Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy guru dengan sikap guru sekolah penyelenggaraan pendidikan inklusif di Semarang. Self-efficacy guru merupakan keyakinan guru pada kapasitas pengajaran yang diberikan dalam memberikan dampak positif dan menjadikan siswa sukses dalam pembelajaran. Sikap guru adalah suatu cara guru untuk memberikan tanggapan penilaian yang dapat menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap sesuatu atau seseorang. Subjek penelitian ini sebanyak 97 responden yang merupakan guru sekolah dasar negeri inklusif dari wilayah Semarang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Analisis data dilakukan menggunakan metode Spearman's Rho dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26. Bertujuan untuk menguji hubungan self-efficacy guru dengan sikap guru terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusi di sekolah dasar di semarang. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Artinya, semakin tinggi keyakinan diri guru dalam kemampuan mengajar di Sekolah Dasar inklusi, semakin tinggi pula respons positif guru terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif.