Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Uji Coba Pemberian Snack Bars Berbahan Dasar Tape Ketan Hitam sebagai Sumber Serat terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Puasa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Billah, Muhammad Muayyad; Wiboworini, Budiyanti; Prayitno, Adi
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 10, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction. Managing dietary pattern, including snack schedule, is one of the most important factors in maintaining blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM). Black glutinous rice tape is one of the foods that contains bioactive nutrient and fiber beneficial to health. This study aimed to determine the effect of snack bars made from black glutinous rice tape on fasting blood glucose levels in T2DM patients. Methods. The study employed a quasi-experimental pre and post-test design with a control group which was conducted among T2DM patients undergoing treatment at Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Hospital, Bandung. The study was conducted from October 2022 to January 2023 and involved a total of 22 subjects divided into two groups (treatment and control), selected through the accidental sampling method. The treatment group received a daily intake of 3 x 30 grams sticky rice tape snack bar for 7 days along with nutritional counseling, while the control group did not received the snack bar but received nutritional counseling. Fasting blood glucose (FBG) levels were measured both before and after treatment, then analyzed using a paired sample T-test. The difference in the treatment’s impact between the two groups was assessed using the Wilcoxon test. Results. Statistical analysis showed a reduction in the mean levels of FBG in the control group by 21.36 mg/dL (p=0.111) and in the treatment group by 61.46 mg/dL (p=0.021). There was an impact of consuming black glutinous rice tape snack bars on the reduction of FBG levels in DMT2 patients, with a difference in FBG reduction between the control and treatment groups of 40.10 mg/dL (p=0.018). Conclusion. Administering 3 x 30 grams of black sticky rice tape snack bars for 7 days was effective in reducing the FBG levels in T2DM patients.
Uji Mutu Hedonik Snack Bar Kecambah Beras Hitam Sebagai Cemilan Antidiabetes Pasaribu, Sudana Fatahillah; Lestari, Wanda; Chandra, Putra; Rachmawati, Nisya Ayu; Billah, Muhammad Muayyad; Purba, Tuty Hertati; Situmorang, Rupina Kanasia; Hidayat, Wahyu
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.14104

Abstract

Snack bar praktis dan digemari,dan memiliki rasa nikmat saat dikonsumsi. Kecambah beras hitam dan kecambah kacang hijau memiliki potensi sebagai bahan utama dalam pembuatan snack bar. Kecambah beras hitam mengandung antosianin dan senyawa fitokimia lainnya yang menambah nilai gizi. Kacang hijau mengandung protein, karbohidrat, dan serat tinggi dengan berbagai bagi pasien diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat uji mutu hedonik snack bar kecambah beras hitam. Metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap , dengan 3 perlakuan dan 2 pengulangan sehingga menghasilkan 6  formulasi. Penilaian mutu hedonik dilakukan oleh panelis agak terlatih sebanyak 25 orang. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan LSD dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini melaporkan nilai uji mutu hedonik snackbar kecambah beras hitam pada F1 (2,79); F2 (2,99); dan F3 (2,78). Hasil uji One Way Anova F1, F2, dan F3 uji mutu hedonik tekstur dan aroma tidak terdapat perbedaan (p>0,05). Uji mutu hedonik warna dan rasa terdapat perbedaan pada perlakuan F1, F2 dan F3 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini membuktikan snackbar kecambah beras hitam perlakuan F2 memiliki nilai uji mutu hedonik tertinggi.
PRILAKU MAKAN EXTERNAL DAN RESTRAINED EATING BERHUBUNGAN DENGAN TOTAL PERSEN LEMAK PADA REMAJA Akhriani, Mayesti; Nurhayati, Aftulesi; Billah, Muhammad Muayyad; Kurniawati, Meti; Muharammah, Alifiyanti
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 2 (2025): Vol. 7 No. 2 Edisi 3 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i2.2803

