Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Performa Puyuh yang Diberi Limbah Sawit Fermentasi dengan Pleurotus ostreatus dalam Ransum R. Gusri; Nuraini Nuraini; Mirzah Mirzah
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.22.2.228-235.2020

Abstract

EVALUASI PERFORMA PRODUKSI LEGUM KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) MENGGUNAKAN PUPUK FOSFOR DAN MOLIBDENUM: EVALUATION OF LEGUM PRODUCTION PERFORMANCE OF Clitoria ternatea (Clitoria ternatea) USING PHOSPHORUS AND MOLYBDENUM FERTILIZERS Prihutomo; Umami, Nafiatul; Kurniawati, Asih; Sulistijo, Edi Djoko; Gusri, Rahmat; Yoga Kertiyasa, I Kadek
Journal of Animal Research and Applied Science Vol. 5 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/aras.v5i2.38462

Abstract

Kembang telang (Clitoria ternatea) adalah tanaman leguminosa unggulan yang tersebar luas di wilayah tropis dengan kandungan nutrisi tinggi sehingga sangat baik untuk mendukung produksi ternak ruminansia. Fosfor dan molibdenum adalah unsur hara esensial yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas tanaman ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pemberian fosfor dan molibdenum dalam berbagai variasi dosis terhadap produksi berat kering dan karakteristik tumbuh Clitoria ternatea. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap pola split-plot dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, terdiri dari BC1D0, BC1D1, BC1D2, BC2D0, BC2D1, BC2D2, BC3D0, BC3D1, BC3D2 dengan variabel yang diamati yaitu Berat Kering Daun, Berat Kering Batang, Berat Kering Akar, Berat Kering Total Hijauan, Nisbah Berat Kering Daun dengan Berat Kering Batang, serta Nisbah Berat Kering Total Hijauan dengan Berat Kering Akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk fosfor 0,44 g/polibag dan molibdenum 0,00789 g/polibag (D2) memberikan pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap Berat Kering Daun sebesar 33,74 gram, Berat Kering Batang 42,65 gram, Berat Kering Akar 17,54 gram, Berat Kering Total Hijauan 76,39 gram, Nisbah Berat Kering Daun dengan Berat Kering Batang sebanyak 1,63 %, serta Nisbah Berat Kering Total Hijauan dengan Berat Kering Akar sebanyak 0,23 % pada tanaman leguminosa Clitoria ternatea. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan dosis pupuk fosfor sebanyak 0,44 g/polibag dan molibdenum 0,00789 g/polibag (D2) dapat meningkatkan produksi berat kering dan karakteristik tumbuh pada legum Clitoria ternatea. Selain itu, penanaman dengan menggunakan dua tanaman legum Clitoria ternatea per polibag (BC2) dapat menghasilkan produksi berat kering tertinggi, dikarenakan rendahnya persaingan antar tanaman dalam memanfaatkan unsur hara.
EVALUASI PERFORMA PRODUKSI LEGUM KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) MENGGUNAKAN PUPUK FOSFOR DAN MOLIBDENUM: EVALUATION OF LEGUM PRODUCTION PERFORMANCE OF Clitoria ternatea (Clitoria ternatea) USING PHOSPHORUS AND MOLYBDENUM FERTILIZERS Prihutomo; Umami, Nafiatul; Kurniawati, Asih; Sulistijo, Edi Djoko; Gusri, Rahmat; Yoga Kertiyasa, I Kadek
Journal of Animal Research and Applied Science Vol. 5 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/aras.v5i2.38462

