Kesejahteraan sosial masyarakat tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi semata, melainkan juga oleh kemampuan keluarga dalam mengelola keuangan, menata administrasi rumah tangga secara tertib, serta menginternalisasi nilai-nilai spiritual sebagai landasan etika kehidupan. Dalam konteks inilah, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diselenggarakan secara daring sebagai respons terhadap kebutuhan penguatan kapasitas keluarga dalam tiga aspek fundamental: literasi ekonomi keluarga, tata kelola administrasi rumah tangga, dan spiritualitas Islam. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk keluarga yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga teratur dalam administrasi serta memiliki fondasi moral yang kokoh dalam pengambilan keputusan. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif melalui pelatihan daring selama enam pekan yang mencakup sesi sinkron (Zoom/Google Meet) dan asinkron (modul digital, diskusi WhatsApp, dan tugas praktik). Metode pengajaran berbasis andragogi dan experiential learning diaplikasikan untuk mendorong keterlibatan aktif peserta dewasa. Materi yang diberikan meliputi manajemen keuangan keluarga (perencanaan anggaran, pencatatan pengeluaran, dan investasi syariah), manajemen administrasi rumah tangga (pengarsipan dokumen, pencatatan digital), serta penguatan nilai-nilai spiritual (qana’ah, syura, amanah, dan barakah) dalam kehidupan sehari-hari. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan praktik peserta di ketiga bidang tersebut. Sebanyak 84% peserta mulai mengelola keuangan rumah tangga secara lebih terencana, 67% mengadopsi sistem dokumentasi administratif, dan 79% mengalami peningkatan kesadaran spiritual dalam pengambilan keputusan keluarga. Selain itu, terbentuk komunitas digital yang berfungsi sebagai ruang pendampingan dan kolaborasi antar peserta. Kegiatan ini membuktikan bahwa integrasi antara literasi ekonomi, administrasi, dan nilai spiritual mampu menciptakan model pemberdayaan keluarga yang berkelanjutan dan adaptif terhadap dinamika zaman. Dengan pendekatan daring yang inklusif dan materi yang kontekstual, program ini dapat direplikasi oleh institusi pendidikan, pemerintah daerah, maupun lembaga sosial sebagai bentuk intervensi nyata dalam meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan sosial berbasis keluarga. Penggabungan antara aspek rasional dan transendental dalam program ini menjadi kunci terciptanya keluarga sejahtera yang tidak hanya sukses secara ekonomi, tetapi juga beretika dan berkualitas secara spiritual.