Abstract

 Abstract: Adolescent obesity is a nutritional problem in society influenced by genetic factors, excess energy intake and a sedentary lifestyle. Emotional eating, external eating and restraint are eating behaviors leading to excessive intake. This study aimed to determine the correlation between eating behavior (emotional, external and eating control) and the percentage of total fat in adolescents. This cross-sectional study recruited 79 teenagers aged 15-17 years, with a gender proportion of 75% female. Data collected in December 2022 includes eating behavior data using the Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) questionnaire in Bahasa. Anthropometric data including body weight and total percent fat used Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), while body height was measured using a stadiometer. The results of the nutritional status of Body Mass Index (BMI) to age showed that 27% of respondents were overweight with a median total fat percentage of 24%. The results of the Sperman-Rank statistical test showed that there was a significant relationship between external eating and total fat percentage (p value 0.015), and restrained eating and total fat percentage (p value 0.001). The conclusion of this study is that there is no significant correlation between emotional eating and total fat percentage, and there was a significant relationship of external and restrained eating with total fat percentage in adolescents.Keywords: External, Restrained, Adolescents
Analisis Kandungan Zat Gizi Makro Pada Modifikasi Kompyang Dengan Substitusi Ikan Lele Dan Tempe Sebagai Alternatif Camilan Sehat Untuk Balita Usia 12-59 Bulan Maulaya, Muti'ah; Billah, Muhammad Muayyad; Nurkistin, Dika; Estiani, Kartika
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v9i1.644

Abstract

Balita berusia 12-59 bulan membutuhkan zat gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang optimal. Makanan tradisional dapat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan zat gizi makro pada kompyang yang dimodifikasi dengan substitusi ikan lele dan tempe, serta menilai kelayakannya sebagai alternatif kudapan bergizi untuk balita. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang dilengkapi dengan analisis laboratorium untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, dan lemak dalam satu porsi (75 gram) kompyang modifikasi. Kekurangan zat gizi pada balita dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, memodifikasi jajanan tradisional perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka dengan lebih baik. Kompyang dimodifikasi dengan menambahkan 100 g ikan lele dan 77 g tempe untuk meningkatkan kandungan gizinya. Produk ini diuji untuk mengevaluasi apakah modifikasi ini memenuhi kebutuhan gizi balita. Hasil analisis menunjukkan bahwa satu porsi Kompyang mengandung 16,58 gram karbohidrat, 7,33 gram protein, dan 3,54 gram lemak. Meskipun produk ini memenuhi kebutuhan protein, diperlukan penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan lemak secara penuh. Kompyang yang telah dimodifikasi menunjukkan potensi sebagai makanan ringan yang bergizi untuk balita, namun diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk menyeimbangkan kandungan zat gizi makro agar lebih sesuai dengan kebutuhan diet balita.   Kata Kunci: Balita, Kompyang Modifikasi, Substitusi Ikan Lele dan Tempe, Zat Gizi Makro, Alternatif Camilan
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILICUM) TERHADAP PENURUNAN KADAR LOW DENSITY LIPPOPROTEIN (LDL) DAN TRIGISERIDA PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY MODEL HIPERKOLESTEROLEMIA Rachmawati, Nisya Ayu; Billah, Muhammad Muayyad
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Background : Hiperkolesterolemia merupakan kondisi medis yang ditandai oleh peningkatan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Tatalaksana pengobatan non-farmakologi yang dapat dikembangkan untuk menurunkan kadar trigliserida dan LDL adalah dengan pemberian terapi gizi. Ekstrak tumbuhan telah menjadi fokus penelitian sebagai alternatif pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol tanpa efek samping yang serius. Salah satu tumbuhan yang telah diteliti adalah kemangi (Ocimum basilicum), yang memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan terpenoid yang diyakini memiliki efek penurunan kadar LDL dan trigliserida. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi terhadap penurunan kadar LDL dan trigliserida pada tikus Sprague Dawley model hiperkolesterolemia Metode : penelitian ini merupakan penelitain eksperimental laboratorik dengan rancangan pretest and post test control group design. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang memenuhi kriteria inklusi diacak dan dibagi menjadi enam kelompok perlakuan yang terdiri dari kontrol negatif kontrol positif, dosis ekstrak daun kemangi dosis 20 mg/kgBB, 40 mg/kgBB dan 80 mg/KgBB. Intervensi dilakukan dilakukan satu kali sehari pada pagi hari selama 28 hari. Parameter yang diamati meliputi kadar LDL dan trigliserida yang diukur dengan metode CHOD-PAP. Pemeriksaan kadar LDL dan trigliserida dilakukan sebanyak tiga kali. Semua uji statistik menggunakan post hoc Tukey. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada penurunan kadar LDL dan trigliserida dibandingkan dengan sebelum intervensi (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian ekstrak kemangi dosis 80 mg/KgBB dapat menurunkan kadar LDL dan trigliserida mendekati kelompok kontrol positif yang diberikan (atorvastatin). "
Analisis Zat Gizi Makro pada Produk Modifikasi Panada dengan Substitusi Hati Ayam sebagai Pengembangan Produk PMT bagi Balita Gizi Kurang dengan Usia 12-59 Bulan Estiani, Kartika; Nurkistin, DIka; Billah, Muhammad Muayyad; Maulaya, Muti'ah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.12694

