Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Proksimat Pentolan Panggang Berbahan Dasar Ikan Tenggiri (Scomberomorus sp.) dan Ikan Lele (Clarias sp.) Pasaribu, Wesly; Pah, Theny Intan Berlian Kurniati; Djonu, Asriati; Boikh, Lebrina Ivantry
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 2 (2023): April 2024
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i2.7303

Abstract

Ikan merupakan sumber protein hewani yang dapat dijadikan bahan untuk pembuatan olahan pangan. Jenis ikan dan teknik pengolahan pangan perikanan mempengaruhi nilai kandungan nutrisi dan dapat mempengaruhi tingkat konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil proksimat dua jenis ikan yaitu ikan tenggiri (Scomberomorus sp.) dan ikan lele (Clarias sp.) yang diolah dengan cara rebusan  dan kemudian dipanggang menjadi  pentolan panggang  yang merupakan makanan ringan yang digemari di Kupang. Hasil proximat pentolan panggang dari bahan dasar ikan tenggiri (Scomberomorus sp.) yaitu protein 15.71 %, lemak kasar 3.39%, karbohidrat 11.15%, serat kasar 0.16%, kadar abu 1.83%, dan kadar air 67.91%  dan hasil proksimat pentolan panggang dari bahan dasar ikan lele (Clarias sp.) yaitu protein 11.07%, lemak kasar 5.69%, karbohidrat 10.15%, serat kasar 0.14%, kadar abu 1.35%, kadar air 71.36%.Kata kunci : Clarias sp.; Pentolan; Scomberomorus sp.; Nutrisi
Innovative Work Behaviour in Local Government: Innovation Process and Gender Differences Pradana, I Putu Yoga Bumi; Sayrani, Laurensius Petrus; Pah, Theny Intan Berlian Kurniati; Wijayanti, Nadia Sasmita; Saputra, Boni; Rijoly, Jacobus Cliff Diky
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik) Vol 29, No 1 (2025): May
Publisher : Magister Ilmu Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkap.101329

Abstract

This research aims to identify and understand the barriers affecting public sector employees' innovative behaviors, particularly examining how these obstacles differ across stages of innovation and between genders. Utilizing a qualitative phenomenological approach, the research involved in-depth interviews with 40 informants from six agencies in Kupang City and Kupang Regency. Data were analyzed through thematic analysis techniques, revealing eleven major barriers categorized into political-administrative leadership, public management, and individual factors. Political-administrative barriers include insufficient support from political actors and a restrictive organizational climate. Public management challenges encompass a risk-averse culture, weak interdepartmental collaboration, limited knowledge sharing, bureaucratic constraints, and regulatory rigidity that restricts creative ideas perceived as "out of the box." Another key finding highlights the demotivating effect of redundant local digital innovations replaced by centrally mandated platforms, fostering employee frustration and discouragement. Individual barriers identified include a lack of expertise, limited access to policymakers, and significant gender-related issues such as patriarchy, stereotypes, and domestic responsibilities. The study highlights its novelty by uncovering how regional contextual factors, especially gender dynamics, uniquely shape barriers to innovation. This study uniquely contributes to the literature by specifically examining barriers to innovative work behavior (IWB) in the under-researched context of Eastern Indonesia, focusing on both innovation stages and gender differences.
Innovative Work Behaviour in Local Government: Innovation Process and Gender Differences Pradana, I Putu Yoga Bumi; Sayrani, Laurensius Petrus; Pah, Theny Intan Berlian Kurniati; Wijayanti, Nadia Sasmita; Saputra, Boni; Rijoly, Jacobus Cliff Diky
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik) Vol 29, No 1 (2025): May
Publisher : Magister Ilmu Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkap.101329