Abstract

Kembang telang (Clitoria ternatea) adalah tanaman leguminosa unggulan yang tersebar luas di wilayah tropis dengan kandungan nutrisi tinggi sehingga sangat baik untuk mendukung produksi ternak ruminansia. Fosfor dan molibdenum adalah unsur hara esensial yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas tanaman ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pemberian fosfor dan molibdenum dalam berbagai variasi dosis terhadap produksi berat kering dan karakteristik tumbuh Clitoria ternatea. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap pola split-plot dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, terdiri dari BC1D0, BC1D1, BC1D2, BC2D0, BC2D1, BC2D2, BC3D0, BC3D1, BC3D2 dengan variabel yang diamati yaitu Berat Kering Daun, Berat Kering Batang, Berat Kering Akar, Berat Kering Total Hijauan, Nisbah Berat Kering Daun dengan Berat Kering Batang, serta Nisbah Berat Kering Total Hijauan dengan Berat Kering Akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk fosfor 0,44 g/polibag dan molibdenum 0,00789 g/polibag (D2) memberikan pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap Berat Kering Daun sebesar 33,74 gram, Berat Kering Batang 42,65 gram, Berat Kering Akar 17,54 gram, Berat Kering Total Hijauan 76,39 gram, Nisbah Berat Kering Daun dengan Berat Kering Batang sebanyak 1,63 %, serta Nisbah Berat Kering Total Hijauan dengan Berat Kering Akar sebanyak 0,23 % pada tanaman leguminosa Clitoria ternatea. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa penggunaan dosis pupuk fosfor sebanyak 0,44 g/polibag dan molibdenum 0,00789 g/polibag (D2) dapat meningkatkan produksi berat kering dan karakteristik tumbuh pada legum Clitoria ternatea. Selain itu, penanaman dengan menggunakan dua tanaman legum Clitoria ternatea per polibag (BC2) dapat menghasilkan produksi berat kering tertinggi, dikarenakan rendahnya persaingan antar tanaman dalam memanfaatkan unsur hara.
Pembuatan pupuk kompos dari feses ternak kambing Peranakan Ettawa (PE): Production compost fertilizer from waste of Ettawa Breed (PE) Sihombing, Dewi E.; Kertiyasa, I K. Y.; Kadju, Fransiskus Y. D.; Gusri, Rahmat; Suharto, Prihutomo
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v6i1.525

Abstract

ABSTRACT  Processed livestock waste, especially goat manure, has the potential to be managed into organic fertilizer such as compost which can be used to increase environmental support, increase crop production, increase farmer income and reduce the impact of environmental pollution. Implementation of community service is carried out through providing knowledge and direct practice in processing Ettawa Peranakan goat waste. This implementation is directed at increasing competitiveness through increasing the capacity and competence of human resources (HR). Training on making organic fertilizer from goat waste as a replacement or reduction in the use of chemical fertilizers. This activity was carried out at the Technical Implementation Unit (UPT) for Animal Breeding and Animal Feed Production in Sumlili Village, West Kupang District, Kupang Regency. The activity lasted for 1 month and included Compost Fertilizer from PE Goat Feces. This activity was carried out using the Participatory Rural Approach (PRA) approach, which is a method of educating the community through counseling, training, demonstrations/demonstrations (demonstration plots). This activity includes education and composting practices. The results of PKM activities show an increase and understanding of breeders. This increase in understanding of the knowledge and methods of making compost has a positive impact on the management of raising Etwa Peranakan goats and the use of livestock waste into organic fertilizer which has a higher nutritional value, which will result in a higher selling value and is expected to increase income at the UPT.  Keywords: Compost; Feces: Goat; Organic; Waste   ABSTRAK Pengolahaan limbah peternakan khususnya kotoran ternak kambing memiliki potensi untuk dikelola menjadi pupuk organik seperti kompos yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dukung lingkungan, meningkatkan produksi tanaman, meninkatakan pendapatan peternak dan mengurangi dampak pemcemaran lingkungan. Pelaksananan pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan melalui pemberian ilmu pengetahuan dan praktik langsung dalam pengelohan limbah kotoran ternak kambing Peranakan Etawa. Pelaksanan ini diarahkan untuk peningkatakn daya saing  melalui peningkatan kapasitas dan kelambagaan Sumber daya manusia (SDM). Pelatihan Pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran ternak kambing sebagai pengganti ataupun pengurangan penggunaan pupuk kimia. Kegiatan ini dilaksanakan di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pembibitan Ternak dan Produksi Pakan Ternak di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Kegiatan berlangsung selama 1 bulan  mencakup Pupuk Kompos dari Feses Ternak Kambing PE. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode pendekatan Participatory Rural Approach (PRA) yaitu suatu metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, demontrasi/ percontohan (demplot). Kegaitan ini mencakup penyuluhan dan praktik pembuatan kompos. Hasil kegiatan PKm menunjukan adanya peningkatan dan pemahaman peternak. Peningakatan pada pemahaman terhadap pengatahuan dan cara pembuatan kompos ini berdapak positif terhadap manajemen pemeliharan ternak kambing Peranakan Etwa dan pemanfaatan limbah peternakan menjadi pupuk organik yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi sehingga akan membuat nilai jual lebih tinggi sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan di UPT. Kata kunci: Feses; Kambing; Kompos: Limbah; Organik
Pembuatan pupuk kompos dari feses ternak kambing Peranakan Ettawa (PE): Production compost fertilizer from waste of Ettawa Breed (PE) Sihombing, Dewi E.; Kertiyasa, I K. Y.; Kadju, Fransiskus Y. D.; Gusri, Rahmat; Suharto, Prihutomo
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v6i1.525