Abstract

Balita rentan mengalami masalah gizi terutama kekurangan gizi yang berdampak penurunan daya tahan tubuh, hilangnya masa hidup sehat, meningkatkan angka kesakitan, kecacatan, bahkan kematian. PMT merupakan strategi meningkatkan akses terhadap makanan bergizi agar memenuhi kebutuhan gizi sehingga mengatasi masalah gizi. Produk panada hati ayam diupayakan untuk mencukupi kebutuhan gizi balita dengan bahan yang mudah didapat dan ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan zat gizi makro panada hati ayam. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan analisis laboratorium. Hasil penelitian didapatkan karbohidrat 16,03% kebutuhan balita usia 12-47 bulan dan 15,67% kebutuhan balita usia 48-59 bulan, protein 63,2% kebutuhan balita 12-47 bulan dan 50,56% kebutuhan balita 48-59 bulan, lemak 20,08% kebutuhan balita 12-47 bulan dan 18,08% kebutuhan balita 48-59 bulan. Kesimpulan yaitu produk panada hati ayam memenuhi kebutuhan protein balita tetapi belum memenuhi kebutuhan karbohidrat karbohidrat dan lemak balita, sehingga perlu dilakukan pengembangan produk agar memenuhi kebutuhan balita.
Initiation of Gerai Tensi for screening and prevention of non-communicable diseases in the community Susilawati, Tri Nugraha; Billah, Muhammad Muayyad; Syaputri, Dwi; Widyaningrum, Sherly Asri; Kusumastuti, Wijayanti; Buamona, Nur Sitra; Fahmi, Muhammad Izzul Widad; Rauf, Muhammad Abdul; Lutfinayati, Sofia; Cahyaningrum, Nabilla Fitria; Indallah, Nabila Wajihan; Puspitasari, Reni Nur
Journal of Community Empowerment for Health Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcoemph.86010

Abstract

Background: The increased incidence of non-communicable diseases (NCDs) necessitates continuous promotional and preventive activities to reduce morbidity and mortality. Since NCDs cannot spread like infectious diseases, they are frequently neglected. In addition, NCDs represent a significant health burden as they can develop chronic consequences and lead to fatalities. The growing burden of NCDs is attributed to increased risk factors, including elevated blood pressure, obesity, body mass index, and blood sugar levels. Furthermore, NCDs can be the primary factor in long-term decreased productivity, leading to detrimental effects on social and economic resources. Some NCDs that are receiving the most attention and have the highest prevalence are hypertension and obesity. This paper aimed to present the prevalence of hypertension and obesity in a village community. Methods: We hosted a Gerai Tensi program as one of the community-based attempts to identify and screen for NCDs. This program was conducted in Dukuh Gowongan RT 003/ RW 002, Pucangan Village, Kartasura District, Sukoharjo Regency, Central Java Province, Indonesia. All the residents aged ≥15 years old were invited to attend Gerai Tensi. The participant's blood pressure, height, weight, and waist circumference were measured. Results: A total of 75 residents of Dukuh Gowongan attended Gerai Tensi. Most participants were female (53.3%), aged 46–55 (24.0%). There were 54.7% (41/75) of participants with hypertension, mainly classified as stage I hypertension (31/75; 41.3%), and 58.7% (44/75) of participants who were obese, mostly grade I obesity (28/75; 37.3%). Conclusion: Hypertension and obesity are prevalent in the community, reaching more than half of the study participants. Coordination with the community health centre and village representatives is required to optimize the promotion and prevention activities, the treatment of diseases, and the sustainability of the Gerai Tensi program.