan invigorasi dengan ekstrak zat pengatur tumbuh dan direndam air tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Hubungan Kecerdasan Fluida dengan Kontrol Diri pada Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera Darmawan, Andy; Wulandari, Putri; Nurhayu, Winati
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 11 No. 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.8430

Abstract

Fluid intelligence is the ability to think quickl and flexibly in solving new problems without relying on past experiences. Meanwhile, self-control is the ability to carry out necessary tasks and resist unwanted and unnecessary temptations. Students, as individuals transitioning into adulthood, may have unique self-control and fluid intelligence due to ongoing brain development. This study aims to analyze the relationship between fluid intelligence and self-control among students at Sumatra Institute of Technology. The research method used in this study involved interviews using the Baddeley Reasoning Test and self-control Scale with 161 respondents, consisting of 73 males and 88 females. The results of the study indicate that there was no significant relationship between fluid intelligence and self-control. One factor that may explain higher fluid intelligence in males is that they are often required to make decisions. Additionally, higher self-control in females may be attributed to societal expectations of more normative behavior for women.
Variasi Ukuran Payudara sebagai Daya Tarik Fisik Perempuan di Masyarakat Lampung Nurhayu, Winati; Luxiana, Eri; Darmawan, Andy; Mulyana, Jeane Siswitasari; Maretta, Gres
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 11 No. 2 (2023): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v11i2.8955

Abstract

Sexual selection occurs when living organisms, including humans, exhibit specific preferences for morphological traits related to health and fertility when choosing a mate. Various physical characteristics such as body size and shape, leg length, skin color, hair length and color, facial features, and breast size contribute to the physical attractiveness of females in mate selection. Breasts can serve as a particular attraction for males, as they are believed to be associated with health and fertility for reproductive purposes. Sexual selection leads to a range of breast sizes, from small to large, within a population. The aim of this research is to investigate the variation in breast size preferences among females in the Indonesian society, specifically in Lampung. The study was conducted by distributing both online and offline questionnaires randomly with breast size stimuli in the form of images. Descriptive data analysis was employed to examine the variation in breast size preferences. Very large breast sizes were considered healthy and feminine by respondents, while medium sizes were deemed attractive. Married male respondents preferred larger breast sizes on average compared to unmarried respondents. Higher-income respondents tended to select larger breast sizes. Respondents with lower educational backgrounds tended to prefer smaller breast sizes. Respondents residing in rural areas preferred larger breast sizes compared to those living in urban areas. In conclusion, sexual selection applied among the population of Lampung in the context of breast size preferences.