Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Edukasi Penggunaan Sediaan Body Scrub Menggunakan Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp) dan Serbuk Beras Putih (Oryza Sativa L.) sebagai Pelembap Kulit Monica Suryani; Julia Susanti; Dumartina Hutauruk
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 2 No. 4 (2024): Desember: Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v2i4.2364

Abstract

Providing education to the public by using bay leaves as a preparation will increase public awareness of the plants that grow in Indonesia, which are rich in health benefits, thereby increasing public enthusiasm. Bay leaves combined with white rice powder are often used as a moisturizer so they are made into a body scrub preparation that can increase moisture into the skin for better. The aim of this service is that the community is expected to provide education about bay leaves and white rice powder in Klambir V Village, Medan, Indonesia. This community service method was carried out using leaflets, modules, power points and presentations to the community. The result of this service was an increase in public knowledge of tamarind fruit as an antioxidant by 85%..
UJI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK PADA DAUN MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA) Nanda Nopriani Sinaga; Oktricia Eltania Zebua; Puan Maharani Pertiwi Mendrofa; Seprianingsih Br Silaen; Eva Diansari Marbun; Monica Suryani
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 7 (2025): JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan tanaman obat tradisional di Indonesia terus meningkat karena biaya pengobatan modern yang tinggi dan kepercayaan masyarakat pada khasiat alami tanaman. Salah satu tanaman yang populer adalah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa), yang memiliki aktivitas antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan potensi antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan standarisasi simplisia daun mahkota dewa sebagai upaya menjamin mutu keamanan dan konsistensi bahan baku obat tradisional melalui uji parameter spesifik dan nonspesifik. Penelitian ini mengevaluasi kualitas simplisia daun mahkota dewa sebagai tahap awal standarisasi. Uji meliputi kadar air, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air dan etanol, pengamatan makroskopis dan mikroskopis, serta skrining fitokimia. Hasil menunjukkan kadar air 8,22%, kadar penyusutan 9,82%, yang memenuhi syarat.  kadar sari larut etanol 4,8%, kadar abu total 6,34%, kadar abu tidak larut asam 5%, dan kadar sari larut air 21,4%. Secara makroskopis, daun berbentuk bangun bulat telur dengan ujung meruncing, hijau tua pada daun dewasa, hijau muda pada kuncup. Mikroskopis menunjukkan adanya serat sklerenkim, sel batu, berkas pembuluh spiral, sel minyak, stomata, serabut pembuluh, dan trikoma. Skrining fitokimia mengungkap kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid/triterpenoid. Kesimpulannya, simplisia daun mahkota dewa memenuhi sebagian besar standar mutu dan mengandung metabolit sekunder aktif, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai bahan baku obat herbal tradisional.
EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) BAGI KELUARGA WILAYAH DESA TANJUNG SARI, MEDAN SELAYANG SARI KOTA MEDAN Supartiningsih, Supartiningsih; Sulastri; Monica Suryani; Devina Candra
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6270

