Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PUSKESMAS ONANGANJANG Purba, Gayus Rejeki; Hutajulu, Olnes Yosefa
Jurnal Insinyur Profesional Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Insinyur Profesional
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v2i2.43493

Abstract

Keterlambatan proyek memiliki dampak yaitu terjadinya pemborosan waktu dan biaya serta dapat dianggap melanggar kontrak yang telah disepakati sehingga mengurangi kepercayaan oleh pemberi proyek kepada kontraktor/pemborong. Artikel ini memberikan gambaran faktor-faktor yang secara dominan menjadi penyebab kemungkinan terjadinya keterlambatan proyek pembangunan Gedung Puskesmas Onanganjang di Kabupaten Humbang Hasundutan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memberikan gambaran penyebab terjadinya keterlambatan dan opsi-opsi yang dapat diambil untuk mencegahnya. Metode analisis data yang digunakan untuk melihat faktor-faktor tersebut adalah menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan studi literatur ditemukan 10 faktor-faktor dominan sebagai penyebab keterlambatan proyek konstruksi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa terdapat 3 penyebab dominan keterlambatan proyek yaitu (1) Kondisi Cuaca, (2) Kurang Perencanaan, dan (3) Keterlambatan Pembayaran. Adapun kondisi cuaca menjadi faktor dengan signifikasi tertinggi berdasarkan uji t yaitu sebesar 4.688, diikuti kurang perencanaan sebesar 4.227 dan pembayaran terlambat sebesar 3.420 dengan ttabel (0.05) = 2.042.
IDENTIFIKASI HUBUNGAN ANTARA TIPE JALAN DENGAN TIPE PENANGAN DENGAN METODE ANALISIS CROSS TABS-CONTINGENCY COEFFISIENT UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECELAKAAN PADA TITIK RAWAN Wicaksono, Madyaswanto Budi; Hutajulu, Olnes Yosefa; Yuzni, Siti Zulfa
Jurnal Insinyur Profesional Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Insinyur Profesional
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v3i2.37686

Abstract

Kecelakaan merupakan masalah utama yang dijumpai pada penggunaan jalan raya. Menurut data Badan Pusat Statistik, diketahui sejak tahun 2017 hingga 2019 terjadi peningkatan jumlah kecelakaan di Indonesia. Faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan adalah adanya titik rawan kecelakaan atau black spot yaitu lokasi-lokasi dimana sering terjadi pengendara mengalami kecelakaan. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang terdapat di jalan raya berdasarkan tipe jalan, tipe simpang, orpit jembatan, alinemen horizontal, alinemen vertikal dan potensi bahaya. Berdasarkan pemeringkatan tersebut akan diterapkan tipe penanganan yang sesuai. Agar tingkat kecelakaan dapat ditekan atau dikurangi, maka perlu diterapkan tipe penangan yang tepat sehingga dapat meminimalisir potensi kecelakaan pada tipe lokasi yang memiliki potensi titik-titik rawan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tipe jalan Analisis hubungan antara tipe lokasi dan tipe penanganan tersebut dilakukan berdasarkan analisis Cross Tabs dengan Contigency Coefficient. Berdasarkan hasil analisis dengna Cross Tabs dengan Cotigency Coeficient yang telah dilakukan, terlihat bahwa terdapat hubungan antara penanganan marka 0,024 dengan added value 0,152, penanganan road stud 0,010 dengan added value 0,169, penanganan guardrail 0,0001 dengan added value 0,244. Terdapat hubungan antara tipe jalan dengan tipe penanganan guardrail 0,045 dengan added value 0,138. Terdapat hubungan antara oprit jembatan dengan tipe penanganan geometri 0.0001 dengan added value 0,181. Terdapat hubungan antara alinemen horizontal dengan tipe penanganan marka 0.009 dengan added value 0,145 dan tipe penanganan road stud 0,0001 dengan added value 0.238. Terdapat hubungan antara jumlah hazard tipikal dengan tipe pengananan road stud sebesar 0.016 dengan added value 0.190. Sedangkan untuk alinemen vertikal dengan tipe penanganan. Berdasarkan hasil kesimpulan ini ditemukan bahwa hasil hubungan antara tipe jalan dengan tipe penanganan namun tingkat hubungannya masih rendah.Keyword: Titik rawan kecelakaan, tipe jalan, cross tabs, contigency coefficient, tipe penanganan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PEKERJAAN JALAN RAYA DI LUBUK PAKAM Sembiring, Tuah; Hutajulu, Olnes Yosefa; Wijaya, Kinanti
Jurnal Insinyur Profesional Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Insinyur Profesional Vol 3 No 1
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v3i1.49894

Abstract

Kualitas adalah kriteria utama untuk mengukur proyek bangunan yang sukses dan berjangka panjang. Sangat penting untuk keberhasilan proyek pembangunan yang disediakan sesuai dengan standar kualitas dan keinginan pelanggan. Sayangnya, proyek-proyek jalan raya di negara berkembang memiliki kualitas yang buruk, tidak terkecuali proyek-proyek jalan raya di Lubuk Pakam. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengidentifikasi elemen-elemen yang memiliki dampak negatif terhadap kualitas pada konstruksi jalan raya di Lubuk Pakam. Metode penelitian studi ini adalah kombinasi dari tinjauan literatur dan survei kuesioner. Survei literatur mengungkapkan 24 karakteristik umum yang berdampak negatif pada kualitas dalam bisnis bangunan. Kuesioner berdasarkan studi literatur diberikan kepada para spesialis jalan raya. Kontraktor utama yang tidak kompeten, perencanaan yang buruk, dan pemilihan material yang buruk diidentifikasi sebagai faktor utama yang mempengaruhi kualitas pada proyek-proyek jalan raya di Lubuk Pakam. Temuan penelitian ini dapat membantu para profesional konstruksi mengembangkan strategi untuk meningkatkan kualitas proyek konstruksi secara umum, khususnya proyek jalan raya
PENGARUH GAME EDUKASI BERBASIS AUGMENTED REALITY TERHADAP PRESTASI DAN SIKAP BELAJAR Mendoza, Muhammad Dominique; Hutajulu, Olnes Yosefa; Rahmadani, Reni; Matondang, Ishaq; Sari, Ressy Dwitias; Sabrina, Elsa
Jurnal Teknologi Pendidikan (JTP) Vol. 17 No. 2 (2024): Oktober - Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jtp.v17i2.65192

Abstract

Abstrak: Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang yang dapat membantu mahasiswa dalam menghubungkan pengamatan dunia nyata mereka dengan pengetahuan yang mereka miliki. Salah satu tantangan terbesar dalam pembelajaran berbasis AR adalah pengembangan teknik yang efektif untuk membantu mahasiswa berkonsentrasi pada pengamatan penting di lapangan. Penelitian ini mengusulkan teknik permainan untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran berbasis AR di lingkungan perkuliahan. Eksperimen dilakukan pada mata kuliah jaringan komputer untuk mengevaluasi keefektifan metode yang diusulkan relatif terhadap pendekatan pembelajaran mobile berbasis AR tradisional selama kunjungan lapangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa metodologi permainan berbasis AR meningkatkan sikap belajar mahasiswa dan prestasi akademik mereka selama kunjungan lapangan. Penelitian ini mengusulkan teknik permainan kompetitif untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran berbasis AR di lingkungan dunia nyata. Sebuah eksperimen dilakukan pada mata kuliah jaringan komputer untuk mengevaluasi keampuhan metode yang diusulkan relatif terhadap pendekatan pembelajaran mobile berbasis AR tradisional selama praktik. Temuan eksperimental menunjukkan bahwa metode permainan berbasis AR meningkatkan sikap belajar mahasiswa dan prestasi akademik mereka. Kata Kunci: game edukasi; augmented reality; prestasi belajar; sikap belajar Abstract: Augmented reality (AR) is a technology that can assist students in connecting their real-world observations with their knowledge. One of the biggest challenges in AR-based learning is the development of effective techniques to help students concentrate on important observations in the field. This research proposes a game technique to enhance AR-based learning activities in a lecture environment. Experiments were conducted on a computer networking course to evaluate the effectiveness of the proposed method relative to the traditional AR-based mobile learning approach during a field trip. The experimental results showed that the AR-based game methodology improved students' learning attitude and their academic performance during the field trip. This research proposes a competitive gaming technique to enhance AR-based learning activities in real-world environments. An experiment was conducted on a computer networking course to evaluate the efficacy of the proposed method relative to the traditional AR-based mobile learning approach during practices. The experimental findings show that the AR-based game method improves students' learning attitude and their academic achievement. Keywords: educational game; augmented reality; learning achievement; learning attitude
ANALISIS KINERJA JARINGAN INTERNET FT-UNIMED DENGAN PROTOCOL ROUTING OPEN SHOTEST PATH FIRST (OSPF) DAN BORDER GATEWAY PROTOCOL (BGP) Mendoza, Muhammad Dominique; Daryanto, Eka; Hutajulu, Olnes Yosefa
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2022): JIP (Jurnal Insinyur Profesional)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v2i1.27010

Abstract

The use of the internet network during the Corona Virus pandemic known as COVID-19 increased rapidly because learning had to be done online, one of which was experienced at Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. Some network disturbances often occur because of the large data transmission requests from the data center. This problem occurs because the network being used is still using a static routing protocol where the data path configuration must be updated manually by the operator. The solution to this problem is proposed to change the routing protocol from static routing to dynamic routing. The proposed dynamic routing protocols are open shortest path first (OSPF) and border gateway protocol (BGP). The choice of these two types of protocols is because they have better performance and can be implemented on any type of hardware. In this article, we will discuss the analysis of the implementation of the OSPF and BGP protocols with simulations carried out using packet tracer software. The results obtained from the simulation are analyzed and it is known that the OSPF protocol has better performance than the previous protocol, namely static routing and BGP protocol. Based on the criteria of throughput, packet loss, delay and jitter, it is known that the OSPF protocol has better performance on throughput, delay and jitter.Keywords : Static routing, dynamic routing, OSPF, BGP
Studi Kelayakan Potensi Penyinaran Matahari 34 Provinsi Di Indonesia Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Skala Rumah Tangga Hutajulu, Olnes Yosefa; Siregar, Batumahadi; Mendoza, Muhammad Dominique
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2022): JIP (Jurnal Insinyur Profesional)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v2i1.28232

Abstract

Penggunaan sistem pembangkit listrik tenaga surya saat ini menjadi pilihan alternatif sumber energi listrik, baik oleh lembaga pemerintah terkait maupun masyarakat di Indonesia. Namun terdapat permasalahan dimana ditemukan perbedaan perhitungan biaya untuk menginstalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dari beberapa forum komunitas pengguna tenaga surya. Artikel ini menyajikan bahwa penyebab utama dari perbedaan perhitungan biaya tersebut adalah terdapat perbedaan potensi radiasi matahari yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik setiap daerah di Indonesia. Alasannya karena Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan terbagi ke dalam 3 zona waktu dan pastinya berpengaruh pada penyinaran matahari di setiap daerah. Pada artikel ini akan dilakukan studi literatur dan perhitungan dengan model matematis untuk mengukur potensi energi matahari yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Fokus lokasi yang akan diukur adalah ibu kota dari tiap-tiap provinsi tersebut. Data potensi penyinaran matahari tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam formula perhitungan kapasitas modul surya yang diperlukan untuk membangun sebuah PLTS. Berdasarkan data tersebut akan di lihat apakah terdapat perbedaan kapasitas modul surya yang dibutuhkan jika ingin membangun PLTS. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, diketahui potensi penyinaran matahari rata-rata di Indonesia adalah 4,95 kwh/m2/hari dengan kota Kupang menjadi kota dengan potensi tertinggi yaitu 6,36 kwh/m2/hari atau 28,40% lebih tinggi dari nilai rata-rata. Sedangkan kota Banda Aceh menjadi kota dengan potensi terendah yaitu 4,12 kwh/m2/hari atau 16,82% lebih rendah dari nilai rata-rata. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka kota Banda Aceh memerlukan kapasitas modul surya lebih besar 22,66% dari kapasitas rata-rata pemasangan PLTS di Indonesia
Desain Pemasangan Sistem Pembumian pada Gardu Induk Baru di Gardu Induk Kota Cane 1 x 30MVA Aceh Tenggara Mashadi, Mashadi; Hutajulu, Olnes Yosefa; Wijaya, Kinanti
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Insinyur Profesional (Mei)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v2i3.34572

