Sukma Eka Wijaya
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Keterkaitan Antara SKL, KI, KD IPK, Materi Pemembelajaran, Proses Pembelajaran dan Rencana Penilaian Sukma Eka Wijaya; Kusen; Beni Azwar; Asri Karolina
GHIROH Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : MGMP PAI SMP BINTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61966/ghiroh.v3i1.47

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa bagaimana Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pelajaran, proses pembelajaran, dan rencana penilaian dalam konteks pendidikan berhubungan satu sama lain. Penelitian ini menjelaskan betapa pentingnya memahami komponen-komponen ini secara menyeluruh dan terintegrasi ketika merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tuntutan zaman. Penelitian ini menunjukkan peran guru dalam menerjemahkan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran dan bagaimana pentingnya bekerja sama dan mendukung semua yang terlibat. Hasil analisis akan membantu guru membuat materi pelajaran, mengatur waktu, dan memilih metode penilaian yang tepat. Proses pembelajaran dapat menjadi lebih terorganisir dan berfokus pada pencapaian keterampilan yang diharapkan. Untuk menjamin pendidikan berkualitas tinggi dan memenuhi kebutuhan dan tuntutan perkembangan zaman, sangat penting untuk melakukan penelitian dan diskusi tentang hubungan antara komponen pendidikan ini
Analisis Relevansi Pemikiran Aliran Filosofis Pendidikan Islam Religius-Rasional Dalam Kurikulum Merdeka Sukma Eka Wijaya; Reni Selviani; Fakhruddin; Amrullah
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 5 (2024): Mei 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/2redhe49

Abstract

Penelitian ini menyelidiki bagaimana pemikiran aliran filosofis Islam religius-rasional memengaruhi kurikulum merdeka. Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam kehidupan umat Muslim. Pendidikan Islam religius-rasional adalah jenis filosofis yang menggabungkan elemen keagamaan dan rasionalitas dalam proses pendidikan. Kurikulum Merdeka, di sisi lain, diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia sebagai respons terhadap krisis pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, dan merupakan pendekatan yang fleksibel dan mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan dan meneliti pemikiran tentang aliran filosofis pendidikan Islam religius-rasional dan Kurikulum Merdeka. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pemikiran aliran filosofis pendidikan Islam religius-rasional berpengaruh pada Kurikulum Merdeka, terutama dalam hal metode pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ide-ide di balik aliran filosofis pendidikan Islam religius-rasional memiliki kesamaan dengan konsep Kurikulum Merdeka. Tiga komponen penting dalam pendidikan Islam religius-rasional adalah penerapan ajaran Islam sebagai landasan, upaya untuk membangun kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan pengembangan potensi fisik dan spiritual yang seimbang. Kurikulum merdeka juga menekankan fleksibilitas, autonomi, dan keragaman. Sangat penting untuk melihat bagaimana pendidikan Islam religius-rasional dapat mengintegrasikan pemikiran dari filosofi Islam dalam kurikulum merdeka. Penelitian ini berfokus pada analisis ide-ide ini dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana pemikiran aliran filosofis religius-rasional mempengaruhi pendidikan Islam dalam kurikulum bebas. Hasilnya diharapkan dapat membantu dalam membangun sistem pendidikan Islam yang sesuai dengan zaman dan memenuhi kebutuhan umat Muslim
OPTIMALISASI KOLABORASI SISWA MELALUI PENDEKATAN KOGNITIF SOSIAL PADA PEMBELAJARAN PAI KELAS XI SMA NEGERI 4 LUBUKLINGGAU Sukma Eka Wijaya; Warrsah, Idi; Purnama Sari, Dewi
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus1103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kolaborasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dikelas XI SMA Negeri 4 Lubuklinggau melalui pendekatan kognitif sosial. Latar belakang penelitian ini mencakup tantangan dalam pembelajaran PAI yang kurang interaktif, yang berdampak pada minat dan kemampuan kerja sama siswa. Dengan menerapkan metode diskusi kelompok dan pembelajaran berbasis proyek, siswa didorong untuk berinteraksi dan saling belajar dari pengalaman satu sama lain. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan kognitif sosial dapat meningkatkan interaksi, kerja sama dan sikap positif siswa terhadap pembelajaran PAI. Siswa menjadi lebih aktif, bertanggung jawab, dan merasa lebih termotivasi dalam proses belajar. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan pengembangan model pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif.
OPTIMALISASI SUMBER AJAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN EDUCATIONAL INEQUALITY Abdiantoro, Restu; Sukma Eka Wijaya; Damayanti, Wiwik; Selviani, Rani; Kurniawan; Indrawati, Karliana
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 12 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr1113