Abstract

ABSTRACT  Processed livestock waste, especially goat manure, has the potential to be managed into organic fertilizer such as compost which can be used to increase environmental support, increase crop production, increase farmer income and reduce the impact of environmental pollution. Implementation of community service is carried out through providing knowledge and direct practice in processing Ettawa Peranakan goat waste. This implementation is directed at increasing competitiveness through increasing the capacity and competence of human resources (HR). Training on making organic fertilizer from goat waste as a replacement or reduction in the use of chemical fertilizers. This activity was carried out at the Technical Implementation Unit (UPT) for Animal Breeding and Animal Feed Production in Sumlili Village, West Kupang District, Kupang Regency. The activity lasted for 1 month and included Compost Fertilizer from PE Goat Feces. This activity was carried out using the Participatory Rural Approach (PRA) approach, which is a method of educating the community through counseling, training, demonstrations/demonstrations (demonstration plots). This activity includes education and composting practices. The results of PKM activities show an increase and understanding of breeders. This increase in understanding of the knowledge and methods of making compost has a positive impact on the management of raising Etwa Peranakan goats and the use of livestock waste into organic fertilizer which has a higher nutritional value, which will result in a higher selling value and is expected to increase income at the UPT.  Keywords: Compost; Feces: Goat; Organic; Waste   ABSTRAK Pengolahaan limbah peternakan khususnya kotoran ternak kambing memiliki potensi untuk dikelola menjadi pupuk organik seperti kompos yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan dukung lingkungan, meningkatkan produksi tanaman, meninkatakan pendapatan peternak dan mengurangi dampak pemcemaran lingkungan. Pelaksananan pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan melalui pemberian ilmu pengetahuan dan praktik langsung dalam pengelohan limbah kotoran ternak kambing Peranakan Etawa. Pelaksanan ini diarahkan untuk peningkatakn daya saing  melalui peningkatan kapasitas dan kelambagaan Sumber daya manusia (SDM). Pelatihan Pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran ternak kambing sebagai pengganti ataupun pengurangan penggunaan pupuk kimia. Kegiatan ini dilaksanakan di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pembibitan Ternak dan Produksi Pakan Ternak di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Kegiatan berlangsung selama 1 bulan  mencakup Pupuk Kompos dari Feses Ternak Kambing PE. Kegiatan ini dilakukan menggunakan metode pendekatan Participatory Rural Approach (PRA) yaitu suatu metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, demontrasi/ percontohan (demplot). Kegaitan ini mencakup penyuluhan dan praktik pembuatan kompos. Hasil kegiatan PKm menunjukan adanya peningkatan dan pemahaman peternak. Peningakatan pada pemahaman terhadap pengatahuan dan cara pembuatan kompos ini berdapak positif terhadap manajemen pemeliharan ternak kambing Peranakan Etwa dan pemanfaatan limbah peternakan menjadi pupuk organik yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi sehingga akan membuat nilai jual lebih tinggi sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan di UPT. Kata kunci: Feses; Kambing; Kompos: Limbah; Organik
Peran Limbah Sawit Fermentasi Dengan Pleurotus ostreatus Dalam Komposisi Ransum terhadap Kualitas Internal Telur Puyuh Gusri, Rahmat; Nuraini; Mirzah; N. G. A. Mulyantini; Ni Putu F. Suryatni; Prihutomo Suharto; I Kadek Yoga Kertiyasa; Nadia Rahma
JAS Vol. 10 No. 1 (2025): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2025
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui batasan jumlah perlakuan (campuran limbah sawit dan dedak padi dengan Pleurotus ostreatus) dalam ransum dan pengaruhnya terhadap kualitas internal telur puyuh. Uji biologis penelitian ini menggunakan ternak puyuh sebanyak 200 ekor, umur 20 minggu dengan rataan 60% produksi telur harian. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (0, 6, 12, 18, dan 24%) serta 4 ulangan. Hasil analisis ragam penelitian ini menunjukkan pengaruh perlakuan tidak memberikan pengaruh (P>0,05) terhadap berat putih telur dan kuning telur, lemak kuning, dan warna kuning telur, tetapi memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kolesterol kuning telur. Pemberian campuran limbah sawit dan dedak padi fermentasi dengan Pleurotus ostreatus dapat diberikan sampai 24% serta dapat memperbaiki kualitas telur puyuh dengan terjadinya penurunan kolesterol sebesar 21,01% dibandingkan dengan ransum tanpa perlakuan.
Manajemen Kesehatan Ternak Kambing PE di UPTD Pembibitan Ternak dan Produksi Pakan, Sumlili, Kabupaten Kupang Suharto, Prihutomo; Gusri, Rahmat; Sihombing, Dewi E.; Kertiyasa, I Kadek Y.; Tae, Agustina V.; Lestari, Anastasia K. D.
Peternakan Abdi Masyarakat (PETAMAS) Vol 4, No 2 (2024): Vol 4, No 2 (2024): Volume 4, Nomor 2, Desember 2024
Publisher : Departemen of Animal Science, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/petamas.v4i2.42469

