Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBAGAI LANGKAH AWAL MENJAGA KESEHATAN DI SDN 101740 TANJUNG SELAMAT Listiani, Lia; Dewi, Sentia; Brando Pratama Tarigan, David; Barokah, Wuni; Muharani, Anisa; Alvionita, Rini; Zahra, Nurul; Hasibuan, Rapotan
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM), Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jppm.v5i2.2235

Abstract

Anak-anak usia sekolah dasar sering kali lalai mencuci tangan dengan sabun, yang mana ini adalah sebuah kebiasaan yang mencerminkan pola hidup bersih serta sehat. Mencuci tangan pakai sabun melibatkan pembersihan tangan serta jari-jari tangan, untuk menjaga tangan tetap bersih dan menghentikan penyebaran kuman. Meski sederhana, kegiatan ini patut didorong karena dapat meningkatkan kesehatan semua orang di sekolah, terutama generasi muda. Dalam upaya menjaga kesehatan, proyek pengabdian masyarakat, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UIN Sumut berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang CTPS. Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengedukasi serta mempraktekkan cuci tangan pada siswa SDN 101740 Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di tanggal 11 Mei- 28 Mei 2024. Anak- anak kelas V- A SDN 101740 mengikuti kegiatan ini dan berjumlah sekitar 20 orang. Implementasi kegiatan pengabdian ini memanfaatkan sistem ceramah serta penyuluhan terkait CTPS kepada anak- anak. Proses penyusunan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner pre-test serta post-test untuk mengukur kualitas pemahaman peserta antara sebelum penyuluhan dengan setelah kegiatan. Rata-rata pengetahuan meningkat dari 76% naik 85% berdasarkan hasil sebelum serta sesudah tes. Kemahiran siswa ketika menjelaskan langkah cuci tangan pakai sabun yang tepat serta memberikan jawaban yang akurat dan cermat mengenai pertanyaan yang diajukan dalam hal ini. Peningkatan pemahaman ini dapat mempengaruhi perkembangan prosedur CTPS yang lebih baik dengan tujuan untuk mengajarkan siswa akan bergunanya cuci tangan pakai sabun serta teknik yang benar serta teliti untuk melakukannya. Diharapkan setelah mendapat pembinaan ini, siswa mampu memelihara kebersihan, khususnya kebersihan tangan, dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun agar terhindar dari penyakit menular.
EDUKASI DAN INTERVENSI KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PANCUR BATU Susilawati, Susilawati; Rizqi, Puan Maulida Syifa; Hannari, Marysha Ikmaniar; Dewi, Sentia; Alwini, An’nisa; Alvionita, Elsti; Shafira, Ananda Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.39724

Abstract

Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana diukur dengan parameter kesiapsiagaan, salah satunya adalah pengetahuan tentang kesiapsiagaan. Pancur Batu yang terletak di jalur tektonik aktif dan memiliki kondisi geografis berbukit, sangat rentan terhadap gempa bumi. Aktivitas seismik di wilayah ini juga meningkatkan risiko bencana sekunder seperti tanah longsor, terutama setelah gempa besar. Peneliti melakukan edukasi dan intervensi kesiapsiagaan gempa bumi agar siswa-siswi dapat memahami kesiapsiagaan terhadap risiko gempa bumi di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan desain single group pre-post test, dengan pendekatan penelitian one-group pre-post test design. Besar sampel pada penelitain ini sebanyak 24 responden yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Keriahen Tani 105306 pada bulan November 2024. Data yang di peroleh dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t-dependen dan di tampilkan dalam bentuk table. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian edukasi dan intervensi kesiapsiagaan gempa bumi secara signifikan meningkatkan pengetahuan siswa mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana. Hal ini terlihat dari perbedaan signifikan antara nilai rata-rata pretest sebesar 31,17 dan nilai rata-rata posttest sebesar 56,50 (p-value = 0,000 < 0,05). Peningkatan ini menunjukkan bahwa metode edukasi yang diterapkan efektif dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang langkah-langkah yang harus diambil sebelum, saat, dan setelah gempa bumi terjadi.
LITERATUR REVIEW : TRANSFORMASI LAYANAN KESEHATAN MELALUI TELEMEDICINE : PELUANG DAN TANTANGAN DI ERA DIGITAL Syifa Rizqi, Puan Maulida; Hannari, Marysha Ikmaniar; Dewi, Sentia; Alvionita, Elsti; Shafira, Ananda Dwi; Purba, Sri Hajijah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40210

Abstract

Layanan telemedicine di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan akses kesehatan yang lebih luas, terutama di daerah terpencil. Meskipun memiliki potensi besar, penerapannya masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya literasi digital masyarakat dan kurangnya regulasi yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan dalam pengembangan telemedicine di Indonesia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis literatur sistematik. Populasi penelitian mencakup artikel dan jurnal yang membahas telemedicine di Indonesia, yang diperoleh melalui pencarian di database Google Scholar. Sampel terdiri dari artikel yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir, dipilih dengan teknik purposive sampling. Variabel penelitian meliputi infrastruktur digital, literasi digital, kebijakan pemerintah, dan keamanan data. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi serta studi literatur, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan berbagai temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan seperti ketimpangan infrastruktur dan rendahnya literasi digital, peluang pengembangan telemedicine tetap terbuka. Dukungan regulasi yang lebih jelas serta peningkatan kerja sama antara berbagai pihak dapat menjadi solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Kesimpulannya, pengembangan telemedicine di Indonesia memerlukan perhatian pada peningkatan literasi digital serta penguatan regulasi guna memperluas akses layanan kesehatan secara efektif. Dengan infrastruktur yang lebih merata dan kebijakan yang mendukung, telemedicine berpotensi menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat di seluruh Indonesia.