Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Risk factors of toxoplasmosis in goat and sheep that influence in human infection Fatmawati, Mira; Padaga, Masdiana C; Mayashinta, Dearikha Karina; Aini, Fidi Nur
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 31, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2021.031.01.04

Abstract

Toxoplasmosis is a zoonosis that is transmitted from animals to humans. The definitive landlady of toxoplasmosis is a cat. However, goats can be infected by this disease. One third of the world's humans are estimated to be infected with toxoplasmosis. The purpose of this study was to determine the factors that influence the incidence of toxoplasmosis in humans and animals. The research method is by serological testing of toxoplasmosis in humans using ELISA and serological testing of toxoplasmosis in goats and sheep using ToMAT. The results showed that the prevalence of toxoplasmosis in humans was 15.1% while in goats it was 61.1% and in sheep it was 58.9%. Risk factors that influence the incidence of toxoplasmosis are maintenance management factors such as feeding from grass that take it from fields, provision of drinking water collected, procedures for providing cages, and also cat litter available. While health management factors that become risk factors are separated of sick animals. Potential human transmission through knowledge, attitudes and practices of farmers related to the control of toxoplasmosis. The conclusion of this study is the need for socialization to farmers to improve knowledge, attitudes and practices of farmers related to maintenance management and health enforcement factors that are a risk of transmitting toxoplasmosis, enclosure sanitation and maintenance management.
Gambaran pengetahuan siswa SMAN 8 Malang tentang foodborne disease Ajeng Erika Prihastuti Haskito; Citra Sari; Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti
ARSHI Veterinary Letters Vol. 3 No. 1 (2019): ARSHI Veterinary Letters - Februari 2019
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.035 KB) | DOI: 10.29244/avl.3.1.15-16

Abstract

Foodborne disease adalah penyakit yang terjadi akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh agen mikroorganisme atau zat toksin. Kejadian foodborne disease, seperti sakit perut dengan gejala klinis diare dan thypoid pada siswa di sekolah masih cukup tinggi hingga saat ini. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang foodborne disease serta kurangnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian gambaran pengetahuan tentang foodborne disease ini bersifat deskriptif, dengan design penelitian menggunakan cross sectional study dengan populasi adalah siswa SMAN 8 Malang. Sampel dipilih secara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi, sehingga diperoleh sampel 35 siswa kelas X-a SMAN 8 Malang. Hasil penelitian diperoleh informasi sebesar 34.29% pernah  mengalami sakit akibat jajanan di sekolah. Hasil analisa menunjukkan hanya 28.57% siswa mengetahui tentang foodborne disease, 22.86% mengetahui ciri-ciri jajanan terkontaminasi bakteri, dan 14.29% mengetahui penyakit foodborne disease akibat bakteri. Persentase siswa belum terbiasa menerapkan perilaku cuci tangan sebelum makan sebesar 80%. Gambaran pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah siswa SMAN 8 Malang tentang foodborne disease masih sangat kurang.
Seroprevalensi kejadian toksoplamosis pada kambing di UD Gading Mas Kabupaten Kediri Fidi Nur Dameanti; Mira Fatmawati; Ani Setianingrum; Ajeng Erika
ARSHI Veterinary Letters Vol. 3 No. 2 (2019): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2019
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.1 KB) | DOI: 10.29244/avl.3.2.35-36

Abstract

Toksoplasmosis merupakan penyakit zoonosis prioritas berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4026/Kpts/OT.140/4/2013. Salah satu penularan toksoplasmosis adalah melalui konsumsi daging kambing yang mengandung kista. Inang definitif toksoplasmosis adalah kucing, sedangkan kambing, domba dan manusia merupakan inang perantara. Rata-rata prevalensi toksoplasmosis di Jawa adalah 42,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi toksoplasmosis sebagai data dasar dalam menentukan jumlah sampel penelitian lanjutan mengenai pemetaan kasus toksoplasmosis. Sampel darah diambil pada seluruh populasi kambing yang ada di UD Gading Mas Kabupaten Kediri. Pengujian IgG dan IgM pada serum kambing menggunakan Toxoplasma Modified Agglutination Test (ToMAT) di Balai Veteriner Lampung. Hasil pengujian menunjukkan bahwa prevalensi toksoplasmosis di UD Gading Mas Kabupaten Kediri adalah IgG positif 100% dan IgM positif  38,5%.