Abstract

Manajemen kesehatan ternak memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas kambing Peranakan Ettawa (PE), terutama dalam produksi susu dan daging. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan manajemen kesehatan yang terintegrasi terhadap produktivitas kambing PE di UPT Pembibitan Ternak dan Produksi Pakan, Desa Sumlili, Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT. Solusi yang diterapkan meliputi pengobatan kambing yang menderita scabies dan mastitis, pemberian pakan konsentrat sesuai kebutuhan nutrisi, serta penerapan manajemen kesehatan yang lebih baik. Faktor penentu keberhasilan mencakup pemberian obat dan vitamin secara teratur, penerapan biosekuriti, dan pengelolaan pakan yang efisien. Kendati demikian, hambatan seperti akses teknologi yang terbatas dan tingginya biaya operasional menjadi tantangan utama bagi peternak dalam mengadopsi sistem ini secara menyeluruh. Untuk mengatasi hal ini, program PKM merekomendasikan peningkatan penyuluhan serta dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait. Dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan penerapan manajemen kesehatan dapat meningkatkan produktivitas kambing PE, mendukung ketahanan pangan, dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi peternak di pedesaan.
Efektivitas Ovsynch Protocol pada Kerbau Rawa dengan Paritas yang Berbeda Rahma, Nadia; Rahmi, Novadhila; Meidita, Fadilla; Ananta, Dwi; Amri, Fisma; Rahma, Annisa; Saragih, Beby Murba Ningsih; Gusri, Rahmat
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.2.104-114.2025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode ovsynch protocol pada kerbau rawa dengan paritas yang berbeda. Sebanyak 18 ekor kerbau rawa betina dengan organ reproduksi sehat, normal dan tidak bunting digunakan dalam penelitian ini. Kerbau dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan paritas, yaitu kerbau dara (P0), kerbau paritas satu (P1) dan kerbau paritas dua (P2) masing-masing terdiri dari enam ekor. Sinkronisasi estrus dilakukan menggunakan metode ovsynch protocol dengan injeksi hormon GnRH pada hari ke-1 dan ke-9, serta hormon PGF2a pada hari ke-7. Inseminasi buatakan dilaksanakan pada hari ke-10. Parameter yang diamati meliputi persentase respons estrus, intensitas estrus, dan tanda-tanda klinis estrus. Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kelompok paritas memberikan respoms estrus sebesar 100%. Analisis ragam terhadap intensitas estrus tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (P>0,05). Demikian pula tanda-tanda klinis estrus cenderung lebih baik pada kelompok P2, namun secara statistik juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P>0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode ovsynch protocol efektif dalam menstimulasi estrus pada kerbau rawa terlepas dari perbedaan paritas.
Penggunaan Kulit Buah Naga Terfermentasi sebagai Feed Additive Terhadap Performa Burung Puyuh Umur 21-24 Minggu: Use of Fermented Dragon Fruit Peel as Feed Additive on Quail Performance Aged 21-24 Weeks Kertiyasa, I Kadek Yoga; Ningsih, Ni Wayan Ayu; Sihombing, Dewi Elfrida; Suharto, Prihutomo; Gusri, Rahmat
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 3 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i3.286