Abstract

ABSTRACT The presence of reliable and continuous electrical energy is very important to support modern human life, therefore its necessary to build a transmission network that connect to each other between substations. One of the important components to maintain the availability of reliable electric power in addition to the electric power protection system is the grounding system at the substation. The grounding system is useful for minimizing electric power disturbances due to overvoltage originating from the operation of existing equipment in the substation system as well as due to other factors external is a lightning impulse. In this paper, we will describe how to design and install a grounding system in substations. The type of installation of the grounding system selected is the mesh or grid method. The making of this grounding system refers to the work plan and working contract conditions, formulas commonly use in electric power engineering theory, the applicable rules and regulation of electric power system.  The most important standards and variables in this design are the type and resistivity of ground resistance, step voltage, touch voltage and the length of conductor used. The result of this design after working for one month in the new substation area and measured using an Earth tester showed good result of ≤ 0.19 ohm as required by the owner is 0.3 ohm. The result of this measurement mean that the result of the grounding system design has been successfully implemented is 0.19< 0.3 ohm.
IDENTIFIKASI HUBUNGAN ANTARA TIPE JALAN DENGAN TIPE PENANGAN DENGAN METODE ANALISIS CROSS TABS-CONTINGENCY COEFFISIENT UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECELAKAAN PADA TITIK RAWAN Wicaksono, Madyaswanto Budi; Hutajulu, Olnes Yosefa; Yuzni, Siti Zulfa
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Insinyur Profesional
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v3i2.37686

Abstract

Kecelakaan merupakan masalah utama yang dijumpai pada penggunaan jalan raya. Menurut data Badan Pusat Statistik, diketahui sejak tahun 2017 hingga 2019 terjadi peningkatan jumlah kecelakaan di Indonesia. Faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan adalah adanya titik rawan kecelakaan atau black spot yaitu lokasi-lokasi dimana sering terjadi pengendara mengalami kecelakaan. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang terdapat di jalan raya berdasarkan tipe jalan, tipe simpang, orpit jembatan, alinemen horizontal, alinemen vertikal dan potensi bahaya. Berdasarkan pemeringkatan tersebut akan diterapkan tipe penanganan yang sesuai. Agar tingkat kecelakaan dapat ditekan atau dikurangi, maka perlu diterapkan tipe penangan yang tepat sehingga dapat meminimalisir potensi kecelakaan pada tipe lokasi yang memiliki potensi titik-titik rawan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tipe jalan Analisis hubungan antara tipe lokasi dan tipe penanganan tersebut dilakukan berdasarkan analisis Cross Tabs dengan Contigency Coefficient. Berdasarkan hasil analisis dengna Cross Tabs dengan Cotigency Coeficient yang telah dilakukan, terlihat bahwa terdapat hubungan antara penanganan marka 0,024 dengan added value 0,152, penanganan road stud 0,010 dengan added value 0,169, penanganan guardrail 0,0001 dengan added value 0,244. Terdapat hubungan antara tipe jalan dengan tipe penanganan guardrail 0,045 dengan added value 0,138. Terdapat hubungan antara oprit jembatan dengan tipe penanganan geometri 0.0001 dengan added value 0,181. Terdapat hubungan antara alinemen horizontal dengan tipe penanganan marka 0.009 dengan added value 0,145 dan tipe penanganan road stud 0,0001 dengan added value 0.238. Terdapat hubungan antara jumlah hazard tipikal dengan tipe pengananan road stud sebesar 0.016 dengan added value 0.190. Sedangkan untuk alinemen vertikal dengan tipe penanganan. Berdasarkan hasil kesimpulan ini ditemukan bahwa hasil hubungan antara tipe jalan dengan tipe penanganan namun tingkat hubungannya masih rendah.Keyword: Titik rawan kecelakaan, tipe jalan, cross tabs, contigency coefficient, tipe penanganan
ANALISIS KELISTRIKAN SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL UNTUK PENGGERAK MULA MOTOR BENSIN Permana, Tatang; Daryanto, Eka; Hutajulu, Olnes Yosefa
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Insinyur Profesional (Mei)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v2i3.42493