Abstract

This research aims to identify and understand the barriers affecting public sector employees' innovative behaviors, particularly examining how these obstacles differ across stages of innovation and between genders. Utilizing a qualitative phenomenological approach, the research involved in-depth interviews with 40 informants from six agencies in Kupang City and Kupang Regency. Data were analyzed through thematic analysis techniques, revealing eleven major barriers categorized into political-administrative leadership, public management, and individual factors. Political-administrative barriers include insufficient support from political actors and a restrictive organizational climate. Public management challenges encompass a risk-averse culture, weak interdepartmental collaboration, limited knowledge sharing, bureaucratic constraints, and regulatory rigidity that restricts creative ideas perceived as "out of the box." Another key finding highlights the demotivating effect of redundant local digital innovations replaced by centrally mandated platforms, fostering employee frustration and discouragement. Individual barriers identified include a lack of expertise, limited access to policymakers, and significant gender-related issues such as patriarchy, stereotypes, and domestic responsibilities. The study highlights its novelty by uncovering how regional contextual factors, especially gender dynamics, uniquely shape barriers to innovation. This study uniquely contributes to the literature by specifically examining barriers to innovative work behavior (IWB) in the under-researched context of Eastern Indonesia, focusing on both innovation stages and gender differences.
WORKSHOP PENGUATAN KAPASITAS KADER KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA DAERAH RAWAN BENCANA DI TIMOR TENGAH SELATAN Pradana, I Putu Yoga Bumi; Andayana, Made Ngurah Demi; Toda, Hendrik; Pah, Theny Intan Berlian Kurniati; Benyamin, Rouwland Alberto; Ibiruni, William Febrianus Umbu; Wijayanti, Nadia Sasmita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26530

Abstract

Abstrak: Program pencegahan stunting merupakan upaya krusial dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana seperti Desa Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan dalam pencegahan stunting, mengingat tingginya prevalensi stunting di desa ini dan keterbatasan kapasitas kader yang berperan penting dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting. Mitra kegiatan ini adalah kader kesehatan posyandu Desa Fatumnasi, yang merupakan garda terdepan dalam layanan kesehatan masyarakat di daerah rawan bencana. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Pelatihan dan workshop difokuskan pada pemetaan wilayah rawan stunting serta peningkatan keterampilan kader dalam menghadapi tantangan geografis dan situasi darurat akibat bencana alam. Evaluasi program dilakukan menggunakan metode angket dan survei terhadap peserta untuk mengukur tingkat pemahaman. Hasil menunjukkan bahwa 50% peserta mengalami peningkatan pemahaman terhadap materi, dengan 25% partisipasi aktif dalam diskusi dan workshop. Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan mendukung upaya nasional dalam menurunkan angka stunting, terutama di wilayah rawan bencana.Abstract:.The stunting prevention program is crucial to enhance human resource quality, particularly in disaster-prone areas such as Fatumnasi Village and Timor Tengah Selatan Regency. This program aims to strengthen the capacity of healthcare cadres to prevent stunting, given the high prevalence of stunting in the village and the limited capacity of the cadres, who play a vital role in detecting and addressing stunting cases. The program's partners are the Fatumnasi Village posyandu health cadres, who serve as the frontline in providing public health services in disaster-prone areas. This community service initiative (PkM) involves several stages: preparation, implementation, and evaluation. Training and workshops are focused on mapping areas vulnerable to stunting and enhancing the cadres' skills in tackling geographic challenges and emergencies due to natural disasters. Program evaluation was conducted through questionnaires and surveys to assess participants' understanding. The results indicated that 50% of participants demonstrated improved comprehension of the material, with 25% actively participating in discussions and workshops. This program is expected to be sustainable and support national efforts to reduce stunting rates, particularly in disaster-prone regions. 
Pelatihan Olahan Ikan Lele Hasil Akuakultur Sistem Akuaponik Menjadi Nugget Di Kelompok Murimada, Kota Kupang Pasaribu, Wesly; Pah, Theny Intan Berlian Kurniati; Fransira, Immaria
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.1948

Abstract

Ikan lele (Clarias sp.) yang dihasilkan dari budidaya ikan sistem akuaponik merupakan salah satu sarana dalam pemenuhan ketahanan pangan rumah tangga. Pengabdian masyarkat pada kelompok budidaya ikan air tawar Murimada di Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat disekitar kelompok mitra akan pentingnya menjaga ketahanan pangan rumah tangga dan mencegah masalah gizi pada masyarakat dengan memanfaatkan produk perikanan seperti ikan lele (Clarias sp.) yang dihasilkan dari sistem budidaya akuaponik pekarangan pangan lestari. Tujuan kedua yaitu untuk meningkatkan keterampilan masyarakat untuk mengolah hasil budidaya ikan sistem akuaponik berupa ikan lele (Clarias sp.) menjadi produk diversifikasi olahan lain berupa nugget ikan lele (Clarias sp.). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat akan ketahanan pangan rumah tangga dan permasalahan gizi seperti stunting kemudian adanya peningkatan kesukaan akan ikan lele dan kesukaan akan olahan ikan lele (Clarias sp.) seperti nugget ikan pada masyarakat. Selain itu diperoleh juga peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah ikan lele (Clarias sp.) menjadi nugget ikan lele (Clarias sp.)
Nutritional Content of Catfish Nuggets from Aquaponic Cultivation Pasaribu, Wesly; Pah, Theny Intan Berlian Kurniati; Fransira, Immaria; Djonu, Asriati; Boikh, Lebrina Ivantry
International Journal of Educational and Life Sciences Vol. 2 No. 12 (2024): December 2024
Publisher : MultiTech Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59890/ijels.v2i12.2719

