Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh Lama Pengasinan terhadap Organoleptik Telur Itik: organoleptic REFIKA KOMALA; Rahmat Hidayat; Rini Elisia
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v2i2.64

Abstract

Duck eggs are poultry products that invite higher nutrients value than chicken eggs, especially the content of proteins, fats and carbohydrates. The existence of eggs as a source of animal protein is actually very much needed by the community, but the high level of protein and fat possessed by duck eggs makes the aroma of duck eggs somewhat different from chicken eggs, making some people dislike it as a source of family side dishes. The purpose of this study was to determine the effect of salting duration on the egg organolpetic. The purpose of this study was to determine the effect of long salting on the organoleptic of duck eggs. The study was conducted by expletives in which the hail obtained, modulated and transformed which was then processed using a Complete Randomized Design (RAL) according to Steel and Torrie (1993). The results showed that the effect of salting duration did not differ markedly (P<0.05%) to the aroma, color, texture and taste of egg white and yolk. Conclude that the length of salting has no effect on the aroma, color, texture, taste of egg white and taste of egg yolk.
UJI TINGKAT KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP BAKSO DAGING SAPI, KAMBING DAN AYAM Refika Komala; Fidza Arief Shuhada
Journal of Scientech Research and Development Vol 4 No 2 (2022): JSRD, December 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v4i2.122

Abstract

Daging merupakan salah satu bahan pangan yang menjadi sumber potein hewani. Tingginya tingkat konsumsi daging disebabkan nilai gizi yang terkandung di dalam daging lebih banyak bila dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. Tujuan Tujuan penelitain ini adalah untuk melihat uji tingkat kesukaan konsumen terhadap bakso daging sapi, kambing dan ayam. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging sapi (shank) 500 g, daging kambing (shank) 500 g, dan daging ayam (shank) 500 g dan 20 orang panelis sebagai ulangan. Parameter yang diukur adalah rasa dan aroma. Hasil penelitian terhadap rasa dari ketiga jenis daging menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05). Sedangkan untuk aroma juga tidak berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bakso yang dibuat dari daging yang berbeda tidak berpengaruh terhadap tingkat kesukaan dari segi rasa dan aroma dengan nilai tingkat kesukaan adalah 4 (agak suka).
PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DALAM UPAYA PENGUATAN PANGAN KELUARGA DAN PENCEGAHAN STUNTING Vivi Hendrita; Juli Supriyanti; Refika Komala; Fildza Arief
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 2 No 1 (2023): Zadama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56248/zadama.v2i1.52

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi setiap harinya. Namun pemenuhan pangan keluarga terkadang masih sulit terpenuhi oleh sebagian masyarakat terutama masyarakat yang berpengahsilan rendah khususnya dipedesaan. Kekurangan pangan dapat berdampak terhadap kelaparan dan Gizi buruk dan bahkan kematian. Upaya Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan mulai dari rumah tangga. Salah satu upaya memenuhi kebutuhan pangan dirumah tangga dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Berdasarkan analisis situasi dan kondisi yang dilakukan di Desa talawi Mudiak Kecamatan talawi Kotas sawahlunto didapatkan masih banyaknya lahan-lahan pekarangan yang menjadi lahan menganggur dan masih kurangnya pemahaman warga tentang Budidaya tanaman, masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahwa budidaya tidak memerlukan banyak tempat dan biaya yang besar dan bahkan dengan memanfaatkan lahan pekarangan dapat mencukupi kebutuhan pangan serta menambah pendapatan rumah tannga selain itu juga diketahui bahwa ada 9 anak-anak di Desa Talawi Mudiak terindikasi gejala stunsting. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyakat akan pentinganya memanfaatkan lahan pekarang dengan membudidayakan tanaman untuk pemenuhan pangan rumahtangga. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah sosialisasi, dan penyuluhan serta demonstrasi cara pembudidayaan tanaman yang baik.
Persepsi Petani Terhadap Program Kartu Tani Dalam Pendisribusian Pupuk Bersubisidi Hendrita, Vivi; Supriyanti, Juli; Arief Syuhada, Fildza; Komala, Refika
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 20 No 2 (2024): Juni, 2024
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jsep.v20i2.34804

Abstract

In order to support Indonesian agriculture, the Indonesian Government through the Ministry of Agriculture issued the Farmer Card Program. The Tani Card is a debit card issued by banks as a transaction tool for the redemption of subsidized fertilizer at designated official kiosks. The farmer's card program aims to ensure that the distribution of subsidized fertilizer is right on target and facilitates supervision that is directly integrated with SIMPI. This research aims to find out how farmers perceive the use of farmer cards in distributing subsidized fertilizer. The research period was carried out from August to September 2023. This type of research is qualitative descriptive research with a survey method. The research respondents were selected purposively, namely 48 farmers who had received farmer cards for the distribution of subsidized fertilizer. qualitative descriptive data analysis and using a Likert scale. From the research results, it can be concluded that farmers' perceptions of the farmer's card program in distributing subsidized fertilizer as a whole are in the good category with an index of 77.08% or an average of 3.85, then farmers' perceptions of the procedure for obtaining farmer's cards are in the quite good category with an index of 58 .3% or an average of 2.91, then the farmer's perception of the ease of using the farmer's card is in the good category with an index of 65% or an average of 3.25. Furthermore, the farmer's perception of the use of the farmer's card is in the good category with an index of 64.16% or the average -average 3.2. This shows that the farmer's card program in the distribution of subsidized fertilizer in the Sijunjung sub-district has received quite a good perception from the community, even though there are still obstacles experienced by farmers in this farmer's card program in the field
Efektivitas Pengomposan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing dan Jerami Padi Menggunakan Bioaktivator Orgadec Jesvica, Jesvica; Dona, Afrini; Migusnawati, Migusnawati; Komala, Refika
JURNAL AGROPLASMA Vol 11, No 1 (2024): JURNAL AGROPLASMA VOLUME 11 NO 1 TAHUN 2024
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v11i1.5568