Seroprevalensi Brucellosis dan Tingkat Gangguan Reproduksi Pada Sapi Perah di Kota Batu Ani Setianingrum; Mira Fatmawati; Aulia Firmawati; Dahliatul Qosimah; Fidi Nur Aini E P Dameanti; Wahyu Islami; Utami Kurniawati; Lisa D Andriyani
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to measure the incidence rate of brucellosis in dairy cattle at Batu City based onserological tests (seroprevalence) and to determine the relationship between the incidence ofbrucellosis and reproductive disorders. Cross-sectional epidemiological research was conducted todetermine the prevalence of brucellosis in dairy cows. Serum samples were obtained from 130dairy cows over 6 months of age, reproductive disorders data using a questionnaire on 21 farmers.Serological testing used the Rose Bengal Test (RBT) and continued with the Complement FixationTest (CFT). The data analysis used Pearson's Chi-Square correlation statistical test. Theseroprevalence of brucellosis at Batu City was 0.7%. The prevalence of reproductive disorders indairy cows was 29.2% consisted of 8.5% abortion and 20.8% repeated mating. There was acorrelation between brucellosis and the incidence of abortion (2 = 10.90; P<0.05) and a correlation between the incidence of abortion and the age more than 3 years (2 = 5.35; P<0.05). The conclusion of this study showed that the prevalence of brucellosis at Batu city was low (<2%).The results of this study could be used as the basis for implementing a vaccination program anderadicating brucellosis at East Java
Efek Pemberian Ekstrak Oregano (Origanum Vulgare) Terhadap Histomorfometri Ileum Pada Mencit Kolibasilosis Indah Amalia Amri; Vinka Melinda; Fidi Nur Aini EPD; Ida Bagus Gde Rama Wisesa
Acta VETERINARIA Indonesiana 2022: Special Issues
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi...15-22

Abstract

Escherichia coli termasuk ke dalam bakteri koliform dengan famili enterobacteriaceae, bakteri tersebut mampu bertahan hidup di dalam salurann pencernaan. E. Coli berbentuk batang atau basil yang bersifat gram-negatif, fakultatif anaerob dan tidak mempunyai spora. Pemberian antibiotik streptomisin golongan aminoglikosida dapat bekerja dengan menghambat sintesis protein. Oregano (Origanum vulgare) kandungan yang dimiliki yaitu flavanoid, fenol cravaracol, glikosida fenolik, tanin, timol dan terpenoid. Fenol cravaracol dapat merusak membran sel dan dapat merusak DNA sel bakteri, serta mengurangi kerusakan sel ileum fenol sebagai antioksidan. Timol berfungsi akan meningkatkan permeabilitas membran sel. Penelitian bersifat eksperimental menggunakan mencit Balb/C (Mus musculus) jantan dengan berat badan 20-25 gr berumur 8-10 minggu. Penelitian ini menggunakan rangkaian acak yang terdiri dari K- (Sehat), K+ (induksi antibiotik streptomisin dan diinduksikan Escherichia coli), P1, P2, P3 diberikan antibiotik streptomisin dan induksi E. coli serta pemberian ekstrak origanum vulgare dengan konsentrasi 5 mg/ekor pada P1, 10 mg/ekor pada P2 dan 20 mg/ekor pada P3. Variabel yang diamati histopatologi ileum secara deskriptif dan histomorfometri dengan pengukuran panjang dan lebar vili menggunakan image J, dan dianalisa menggunakan uji One Way ANOVA dengan homogenitas dan normalitas p>0,05. Hasil peneilitian dan kesimpulan pada histopatologi dan histomorfometri menunjukan bahwa kelompok P1 (5 mg/ekor) tidak mengalami penurunan kerusakan pada epitel vili ileum serta tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan kontrol positif (K+). Sedangkan kelompok P1 (5 mg/ekor) berbeda nyata (p<0,05) jika dibandingkan dengan kelompok P2 (10mg/ekor) dan P3 (20 mg/ekor).
Sosialisasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada Kelompok Ternak Sapi Perah Sukses Bersama di Desa Deyeng, Kabupaten Kediri, Jawa Timur Rif Anna Aulia Arum Kusuma; M. Sukron Hawari; Melati Hawalai; Miza Viloute Putri Moestoko; Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Mulut dan Kuku atau dikenal dengan Foot and Mouth Disease disebabkan oleh Foot andMouth Disease Virus yang sedang menjadi wabah di Indonesia. Penyakit ini menyerang hewanberkuku belah seperti kambing, sapi, dan babi. Penyakit ini memiliki tingkat penularan yang sangattinggi. Penularan dapat terjadi secara direct maupun indirect. Desa Deyeng merupakah salah satudesa di Kabupaten Kediri dengan jumlah peternak sapi perah yang cukup banyak sehingga perluadanya sosialisasi sebagai upaya pencegahan penularan yang terjadi secara terus menerus dandapat meminimalisir kerugian ekonomi pada peternak. Kegiatan ini bertujuan utuk menganalisispengetahuan peternak sapi perah tentang Penyakit Mulut dan Kuku. Materi disampaikan pada 16peternak melalui pemaparan materi dengan power point dan modul. Metode yang digunakan untukmengukur ketercapaian materi menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil pre-test danpost-test didapatkan peningkatan pengetahuan pada kelompok peternak sapi perah.Kata Kunci : Penyakit Mulut dan Kuku, Wabah, Peternak, Sapi Perah.
Edukasi Pengenalan Hewan Ternak Dan Penyakit Ternak Pada Siswa SDN Deyeng 02 Kabupaten Kediri Salsabila Zahra Aldifa; Eunike Prasetyowati; Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SDN Deyeng 02 Kabupaten Kediri terletak di Kabupaten Kediri yang secara letak strategis dikelilingi oleh peternakan rakyat sehingga perlu adanya edukasi sejak dini terhadap siswa sekolahdasar di desa tersebut. Pengenalan hewan ternak kepada siswa Sekolah Dasar dimaksudkan untukmenambah wawasan mereka mengenai macam-macam hewan ternak serta penyakit yang umumdialami oleh hewan ternak. Masalah dari pengabdian ini adalah minimnya edukasi kepada siswaSekolah Dasar mengenai hewan ternak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh siswa kelas3 sebanyak 32 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan secara online dengan metodepembelajaran jarak jauh. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan kegiatan selama pandemiCOVID-19. Materi pengabdian masyarakat disampaikan menggunakan modul dan videopembelajaran yang sudah disiapkan oleh tim pengabdian masyarakat. Metode yang digunakan untukmengukur ketercapaian materi menggunakan metode pre-test dan post-test. Uji hasil pre-test dan posttestdilakukandenganmenggunakanujipairedsamplet-testdanujiwilcoxon.Berdasarkanhasilpre-testdanpost-testdidapatkanpeningkatanpengetahuanpadasiswa.Kata Kunci : Hewan Ternak, Sekolah Dasar, Penyakit Ternak, Kabupaten Kediri
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Penerapan Higiene Sanitasi dan Biosecurity di Peternakan Sapi Perah Sebagai Upaya Kewaspadaan Kejadian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) M. Sukron Hawari; Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti; Miza Viloute Putri Mestoko; Melati Hawalai Sumadwita; Rif Anna Aulia Arum Kusuma
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang permukaan mulut dan kulitsekitar kuku ternak berkuku genap, termasuk sapi perah. Kegiatan Komunikasi Informasi danEdukasi (KIE) penerapan higiene sanitasi dan biosecurity pada peternakan sapi perah menjadi salahsatu upaya kewaspadaan terhadap PMK yang sedang mewabah. Usaha peternakan sapi perah padaKelompok Ternak Sukses Bersama Jaya berfokus pada peningkatan populasi ternak sapi perah danhasil produksi susu. Tingginya produksi susu sapi yang masih belum diikuti dengan adanyapenulusuran mengenai kondisi dan upaya yang dilakukan untuk mewaspadai PMK sehinggadiperlukan kegiatan KIE kepada peternak. Kegiatan ini diikuti sebanyak 16 orang peternak yangtergabung dalam kelompok ternak. Kegiatan KIE dilaksanakan secara offline bersama kelompokternak Sukses Bersama Jaya Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Materi KIEdisampaikan menggunakan modul, presentasi, dan diskusi yang telah disiapkan oleh tim. Metodeyang digunakan bertujuan untuk mengukur berdasarkan ketercapaian materi melalui hasil pretestdan posttest. Berdasarkan hasil pretest dan posttest diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatanpengetahuan pada peternak.Kata Kunci : Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kediri, Peternak,  Kelompok Ternak Sukses Bersamajaya