Abstract

ABSTRAKTeknologi kelistrikan motor terdiri dari sistem starter, sistem pengapian dan sistem pengisian. Setiap sistem kelistrikan motor akan mengalami permasalahan sejala lamanya waktu dan cara pemakaian, tidak terkecuali pada sistem starter motor Bensin dan Diesel. Permasalahan yang lazim terjadi adalah motor starter performennya menjadi kurang, sehingga tidak dapat memutarkan flywheel motor tersebut kembali. Permasalahan tersebut terjadi pada sistem starter tipe konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kuat arus listrik terhadap momen puntir pada motor starter tipe konvensional, dan mengetahui daya yang dihasilkan oleh motor starter tipe konvensional. Hasil analisis dan perhitungan pada sistem starter tipe konvensional adalah semakin besar kuat arus listrik yang dialirkan maka momen puntir yang dihasilkan semakin besar, hasil perhitungan daya input ke motor starter adalah 1,2 Kw yang akan menghasilkan daya output sebesar 0,9 Kw dengan nilai effesisensi daya sebesar 75 %, dan kuat arus yang digunakan untuk dapat menghidupkan motor, adalah arus listrik mengalir 100 A dengan tegangan 12 V dan torsi 3,28 Nm.Kata kunci: Motor starter Konvensional, Kuat arus, momen puntir, Effisiensi Daya Output dan Input
ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PUSKESMAS ONANGANJANG Purba, Gayus Rejeki; Hutajulu, Olnes Yosefa
Jurnal Insinyur Profesional Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Insinyur Profesional
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jip.v2i2.43493

Abstract

Keterlambatan proyek memiliki dampak yaitu terjadinya pemborosan waktu dan biaya serta dapat dianggap melanggar kontrak yang telah disepakati sehingga mengurangi kepercayaan oleh pemberi proyek kepada kontraktor/pemborong. Artikel ini memberikan gambaran faktor-faktor yang secara dominan menjadi penyebab kemungkinan terjadinya keterlambatan proyek pembangunan Gedung Puskesmas Onanganjang di Kabupaten Humbang Hasundutan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memberikan gambaran penyebab terjadinya keterlambatan dan opsi-opsi yang dapat diambil untuk mencegahnya. Metode analisis data yang digunakan untuk melihat faktor-faktor tersebut adalah menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan studi literatur ditemukan 10 faktor-faktor dominan sebagai penyebab keterlambatan proyek konstruksi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa terdapat 3 penyebab dominan keterlambatan proyek yaitu (1) Kondisi Cuaca, (2) Kurang Perencanaan, dan (3) Keterlambatan Pembayaran. Adapun kondisi cuaca menjadi faktor dengan signifikasi tertinggi berdasarkan uji t yaitu sebesar 4.688, diikuti kurang perencanaan sebesar 4.227 dan pembayaran terlambat sebesar 3.420 dengan ttabel (0.05) = 2.042.