Abstract

Performa produksi  ternak puyuh dipengaruhi oleh pakan . Penggunaan Antibiotic Growth Promotor pada pakan saat ini sudah dilarang sehingga perlu dicari bahan alternative pengganti (AGP). Antibiotic Growth Promoter (AGP) menyebabkan penurunan produktivitas ternak sehingga perlu adanya penambahan  feed addtive  alami  dari tanaman ataupun hasil  ikutan  pertanian.Buah naga (Hylocereus polyrhizuz) menghasilkan limbah berupa kulit yang bisa dijadikan sebagai feed addtive alami pengganti AGP . Kulit buah naga difermentasi dan dihaluskan menjadi jus. Penambahan fermentasi jus kulit buah naga  melaui  air minum yang di berikan pada ternak burung puyuh. Penelitian bertujuan untuk menganalisa  potensi kulit buah naga sebagai feed adidtive. Penelitian menggunakan burung puyuh umur 21-24 minggu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dengan kontrol (P1), Penambahan jus kulit buah naga terfermentasi 4% (P2) dan penambahan jus kulit buah naga terfermentasi 6% (P3). Data penelitian dianalisis menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dan  uji lanjutan duncan. Hasil penelitian menunjukan pemberian jus kulit buah naga terfermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap konsumsi air minum, konsumsi pakan, Feed Conversion Rasio (FCR), dan produksi telur harian tetapi berpengaruh nyata pada berat telur. Penambahan jus kulit buah naga terfermentasi pada air minum  4% dan 6% tidak dapat meningkatkan konsumsi air minum, konsumsi ransum, Feed Consersion Rasio (FCR), produksi telur harian tetapi dapat meningkatkan berat telur.
Keamanan Mikrobiologi Aneka Daging dan Olahan di Kota Kupang: Sebuah Review: Microbiological Safety of Various Meats and Products in Kupang City: A Review Sihombing, Dewi Elfrida; Kertiyasa, I Kadek Yoga; Gusri, Rahmat; Suharto, Prihutomo; Manihuruk, Fitry M
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 7 No. 3 (2025): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v7i3.319

Abstract

Keamanan mikrobiologi dalam pengolahan dan penyimpanan daging sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan yang mungkin disebabkan oleh kontaminasi mikroorganisme patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas mikrobiologi daging dan produk olahan daging yang beredar di Kota Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah literatur review. Peubah yang diamati meliputi Total Plate Count, Escherichia coli, Salmonella spp., dan coliform. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas mikrobiologi daging dan olahannya tidak memenuhi syarat. Prevelensi kontaminasi bakteri Escherichia coli cukup tinggi pada daging dan olahannya. Keberadaan bakteri Escherichia coli berkaitan erat dengan penyakit diare yang menempati posisi pertama di Kota Kupang. Artikel ini juga menyoroti kondisi RPH, pasar dan kualitas air yang berkontribusi pada kualitas mikrobiologi daging dan olahannya di Kota Kupang.