Penyuluhan Upaya Pengendalian Dan Penanggulangan Wabah Pmk Di Indonesia Pada Kelompok Ternak Sapi Perah Melati Hawalai Sumadwita; Fidi Nur Aini Eka Putri Dameanti; Miza Viloute Putri Mestoko; Rif Anna Aulia Arum Kusuma; M. Sukron Hawar
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peternakan sapi perah di Kecamatan Ringinrejo, Kediri, Jawa Timur populasi ternak sapi perahpada tahun 2020 mencapai 182 ekor dimana populasi ini termasuk meningkat di banding tahuntahunsebelumnya. Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) memiliki gejala klinis seperti demam,kehilangan nafsu makan, penyakit mulut dan kuku, dan lesi berkaki empat yang mencapai 39°Cselama beberapa hari. Lesi berbentuk lepuh pada permukaan selaput lendir mulut, seperti lidah,gusi, bagian dalam pipi, dan bibir. Lesi di sepanjang tumit, celah kuku dan ligamen koroner kukuterlihat jelas di kaki. Lesi juga bisa muncul di lubang hidung, moncong, dan puting susu. Penyakitini. Tahun 2022 dalam situasi wabah ini telah dilaporkan kasus PMK yang menyebar padapeternakan sapi perah diperlukan prosedur penanganan dan apabila wabah semakin meluas didaerah Indonesia, penyakit ini menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar dalamkelestarian populasi ternak, maka dari itu diperlukan penyuluhan pengendalian danpenanggulangan ternak sapi perah dalam wabah PMK. Kegiatan ini dilaksanakan di KelompokTernak Sukses Bersama Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Provinsi JawaTimur. Penyuluhan dilakukan menggunakan media yakni dengan membagikan modul materi dankuesioner berupa pretest dan posttest sebanyak 5 soal kepada 16 peternak yang mengikutipenyuluhan. Penyuluhan mendapatkan hasil data dimana para peternak mampu memahami materiyang disampaikan.Kata Kunci : Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Sapi Perah, Peternakan, Kediri
Gambaran Pengetahuan Penyakit Lumpy Skin Disease ( LSD ) di Desa Candirejo, Ngrendeng, dan Gadungan, Kabupaten Blitar Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti; Viski Fitri Hendrawan; Sruti Listra Adrenalin; Siska Aditya; Nurul Luthfiana; Intan Firdha Olien N. A. I.; Ujiati Kamulyan
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit cacar yang ditandai dengan munculnya bintil-bintil padakulit yang ditularkan melalui vektor pada sapi domestik dan kerbau. LSD menyebabkan kerugian padasektor ekonomi sehingga penting untuk meningkatkan pengetahuan terkait LSD kepada masyarakatterutama peternak sebagai bekal pengendalian kasus LSD di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran pengetahuan Kelompok Ternak dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)tentang LSD di desa Candirejo, desa Ngrendeng, dan desa Gadungan yang berada di wilayah KabupatenBlitar melalui kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). Kegiatan KIE dikemas dalam bentukseminar dan diskusi tanya jawab serta pengisian pretes dan postes sebagai evaluasi materi yang telahdisampaikan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata nilai postes daripada pretes dari53.5/100 point menjadi 88/100 point di desa Candirejo, 57.7/100 point menjadi 76.9/100 point di desaNgrendneg, dan 53.5/100 point menjadi 88/100 point di desa Gadungan. Disimpulkan bahwa kegiatan KIEyang diselenggarakan dapat meningkatkan pengetahuan kelompok ternak dan PKK terkait LSD diKabupaten Blitar tepatnya di desa Candirejo, desa Ngrendeng, dan desa Gadungan. Kata Kunci: Lumpy Skin Disease, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), Kelompok Ternak,Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, Kabupaten Blitar.
Co-Authors Adila, Nirmala Sekar Aditya, Siska Adrenalin, Sruti Listra Aeka, Ajeng Agustin, Yuliana Ajeng Erika Ajeng Erika Prihastuti Haskito Akramsyah S, Muhammad Ali Akramsyah, Muhammad Ali Albiruni Haryo, Albiruni Amanda, Jacky Teguh Amri, Indah Amalia Ani Setianingrum Anna Roosdiana Assifa Mardiyah, Fraya Assyifa, Fraya Delivery, Rheina Yesi Octa Erlinda, Tira Eunike Prasetyowati F, Jacky T. Amanda Fahmiantika, Reza Fajar Shodiq Permata Fatmawati, Mira Fatmawati, Mira Firdaus, Muhammad Aviv Firmawati, Aulia Fraya Assifa Mardiyah Guritno, Ignatius HABIB SYAIFUL ARIF TUSKA Hasan, Chyntia S. Y. Hasan, Chyntia Silvi Yanti Haskito, Ajeng Erika Prihastuti Hendrasmara, Muhamad Ferian Ida Bagus Gde Rama Wisesa Indah Amalia Amri Indah Amalia Amri Insan, Habibi Rozzaq Fathoni Intan Firdha Olien N. A. I. Izofani, Safira Kamulyan, Ujiati Kurniawan, Septian Bestart Lisa D Andriyani Lutfiana, Nurul Luthfiana, Nurul M. Sukron Hawar M. Sukron Hawari Masardhi, Bagus Aji Mayashinta, Dearikha Karina Melati Hawalai Melati Hawalai Sumadwita Mira Fatmawati Mira Fatmawati Miza Viloute Putri Mestoko Miza Viloute Putri Moestoko Mustofa Helmi Effendi Nirmalasari, Na Young Noviatri, Aldila Nurul Luthfiana Ompusunggu, Meifi Mariana Orlona, Vanessa Prudence Padaga, Masdiana C Paramanandi, Dini Agusti Pratama, Alfaro Rikko Purnamasari, Citra Purwatiningsih, Wawid Qosimah, Dahliatul Residiwati, Gretania Ricadonna Raissa Rickyawan, Nofan Rif Anna Aulia Arum Kusuma Sabila, Ahda Safri, M. Ali AkramSyah Safri, Muhammad Ali A. Salsabila Zahra Aldifa Setianingrum, Ani Siska Aditya Siti Kurniawati Sruti Listra Adrenalin Sruti Listra Adrenalin Suseno, Raisa Qurrata A’yun Suseno, Raisa Qurrata ‘Ayun Sutarso Sutrisno, Rahayu Syah, Ali Akram Tedja, Dhaneswara Titisari, Nurina Tuska, Habib Syaiful Arif Ujiati Kamulyan Ujiati Kamulyan Utami Kurniawati Vinka Melinda Viski Fitri Hendrawan Viski Fitri Hendrawan Wahyu Islami Wisesa, Ida Bagus Gde Rama Yudit Oktanella, Yudit