Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS NILAI KARAKTER KEPEMIMPINAN PANGERAN ASIR DI RUPIT KAWEDANAN RAWAS TAHUN 1922–1942 Anjani, Tessa; Sarkowi; Sustianingsih, Ira Miyarni
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 5 No. 1 (2025): Pembelajaran Sejarah, Sejarah, dan Kebudayaan Lokal
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jejak.v5i1.46046

Abstract

Penelitian ini mengungkap nilai-nilai karakter kepemimpinan Pangeran Asir selama memimpin di Rupit Kawedanan Rawas pada tahun 1922–1942. Latar belakang penelitian ini berfokus pada peran pemimpin lokal dalam membentuk karakter masyarakat di masa penjajahan Belanda hingga menjelang kemerdekaan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan historis, melalui analisis sumber primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pangeran Asir memiliki integritas, keberanian, keadilan, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap rakyat. Ia mampu menjaga kestabilan sosial dan ekonomi di tengah tekanan kolonial, serta mempertahankan nilai-nilai lokal. Karakter seperti kejujuran, empati, dan visi kepemimpinan yang kuat menjadikannya teladan bagi masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian sejarah lokal serta menjadi inspirasi bagi pemimpin masa kini dalam menerapkan nilai-nilai karakter dalam kepemimpinan.
Aspek Historis Dan Sosial-Ekonomi Terhadap Pembangunan Bendungan Air Gegas Pada Masyarakat Sukakarya Tahun 1987-1990 Kamil; Sarkowi; Irwansyah, Yadri
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan Vol 12 No 1 (2025): JURNAL SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsnbl.v12i1.11750

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak historis dan sosial-ekonomi pembangunan Bendungan Air Gegas di Kecamatan Sukakarya pada rentang tahun 1987 hingga 1990. Bendungan ini merupakan bagian dari kebijakan pembangunan Orde Baru yang menekankan swasembada pangan dan redistribusi penduduk melalui program transmigrasi. Pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto secara sistematis menjalankan pembangunan infrastruktur irigasi sebagai fondasi ketahanan pangan nasional dan mengarahkan perpindahan penduduk dari Jawa ke luar Jawa guna memeratakan beban demografis dan membuka lahan-lahan pertanian baru. Kebijakan ini dilandasi oleh Undang-Undang No. 9 Tahun 1975 tentang Keproyekan Transmigrasi dan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 1986 tentang Peningkatan Produksi Pangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu; wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan bendungan ini dilatarbelakangi program swasembada pangan nasional dan dibarengi dengan transmigrasi. Meskipun dirancang untuk mendukung sektor pertanian lokal, realisasinya tidak berjalan sesuai rencana. Kerusakan pada pintu air dan kurangnya pemeliharaan menyebabkan sistem irigasi tidak berfungsi optimal, sehingga dampaknya terhadap produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat tidak signifikan. Akibatnya, terjadi pergeseran pola mata pencaharian dan perubahan sosial di masyarakat. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan infrastruktur yang berkelanjutan dan responsif terhadap dinamika sosial masyarakat lokal.
Prosedur Penggunaan Posbakum di Pengadilan Agama Pangkalan Balai Sarkowi; Devi Riana
Jurnal Aksi Dosen dan Mahasiswa Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Aksi Dosen dan Mahasiswa
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jadmas.v1i2.371

Abstract

Pengadilan Agama memiliki Pos Bantuan Hukum (Posbakum). Posbakum ini sudah berdiri di Pengadilan Agama Pangkalan Balai yang dibentuk untuk memberikan layanan hukum. Tujuan pengabdian ini adalah  untuk menganalisis mengenai prosedur penggunaan Posbakum dan kesulitan yang dialami Petugas Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan Agama Pangkalan Balai. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah wawancara,  diskusi, observasi dan penyuluhan hukum.  Dari hasil pengabdian diketahui bahwa terdapat kesulitan yang dialami oleh petugas Posbakum  dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat seperti: petugas terkadang sulit memahami apa yang disampaikan oleh klien karena disampaikan dengan cepat, tidak jelas bahkan sambil menangis; terkadang klien tidak memahami apa yang ditanyakan oleh petugas, sehingga jawaban klien tidak sesuai dengan pertanyaan petugas; petugas membutuhkan penerjemah dalam melayani klien penyandang disabilitas.  
Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Purwodadi Riska Dwi Putri Anjani; Ira Miyarni Sustianingsih; Sarkowi
Attractive : Innovative Education Journal Vol. 6 No. 2 (2024): Attractive : Innovative Education Journal
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/aj.v6i2.1400