Abstract

Careless disposal of livestock manure can lead to environmental pollution, thereby impacting the deterioration of the quality of the environment, the quality of life of the rancher and his livestock and triggering social conflicts. So this needs to be addressed by making livestock waste as compost fertilizer. This study aims to determine whether organadec bioactivators are effective against composting manure from goat manure and rice straw. The study was conducted during a 21-day observation period of goat manure and rice straw so that it became compost fertilizer. This study used an experimental method with 4 treatments and 4 repeat doses of organadec bioactivator against measurements of fertilizer levels consisting of Water Content, Nitrogen (N), Phosphorus (P), and Potassium (K). The results of the study showed that administration of orgadec gave results that did not differ markedly with respect to Water Content and Nitrogen content. But it differs markedly in the content of Phosphorus and Potassium. It can be concluded that organadec bioactivators can increase the nutrient content, namely the content of Moisture, Nitrogen, Phosphorus and Potassium contained in composted organic fertilizers. Keywords: compost, orgadec, manure, goat, straw
Analisis Keberhasilan Inseminasi Buatan Berdasarkan Karakteristik Inseminator Di Kabupaten Sijunjung Rahmadanil Rahmadanil; Rini Elisia; Refika Komala; Maiyontoni Maiyontoni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan inseminasi buatan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: kualitas semen yang akan di inseminasikan, kondisi reproduksi induk yang akan diinseminasi, kemampuan peternak mendeteksi birahi ternaknya dan keterampilan inseminator. Keterampilan inseminator dipengaruhi pula oleh beberapa faktor eksternal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja internal inseminator dilihat dari keberhasilan inseminasi buatan (IB) di Kabupaten Sijunjung. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan. Materi penelitian adalah 10 orang inseminator yang ada di Kabupaten Sijunjung dengan jumlah ternak akseptor 2.713 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan menyiapkan daftar pertanyaan untuk inseminator. Parameter pengamatannya yaitu karakteristik eksternal inseminator terhadap keberhasilan IB. Data yang diperoleh di analisis dengan uji F Simultan untuk melihat pengaruh variabel secara bersamaan dan uji T Parsial. Karakteristik eksternal jarak pelayanan, fasilitas pendukung, dan sanitasi peralatan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan IB di Kabupaten Sijunjung, sementara kondisi pos IB dan imbalan sukarela tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan IB di Kabupaten Sijunjung. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik eksternal inseminator mempengaruhi keberhasilan IB di Kabupaten Sijunjung.
Manajemen Fase Grower Ayam Petelur di Haikal Farm, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar Putri Riski; Refika Komala
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati manajemen pemeliharaan ayam petelur fase grower di Haikal Farm, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar. Pengamatan dilakukan selama 40 hari, meliputi sanitasi kandang, pemberian pakan, minuman, vaksin, serta pencegahan penyakit. Fase grower adalah masa pertumbuhan ayam usia 6–18 minggu, yang krusial dalam pembentukan kerangka dan sel tubuh. Pemeliharaan yang optimal selama fase ini berperan penting dalam performa produksi telur. Pada fase ini, ayam diberikan pakan berupa jagung, dedak, konsentrat, dan vitamin, serta air yang selalu tersedia. Penyakit yang ditemukan adalah Newcastle Disease (ND) dan Coryza, dengan penyebab utama adalah keterlambatan dan ketidakteraturan pemberian vaksin. Pencegahan penyakit dilakukan dengan vaksinasi terjadwal dan sanitasi kandang, termasuk penyemprotan desinfektan dan pembuangan kotoran secara rutin. Kendala yang ditemukan dalam pemeliharaan adalah ketidaksempurnaan tempat minum ayam dan penanganan kotoran yang kurang optimal. Solusi yang diajukan adalah perbaikan pada tempat minum agar air tidak menggenang serta penempatan kotoran yang lebih jauh dari kandang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa manajemen kandang yang baik, pemberian pakan yang tepat, dan program vaksinasi yang teratur dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas ayam petelur di Haikal Farm.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr) terhadap Organoleptik Bakso Ayam Broiler Yasin, Felri; Komala, Refika; Elisia, Rini
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v9i2.5910