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan keluarga masih belum dimengerti oleh masyarakat karena masih kurangnya informasi yang diterima dan masih kurangnya fasilitas untuk melaksanakan program tersebut. Namun ada faktor lain juga seperti masalah ekonomi, keterbelakangan sosial dan pendidikan yang menjadi masalah dalam melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Permasalahan kesehatan di masyarakat seringkali muncul tanpa diketahui dan disadari penyebabnya. Hal ini terjadi karena masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan. Oleh karena itu edukasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat khususnya pada Ibu Rumah Tangga dengan berpedoman pada indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tanjung Sari, Medan Selayang Kota Medan pada hari Sabtu, 12 Juli 2025 dan diikuti oleh ibu rumah tangga sebagai peserta sejumlah 17 orang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pemaparan materi menggunakan leaflet dan powerpoint untuk memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat di Desa Tanjung Sari. Hasil dari edukasi perilaku hidup bersih dan sehat ini dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga menjadikan masyarakat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam menerapkan hidup bersih dan sehat serta masyarakat dapat berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Standarisasi Simplisia Bunga Tapak Dara  (Catharanthus roseus L.) Berdasarkan Parameter Spesifik dan Non-Spesifik Yulia Larasanti; Risando Sitanggang; Veronika Simamora; Ulva Rizkyna; Muhammad Romzi; Sorta Partomuan Situmeang; Eva Diansari Marbun; Monica Suryani
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standarisasi merupakan proses penting yang melibatkan penetapan spesifikasi bahan berdasarkan parameter tertentu guna menjamin mutu dan keamanan produk obat alami secara konsisten. Bunga tapak dara (Catharanthus roseus L.), anggota famili Apocynaceae, umum dibudidayakan di pekarangan rumah dan dikenal luas karena memiliki beragam aktivitas farmakologis seperti antikanker, antioksidan, dan antimikroba. Berkat komposisi senyawa kimia yang kaya, tanaman ini banyak dimanfaatkan dalam pengobatan. Tujuan penelitian ini ialah untuk melakukan standarisasi simplisia bunga tapak dara (Catharanthus roseus L.) berdasarkan parameter spesifik dan nonspesifik guna mendukung pemanfaatannya sebagai bahan baku obat herbal berkualitas tinggi. Proses simplisia dilakukan melalui sortasi, pengeringan buatan pada suhu 50 °C, dan penggilingan menjadi serbuk. Hasil uji menunjukkan bahwa simplisia memiliki karakteristik organoleptik khas, struktur mikroskopik dan makroskopik yang sesuai, serta mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid atau triterpenoid. Parameter nonspesifik seperti kadar air (3,7%), susut pengeringan (3,35%), sari larut air (30,2%), sari larut etanol (41,5%), abu total (3,73%), dan abu tidak larut asam (0,66%) semuanya memenuhi standar Materia Medika Indonesia. Dengan demikian, bunga tapak dara memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku fitofarmaka dan obat herbal terstandar.
Formulasi Sediaan Sheet Mask Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) sebagai Pelembab Kulit Wajah Monica Suryani; Suharyanisa Suharyanisa; Ferdinand Paulus Ginting; Syarifah Roslianizar; Widya Fitri
Inovasi Kesehatan Global Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus : Inovasi Kesehatan Global
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/ikg.v1i3.689

Abstract

Centella asiatica leaves contain active compounds such as alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins, which are secondary metabolites. A sheet mask is a practical cosmetic facial treatment that does not require rinsing and is effective in moisturizing the skin. This study aims to determine the formulation of a sheet mask preparation. The ethanol extract of Centella asiatica leaves meets the physical quality evaluation criteria for the preparation. The experimental formulation method involves creating a sheet mask composed of various components including Centella asiatica leaf extract, glycerin, propylene glycol, xanthan gum, PEG-40 hydrogenated castor oil, nipagin, 96% ethanol, fragrance (Green tea), aquadest, sheet mask base, and foil bag. The research includes the characterization of the raw material, phytochemical screening of the extract, and formulation into sheet masks with concentrations of 2%, 4%, and 6%, followed by moisturizing testing using a skin analyzer. The evaluation of the preparation includes organoleptic tests, homogeneity, physical stability, viscosity, pH value, irritation testing, and hedonic testing. The characterization results show a water content of 3.46%, water-soluble extract content of 31.38%, ethanol-soluble extract content of 11.96%, total ash content of 8.41%, and acid-insoluble ash content of 1.09%. Phytochemical screening results show positive for alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and steroids. The study indicates that the ethanol extract of Centella asiatica can be formulated into a homogeneous and stable sheet mask preparation. The pH of the preparation meets the requirement with a value of 4.5-6.5, which is relatively safe for facial skin. The preparation does not cause irritation, with viscosity testing meeting the requirement of 250-1150 cp. The moisturizing test shows that a 6% Centella asiatica extract concentration provides the best moisturizing effect, and the most preferred formulation is F3 with a preference percentage of 38.12%. The average moisture values are F0 (Blank) 25.64%, F1 (2%) 33.26%, F2 (4%) 39.18%, and F3 (6%) 38.12%. Overall, it can be concluded that Centella asiatica extract can be formulated into a sheet mask with effective moisturizing capability for the facial skin.