Abstract

Ketidaksetaraan pendidikan masih menjadi tantangan besar dalam sistem pendidikan Indonesia, terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Artikel ini membahas bagaimana optimalisasi sumber ajar dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan educational inequality.  Dengan pendekatan studi pustaka (library research), penelitian ini menganalisis faktor-faktor penyebab ketidaksetaraan, seperti keterbatasan anggaran pendidikan, distribusi sumber ajar yang tidak merata, dan kualitas guru yang belum optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi digital, pelatihan guru, dan kolaborasi dengan lembaga keagamaan serta komunitas dapat memperbaiki akses dan kualitas sumber ajar dalam PAI. Dengan strategi ini diharapkan kesenjangan pendidikan dapat dikurangi dan kualitas pembelajaran PAI menjadi lebih merata di seluruh Indonesia.
PERAN NEUROSAINS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KOLABORASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Sukma Eka Wijaya; Sutarto; Dewi Purnama Sari; Aida Ramhi Nasution
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 5 (2024): Mei 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/kff2hv73

Abstract

Penelitian ini membahas peran neurosains dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi dalam lingkungan belajar. Komunikasi yang efektif antara pendidik dan peserta didik memegang peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran kolaboratif merupakan pendekatan yang menciptakan lingkungan belajar yang mendukung interaksi antar siswa. Komunikasi dan kolaborasi merupakan aspek penting dalam pendidikan abad ke-21. Namun, keterampilan komunikasi dan kolaborasi sering kali sulit dikembangkan di kelas. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman konsep neurosains dalam pembelajaran untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Neuroscience adalah cabang ilmu yang mempelajari otak dan sistem saraf. Dengan memahami bagaimana otak merespons informasi dan berinteraksi dengan orang lain, kita dapat merancang lingkungan belajar yang lebih baik untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi. Memasukan konsep ilmu saraf ke dalam pembelajaran juga telah menghasilkan teori pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman tentang cara kerja otak. Meneliti hubungan antara ilmu saraf dan keterampilan komunikasi dan kolaborasi di sekolah memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk masa depan. Penelitian ini memberikan gambaran tentang bagaimana ilmu saraf  dapat berkontribusi pada pengembangan keterampilan komunikasi dan kolaborasi dalam lingkungan pembelajaran.
PERAN TES SUMATIF DALAM MEMANTAU KEBERHASILAN BELAJAR SISWA Sukma Eka Wijaya; Mirzon Daheri; Jumira Warlizasusi; Sumarto
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 5 (2024): Mei 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/ms95xw68