Abstract

This thesis is entitled "Application of the Student Facilitator and Explaining Learning Model to the Social Studies Learning Outcomes of Class VIII Students of Purwodadi State Middle School. "The formulation of the problem in this research is whether there is a significant increase in the Social Sciences Learning Outcomes of Class VIII Students of Purwodadi State Middle School after being given the Student Facilitator and Explaining Learning Model ?. This research aims to find out whether after implementing the Student Facilitator and Explaining model, the learning outcomes of class VIII students at SMP Negeri Purwodadi have improved. The type of research used is quasi-experimental. The population of all classes VIII of SMP Negeri Purwodadi and samples of class VIII.1 were taken randomly. Data collection was carried out using instrument tests in the form of multiple choice with 30 questions, pre-test-post-test in the form of multiple choice with 25 questions. The collected data was analyzed using the t-test at the significance level α = 0.05. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the social studies learning outcomes of Class VIII students at Purwodadi State Middle School after implementing the Student Facilitator and Explaining learning model have seen significant improvements. The average student learning outcome was 83.86 and the percentage of students who completed it reached 92.85%.
EKSISTENSI KEPERCAYAAN KERAMAT MONENG IMAM DALAM KEBUDAYAAN MASYARAKAT MUARA NILAU KECAMATAN SELANGIT KABUPATEN MUSI RAWAS Sari, Inang; Sarkowi; Wulansari, Ratna
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 2 (2025): PUTERI HIJAU: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v10i2.68024

Abstract

This study aims to describe how the existence of the sacred belief of Moneng Imam in the culture of the Muara Nilau community, Selangit District, Musi Rawas Regency. The method used by the author is the historical method (history) with a qualitative approach. The research procedure uses Heuristics (Source Collection), Verification (Source Criticism), Interpretation (Interpretation), and Historiography. The results of the study are the existence of the sacred belief of Moneng Imam in the culture of the Muara Nilau community, Selangit District, Musi Rawas Regency, namely the community strongly believes in the sacred tomb, namely the Tomb of Moneng Imam and has been cultured and passed down from generation to generation. However, not all people believe in this, many also do not believe that the Tomb of Moneng Imam can help and answer prayers. The belief in Moneng Imam in Muara Nilau Village, Selangit District, Musi Rawas Regency, is not just an old story but a vibrant cultural phenomenon that continues to resonate in the lives of the local community. This sacred belief is deeply rooted because it serves as a spiritual, social, and identity pillar for the community. Moneng Imam has transformed into a cultural centre of gravity, whether as a legendary historical figure or a purely spiritual symbol. Through pilgrimage practices, rituals, vows, and oral narratives that are continually passed down, the people of Muara Nilau not only preserve the memory of this figure but also reproduce and strengthen their value system and worldview. This belief provides a sense of security, hope, and moral guidance, helping people face life's challenges in a way that aligns with their beliefs. The synthesis of local Islamic teachings and ancestral traditions is a hallmark of the Moneng Imam belief, demonstrating how cultures can adapt and create a unique harmony. In short, Moneng Imam is more than a tomb or a legend; it is a spiritual and social foundation that continues to shape and bind the culture of the Muara Nilau community to this day. Its survival underscores the crucial role of sacred beliefs in maintaining the cohesion and sustainability of a community amidst the changing times.
NILAI-NILAI TRADISI BUBUAL PUTAH PADA MASYARAKAT SUKU REJANG RAWAS DESA NAPALLICIN KECAMATAN ULU RAWAS KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Manyu, Bayu Ebhie; Irwansyah, Yadri; Sarkowi
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 10 No. 2 (2025): PUTERI HIJAU: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v10i2.68344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mengalisis nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Bubual Putah pada masyarakat Rejang Rawas Desa Napallicin Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara. Tradisi ini merupakan bagian dari pada warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat hingga saat ini, dan juga dilaksanakan dalam berbagai momen penting seperti mendirikan rumah, sebelum turun tanam ke sawah, turun tanam di ladang, talak bala, serta acara syukuran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi, melibatkan observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta dokumentasi untuk memperoleh data yang komprehensif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bubual Putah memiliki makna nilai-nilai sosial masyarakat, persaudaraan dan persatuan, nilai pendidikan karakter, nilai keagamaan, nilai kearifan lokal, dan nilai gotong royong. Nilai-nilai tersebut memiliki peranan penting  dalam memperkuat kohesi sosial, dan menjaga hubungan yang harmonis antar warga, serta mempertahankan indentitas budaya masyarakat Rejang Rawas Desa Napallicin. Dengan demikian, tradisi Bubual Putah ini bukan hanya sebagai ritual adat saja, akan tetapi juga sebagai media pendidikan karakter dan pewarisan nilai luhur kepada generasi penerus.  
Analysis of the Local Wisdom of Batu Urip in Lubuklinggau City in Ecological and Historical Context Susilo, Agus; Satinem, Yohana; Sarkowi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 11 (2024): November
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i11.8788

Abstract

This research explores the relationship between historical and ecological aspects in Batu Urip Village, Lubuklinggau City. Batu Urip, as a historical and cultural area, holds various important heritage sites such as traditional houses and ancestral graves, reflecting the richness of local culture. Ecologically, Batu Urip's physical environment, including forests and rivers, influences the community's way of life as well as traditional agricultural methods and building materials. The study highlights the importance of integrating ecosystem conservation with cultural heritage preservation. Conservation activities must consider environmental impacts to maintain ecological balance and protect historical sites. Additionally, education on local wisdom values and environmental preservation should be incorporated into school curricula to raise awareness among the younger generation. The research also emphasizes the need for collaboration between communities, government, and educational institutions to support the preservation of Batu Urip amidst the challenges of globalization and digitalization. Through a holistic approach, Batu Urip can maintain its historical identity while ensuring the sustainability of its local ecosystem, making it a wise and exemplary city at both regional and national levels.