Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Harpodon Borneo

Length Weight Relationship and Enviromental Condition of Red Snapper (Lutjanus sp.) of Polyvinyl Chloride (PVC) Modified Trap Fishing in Bunyu Waters Firdaus, Muhammad; Haryono, Muhammad Gandri; Salim, Gazali
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v15i2.3199

Abstract

The characteristics of Bunyu Island as a small island which was surrounded by the sea, has capture fisheries resource potential in an abundant, one of them is red snapper (Lutjanus sp.). These fish was caught by using bottom fish pots from bamboo with one entrance. The aims of the study were to determine the weight length and the aquatics environmental conditions correlation of the red snapper fishing ground (Lutjanus sp.) which was caught by modified bottom fish pots with poly vinyl chloride (PVC) in Bunyu Waters. The research was conducted in September - October 2020. The results showed that the growth of red snapper was negative allometric. The results of partial and simultaneous regression tests show that there is no positive effect of water condition factors (temperature, dissolved oxygen, salinity and brightness) on catches of red snapper (Lutjanus sp.) with modified bottom fish pots
AMPLIFIKASI GENE mtDNA CO1 IKAN MALONG (MURAENESOCIDAE) DARI PERAIRAN KOTA TARAKAN DENGAN TEKNIK PCR Sumarlin, Sumarlin; Moq, Clara Yovilan; Gaffar, Syamsidar; Haryono, Muhammad Gandri
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 13 NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v13i2.1658

Abstract

Ikan Malong atau di Tarakan lebih dikenal dengan sebutan Ikan Ose merupakan ikan komersil yang tersebar secara luas di laut Indo-west pacific meliputi laut merah, teluk Persia, pantai barat India, dan sri langka hingga Fiji dan Tuvalu, bagian utara jepang dan korea, bagian selatan laut arafura, dan utara Australia. Di Indonesia Ikan Malong tersebar dari pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.  Dengan penyebaran yang begitu luas sayangnya informasi genetik ikan Ose masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengamplifikasi gen mtDNA CO1 ikan ose dari perairan Kota Tarakan. Metode penelitian yang dilakukan meliputi isolasi genom mtDNA CO1 dengan mengikuti petunjuk Quick-DNA Tissue/Insect Miniprep Kit (Zymo Research, D6016). Dilanjutkan dengan amplifikasi (perbanyakan) untai gen mtDNA CO1 menggunakan 4 primer cocktail berdasarkan Canadian Center for DNA Barcoding (CCDB), 2006. Kemudian visualisasi produk PCR dengan menggunakan teknik gel elektroforesis. Terdapat dua jenis ikan ose yang dijadikan sampel pada penelitian ini, yaitu Ikan ose dengan perut berwarna kuning (Ose Kuning/Ose-K) dan Ikan ose dengan perut berwarna hitam ( Ose Hitam/Ose-H). Hasil isolasi dan pemurnian genom mtDNA CO1 merujuk pada rasio A260/280. Ekstrak gen mtDNA Ose-K memiliki konsentrasi 67.3 ng/µl dengan nilai rasio A260/280 diperoleh 1.94, dan konsentrasi untuk ekstrak gen mtDNA sampel Ose-H diperoleh 84.5 ng/µl dan 1.97 untuk nilai rasio A260/280. Hasil visualisasi produk PCR setelah di running pada gel elektroforesis diperoleh pita tunggal untuk masing-masing sampel dengan panjang basa sekitar 700 bp. Kata kunci: gen mtDNA CO1, Ikan Ose, pita DNA, rasio A260/280
KEBIASAAN MAKAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI PERAIRAN ESTUARIA KABUPATEN BULUNGAN, KALIMANTAN UTARA Firdaus, Muhammad; Salim, Gazali; Haryono, M. Gandri; Gaffar, Syamsidar; Yulma, Yulma; Jabarsyah, Abdul; Bija, Stephanie; Damayanti, Sri
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v16i2.4351