Abstract

Catfish (Clarias sp.) has high nutritional content. However, processed products such as nuggets from this fish are still limited in Kupang city. So, the nutritional content of the nuggets is less known. Therefore, this study aims to analyze the nutritional content of catfish nuggets derived from aquaponic cultivation, with proximate analysis. The stages of making catfish nuggets briefly begin with ground meat, then steamed, then coated with breadcrumbs and stored in the freezer. The proximate test obtained was the content of 11.67% protein, 30.139% carbohydrates, 7.82% fat, 48.137% water content, 2.22% ash and 0.014% crude fiber. So, with its nutritional content, catfish nuggets can be used as a substitute for chicken nuggets.
Critical Obstacles: The Quest for Sustainable Tourism in Fatumnasi’s Hidden Gem Bumi Pradana, I Putu Yoga; Berlian Kurniati Pah, Theny Intan; Oktafiana Rene, Mariayani; Nahak, Delyla
Iapa Proceedings Conference 2025: IAPA 2025 Hybrid Annual Conference & Congress INDIGESNOUS PUBLIC ADMINISTRATION
Publisher : Indonesian Association for Public Administration (IAPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30589/proceedings.2025.1321

Abstract

This study investigates the critical challenges hindering sustainable community-based tourism (CBT) deve- lopment in the Fatumnasi tourism area of East Nusa Tenggara, Indonesia. The research addresses gaps in previous studies that often overlook specific causes of success or failure and predominantly focus on developed regions or other developing countries with better infrastructure. Utilizing a qualitative case study method, data were collected through semi-structured interviews, focus group discussions, field observations, and document analysis. Key findings reveal that socio-economic challenges, infrastructural deficiencies, governance and policy issues, community engagement and empowerment, and environmental and cultural preservation are significant barriers. The novelty of this research lies in its comprehensive examination of these barriers within the unique context of Fatumnasi, providing detailed insights into the challenges newly developing regions face. The study contributes valuable recommendations for policy-makers and community stakeholders to enhance the sustainability and benefits of CBT initiatives in similar areas.
PELATIHAN AKUAPONIK DAN PENGOLAHAN IKAN GUNA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT BATUPLAT Fransira, Immaria; Pah, Theny Intan Berlian Kurniati; Djonu, Asriati
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 10 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i10.3148

Abstract

Ketahanan pangan di kota Kupang menjadi permasalahan bagi masyarakat sekitar, sehingga keberadaan kelompok budidaya menjadi penting karena menjadi sumber salah satu sumber protein hewani. Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Hosana merupakan kelompok penghasil ikan budidaya di wilayah Kecamatan Alak terkhusus Kelurahan Batuplat. Namun, pada proses produksi terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengatasi segala permasalahan yang terjadi pada mitra yaitu pelatihan terkait akuaponik dan pengolahan ikan budidaya, yang dapat berpengaruh positif pada ketahanan pangan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini terbagi menjadi lima tahapan yaitu persiapan, penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi serta keberlanjutan program. Peserta kegiatan bukan hanya dari mitra tetapi juga dari masyarakat sekitar Batuplat. Pada evaluasi dilakukan pre test dan post test, serta survei kepuasan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari peserta. Berdasarkan hasil post test terlihat adanya peningkatan pengetahuan peserta, dimana peserta dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan. Peningkatan keterampilan peserta juga nampak pada hasil produk yang telah dibuat pada saat pelatihan. Selain itu, survei kepuasan kegiatan pengabdian juga menunjukkan nilai rata-rata di atas 80%. Kegiatan pelatihan akuaponik dan pengolahan ikan menjadi solusi atas permasalahan mitra. Diharapkan peserta dapat terus berperan dalam menjaga ketahanan pangan.