Abstract

Bakso merupakan teknologi hasil peternakan yang berbahan dasar daging yang berbentuk bulat dan dimatangkan. Daging yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam broiler, karena memiliki kelebihan diantaranya daging ayam berwarna putih, harga lebih murah dibandingkan dengan daging sapi, tekstur lebih halus, lembut serta lebih empuk. Seiring dengan meningkatnya konsumen dan inovasi yang mendorong produsen untuk membuat bakso dengan varian lain dan barbeda dari biasanya seperti bakso ayam broiler dengan pemberian ekstrak bawang dayak. Bawang dayak merupakan tanaman yang berasal dari kalimantan, tanaman ini memiliki kandungan antosianin yang digunakan sebagai pewarna alami. Pada penelitian ini menggunakan daging ayam broiler sebagai bahan utamanya, ekstrak bawang dayak, tepung terigu, tepung tapioka, bawang merah, bawang putih, garam, air es dan telur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 25 ulangan sehingga totalnya berjumlah sebanyak 125 sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian ekstrak bawang dayak yang terdiri dari P0 (0%), P1 (1,5%), P2 (3%), P3 (4,5%), dan P4(6%) diambil dari jumlah adonan. Data hasil yang diperoleh dari penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) terhadap bakso ayam broiler, dengan perlakuan 0% sampai 6% tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap tekstur dan berbeda nyata (P0<0,05) terhadap warna, aroma dan rasa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) terhadap bakso ayam broiler dengan perlakuan 0% sampai 6% nyata berpengaruh terhadap warna, aroma dan rasa akan tetapi tidak berpengaruh terhadap tekstur. Kata Kunci : Bakso, Ekstrak Bawang Dayak, Organoleptik
Kendala Pengembangan Ternak Kerbau di Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Taufik, Taufik; Elisia, Rini; Maiyontoni, Maiyontoni; Komala, Refika
Baselang Vol 4, No 2: OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i2.192

Abstract

This research aims to determine the distribution of the buffalo livestock population in Sijunjung District, to determine the obstacles in developing buffalo livestock in Sijunjung District and to determine the role of the government in developing buffalo livestock in Sijunjung District. This research was carried out in Sijunjung District, Sijunjung Regency, West Sumatra Province. The population in this study was all 130 buffalo breeders in Sijunjung District. This research uses a census method, by collecting information from all buffalo breeders in Sijunjung District, using a structured questionnaire as a data collection tool to obtain specific information. The data used is primary and secondary data. Data analysis used to measure obstacles to buffalo livestock development is descriptive statistical analysis in the form of tabulations (percentages and numbers). The parameters observed in this research were the distribution of the buffalo livestock population, the human resources of the breeders and maintenance management. Based on the research results, it can be concluded that the distribution of the buffalo population in Sijunjung District, Sijunjung Regency is based on the gender of 185 male buffaloes and 631 female buffaloes. Meanwhile, based on growth rate, there are 374 calf buffaloes, 301 mother buffaloes, 96 single buffaloes and 45 heifers. The total number of buffalo livestock in Sijunjung District, Sijunjung Regency is 816 heads and the obstacles in controlling buffalo livestock in Sijunjung District, Sijunjung Regency are the availability of feed due to land conversion and climate influences, disease control which is not prioritized by breeders and the resilience of the government is obstacles to the development of buffalo livestock, government support is really needed by farmers, such as free treatment and vaccines
EVALUASI KEMAMPUAN DASAR BETERNAK PESERTA PELATIHAN PEMBIBITAN DAN PEMBASARAN SAPI Rini Elisia; Fadilla Meidita; Resti Fevria; Maiyontoni Maiyontoni; Refika Komala; Malikil Kudususalam; Annisa Annisa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38255

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor peternakan, khususnya pembibitan dan pembesaran sapi, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani serta peningkatan ekonomi pedesaan. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan dan keterampilan dasar beternak di kalangan pemuda, yang berdampak pada kurang optimalnya pengelolaan usaha peternakan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan dasar beternak peserta pelatihan, mencakup aspek pengetahuan tentang ternak ruminansia, peluang usaha, tantangan dan solusi, dampak ekonomi, passion, keterampilan, keinginan belajar, resiko dan manfaat, serta visi dan misi. Metode evaluasi melibatkan wawancara awal, kuesioner tertulis, dan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan variasi pemahaman peserta, dengan sebagian besar berada pada kategori "Paham" untuk aspek keinginan belajar (44%) dan dampak ekonomi (25%). Namun, pada aspek strategis seperti visi dan misi, tantangan, serta solusi, mayoritas peserta masih berada pada kategori "Tidak Paham" (43%). Hal ini mengindikasikan perlunya pendekatan pelatihan yang lebih interaktif, berbasis praktik, dan adaptif untuk meningkatkan pemahaman peserta. Dengan menyempurnakan materi dan metode pelatihan, diharapkan peserta lebih siap untuk mengelola usaha peternakan yang berkelanjutan, produktif, dan kompetitif di masa depan. Evaluasi ini juga memberikan acuan dalam merancang pelatihan yang lebih efektif untuk mendukung pemberdayaan generasi muda di sektor peternakan.