Perkembangan teknologi yang semakin pesat, pembuat kebijakan harus melibatkan industri dalam proses pendidikan, terutama dalam menyusun kurikulum agar kompetensi capaian selaras dengan kebutuhan. Industri juga harus bekerja sama dengan sekolah untuk mengurangi perbedaan antara kejadian di dunia nyata dengan apa yang diajarkan di sekolah. Jika perbedaan ini dikecilkan, lulusan pendidikan kejuruan akan lebih mudah terserap ke industri dan tingkat pegangguran lulusan SMK akan menurun. Dalam penulisan artikel ini, metode analisis literatur digunakan. Analisis literatur mencakup penelitian berbagai kajian ilmiah, seperti artikel ilmiah, jurnal, buku, dan kajian lainnya yang relevan dengan topik. Program kemitraan sekolah dengan industri meliputi: (1) program pembelajaran pabrik; (2) kerjasama antara industri dengan sekolah dalam bentuk pengelolaan prakerin, pengelolaan kunjungan industri, kelas industri, serta proses perekrutan tanaga kerja; dan (3) pelatihan dan pengelolaan bagi pihak berwenang yang terkait dengan ketenagakerjaan. Peran Industri dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Kejuruan adalah untuk memperbarui kurikulum dan memberi siswa pemahaman tentang teknologi terbaru. Ini juga memungkinkan siswa melakukan praktik kerja langsung di industri atau melakukan magang, yang akan membantu mereka mengembangkan keterampilan kerja praktis.