Abstract

Penelitian ini membahas tentang peran tes sumatif dalam memantau keberhasilan belajar siswa. Tes sumatif adalah evaluasi yang diberikan kepada siswa setelah mereka menyelesaikan satu unit pembelajaran atau pada akhir periode waktu tertentu, seperti akhir semester atau tahun ajaran. Tes sumatif digunakan untuk menilai pemahaman siswa tentang materi pelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini, dibahas baik manfaat atau kelemahan penggunaan tes sumatif. Meskipun tes sumatif memberikan gambaran yang luas tentang apa yang dipelajari siswa dan seberapa baik memahami materi, ada juga beberapa kelemahan dengan menggunakannya. Tekanan untuk mendapatkan nilai tinggi adalah salah satu masalah yang muncul. Masalah lain adalah ketidakmampuan te sumatif untu menilai kreativitas, kemampuan berpikir analitis, dan keterampilan kritis siswa. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan. diharapkan penelitian ini akan meningkatkan pemahaman tentang penggunaan tes sumatif dalam sistem pendidikan dan menunjukkan cara terbaik untuk memanfaatkannya.
ASPEK SUBSTANTIVE PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA UNSUR BAHAN ATAU KONTEN DAN SUMBER PEMBELAJARAN PAI Sukma Eka Wijaya; Nofita Sari; Muhammad Idris; Nelson
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/30pr4k79

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek substantif dari pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI), khususnya tentang bahan, konten, dan sumber pembelajaran. Penelitian ini terutama berkonsentrasi pada komponen penting dalam pengembangan bahan dan konten PAI, pengembangan sumber PAI untuk mendudkung pencapaian tujuan kurikulum, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bahan dan konten PAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian dengan nilai-nilai Islam, relevansi dengan kehidupan peserta didik dan kemudahan pemahaman adalah komponen penting dalam pembuatan materi dan konten pembelajran PAI. Sumber pembelajaran PAI dapat dikembangkan dengan menggunakan media digital seperti e-book, video pembelajaran, platfrom e-learning, dan kemajuan teknologi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bahan dan konten PAI termasuk kebijakan pemerintah, kemajuan teknologi, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan siswa. Penelitian ini memberikan saran untuk pengembangan kurikulum PAI yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
KONSEP BELAJAR DAN MENUNTUT ILMU DALAM PERSPEKTIF ISLAM Sukma Eka Wijaya; Roja Saputra; Nofita Sari; Hasep saputra; Abdur Rahman
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus647

Abstract

Penelitian ini membahas konsep belajar dan menuntut ilmu dari sudut pandang Islam, berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Pendidikan adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Dalam Islam, pendidikan difokuskan pada pengembangan pengetahuan dan akhlak yang baik. Tujuan utama pendidikan Islam adalah mencapai kesempurnaan moral, dan pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapainya. Dalam artikel ini, subjek pendidikan dan etika menuntut ilmu dibahas dengan menggunakan sumber-sumber Islam. Analisis isi kualitatif digunakan sebagai metode penelitian; data utama berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah, serta data sekunder dari literatur yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Islam menekankan pentingnya pendidikan yang menyeluruh yang mencakup aspek akademik, moral, dan spiritual. Objektif pendidikan, cara belajar, dan peran guru dalam Islam adalah beberapa topik diskusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kita tentang perspektif Islam tentang proses belajar dan menuntut ilmu, serta implikasinya untuk praktik pendidikan modern.
INTEGRASI MEANINGFUL LEARNING DAN JOYFUL LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA Sukma Eka Wijaya; Nelson; Dina Hajja Ristianti
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Terbit
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.31395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendekatan Meaningful Learning dan Joyful Learning terhadap kemampuan berpikir Divergen siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 6 Lubuklinggau. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain survei korelasional. Data diperoleh melalui angket yang dianalisis menggunakan korelasi Pearson dan regresi berganda dengan bantuan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Meaningful Learning maupun Joyful Learning secara parsial dan simultan memiliki hubungan yang positif, kuat, dan signifikan terhadap kemampuan berpikir Divergen siswa. Nilai koefisien korelasi antara Meaningful Learning dan kemampuan berpikir Divergen sebesar 0,646, sedangkan Joyful Learning sebesar 0,635. Secara simultan, kedua pendekatan pembelajaran tersebut memiliki nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,721 dan R² sebesar 0,520, yang berarti 52% variasi kemampuan berpikir Divergen dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebas tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan efektif dalam mendorong kreativitas dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam konteks pembelajaran PAI.