Abstract

Perairan Bulungan yang berada di kabupaten Bulungan terindikasi memiliki ragam sumberdaya perikanan tangkap yang potensial. Ragam sumberdaya ikan tersebut salah satunya adalah ikan kakap putih (Laters calcalifer). Pola pemanfaatan sumberdaya ikan secara terus menerus karena potensi ekonomis sumberdaya tersebut, tanpa adanya pola penangkapan yang lestari akan berdampak pada penurunan potensi sumberdaya ikan tersebut. Tujuan riset ini menjelaskan aspek makanan dan kebiasaan makan yang meliputi analisa Persentase Ikan dengan Lambung Berisi (PILB), Index Stomach Content (ISC) dan Index Relative Important (IRI). Riset ini telah dilakukan dalam 4 bulan (Desember 2021-Maret 2022), dengan lokasi asal sampel dari perairan Muara Ancam, Muara Bulungan dan Muara Mapat Kabupaten Bulungan. Metode riset menggunakan pendekatan deksriptif kuantitatif dalam kegiatan observasi dan purposive sampling dalam pengumpulan sampel. Hasil penelitian menunjukkan dari total 69 sampel, nilai PILB yang didapatkan 100% dengan rata-rata nilai ISC sebesar 0,59% dari bobot tubuhnya. Ikan kakap putih (L. calcarifer) merupakan ikan karnivora dengan jenis makanan utamanya berdasarkan analisa IRI yaitu dari kelompok chordata (ikan) sebesar 49,09%, makanan pelengkap yaitu makanan lumat (tidak teridentifikasi) sebesar 25,38% dan udang 24,41%, serta makanan tambahan adalah kerang ulir 0,68%, kepiting 0,28% dan serasah tumbuhan 0,16%
KEANEKARAGAMAN SPESIES DAN STATUS KONSERVASI IKAN PARI (ELAMOBRANCHII) DI PERAIRAN TARAKAN Haryono, Muhammad Gandri
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 13 NO. 1 APRIL 2020
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v13i1.1659

Abstract

ABSTRAKPulau Tarakan adalah salah satu tempat pendaratan ikan hasil tangkapan nelayan di Laut Sulawesi dan salah satu lokasi kegiatan penelitian sumber daya ikan di WPP-NRI 716 tahun 2019. Salah satu hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di pulau tarakan adalah ikan pari. Berdasarkan data hasil tangkapan ikan pari, pada tahun 2019 sebanyak 3,6 % dari 50% hasil tangkapan ikan di Perairan Tarakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies dan status konservasi ikan pari yang didaratkan di pulau Tarakan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan metode survey, dengan jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara, pengamatan langsung dilapangan dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ikan pari bahwa ikan pari yang didapatkan sebanyak xxx individu yang tergolong dari 237 individu yang tergolong kedalam 2 Famili 3 Genus dan 4 Spesies. Keanekaragaman jenis ikan pari pada daerah penelitian tergolong rendah dengan nilai indeks Shannon-Wiener sebesar  H = 0.652632291. Status konservasi ikan pari yang telah diamati selama penelitian memiliki status konservasi berdasarkan kategori IUCN Red List of Threatened Species  (IUCN 2015), yaitu terdapat 2 spesies termasuk dalam kategori rentan atau  vulnerable  (VU), 1 spesies kedalam kategori kekurangan data atau  data deficient (DD) dan 1 spesies kedalam katagori near threatened  (NT).Kata kunci: Ikan Pari, Keanekaragaman, Status Konservasi,  Perairan Tarakan
MODEL PERTUMBUHAN DAN MORTALITAS DARI KERANG KAPAH (Meretrix meretrix, Linnaeus, 1758) YANG DI DAPATKAN DI PANTAI AMAL LAMA KOTA TARAKAN Rona, Rona; Salim, Gazali; Haryono, M. Gandri; Mujiyanto, Mujiyanto
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 17 NO.2 OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v17i2.6225

Abstract

Kerang kapah (Meretrix meretrix) merupakan jenis kerang kapah yang di jadikan sebagai makanan favorit bagi masyarakat kota Tarakan sebagai salah satu destinasi lokal yang dijadikan sebagai salah satu pendapatan daerah dengan memiliki nilai ekonomis dari segi harga yaitu berkisar antara IDR. 50.000 – IDR 60.000. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel kerang kapah di lakukan dengan metode survei langsung di lapangan dan pengambilan sampel di pengepul kerang kapah. Pengambilan sampel kerang kapah dilakukan sebanyak 12x pengambilan sampel.  Hasil penelitian yang didapatkan di lapangan untuk jumlah sampel kerang kapah yang berdasarkan dari hasil tangkapan survei di lapangan sebanyak 70 sampel dan kerang kapah dari pengepul kerang kapah sebanyak 44 sampel. Berdasarkan analisis pertumbuhan kerang kapah yang didapatkan hasil tangkapan dan pengepul memiliki pertumbuhan allometri negatif dengan indeks kondisi memiliki bentuk tubuh kurus. Model pertumbuhan Von Bertalanffy pada kerang kapah dari hasil tangkapan dan pengepul didapatkan pertumbuhan maksimal sebesar 8.814 cm dalam 28 hari dan 7.608 cm dalam 48 hari. Mortalitas total, mortalitas tangkapan, mortalitas alami dan laju eksploitasi kerang kapah yang berdasarkan hasil tangkapan di lapangan lebih tinggi di bandingkan dengan kerang kapah yang berasal dari pengepul kerang kapah. Diharapkan dapat dilakukan konservasi kerang kapah secara berkelanjutan dan di perlukan model konservasi domestikasi kerang kapah agar populasi kerang kapah lestari berkelanjutan.